Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

THE FUTURE OF HIGHER EDUCATION Ishomuddin, Ishomuddin
Jurnal Bestari No 14 (1993)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2724.34 KB)

Abstract

The system of education has some components  such as lacturers, students, curriculum, education resources, administrators and leaders of institution. Those components interact and proceed to achieve the goals. If one wants to develop the quality of education, he must improve and control all components. In the information era, the role of high education become more important, because the qualified education can provide skilful young generation who are able to participate in developing country.
THE CASE OF ISLAMIC LEADERSS Ishomuddin, Ishomuddin
Jurnal Bestari No 13 (1992)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2173.933 KB)

Abstract

Recently, there are three kinds of ideologies or tendencies in moslems. It is ispecially yhe relationship between Islam and governmenttal. First, ideolology illustrates that islam is not merely religion as western interprete, that is only involves  relationship between manking and god(Allah)
LKM MUHAMMADIYAH : SEBUAH MODEL PENGENTASAN KEMISKINAN DI PEDESAAN Ishomuddin, Ishomuddin
Jurnal Bestari No 20 (1995)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6564.322 KB)

Abstract

Muhammadiyah kembali membuat terobosan baru dalam upaya pengentasan kemiskinan di pedesaan. Terobosan baru itu berupa pendirian Lembaga Keuangan Masyarakat (LKM). Lembaga keuangan ini dikelola secara lebih professional untuk membantu masyarakat ekonomi bawah yang mempunyai potensi berkembang. Salah satu fungsi atau tujuan LKM adalah membantu masyarakat menyediakan system sumber, terutama dana untuk mengembangkan usaha kecil masyarakat bawah. Kehadiran LKM setidaknya  sangat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan (ekonomi) masyarakat di pedesaan lebih baik dari sebelumnya.
MENGUKUHKAN POSISI DAN JATI DIRI WANITA EMANSIPASI, GERAKAN DAN REALITAS SOSIAL ISLAM Ishomuddin, Ishomuddin
Jurnal Bestari No 16 (1994)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4066.051 KB)

Abstract

In the middle century, the number of seminar was held in some roman churches to discuss the existance of women. The seminar concluded that all women had no soul, and they differed form women are men's partness. Women and men should make  a harmonious family and make their dream come true.
DEMOKRASI KE MONARKHI: SUATU KRITIK KEMUNDURAN SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM Ishomuddin, Ishomuddin
Jurnal Bestari No 22 (1996)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3694.634 KB)

Abstract

Sepeninggal Nabi, kedudukannya sebagai kepala negara yang baru saja di bentuknya digantikan oleh para sahabatnya, khulafa? Al Arrasyidin. Meskipun Nabi SAW, tidak meninggalkan wasiat tentang mekanisme penggantian dirinya, namun generasi pertama para sahabat Nabi dapat melaksanakannya secara demokratis. Sehingga mulai dari Nabi hingga empat khalifah sesudahnya, pemerintahan islam dapat dikatakan bercorak demokrasi. Kekalahan ali atas Muawiyah dalam pertikaian politik yang berkepanjangan telah mengantarkan Muawiyah pada tangga kekuasaan tertinggi. Pada Muawiyah  inilah corak pemerintahan Islam mulai berubah dari Demokrasi ke Monarkhi, inilah yang hendak diuraikan dalam tulisan ini.
MENEKAN KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA: “KUNCINYA, KESALEHAN RITUAL” Ishomuddin, Ishomuddin
Jurnal Bestari No 39 (2008)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.814 KB)

Abstract

Agama adalah kekuatan dinamis yang menjadi petunkuk manusia dalam menciptakan kehidupan yang harmonis, rukun, adil, dan saling mencintai. Tidak ada agama yang melegitimasi kekerasan, apalagi kekerasan atas nama agama sulit untuk dihindarkan. Tidak saja akan mengancam ukhuwah dalam satu agama, tetapi juga mengancam kerukunan umat beragama.
Konstruksi Kepemimpinanan Atas Tradisi Giri Kedaton Sebagai Identitas Sosial Budaya Masyarakat Kabupaten Gresik Mustakim, Mustakim; Ishomuddin, Ishomuddin; Winarjo, Wahyudi; Khozin, Khozin
Media Komunikasi FPIPS Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v19i1.23250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan konstruksi sosial pemimpin atas tradisi Giri Kedaton sebagai identitas sosial budaya masyarakat Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gresik Jawa Timur dengan menggunakan paradigma interpretatif dan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi nonpartisipan, wawancara, dan dokumentasi, dan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui open coding, axial coding, dan selective coding, sedangkan analisis data melalui persistent observation, triangulation, member check and peer reviewing, dan referencial adequacy check. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: identitas sosial sebagai realitas adalah ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstuksi sosial di sekitarnya yang dikuatkan oleh hadirnya leader melalui regulasi pendukungnya.  Proses penguatan identitas yang dilakukan melalui otoritas leader lebih efektif daripada pembentukan identitas oleh masyarakat. Konstruksi sosial atas realitas cenderung berlangsung melalui leader secara hirarkis-vertikal, bersifat spasial, yaitu berlangsung dari pimpinan kepada bawahannya. Berpijak dari teori konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckman dengan melihat variabel leader menjadi sangat substansi dalam proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi, maka dapat dikatakan bahwa sifat dan kelebihan leader sebagai agen dalam proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi telah memperbaiki proses konstruksi sosial atau realitas yang berjalan lambat.
PANDEMI COVID-19 & MAKNA SOSIAL Bambang Amir Alhakim; Ishomuddin
Discovery Vol 7 No 1 (2022): Edisi Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/discovery.v7i1.2413

