Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penerapan WASH sebagai Langkah Awal Pencegahan Penyakit di Desa Borisallo Kabupaten Gowa Nurul Hikmah Baharuddin; Gusnawati Gusnawati
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.005 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v1i1.4

Abstract

The application of WASH (Clean Water, Sanitation and Hygiene) is one of the first steps from infection prevention to improve and maintain mental and social welfare. The prevalence of airborne diseases can be reduced through the implementation of three main WASH practices. Based on BPS data, 71,17% is the proportion of the population that has access to proper and sustainable sanitation services in rural areas. This shows that rural areas have not been fully able to access good and safe sanitation services. The purpose of this service is to provide knowledge and understanding of the community through education and counseling about the importance of implementing clean water, sanitation and hygiene practices. method of service through counseling and education to the community. As a result of this service, there was an increase in knowledge and understanding of the community regarding the importance of implementing Clean Water, Sanitation and Hygiene (WASH). The conclusion of this service is the importance of providing education to the community regarding the implementation of WASH, so that people can independently carry out WASH.
Pemanfaatan Limbah Arang Plastik Sebagai Adsorben Surfaktan Anionik dalam Air Limbah Laundry Munira Munira; Mustafiah Mustafiah; Darnengsih Darnengsih; Gusnawati Gusnawati; Hermin Hardiyanti Utami
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.795 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.963

Abstract

Salah satu usaha yang berkembang sangat pesat saat ini adalah industri Laundry, akan tetapi limbah yang dihasilkan dari industri ini langsung dibuang ke saluran air pemukiman dan dapat menimbulkan dampak negative bagi lingkungan. Di satu sisi terdapat juga plastik yang merupakan limbah yang dapat merusak lingkungan, limbah plastik ini jika diolah dengan benar maka dapat memberikan maanfaat. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana limbah arang plastik ini bisa digunakan sebagai adsorben dalam menangani air limbah laundry. Penelitian dilakukan di Laboratorium Limbah dan Teknologi Pengoahan Air pada Jurusan Teknik Kimia, preparasi arang plastik dilakukan dengan dua tahap proses yaitu pembuatan arang limbah plastik, yang kedua proses pengayakan arang plastik denga variable 100, 150 dan 200 mesh. Kemudian dilakukan proses adsorpsi pada air limbah laundry dengan variable massa arang plastik 3,6 dan 9 gram. Kecepatan pengadukan 200 rpm dengan variable waktu yang digunakan 0, 30, 60, 90 dan 120 menit. Hasil adsorbs di analisa dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa arang limbah plastik dapat digunakan sebagai adsorben dengan kondisi optimum pada ukuran partikel arang yang digunakan 200 mesh, dengan massa 6 gram dan waktu kontaknya 90 menit
KARAKTERISASI MUTU PASTA GIGI DENGAN PENAMBAHAN GARAM DAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DITINJAU DARI SNI 12-3524-1995 G. Gusnawati; Zakir Sabara; Munira Munira; Syamsul Bakhri
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Industri hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i1.7637

Abstract

Kandungan garam yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan gigi adalah fosfor yang berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Minyak kelapa murni (VCO) juga dapat digunakan sebagai salah satu cara menghilangkan kerak gigi, karena minyak kelapa murni banyak mengandung asam laurat yang merupakan zat anti peradangan dan anti mikroba alami.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi pasta gigi dengan penambahan garam dan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai alternatif zat anti mikroba alami sebagai pengganti komposisi bahan sintetik pada pasta gigi yang beredar di pasaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan tahapan penelitian terdiri dari proses penghalusan garam, proses pembuatan formulasi pasta gigi campuran tambahan garam dan Virgin Coconut Oil (VCO), serta analisis terhadap sifat-sifat produk pasta gigi yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik pada pembuatan pasta gigi dengan penambahan konsentrasi garam 1 g dan VCO 1 mL yaitu pada formula 3 dengan indikator lembut, homogen, warna putih, bersifat pasta, aroma menthol, pH (8,7), viskositas (46.000 Cps), tidak terdapat cemaran mikroba ALT dan E.coli, dan telah memenuhi persyaratan SNI-12-3524-1995.
Karakterisasi Dan Modifikasi Karbon Aktif Dari Mahkota Nanas Sebagai Bioadsorben Munira Munira; Muh Arman; Takdir Syarif; Gusnawati Gusnawati; D Darnengsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1410

