Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen Terlarut Terhadap Kedalaman Di Perairan Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek Evy Afriyani Sidabutar; Aida Sartimbul; Muliawati Handayani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 1 (2019): JFMR VOL 3 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.886 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.01.6

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Prigi pada bulan Mei 2017 di 18 titik stasiun. Parameter suhu, salinitas dan oksigen terlarut diukur secara langsung di lapangan dengan menggunakan alat sensor AAQ 1183 pada kedalaman 1, 5 dan 10 meter, sedangkan parameter kedalaman diukur menggunakan alat Echosounder GPS Map 585. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut dan hubungannya terhadap kedalaman di stasiun pengukuran perairan Teluk Prigi. Berdasarkan hasil pengukuran terdapat perbedaan distribusi yang cukup ekstrem, baik itu distribusi suhu, salinitas maupun oksigen terlarut. Perbedaan distribusi tersebut ditemukan pada stasiun 2 (kawasan muara sungai) dan stasiun 5 (kawasan pantai Pasir Putih). Pada distribusi suhu, suhu tinggi terdapat di stasiun 2 sebesar 28,18 oC, dan suhu rendah terdapat pada stasiun 5 sebesar 26,72 oC. Salinitas tinggi terdapat pada stasiun 5 sebesar 34,10 ‰ dan salinitas rendah terdapat pada stasiun 2 sebesar 32,31 ‰. Kadar oksigen terlarut tinggi terdapat pada stasiun 2 sebesar 8,40 ppm dan kadar oksigen terlarut rendah terdapat pada stasiun 5 sebesar 7,99 ppm. Perbedaan distribusi antara stasiun 2 dan stasiun 5 terjadi karena adanya pengaruh internal yaitu perbedaan batimetri/kontur kedalaman pada kedua stasiun tersebut. Stasiun 2 memiliki kedalaman yang dangkal yaitu sekitar 4 meter dan stasiun 5 dengan kedalaman yang relatif dalam yaitu sekitar 24 meter. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi batimetri pada perairan teluk, penting untuk dipelajari karena sangat berpengaruh terhadap distribusi kualitas perairan.
Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen Terlarut Terhadap Kedalaman Di Perairan Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek Evy Afriyani Sidabutar; Aida Sartimbul; Muliawati Handayani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 1 (2019): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.01.6

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Prigi pada bulan Mei 2017 di 18 titik stasiun. Parameter suhu, salinitas dan oksigen terlarut diukur secara langsung di lapangan dengan menggunakan alat sensor AAQ 1183 pada kedalaman 1, 5 dan 10 meter, sedangkan parameter kedalaman diukur menggunakan alat Echosounder GPS Map 585. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi suhu, salinitas dan oksigen terlarut dan hubungannya terhadap kedalaman di stasiun pengukuran perairan Teluk Prigi. Berdasarkan hasil pengukuran terdapat perbedaan distribusi yang cukup ekstrem, baik itu distribusi suhu, salinitas maupun oksigen terlarut. Perbedaan distribusi tersebut ditemukan pada stasiun 2 (kawasan muara sungai) dan stasiun 5 (kawasan pantai Pasir Putih). Pada distribusi suhu, suhu tinggi terdapat di stasiun 2 sebesar 28,18 oC, dan suhu rendah terdapat pada stasiun 5 sebesar 26,72 oC. Salinitas tinggi terdapat pada stasiun 5 sebesar 34,10 ‰ dan salinitas rendah terdapat pada stasiun 2 sebesar 32,31 ‰. Kadar oksigen terlarut tinggi terdapat pada stasiun 2 sebesar 8,40 ppm dan kadar oksigen terlarut rendah terdapat pada stasiun 5 sebesar 7,99 ppm. Perbedaan distribusi antara stasiun 2 dan stasiun 5 terjadi karena adanya pengaruh internal yaitu perbedaan batimetri/kontur kedalaman pada kedua stasiun tersebut. Stasiun 2 memiliki kedalaman yang dangkal yaitu sekitar 4 meter dan stasiun 5 dengan kedalaman yang relatif dalam yaitu sekitar 24 meter. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi batimetri pada perairan teluk, penting untuk dipelajari karena sangat berpengaruh terhadap distribusi kualitas perairan.