Abstract

Abstract: This study aims to understand the social meaning of some community members for the occurrence of the covid-19 outbreak (pandemic). The method used to reveal the social meaning is descriptive qualitative. In practice, the writers use Max Weber's theory of social action based on "verstehen" and analyzed by Mile, Huberman and Saldana's interactive model to reveal the social meaning of several community members in East Java, Indonesia. The results of this study are as follows: Some community members believe that this covid-19 outbreak (pandemic) is truly seen as a test from God. Some other members of the public think that the COVID-19 outbreak (pandemic) is an engineering or scenario by certain countries to weaken the nations of the world, including Indonesia, for the sake of mere (material) power ambitions. Several other members of the public assumed that this COVID-19 outbreak (pandemic) did exist but had been engineered in such a way that it tends to be exaggerated as a form of terror to the community and tends to blame the government. And, some other community members consider this a disaster and indeed the time has come for the calamity to come during the twin year, 2020 AD. Keywords​: ​​ covid-19 pandemic, social meaning, society, Indonesia
Dampak Pendekatan Saintifik terhadap Sikap Spiritual Siswa dalam Pembelajaran PAI di SMA di Sidoarjo Rangga Sa'adillah S.A.P.; Tobroni Tobroni; Ishomuddin Ishomuddin; Khozin Khozin
Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) Vol. 7 No. 2 (2019): December 2019
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.593 KB) | DOI: 10.15642/jpai.2019.7.2.143-166

Abstract

This study aims to describe the impact of a scientific approach on students' spiritual attitudes. Through the constructivism paradigm combined with a phenomenological approach, this study involved 19 students. In-depth interviews are used as the main data collection technique while observation and documentation as secondary techniques as well as data validation. The analysis phase is carried out with four stages namely description of the phenomenon, horizonalization, cluster of meaning, essence description. This study reveals that a scientific approach can provide three impacts on students' spiritual attitudes, namely the impact on cognitive, affective, and psychomotor spiritual attitudes. Spiritual attitudes found in the research act as driving forces for human behavior. The findings of this study develop the interaction of character components. The components of a spiritual attitude are interactions not determinants. This means that the components of spiritual attitude only correlate with each other and these components will not be able to validly predict behavior.
Konstruksi Kepemimpinanan Atas Tradisi Giri Kedaton Sebagai Identitas Sosial Budaya Masyarakat Kabupaten Gresik Mustakim Mustakim; Ishomuddin Ishomuddin; Wahyudi Winarjo; Khozin Khozin
Media Komunikasi FPIPS Vol. 19 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v19i1.23250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan konstruksi sosial pemimpin atas tradisi Giri Kedaton sebagai identitas sosial budaya masyarakat Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gresik Jawa Timur dengan menggunakan paradigma interpretatif dan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi nonpartisipan, wawancara, dan dokumentasi, dan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui open coding, axial coding, dan selective coding, sedangkan analisis data melalui persistent observation, triangulation, member check and peer reviewing, dan referencial adequacy check. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: identitas sosial sebagai realitas adalah ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstuksi sosial di sekitarnya yang dikuatkan oleh hadirnya leader melalui regulasi pendukungnya.  Proses penguatan identitas yang dilakukan melalui otoritas leader lebih efektif daripada pembentukan identitas oleh masyarakat. Konstruksi sosial atas realitas cenderung berlangsung melalui leader secara hirarkis-vertikal, bersifat spasial, yaitu berlangsung dari pimpinan kepada bawahannya. Berpijak dari teori konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckman dengan melihat variabel leader menjadi sangat substansi dalam proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi, maka dapat dikatakan bahwa sifat dan kelebihan leader sebagai agen dalam proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi telah memperbaiki proses konstruksi sosial atau realitas yang berjalan lambat.