Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Dasar Mulyati, Tita
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 3, No 2: Juli 2011
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v3i2.2807

Abstract

AbstrakPemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah belajar matematika. Kenyataannya, di SD, pembelajaran matematika yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah belum mendapat banyak perhatian dari guru-guru. Kurangnya perhatian guru terhadap pengembangan kemampuan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran matematika mengakibatkan siswa kurang memiliki kemampuan pemecahan masalah. Kekurangan masalah non-rutin dalam buku sumber (teks) menjadi salah satu penyebabnya, selain itu guru terbiasa mengadopsi soal-soal yang terdapat pada buku sumber.Selain itu, pendekatan abstrak dengan metode ceramah dan pemberian tugas sangatlah dominan dari setiap kegiatan pembelajaran matematika di SD. Diperlukan pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan pemikiran yang kreatif serta lebih menekankan pada pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam pemecahan masalah. Salah satu pembelajaran yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan pendekatan pendidikan matematika realistik.Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Matematis, Siswa SD
Pendekatan Konstruktivisme Dan Dampaknnya Bagi Hasil Belajar Matematika Siswa SD Mulyati, Tita
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 1, No 2: Juli 2009
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v1i2.2738

Abstract

Abstrak  Belajar menuntut peran serta semua pihak. Pengetahuan bukan sesuatu yang diserap secara pasif oleh siswa, melainkan sesuatu yang ditemukan, dibangun, dan dikembangkan secara aktif oleh siswa dengan mengalami dan mengerjakanya dalam proses masuk ke dunia nyata secara terus‐menerus, karena siswa di kelas tidak dalam keadaan kosong, tetapi memiliki pengetahuan dari pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya. Pembelajaran terjadi    ketika siswa memadukan pengetahuan dan keterampilan baru ke dalam pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam pembelajaran matematika pun, untuk mempelajari materi matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu (konsepsi awal) sebagai pengetahuan prasyarat dari siswa akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika tersebut. Guru bertugas sebagai fasilitator yang menciptakan kondisi dan sistuasi agar proses belajar dapat berlangsung efektif. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan inovasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa terlibat penuh secara aktif dalam belajar dan dapat membangun pengetahuannya sendiri sehingga pengetahuan yang didapat lebih bermakna dan selalu diingat, mengingat pentingnya matematika sebagai ilmu dan bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika di SD. Pembelajaran berdasarkan pendekatan konstruktivisme meliputi empat tahap, yaitu : (1) tahap persepsi, (2) tahap eksplorasi, (3) tahap diskusi dan penjelasan konsep, dan (4) tahap pengembangan dan aplikasi konsep. Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme terbukti efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa SDKata Kunci: Pembelajaran matematika, pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika
Developing Integrated Program To Empower Society In Supporting Children’s Literacy Practices: An Overview From A Village In Indonesia Endah Silawati; Tita Mulyati
Jurnal VARIDIKA Volume 33, No. 1 June 2021
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.568 KB) | DOI: 10.23917/varidika.v33i1.13023

Abstract

Literacy skills of Indonesian students in every level are still low compared to other ASIAN countries. To overcome this problem, Indonesian government has developed many programs in improving literacy skills. However, the program has not given significant result since it is only done in formal school. Whereas current studies show that children developed the embryonic knowledge that leads to official literacy skills in their early childhood period at home and Early Childhood Education centre long before they enter formal school. Therefore, it is needed comprehend studies of early literacy development program in Indonesian setting involving the family and society to improve the literacy skills of the children. Therefore, this study describes strategies to strengthen literacy practices for children at home setting and society in one of Indonesian villages through Participatory Action Research (PAR) method. Focus group discussion (FGD) which involved 30 parents, 3 kindergarten teachers and 3 childrens as participants becomes the main technique in gathering the data. In addition, interview was also conducted to get deeper information from particular participant. Furthermore, based on FGD, there are some factors that could strengthening literacy practices for the children such as, good library facilities, varied and sustainable library programs, improving parents’ skills on literacy stimulation techniques for children and providing literacy community at rural area level. Moreover, as a result of FGD activities, the participants and facilitators developed a program called “Pohon Literasi (Literacy Tree).” Then, this program was implemented in three cycles. Each cycle took one week period of implementation. In conclusion, this program could increase reading interest of children and family members.     
Revitalisasi Cerita Rakyat Berbasis Teknologi Mixed Reality di Sekolah Dasar Yunus Abidin; Tita Mulyati; Yeni Yuniarti; Tri Falah Nurhuda
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v4i2.3335

