Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : EDUHUMANIORA: Jurnal Pendidikan Dasar

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Dasar Mulyati, Tita
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 3, No 2: Juli 2011
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v3i2.2807

Abstract

AbstrakPemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah belajar matematika. Kenyataannya, di SD, pembelajaran matematika yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah belum mendapat banyak perhatian dari guru-guru. Kurangnya perhatian guru terhadap pengembangan kemampuan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran matematika mengakibatkan siswa kurang memiliki kemampuan pemecahan masalah. Kekurangan masalah non-rutin dalam buku sumber (teks) menjadi salah satu penyebabnya, selain itu guru terbiasa mengadopsi soal-soal yang terdapat pada buku sumber.Selain itu, pendekatan abstrak dengan metode ceramah dan pemberian tugas sangatlah dominan dari setiap kegiatan pembelajaran matematika di SD. Diperlukan pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan pemikiran yang kreatif serta lebih menekankan pada pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam pemecahan masalah. Salah satu pembelajaran yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan pendekatan pendidikan matematika realistik.Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Matematis, Siswa SD
Pendekatan Konstruktivisme Dan Dampaknnya Bagi Hasil Belajar Matematika Siswa SD Mulyati, Tita
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 1, No 2: Juli 2009
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v1i2.2738

Abstract

Abstrak  Belajar menuntut peran serta semua pihak. Pengetahuan bukan sesuatu yang diserap secara pasif oleh siswa, melainkan sesuatu yang ditemukan, dibangun, dan dikembangkan secara aktif oleh siswa dengan mengalami dan mengerjakanya dalam proses masuk ke dunia nyata secara terus‐menerus, karena siswa di kelas tidak dalam keadaan kosong, tetapi memiliki pengetahuan dari pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya. Pembelajaran terjadi    ketika siswa memadukan pengetahuan dan keterampilan baru ke dalam pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam pembelajaran matematika pun, untuk mempelajari materi matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu (konsepsi awal) sebagai pengetahuan prasyarat dari siswa akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika tersebut. Guru bertugas sebagai fasilitator yang menciptakan kondisi dan sistuasi agar proses belajar dapat berlangsung efektif. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan inovasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa terlibat penuh secara aktif dalam belajar dan dapat membangun pengetahuannya sendiri sehingga pengetahuan yang didapat lebih bermakna dan selalu diingat, mengingat pentingnya matematika sebagai ilmu dan bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika di SD. Pembelajaran berdasarkan pendekatan konstruktivisme meliputi empat tahap, yaitu : (1) tahap persepsi, (2) tahap eksplorasi, (3) tahap diskusi dan penjelasan konsep, dan (4) tahap pengembangan dan aplikasi konsep. Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme terbukti efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa SDKata Kunci: Pembelajaran matematika, pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika
MENINGKATKAN KECERDASAN EKOLOGIS MELALUI MODEL MULTILITERASI BERBASIS ECOPEDAGOGY APPROACH Dede Margo Irianto; Hana Yunansah; Yusuf Tri Herlambang; Tita Mulyati
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 12, No 1: January 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v12i1.18820

Abstract

Masalah dalam penelitian ini didasarkan pada temuan adanya realitas kondisi kehidupan manusia yang telah terjebak dalam paradigma pembangunan yang keliru (maldevelopment), sehingga memandang alam sebagai objek, mekanistis, terpecah-pecah, dan terpisah dari manusia sehingga mudah didominasi dan dieksploitasi. Atas dasar pemikiran tersebut, diperlukan solusi nyata sebagai upaya membangun sikap kritis dan kepedulian dalam memahami berbagai fenomena kehidupan yang merugikan lingkungan hidup. Oleh sebab itu, pendidikan ekologis sangat dibutuhkan demi mengasah sensibilitas ekologis serta menumbuhkan kesadaran akan keberadaan lingkungan hidup sebagai bagian dari ekosistem yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Upaya untuk mewujudkan kondisi tersebut diawali dari merekayasa model pendidikan yang tepat, salah satunya adalah model multiliterasi berbasis ecopedagogy approach.
IMPROVING THE LISTENING ABILITY OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THROUGH THE USE OF AUGMENTED REALITY-BASED LEARNING MEDIA Dudu Suhandi Saputra; Sigit Vebrianto Susilo; Tita Mulyati
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 15, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v15i1.51723

Abstract

This research is motivated by the low listening ability of elementary school students. The purpose of this study is to determine the improvement of listening skills of fifth-grade elementary school students by using augmented reality-based learning media. This study uses an experimental model with a pretest-posttest control group design with a sample of 60 students. The instrument used in this study is to use a listening ability test, besides that the test results are analyzed by looking at the differences in students' listening abilities between students who learn by using augmented reality-based learning media and students who learn by using conventional learning media. The results showed that (1) there was a very significant difference in listening ability between the experimental class and the control class, and (2) the listening ability of students who studied using augmented reality-based learning media was higher than students who studied using conventional learning media. Through the use of augmented reality media, learning activities can be more fun and meaningful so that students do not feel bored studying learning materials.
DEVELOPMENT OF SCRACTH-BASED GAME MEDIA FOR LEARNING SCIENCE MATERIALS OF CHANGING THE FORM OF SUBSTANCE IN ELEMENTARY SCHOOL Muhammad Taufik Dwi Putra; Lia Nurbanillah Fujianti; Tita Mulyati; E. Silmi Kaaffah; Mar’ati Fajrin
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 15, No 2: July 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v15i2.56888

Abstract

Natural Science is a science that requires a scientific attitude, understanding of concepts and experimental skills. However, in its implementation in the field of education, there are still a lot of scores that do not reach the minimum criteria due to a lack of understanding of students' concepts and approaches that are still traditional. Therefore, in accordance with the capabilities of the 21st century, this study purposes to develop a game based media from Scratch that can be used by teachers and students in science learning material changes in the shape of objects. This research uses a method by applying Research and Development whose main purpose is to develop new products or improve existing products. The results of this study shows that the development of media based on the Scratch game can be developed by a teacher and can be used in learning with students. The results of testing the learning media that have been made on the display design aspect show a percentage of 93% which means it is very proper, the substance aspect of the material shows a percentage of 89% which means it is proper, and the respondent's response to the program shows a percentage of 83% which means it is proper.