Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Blending Batubara Dengan Limbah Biomassa Tongkol Jagung Untuk Mengurangi Ketergantungan Sumber Energi Tidak Terbarukan Syukrika Putri; Takdir Syarif; Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.807

Abstract

Cadangan batubara sebagai sumber energi tidak terbarukan semakin menipis. Untuk mengurangi laju pemakaian bahan bakar batubara maka dilakukan penelitian blending batubara dengan sumber energi terbarukan berupa biomassa seperti tongkol jagung. Dalam penelitian ini diamati pengaruh rasio tongkol jagung terhadap batubara untuk mendapatkan kualitas campuran bahan bakar terbaik yang memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada industri dan pembangkit listrik. Parameter kualitas campuran batubara dan tongkol jagung yang diamati adalah nilai kalor dan kadar sulfur. Bahan bakar batubara yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai kalor  8403 cal/gram dan kadar sulfur 0.71%. Sedangkan tongkol jagung memiliki nilai kalor 3409.64 cal/gram dan kadar sulfur 0.14%. Dari penelitian ini diperoleh pencampuran terbaik dengan rasio tongkol jagung terhadap batubara sebesar 75% yang memberikan nilai kalor 4741.54 cal/gram dan kadar sulfur 0.26%. Kualitas pencampuran batubara dan tongkol jagung ini memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pemanfaatan hasil pencampuran bahan bakar ini dapat mengurangi laju pemakaian batubara sebanyak 75%. 
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH PRODUKSI BIOHIDROGEN YANG BERBAHAN BAKU AMPAS KELAPA La Ifa; Takdir Syarif; Safrudin Hasan; Sangkala Sangkala
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 15 No. 02 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v15i02.25

Abstract

Ampas kelapa hasil samping (limbah) pembuatan biohidrogen masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan ampas kelapa berpotensi untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi rasio antara limbah biohidrogen dan kotoran sapi dengan perbandingan 100:0; 80:20; 60:40; 40:60; 20:80 kemudian ditempatkan pada alat pengomposan. Dari penilitian ini diperoleh kandungan BOD, COD, TSS pada limbah biohidrogen (ampas kelapa) masih sangat tinggi, belum dapat dibuang langsung ke lingkungan karena dibutuhkan proses lebih lanjut dengan menjadikannya sebagai kompos. Dipelajari variabel yang berpengaruh pada proses pengomposan, yaitu waktu pengomposan dan rasio limbah biohidrogen dan kotoran sapi. Uji akhir yang dianalisis adalah kandungan unsur hara untuk menentukan kualitas kompos. Analisis pH selama proses pengomposan menujukkan hasil rata-rata optimal yaitu pH berkisaran antara 6-8 sesuai SNI 19-7030-2004 pH yang diizinkan antara 6,8-7,49 dan analisis suhu selama proses pengomposan masih berada pada fase mesofilik dengan suhu berkisaran 27-30 oC. C/N rasio kompos yang memenuhi syarat SNI 19-7030-2004 adalah ratio 80 : 20; 60:40; 40:60; dan 20 : 80 dengan nilai C/N rasionya 9,816%, 11,902%,10,938%,dan 13,516%.
POTENSI PEMANFATAN LIMBAH BIOMASSA SERBUK GERGAJI KAYU BESI (Eusideroxylon zwageri) MENJADI ASAP CAIR MELALUI PROSES PIROLISIS Muzdalifah Muzdalifah; Takdir Syarif; Andi Aladin
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 15 No. 02 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v15i02.28