Abstract

Cerita rakyat dipandang sebagai salah jenis sastra yang tertinggal zaman dan masih kuno. Hal ini berimbas pada rendahnya minat siswa untuk mempelajari cerita rakyat. Padahal di sisi lain cerita rakyat adalah karya sastra yang sarat dengan nilai budaya dan sangat penting untuk dipelajari siswa di sekolah. Berdasarkan kenyataan tersebut, penelitian ini memfokuskan diri pada upaya mengemas cerita rakyat dengan menggunakan teknologi mixed reality. Upaya pengemasan cerita rakyat dengan menggunakan teknologi tersebut dilakukan melalui penelitian desain pendidikan (EDR). Penelitian ini melibatkan responden tim penilai karya yakni ahli materi dan ahli media pembelajaran. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Data diolah secara statistika deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berkategori sangat baik. Secara materi, cerita rakyat yang dikemas dengan teknologi mixed reality ditinjau dari aspek kelayakan komponen isi, penyajian, kebahasaan, dan kontekstulitasnya berkategori sangat baik. Ditinjau dari aspek kualitas teknis desain mixed reality, kualitas buku marker, dan kualitas media secara umum dinilai berkategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian ini cerita rakyat yang dikemas dengan teknologi mixed reality layak digunakan dalam pembelajaran cerita rakyat di sekolah dasar.
Eksplorasi Pembelajaran Matematika Secara Daring dalam Dimensi Pedagogik Yeni Yuniarti; Tita Mulyati; Yunus Abidin; Yusuf Tri Herlambang; Eri Yusron
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2021): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.612 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v5i2.1208

Abstract

Tujuan penelitian yaitu mengeksplorasi tantangan dan kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika secara daring dilihat dari dimensi-dimensi pedagogik dan melihat upaya guru dalam mengembangkan pembelajaran matematika secara daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi eksplorasi. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Subjek penelitian yaitu orang tua/wali siswa dan guru yang melaksanakan pembelajaran matematika secara daring. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Instrumen yang digunakan sudah divalidasi oleh ahli dan nilai validasi yaitu 0,803 yang mengindikasikan sangat valid. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis model Bogdan & Biklen. Hasil temuan menunjukkan bahwa tantangan dalam pembelajaran matematika secara daring yaitu peningkatan literasi digital, fasilitas belajar, pengembangan karakter, dan evaluasi pembelajaran. Namun yang menjadi sorotan yaitu literasi digital. Hal ini menjadi faktor yang sangat penting dalam menjawab tantangan pada pembelajaran secara daring. Melihat hal tersebut, guru belum cukup siap dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Kemudian, upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh guru dalam meningkatkan pembelajaran matematika berbasis daring yaitu pada segi pemahaman, guru perlu meningkatkan literasi teknologi, inovasi perencanaan pembelajaran dan perkembangan belajar. Sementara pada segi pelaksanaan guru perlu meningkatkan komunikasi, bimbingan, pendekatan menggunakan media teknologi dan kerjasama dengan orangtua pada proses pembelajaran.
Mixed Reality (MR) dalam Pembelajaran Folklor dalam Perspektif Guru Dan Siswa Sekolah Dasar Yunus Abidin; Tita Mulyati; Yeni Yuniarti; Tri Falah Nur Huda
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 6 No. 1 (2021): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.673 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v6i1.1515

Abstract

The development of the 21st century has had a major impact on developments in various aspects of life including economic, social, and educational aspects. In this regard, education in the 21st century is faced with a number of major challenges, one of which is to develop students who are technologically literate but also culturally literate. Thus, there is a need for a change to the pattern of learning in Indonesian education today that further develops high knowledge, understanding, and skills in line with 21st century technological advances but still ignores core cultural knowledge. In line with this, the first step in realizing this research is to design a mixed reality (MR)-based folklore learning media to develop students' learning abilities and cultural literacy. In line with this, the research aims to determine the perspectives of teachers and elementary school students in West Java on the use of mixed reality in folklore learning. This research was conducted using a descriptive method. The instruments used to collect data are observation guidelines, interview guidelines, and questionnaires. The data was processed using descriptive statistics. Based on the results of the study, it can be stated that the mixed reality media used in folklore learning in the view of teachers and students in elementary schools in West Java is able to motivate students to learn and the media developed is considered very good in quality, function, and benefits.
Waste Bank-Based Inorganic Waste Management Training To Improve Community Environmental Awareness Dede Margo Irianto; Yeni Yuniarti; Tita Mulyati; Yunus Abidin; Yusuf Tri Herlambang; Rahman Wahid
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.834 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2807