Abstract

Salah satu limbah dapat dimanfaatkan sebagai bioadsorben yaitu limbah mahkota nanas karena mengandung selulosa 71%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis aktivator pada karbon limbah mahkota nanas terhadap karakteristik bioadsorben meliputi luas area dan gugus fungsional/active site. Arang aktif dari limbah mahkota nanas dengan metode pirolisis pada suhu 400oC selama 2 jam, setelah itu arang yang terbentuk dilakukan penyaringan dan screening ukuran 120 mesh. Tahap selanjutnya yaitu modifikasi, arang dari hasil pirolisis di rendam dalam larutan H3PO4, Sodium Dedocylbenzene Sulfonate (DBS), NaOH dengan dengan variasi konsentrasi (2,3,4,5,6%) selama 2,5 jam dengan suhu 25oC dengan rasio 25 g : 100 ml. Hasil penelitian diperoleh bahwa limbah mahkota nanas dapat digunakan sebagai adsorben melalui proses pengarangan dan aktivasi menggunakan NaOH 2% dan surfaktan DSB 4%, arang aktif dari limbah mahkota nanas teraktivasi NaOH 2% memiliki nilai daya serap iodin yaitu 1015,20 mg/g dan luas area adsorben sebesar 338,92 m2/g Karakterisasi gugus fungsi adsorben terdapat gugus C=C aromatik, C-H alifatik dan -OH yang menjadi gugus aktif sebagai adsorben. Efektivitas adsorpsi dari arang limbah mahkota nanas diperoleh sebesar 91,87% pada arang teraktivasi NaOH 25 dan 90,03% pada arang teraktivasi surfaktan DBS.
Proses Saponifikasi Berbasis Minyak Jelantah Untuk Pembuatan Hand Soap Antibakteri Syamsul Bakhri; Fitra Jaya; Gusnawati Gusnawati; Waode Uwi Anafsia; Nur Afifatul Auliah
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 1 No. 4 (2022): Journal of Comprehensive Science (Jcs)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jcs.v1i4.121

Abstract

Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas yang telah digunakan berulang-ulang, baik di rumah tangga maupun di industri kuliner, yang sering dibuang begitu saja, sehingga bisa merusak lingkungan. Hal inilah yang mendorong kami untuk mengadakan penelitian ini dengan memanfaatkan minyak goreng bekas atau minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, dalam hal ini adalah hand soap. Dalam penelitian ini digunakan tiga formual komposisi bahan baku untuk membuat hand soap, yaitu Formula Satu (F1) terdiri dari 325 gram minyak jelantah dan 50 gram KOH, Formula Dua (F2) terdiri dari 300 gram minyak jelantah dan 75 gram KOH, dan Formula Tiga (F3) terdiri dari 275 gram minyak jelantah dan 100 gram KOH. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah formulasi komposisi bahan baku yang manakah dari ketiga formulasi komposisi tersebut yang efektif menghambat pertumbukan bakteri, agar diperoleh hand soap yang berkualitas menghambat pertumbuhan bakteri di tangan . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi komposisi minyak jelantah dengan KOH dari tiga formulasi komposisi yang memiliki daya hambat pertumbuhan bakteri yang sangat kuat di kulit. Pada Proses Pembuatan Hand Soap dilakukan secara eksperimen menggunakan metode proses panas, yang tentunya diawali dengan proses pemurnian minyak jelantah menggunakan arang aktif. Hand soap dianalisis untuk penghambatan pertumbuhan mikroba menggunakan Sraphylococcus aereus. Hand soap juga dianalisis untuk uji organoleptik (kelarutan dan aroma) menggunakan metode observasi analitik dan kuesioner yang melibatkan sepuluh responden. Hasil yang dicapai dalam peneitian ini adalah Hand Soap dengan formulasi 275 gr minyak jelantah dan 100 gr KOH memiliki daya hambat pertumbuhan bakteri yang sangat kuat di kulit, memiliki kelarutan yang baik sehingga nyaman digunakan, dan memiliki aroma yang tahan lama
Pembuatan Handsoap Antibakteri Dan Pelembap Kulit Berbasis Minyak Jelantah Dan Minyak Zaitun Dengan Proses Saponifikasi Syamsul Bakhri; Gusnawati Gusnawati; Tri Isra Wahyu Lestari; Zakinah Zainal; Nurul Fidya
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 18, No 1 (2023): Februari
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v18i1.6232