Abstract

Limbah serbuk kayu hasil proses penggergajian ataupun limbah dari penghalusan kayu memilki banyak manfaat bila diproses lebih lanjut. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji kayu menjadi asap cair. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan limbah biomassa serbuk gergaji kayu besi menjadi asap cair melalui proses pirolisis. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara menyiapkan sampel limbah serbuk gergaji kayu besi sebanyak 1000 gram, kemudian dilanjutkan dengan metode pirolisis selama 120 menit dan temperatur pirolisis yang dipertahankan yaitu 400 oC, hasil pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, charcoal dan sedikit tar, asap cair yang dihasilkan kemudian ditimbang dan diukur volumenya, analisa dilakukan dengan metode MC-GS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara batch diperoleh kandungan total Phenol 49% area. Kandungan total Benzen sebesar 12% area. Kandungan total asam sebesar 11% area. Yield asap cair sebesar 38%. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya senyawa benzopyren, yang berarti bahwa asap cair yang dihasilkan bagus digunakan sebagai bahan pengawet pangan.
Pengaruh Aliran Nitrogen Kontinyu ke Dalam Reaktor Pirolisis Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Batang Kelapa (Cocos Nucifera) Terhadap Nilai Kalor. Syarwan Hamid; Andi Aladin; Basri Modding; Takdir Syarif; Lastri Wiyani; Muh Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v8i1.1504

Abstract

AbstractThe potential amount of coconut sawdust biomass in Indonesia is very abundant, so far it has not been utilized optimally and tends to be wasted as waste. Coconut sawdust with the main composition of carbon contains heat equivalent to light coal, which is around 4400 kcal/kg. Even though its calorific value is still low, it has the potential to be used as a solid fuel source or an alternative energy source. The calorific value of coconut sawdust can be increased through the pyrolysis process. A study has been carried out on the effect of nitrogen inert gas flowing continuously into the pyrolysis reactor of coconut sawdust biomass waste (Cocos nucifera) on the calorific value of the resulting charcoal. The aim of the research is to determine the effect and optimum flow path of nitrogen inert gas which gives the maximum calorific value of charcoal product. From this study it was concluded that the continuous flow of inert nitrogen gas into the pyrolysis reactor had an effect on increasing the calorific value of the charcoal product by up to 4% compared to not using the inert gas. The optimum nitrogen gas flow rate is 2 L/minute giving a maximum effective calorific value of 7200 kcal/kg
SINTESIS SILIKA GEL DARI LIMBAH SEKAM PADI (Oryza Sativa) DENGAN VARIASI KONSENTRASI JENIS ASAM Nur Ainina Nurdin; Takdir Syarif; Nurjannah Nurjannah
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.169

Abstract

Rice Husk Ash (RHA) is a material that has the potential to be used in Indonesia because of its high production with sampling results during the rice milling process which produces quite a lot of waste, which is equal to 20% of the grain weight with the characteristics of rice husk which is coarse, has low nutritional value, has a high density. low and high ash content. The high content of silica in rice husk can be a reference for its use as a raw material for making silica. Through this research the authors did this to determine variations in the concentration of acid types on the quality of the water content (%) of the resulting silica gel and to determine the characteristics of acid type silica gel. After conducting research using quantitative methods through data collection and data processing, it was found that the concentration of various types of hydrochloric acid (HCl) had a higher level of water content than the type of citric acid (C6H8O7), obtained the concentration of 9 M, while the FTIR test results showed that silica in the type of acid used contained OH groups which identified silanol (SI-OH) absorption range 3450 - 3550 cm-1 and siloxane functional groups (Si-O) absorption ranges of Si-O functional groups, namely 1075 - 1095 cm-1.
Pengaruh Aliran Nitrogen Kontinyu ke Dalam Reaktor Pirolisis Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Batang Kelapa (Cocos Nucifera) Terhadap Nilai Kalor. Syarwan Hamid; Andi Aladin; Basri Modding; Takdir Syarif; Lastri Wiyani; Muh Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 8 No. 1 (2023): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v8i1.754