Abstract

This community service program aims to develop community environmental literacy through inorganic waste management activities based on waste banks. Waste Bank is one of the effective solutions in overcoming the accumulation of inorganic waste in the community and manage it into something more useful. There are benefits that can be generated from the management of inorganic waste. In addition, this community service program is encouraged by the low level of community environmental literacy which is shown by the lack of community skills in managing inorganic waste. The method used in the community service program is carried out using the 7D model method with preliminary survey methods, training, mentoring, evaluation, and discussion. The results of community service activities carried out in Pasir Biru Village, Cibiru District, Bandung City went according to plan and obtained a fairly good level of satisfaction from partners.
MENINGKATKAN KECERDASAN EKOLOGIS MELALUI MODEL MULTILITERASI BERBASIS ECOPEDAGOGY APPROACH Dede Margo Irianto; Hana Yunansah; Yusuf Tri Herlambang; Tita Mulyati
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 12, No 1: January 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v12i1.18820

Abstract

Masalah dalam penelitian ini didasarkan pada temuan adanya realitas kondisi kehidupan manusia yang telah terjebak dalam paradigma pembangunan yang keliru (maldevelopment), sehingga memandang alam sebagai objek, mekanistis, terpecah-pecah, dan terpisah dari manusia sehingga mudah didominasi dan dieksploitasi. Atas dasar pemikiran tersebut, diperlukan solusi nyata sebagai upaya membangun sikap kritis dan kepedulian dalam memahami berbagai fenomena kehidupan yang merugikan lingkungan hidup. Oleh sebab itu, pendidikan ekologis sangat dibutuhkan demi mengasah sensibilitas ekologis serta menumbuhkan kesadaran akan keberadaan lingkungan hidup sebagai bagian dari ekosistem yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Upaya untuk mewujudkan kondisi tersebut diawali dari merekayasa model pendidikan yang tepat, salah satunya adalah model multiliterasi berbasis ecopedagogy approach.
IMPROVING THE LISTENING ABILITY OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THROUGH THE USE OF AUGMENTED REALITY-BASED LEARNING MEDIA Dudu Suhandi Saputra; Sigit Vebrianto Susilo; Tita Mulyati
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 15, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v15i1.51723

Abstract

This research is motivated by the low listening ability of elementary school students. The purpose of this study is to determine the improvement of listening skills of fifth-grade elementary school students by using augmented reality-based learning media. This study uses an experimental model with a pretest-posttest control group design with a sample of 60 students. The instrument used in this study is to use a listening ability test, besides that the test results are analyzed by looking at the differences in students' listening abilities between students who learn by using augmented reality-based learning media and students who learn by using conventional learning media. The results showed that (1) there was a very significant difference in listening ability between the experimental class and the control class, and (2) the listening ability of students who studied using augmented reality-based learning media was higher than students who studied using conventional learning media. Through the use of augmented reality media, learning activities can be more fun and meaningful so that students do not feel bored studying learning materials.
Learning Loss pada Kemampuan Pemahaman Konsep dan Representasi Matematis Peserta Didik Kelas V SD di Era Post Pandemic Covid-19 Naila Kurnia Restu; Cucu Suryana; Tatang Herman; Tita Mulyati
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan indikator apa saja yang menjadi dampak dari learning loss pada kemampuan pemahaman konsep dan representasi matematis peserta didik kelas V khususnya di era post pandemic COVID 19. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Hasil dari kajian literatur yang ditemukan adalah indikator yang menjadi dampak dari learning loss pada kemampuan pemahaman konsep adalah menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep, serta mengubah suatu bentuk represenasi ke bentuk representasi lainnya. Sedangkan indikator yang menjadi dampak dari learning loss pada kemampuan representasi matematis peserta didik addalah menggambar untuk memperjelas suatu masalah dan memfasilitasi cara menyelesaikan masalah tersebut, membuat model atau persamaan matematika dari representasi lain yang disajikan, serta menyusun sebuah alur cerita yang sesuai dengan representasi yang telah diberikan. Maka dapat disimpulkan bahwa learning loss merupakan dampak dari pandemic covid 19 dikarenakan pembelajaran jarak jauh atau daring yang memiliki banyak kendala terutama oleh guru, peserta didik, dan orang tua. Sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif.