Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : GEA, Jurnal Pendidikan Geografi

MENYIKAPI BENCANA SEBAGAI FENOMENA SOSIAL TERINTEGRASI Ridwan, Ita Rustiati
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v10i1.1663

Abstract

Bencana telah menjadi fenomena sosial karena setiap peristiwa bencana selalu melibatkan manusia di dalamnya. Penyebab bencana memang dapat diidentifikasi baik secara alam maupun perilaku manusia. Akan tetapi segala sesuatu dikatakan bencana karena menimpa kehidupan manusia. Bencana merupakan suatu keniscayaan dan sebagai manusia patut berusaha untuk menyikapi secara positif terhadap penyebab dan dampak yang ditimbulkannya. Setidaknya ada lima implikasi positif dalam menyikapi bencana, yaitu tindakan preventif dan mitigasi, tidak selalu tergantung pada teknologi, bersikap proaktif, dan bersifat otokritik. Cara pandang seperti ini akan memberikan implikasi bagi kita untuk lebih siap menghadapi bencana karena kita melihatnya sebagai sebuah fenomena sosial yang dapat ditanggulangi. Salah satu masalah sosial adalah kemiskinan. Kemiskinan itu sendiri telah menjadi bencana bagi kehidupan manusia yang tidak hanya disebabkan oleh bencana alam melainkan juga oleh faktor-faktor yang datang dari masyarakat itu sendiri. Studi kebencanaan memang perlu mendapatkan porsi yang besar dari beberapa bidang ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, psikologi, dan pada titik tertentu, “geografi”. Dengan demikian, kita semua menjadi manusia yang dapat menyikapi bencana sebagai fenomena sosial yang terintegrasi. Kata kunci : bencana, fenomena sosial, kemiskinan.
DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL Ridwan, Ita Rustiati
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v7i2.1716

Abstract

Industri secara umum adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam menghasilkan laba. Karena itu, dampak secara ekonomi lebih dirasakan, pedahal masih terdapat akibat lain yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga merugikan yang jarang diperhatikan. Dalam perencanaan ekonomi dan wilayah urban, kawasan industri adalah penggunaan lahan dan aktivitas ekonomi secara intensif yang berhubungan dengan manufakturisasi dan produksi Berdirinya Industri tentu membawa dampak, baik itu bagi lingkungan hidup mapun lingkungan sosial. Beberapa Dampak tersebut diantaranya seperti mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan industri dan lain sebagainya. Bagi kehidupan sosial, industri cenderung membawa dampak positif, tapi bagi lingkungan hidup industri membawa banyak dampak negatif seperti pencemaran air, polusi udara dan lain sebagainya. Selain yang telah disebutkan tadi, dalam lingkungan sosial industri biasanya mendapat tuntutan sosial. Kata kunci: Dampak industri, lingkungan, sosial.
KETERKAITAN PENDIDIKAN DENGAN PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Ridwan, Ita Rustiati
Jurnal Gea Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan memiliki peran yang tinggi dan strategis dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Bahkan lebih jauh lagi telah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik bagi individu, masyarakat maupun pemerintah. Hal ini berdasar pada pertimbangan bahwa pendidikan sebagai suatu institusi yang menyediakan tenaga kerja yang sesuai keahliannya dan/atau bahkan mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan-keterampilan yang diperoleh sehingga mampu membuka dan memperluas lapangan kerja itu sendiri. Pembangunan pendidikan berarti pembangunan SDM dari yang belum terdidik menjadi manusia terdidik. Manusia yang sudah memperoleh pendidikan ditingkatkan kualitasnya dari yang mempunyai pendidikan umum diarahkan pada pendidikan keahlian atau keterampilan tertentu. Investasi dalam pendidikan berarti investasi sumber daya manusia yang secara ekonomi tingkat pengembalian keuntungannya tidak secepat pengembalian ekonomi. Tetapi terasa dengan tingginya kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan pendidikan akan menambah pertumbuhan ekonomi. Kata kunci: Pendidikan, pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia.
ETOS KERJA DAN KEGAIRAHAN DALAM KEHIDUPAN PEMBANGUNAN EKONOMI Ridwan, Ita Rustiati
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v6i1.1728

Abstract

Etos kerja merupakan modal utama dalam pembangunan masyarakat. keberhasilan suatu bangsa membentuk dirinya menjadi bangsa besar dan maju tidak cukup bermodalkan pada kekayaan alamnya tetapi tergantung pada pola kerja bangsa tersebut yang didasari oleh keyakinan yang kuat untuk berhasil. Kemajuan teknologi hanya bisa tercapai apabila terjadi peningkatan produktivitas manusianya, karena manusianya lebih sehat, lebih terampil, lebih terdidik, dan lebih termotivasi untuk bekerja. Etos kerja dan moral yang tinggi akan memfungsikan teknologi tersebut yang akan melahirkan kemudahan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya, menghasilkan sesuatu yang berguna, efisien, bernilai tambah, meningkatkan mutu kerja, optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan mengurangi kerusakan terhadap alam. Mengutamakan etos kerja yang tinggi diikuti dengan kemampuan sumber daya lainnya dalam rangka meningkatkan semangat kerja tentu akan berorientasi kepada peningkatan mutu pembangunan terutama pembangunan ekonomi kita. Oleh karena itu, dalam makalah ini mengangkat tentang etos kerja dan kegairahan dalam kehidupan pembangunan ekonomi, tentunya etos kerja dilihat dari berbagai sudut pandang para ahli dan agama, maupun negara. Kata kunci: Etos kerja, kewirausahaan, pembangunan ekonomi.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KONVERSI LAHAN PERTANIAN Ridwan, Ita Rustiati
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 9, No 2 (2009)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v9i2.2448

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah penduduk berarti jumlah kebutuhan menjadi lebih besar, salah satunya kebutuhan pada lahan. Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian dalam bidang pertanian, maka semakin sempitlah lahan garapan karena telah dikonversi menjadi lahan permukiman, jalan, industri dan lainnya. Konversi lahan pada dasarnya merupakan hal yang wajar terjadi, namun pada kenyataannya konversi lahan menjadi masalah karena terjadi di atas lahan pertanian yang masih produktif dan ketersediaannya yang terbatas. Proses terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian disebabkan oleh beberapa faktor meliputi faktor eksternal (adanya dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi maupun ekonomi), faktor internal (kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan), dan faktor kebijakan (aspek regulasi yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian). Dampak konversi lahan sawah antara lain menurunkan produksi padi nasional, kerugian akibat investasi dana untuk mencetak sawah, membangun waduk dan sistem irigasi. Dampak lainnya adalah menurunnya kesempatan kerja dalam bidang pertanian dan degradasi lingkungan. Upaya pencegahan konversi lahan sawah yang dapat dilakukan hanya bersifat pengendalian yang bertitik tolak dari faktor-faktor penyebab terjadinya konversi lahan sawah, yaitu faktor ekonomi, sosial, dan perangkat hukum. Selain itu, hendaknya didukung oleh keakuratan pemetaan dan pendataan penggunaan lahan yang dilengkapi dengan teknologi yang memadai. Kata kunci: konversi lahan pertanian, faktor eksternal, faktor internal.