Abstract

Potensi jumlah biomassa serbuk gergaji batang kelapa di Indonesia sangat besar, selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal dan cendrung terbuang sebagai limbah. Serbuk gergaji batang kelapa dengan komposisi utama karbon mengandung kalor setara batubara muda yaitu sekitar 4400 kkal/kg. Walaupun nilai kalornya masih rendah namun potensi dijadikan sumber bahan bakar padat atau sumber energi alternatif. Nilai kalor serbuk gergaji batang kelapa tersebut dapat ditingkatkan melalui proses pirolisis. Dilakukan penelitian pengaruh gas inert nitrogen yang dialirkan secara kontinyu ke dalam reaktor pirolisis limbah biomassa serbuk gergaji batang kelapa (cocos nucifera) terhadap nilai kalor charcoal yang dihasilkan. Tujuan penelitian ingin menentukan efek dan lajur alir optimum gas inert nitrogen yang memberikan nilai kalor produk charcoal yang maksimum. Dari penelitian ini disimpukan bahwa pengaliran secara kontinyu gas inert nitrogen ke dalam reaktor pirolisis berpengaruh terhadap peningkatan nilai kalor produk charcoal mencapai 4% dibanding tanpa menggunakan gas inert tersebut. Laju alir gas nitrogen optimum adalah 2 L/menit memberikan nilai kalor yang sudah efektif maksimum sebesar 7200 kkal/kg.
Penentuan Waktu Optimum Pirolisis Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Batang Kelapa Menggunakan Gas Inert Argon Takdir Syarif; Andi Aladin; Basri Modding; Resky Alqadri Rahmatullah; Nurul Makka Mustafa
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 8 No. 1 (2023): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v8i1.759

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gas inert argon dan variasi waktu pirolisis terhadap kualitas charcoal hasil pirolisis limbah serbuk gergaji batang kelapa. Penelitian ini dijalankan dalam suatu rektor pirolisis yang beroperasi pada suhu 400 oC, laju gas inert sebesar 2 liter/menit dengan variasi waktu 60, 90, 120, 150, 180 menit. Dari hasil penelitian diperoleh produk berupa charcoal dan asap cair. Pirolisis dengan menggunakan gas inert memiliki nilai kalor 7229 kcal/kg. Sedangkan perlakuan tanpa gas inert memiliki nilai kalor 7050 Kcal/kg. Hal ini telah memenuhi SNI 1683-2021 Tentang Arang Kayu yaitu minimal sebesar 6500 Kkal/kg. Waktu optimum yang diperoleh adalah 150 menit dengan karakteristik charcoal: (1) volatile matter sebesar 16,85%wt, (2) moisture 2,47%wt, (3) ash content 4,11%wt, dan (4) nilai fixed carbon 76,57%wt.
Penurunan Konsentrasi Dodecyl Benzene Sulfonate (DBS) Dari Limbah Deterjen Menggunakan Arang Ampas Kelapa Fauziah Nur Aisyah; Zakiyah Darajat; Zakir Sabara; Takdir Syarif
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v1i1.783

Abstract

Dewasa ini pencemaran air mengalami peningkatan secara tajam seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Pencemaran air ini disebabkan berbagai hal, salah satunya akibat limbah deterjen. Deterjen yang banyak digunakan di Indonesia adalah jenis Dodecyl Benzene Sulfonate (DBS) yang sangat sulit terdegradasi secara biologis. Belakangan telah diketahui ampas kelapa memiliki kandungan polisakarida yaitu selulosa. Ampas kelapa memiliki struktur berpori dan kandungan kimia selulosa 16 %, mannan 26 %, dan galaktomanan 61 %. Selulosa dan galaktomanan merupakan polisakarida yang mengandung gugus –OH sehingga dapat digunakan sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi dan ukuran adsorben terbaik pada kolom dalam menurunkan kandungan senyawa DBS yang terdapat dalam limbah deterjen. Penelitian dilakukan dengan memasukkan adsorben setinggi 10 cm ke dalam kolom kemudian dimasukkan limbah deterjen hingga adsorben terendam oleh cairan. Diambil beberapa sampel larutan deterjen tiap selang waktu 20 menit lalu dianalisa menggunakan spektrofotometer Uv-Vis untuk mengetahui konsentrasi DBS yang ada di dalam larutan. Prosedur ini dilakukan untuk variasi tinggi 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, variasi ukuran -6/+10 mesh, -10/+20 mesh dan -20/+50 mesh. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengolahan limbah deterjen menggunakan arang ampas kelapa dengan tinggi bed 40 cm terjadi penurunan konsentrasi cukup besar yaitu 27,6447 ppm; tinggi bed 30 cm=15,0789 ppm dan tinggi bed 20 cm = 12,8657 ppm, sehingga tinggi bed adsorben terbaik yaitu 40 cm. Untuk penurunan konsentrasi DBS dengan ukuran adsorben -6/+10 mesh = 21,4895 ppm; -10/+20 mesh= 24,2289 ppm dan -20/+50 mesh= 25,7 ppm, sehingga arang ampas kelapa yang terbaik yaitu ukuran -20/50 mesh.
Pemanfaatan Limbah Batang Kedelai Sebagai Adsorben Dalam Penurunan Kesadahan Air Nur Fakih Has; Asryanti Asryanti; Takdir Syarif; Lastri Wiyani
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v1i1.784