Abstract

Previous research used used cooking oil as a handsoap which has a strong inhibition of bacterial growth but still causes dry and slightly itchy skin, so this research was perfected by adding olive oil as a base. The problem is, which formulations of used cooking oil and olive oil in handsoap can inhibit bacterial growth and moisturize the skin, as well as their quality against organoleptic tests, irritation, and high foam. The purpose of this study was to determine the formulation of handsoap which has strong antibacterial properties, moisturizes the skin, and determines its quality against organoleptic tests, irritation, and high foaming. The composition of used cooking oil and olive oil used was 125 gr : 125 gr (Formula 1), 150 gr : 100 gr (Formula 2), 175 gr : 75 gr (Formula 3), and 200 gr : 50 gr (Formula 4). The making of this handsoap uses an experimental method. Testing the zone of inhibition of bacterial growth used the in vitro method, organoleptic testing was done through descriptive tests, and testing for PH, Irritability, and Foam Height was through descriptive tests using observational analytic methods. The results of this study are that this handsoap has a strong ability to inhibit bacterial growth, can moisturize the skin, is not irritated, and has a lot of foam, but has a large PH which is not in accordance with SNI so that it cannot be used by the public
Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Dasar Gula Merah Menjadi Aneka Minuman Bernilai Ekonomi Tinggi di Desa Borisallo Kec. Parangloe, Gowa Munira Munira; Muhammad Arman; G. Gusnawati; D Darnengsih; Mustafiah Mustafiah; arfandi Ahmad; Nurhayati Rauf
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.144 KB) | DOI: 10.30653/002.202271.42

Abstract

Borisallo village is one of the villages that has the potential for sugar palm so some of its residents work as brown sugar farmers. Besides brown sugar, one of the potentialAnother interesting thing about this area is that the village of Borisallo is an axis road a district that connects the city of Makassar with the village of Malino which is a tourist attraction so along the axis road there are several restaurants. So it has the potential to create a small business of processed brown sugar which can boost the economy of brown sugar farmers. Solutions that offered to socialize the potential for processing brown sugar/palm into products ready-to-eat preparations, Conduct training in the manufacture of processed brown sugar in the form of various Cold Drinks (Milk -Brown Sugar, Milk Boba Brown Sugar, Milk Coffee Brown Sugar), conduct training on product packaging and marketing. After this PkM activity was carried out, the local brown sugar farmers have knowledge and skills in the technique of processing brown sugar productsinto other processed products with higher economic value and interest and motivation to carry out entrepreneurial activities. The entrepreneurial motivation initiated by the entrepreneurial starter kit that we provide is in the form of a set of tools beverage sealer/packaging. This tool will be managed by the Owned Enterprises Village (BUMDES) which will facilitate residents to do entrepreneurship
Edukasi Pembelajaran Aktif Pada Guru SD Di Desa Paddinging Kec. Sanrobone Muh Azhar; Abdul Wahab Zainal; Syamsul Bakhri; Gusnawati
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan masyarakat Desa Paddingging Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar saat ini sebagian besar berbasis pada kegiatan belajar mengajar yang masih dilakukan secara konvensional. Berdasarkan hasil survei awal Tim Pengusul ke Desa Paddinging, terdapat banyak guru-guru yang memerlukan pendampingan dan edukasi terkait sistem pembelajaran aktif agar kualitas sumber daya manusia bisa lebih meningkat, karena lebih banyak siswa yang putus sekolah tidak melanjutkan pendidikannya baik ke sekolah menengah atas apalagi ke perguruan tinggi. Mengacu pada hasil pengabdian, maka berbagai persoalan yang dihadapi Mitra dan solusinya yakni: 1. Sistem pembelajaran masih monoton, metode mengajar masih secara konvensional yang seperti kebiasaan dan kelaziman yang diterapkan oleh guru, padahal banyak strategi yang bisa membuat peserta didik lebih aktif berkreasi dan berkarya seperti membuat majalah dinding, tugas portopolio, membuat kerajinan tangan sesuai kearifan lokal.2. Pengelolaan pembelajaran masih menggunakan media seadanya, padahal Ilmu pengetahuan dan teknologi mesti melangkah maju secara bersamaan, perkembangan teknologi sangatlah cepat jadi guru mesti menguasai media pembelajaran sebagai pendamping dalam pembelajaran seperti mendesain power point dan pemakaian proyektor/ LCD. 3. Metode mengajarnya masih didominasi oleh guru karena sesuai zaman ini mesti student centre bukan lagi teacher centre, jadi pembelajaran mesti berpusat kepada peserta didik, pendidik bertugas sebagai fasilitator dan motivator. Jadi guru dan peserta didik sama-sama mencari sumber belajar, ditengah zaman yang modern ini kadang peserta didik duluan mengetahui informasi terkait daripada guru. 4. Metode mangajarnya belum bervariasi, banyak metode yang dapat diterapkan kepada siswa agar membuatkan aktif seperti halnya diskusi, tim ahli, problem solving, bedah film, dan action/ main peran. Hasil edukasi pembelajaran aktif yakni guru memahami betul tentang sistem pembelajaran yang mengarahkan siswa lebih banyak praktek daripada mendengarkan teori, guru dapat menggunakan beberapa media pembelajaran karena masa ini IPTEK mesti diseimbangi dengan IMTAQ, pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru akan tetapi berpusat kepada peserta didik dan guru mampu memperaktekkan beberapa variasi dalam mengajar.
EDUKASI ALAT PENANAMAN BIBIT DAN PUPUK KALSIUM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI JAGUNG PADA KELOMPOK TANI ASSAMATURU DI DESA PADDINGING KABUPATEN TAKALAR Syamsul Bakhri; Rismaladewi Maskar; Zakir Sabara; Andi Suryanto; Gusnawati; Faisal; Muh Azhar; Shalsabila Firdauzia Ismail; Alifyah Fitrah Suci Rachmadhani
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i4.23936