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi kehidupan manusia, kualitas air sumur sebagai air baku semakin menurun dari tahun ke tahun. Salah satu contoh kualitas air yang kurang baik yaitu adanya ion Na+ dan ion Cl- dengan konsentrasi cukup tinggi berkisar 19,85-21,25 mg/l. Untuk itulah perlu adanya pengolahan lanjut untuk menurunkan kadar ion-ion dalam air tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dipakai adalah dengan menggunakan resin  penukar  ion  (Ion  Exchanger  Resin)  yang  berfungsi  sebagai  adsorben.  Pengaruh kecepatan pengadukan dan limbah batang kedelai pada proses   adsorbsi   dapat digunakan untuk menentukan koefisien transfer massa adsorbsi. Tanaman kedelai memiliki gugus amina yang dapat dimanfaatkan sebagai penukar ion, maka dilakukan penelitian “Pemanfaatan Limbah Batang Kedelai Sebagai Adsorben Dalam Penurunan Kesadahan Air”. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi rasio antara kecepatan pengadukan (rpm) dan limbah batang kedelai dengan perbandingan 200:20; 200:30; 200:40; 300:20; 300:30; dan 300:40, kemudian dilakukan proses pengadukan. Dipelajari variabel yang berpengaruh pada proses adsorbsi, yaitu massa batang kedelai,kecepatan pengadukan,dan konsentrasi. Uji akhir yang dianalisis adalah kesadahan total untuk menentukan kadar CA  yang terkandung dalam air sadah. Semakin banyak massa batang kedelai dan semakin tinggi kecepatan pengadukan maka koefisien tranfer massa yang diperoleh semakin besar yakni pada massa batang kedelai 40 gr dengan N = 300 rpm, nilai α = 2,53055x10-11  dan nilai β = 3,669
Blending Batubara Dengan Limbah Biomassa Tongkol Jagung Untuk Mengurangi Ketergantungan Sumber Energi Tidak Terbarukan Syukrika Putri; Takdir Syarif; Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 7 No. 2 (2022): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v7i2.795

Abstract

Cadangan batubara sebagai sumber energi tidak terbarukan semakin menipis. Untuk mengurangi laju pemakaian bahan bakar batubara maka dilakukan penelitian blending batubara dengan sumber energi terbarukan berupa biomassa seperti tongkol jagung. Dalam penelitian ini diamati pengaruh rasio tongkol jagung terhadap batubara untuk mendapatkan kualitas campuran bahan bakar terbaik yang memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada industri dan pembangkit listrik. Parameter kualitas campuran batubara dan tongkol jagung yang diamati adalah nilai kalor dan kadar sulfur. Bahan bakar batubara yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai kalor 8403 cal/gram dan kadar sulfur 0.71%. Sedangkan tongkol jagung memiliki nilai kalor 3409.64 cal/gram dan kadar sulfur 0.14%. Dari penelitian ini diperoleh pencampuran terbaik dengan rasio tongkol jagung terhadap batubara sebesar 75% yang memberikan nilai kalor 4741.54 cal/gram dan kadar sulfur 0.26%. Kualitas pencampuran batubara dan tongkol jagung ini memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pemanfaatan hasil pencampuran bahan bakar ini dapat mengurangi laju pemakaian batubara sebanyak 75%.