Abstract

This PKM activity was carried out in Paddinging Village, Sanrobone District, Takalar Regency, for four months. The main problem he faces is using conventional seed planting tools, so the process of perforating and planting corn seeds takes a very long time and uses manpower. So far, the time required for perforating and planting seeds using conventional tools, namely for an area of ​​1 ha, takes four days, even in the process of perforating and planting corn seeds using labour, so the target audience must spend a very large amount of money to pay labour wages. In addition to using conventional corn seed planting tools, the target audience also experienced difficulties procuring micro fertilisers, namely urea, NPK, and ZA fertilisers. In addition to the high price of microfertilizers due to reduced government subsidies, there are sometimes shortages in the market. The service in this village is so that the Target Audience can use Modern Corn Seed Planting Equipment and utilise calcium fertiliser to supplement their corn plants. Corn seeds efficiently have low operating costs, increasing the harvest's quality and quantity. The solution provided to achieve this goal is the procurement of a modern corn seed planting tool called the Imtagro NTCC One Output Corn Planting Tool and calcium fertiliser as an investment for the Target Audience, as well as Assistance to the Target Audience, as well as Assistance to the Target Audience on the use of these modern tools and use of calcium fertiliser on corn plants. ---  Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Desa Paddinging Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar selama empat bulan. Permasalahan utama yang dihadapinya adalah penggunaan alat penanaman bibit yang masih konvensional, sehingga dalam proses pelubangan dan penanaman bibit jagung membutuhkan waktu yang sangat lama dan menggunakan tenaga kerja. Selama ini, waktu yang dibutuhkan untuk pelubangan dan penanaman bibit dengan menggunakan alat yang masih konvensional yaitu untuk lahan seluas 1 Ha membutuhkan waktu selama 4 hari, bahkan dalam proses pelubangan dan penanaman bibit jagung menggunakan tenaga kerja sehingga Khalayak Sasaran harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membayar upah tenaga kerja. Selain penggunaan alat penanaman bibit jagung yang masih konvensional, Khalayak Sasaran juga mengalami kesulitan dalam pengadaan pupuk mikro yaitu pupuk urea, NPK, dan ZA. Selain mahalnya harga pupuk mikro tersebut karena berkurang subsidi dari pemerintah, juga kadang terjadi kelangkaan di pasaran. Tujuan dilaksanakan pengabdian di desa ini, adalah agar Khalayak Sasaran dapat menggunakan Alat Penanaman Bibit Jagung yang Modern dan memanfaatkan pupuk kalsium sebagai suplemen pada tanaman jagungnya bahkan pupuk kalsium ini dapat berfungsi sebagai pengganti pupuk mikro jika terjadi kelangkaan di pasaran, dengan harapan Khalayak Sasaran dapat menanam bibit jagung dengan efisien, biaya operasional yang murah, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya. Solusi yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengadaan alat penanaman bibit jagung yang modern yang bernama Alat Tanam Jagung Imtagro NTCC One Output dan pupuk kalsium sebagai investasi kepada Khalayak Sasaran, serta Pendampingan kepada Khalayak Sasaran, serta Pendampingan kepada Khalayak Sasasran tentang penggunaan alat modern tersebut dan penggunaan pupuk kalsium pada tanaman jagung.
Analisis Migrasi Cemaran Bisphenol-A (BPA) Kemasan Plastik Polocarbonat (PC) pada Produk Air Minum dalam Kemasan Galon di Wilayah Kota Makassar G. Gusnawati; Munira Munira; Muhammad Resky Rachmanto; Uni Ramadhani
Jambura Journal of Chemistry Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v5i1.19799

Abstract

ABSTRAK Polycarbonate (PC) adalah jenis plastik yang umum digunakan oleh masyarakat. Salah satu jenis plastik polikarbonat digunakan untuk mendaur ulang wadah galon berlabel kode plastik nomor 7. Bisphenol-A (BPA) dan fosgen (karbonil diklorida/COCl2) bercampur untuk membuat polikarbonat, zat sintetis. Galon mengalami pemanasan dengan terkena paparan matahari yang memungkinkan mengaktifkan zat BPA yang terkandung di dalam kemasan galon yang dapat menyebabkan bisphenol-A bermigrasi kedalam air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis migrasi perbandingan kandungan bisphenol-A (BPA) pada kemasan galon merek produk nasional dan merek produk lokal label polikarbonat (PC) yang beredar di wilayah kota Makassar dengan metode analisis spektrofotometri ultraviolet (UV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel galon baru sebagai kontrol yang disimpan dalam ruangan (sample A) dan yang dijemur dibawah sinar matahari selama 7 hari (sample B) tidak mengandung bisphenol-A. Sampel galon merek produk nasional (sampel C) yang dilakukan pengujian duplo mengandung bisphenol-A masing-masing C1 0.030 ppm dan C2 0.031 ppm, dan galon produk lokal (sampel D) D1 0.043 ppm dan D2 0.044 ppm. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa galon polikarbonat berkode plastik no.7 yang beredar di pasaran wilayah makassar baik produk lokal maupun produk nasional mengandung bisphenol-A tapi masih memenuhi batas maksimal 0.6 ppm berdasarkan persyaratan Peraturan BPOM No HK.03.1.23.07.11.6664 sehingga aman untuk digunakan. Kata kunci: Galon; Polikarbonat, Bisphenol-A, AMDK ABSTRACT Polycarbonate (PC) is a common kind of plastic used by the public. One kind of polycarbonate plastic is utilized for recycling gallon containers labeled with the number 7 plastic code. Bisphenol-A (BPA) and phosgene (carbonyl dichloride/COCl2) mix to create polycarbonate, a synthetic substance. The heating that occurs when a gallon is exposed to sunlight allows the bisphenol-A (BPA) substance that is present there to be activated, which can then cause bisphenol-A (BPA) to migrate into the water. This study uses an ultraviolet (UV) spectrophotometric analysis method to examine the migration of bisphenol-A (BPA) content in gallon packaging with polycarbonate (PC) labels that are being used by national and local product brands in the Makassar city area. As a control, the new gallon sample that was stored indoors (sample A) and dried outdoors for seven days (sample B) was found to be free of bisphenol-A (BPA), according to the results. Duplo testing was done on the gallon sample of the national product brand (sample C), and the results showed that sample C1 contained 0.030 ppm of bisphenol-A (BPA) and sample C2 contained 0.031 ppm. Duplo testing was done on the gallon sample of the local product brand (sample D), and the results showed that sample D1 contained 0.043 ppm of bisphenol-A (BPA) and sample D2 contained 0.044 ppm. The conclusion from the results of this study is that gallons of polycarbonate with plastic code no.7 circulating in the Makassar area, both products with local and national brands, contain bisphenol-A (BPA). However, it still meets the maximum limit of 0.6 ppm from the Regulation of the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) No. HK.03.1.23.07.11.6664, so it is safe to use. Keywords: Galon; Policarbonat, Bisphenol-A, AMDK