Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

COMPARISON OF RAINFALL DATA MANAGEMENT BETWEEN INDONESIA AND JAPAN Intan Supraba
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.181 KB)

Abstract

President Joko Widodo administration has launched infrastructure megaprojects development in Indonesia such as build of 3,733 kilometers of new toll roads, 49 dams, bridges, and mega power plant projects with a total capacity of 35,000 megawatts. Civil construction requires rainfall data to design road drainage channel, to calculate reservoir water level fluctuations, to determine the distance between the bottom of the bridge and the water surface, to simulate flood, and to manage water resources. As rainfall data has an important role in infrastructure development, this study aims to compare the rainfall data quality and the ease of access to get that data based on case study between Japan and Indonesia by doing literature review. Results showed that in Japan, hourly rainfall data can be easily and freely accessed from Water Information System website provided by Ministry of Land, Infrastructure, Transportation, and Tourism. Flood warning also can be simply accessed in Japan Meteorological Agency website. In Indonesia, hourly rainfall data is not available in the website, thus users need to submit an official request for obtaining the data. Comprehensiveness of data is questionable. Thus, data management including adding observatory facilities should be improved to support acceleration of infrastructure development in Indonesia.
PENINGKATAN KUALITAS INSINYUR MELALUI SERTIFIKASI INSINYUR PROFESIONAL Intan Supraba
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.156 KB)

Abstract

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku sejak 2015 lalu membuka peluang yang besar bagi tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai macam profesi di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI), Kemenristekdikti memberikan mandat kepada 40 Perguruan Tinggi se-Indonesia untuk membuka PSPPI. Persatuan Insinyur Indonesia yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan sertifikat insinyur profesional telah melakukan sosialiasi ke banyak perguruan tinggi untuk membuka PSPPI tersebut sehingga menghasilkan insinyur profesional yang dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. Akan tetapi manfaat dari program sertifikasi ini masih dipertanyakan oleh para insinyur yang belum tersertifikasi. Tujuan dari penulisan naskah ini untuk menginformasikan kegunaan sertifikat insinyur profesional di luar negeri, kendala penyelenggaraan sertifikasi insinyur profesional di Indonesia, dan masukan untuk proses penyelenggaraan sertifikasi tersebut. Hasil menunjukkan bahwa di luar negeri, hanya insinyur yang memiliki gelar Professional Engineer (PE) yang berhak untuk melakukan design approval yang mana proses untuk mendapatkan gelar PE tersebut harus memenuhi beberapa syarat termasuk lolos ujian tertulis dan wawancara. Salah satu masukan, PSSPI dirancang untuk memberikan porsi yang cukup besar untuk magang kerja di perusahaan-perusahaan sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pemerintah perlu mengeluarkan Peraturan Pemerintah untuk mengatur fungsi sertifikat insinyur profesional.
POLA PENANGANAN GENANGAN AIR HUJAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP BLUE GREEN CITIES DI KAWASAN KAMPUS UGM Moh. Dahri Lumuan; Joko Sujono; Intan Supraba
TEKNISIA Vol. XXII, No. 2, November 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Land use changes due to the expansion of the construction of educational infrastructure facilities at the Gadjah Mada University (UGM) Campus Area continue to develop. As a result, the open space is decreasing. This condition causes the ability of the land to absorbing rainwater decreases so that runoff of surface water increases, and cause inundation. This is evidenced by the presence of puddles at 15 points monitoring during rain events. The purpose of this study is to reduce rainwater nundation by absorbing water into the ground based on the Blue Green Cities (BGC)concept. The method used is the green infrastructure method by building a absorbingpark/bearing park and roof garden. From the potential for the construction of absorbing park/bearing park covering an area of 517,740 m², only 9,006 m2 have bearing. While the potential of the roof garden is as large as 9,881 m², has not been used optimally. There is only one existing building has a garden roof, namely the Sanitary Engineering Laboratory in Kuningan. The calculation result of the capacity of the catchment garden in the rainy season period September 2016 to March 2017, the volume of rainwater that overflows was 8.14%. It is highly recommended that all existing parks be modified to be a garden with a beard, besides to maintain a green area can also reduce inundation points.
PENENTUAN STATUS MUTU AIR WADUK SERMO DENGAN METODE STORET DAN INDEKS PENCEMARAN Lussya Setya Dewi; Intan Supraba; Budi Kamulyan
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 12 No. 1 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol12.iss1.art2

Abstract

Waduk Sermo dimanfaatkan sebagai air baku air minum oleh PDAM Tirta Binangun. Untuk memenuhi syarat sebagai air baku air minum, kualitas air Waduk Sermo harus memenuhi persyaratan yang tertulis dalam Peraturan Gubernur DIY nomor 20 tahun 2008 tentang Baku Mutu Air di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian yang pernah dilakukan menyatakan bahwa budidaya ikan dengan keramba jaring apung menyebabkan pencemaran ringan di Waduk Sermo. Penelitian lain yang pernah dilakukan menyatakan bahwa status mutu air Waduk Sermo pada tahun 2010, 2011, dan 2012 yang dihitung dengan metode Indeks Pencemaran (IP) adalah tercemar ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status mutu air Waduk Sermo setelah keramba jaring apung dilarang beroperasi di Waduk Sermo berdasarkan beberapa parameter kualitas air Waduk Sermo yang dibandingkan dengan Peraturan Gubernur DIY nomor 20 tahun 2008. Penentuan status mutu air menggunakan metode STORET dan Indeks Pencemaran (IP). Kedua metode ini menggunakan prinsip perbandingan antara data kualitas air di lapangan dengan baku mutu air sesuai peruntukannya. Data kualitas air sebagai input kedua metode tersebut diperoleh dengan cara sampling dan uji laboratorium. Parameter kualitas air yang digunakan adalah TDS, pH, temperatur, fosfat, kekeruhan, nitrit, nitrat, NH3-N, dan DO. Dari hasil perhitungan dengan metode STORET diketahui bahwa Waduk Sermo memiliki status mutu air tercemar sedang sedangkan hasil perhitungan dengan metode Indeks Pencemaran (IP) diketahui bahwa Waduk Sermo masih memiliki status mutu air tercemar ringan. Hal ini menandakan bahwa masih terdapat sumber pencemaran lain selain keramba jaring apung. Kata kunci: indeks pencemaran, status mutu air, STORET
Cost Comparison of Drainage Channel Construction Considering Uncertainty of Rainfall Distribution Intan Supraba; Istiarto Istiarto; Radianta Triatmadja
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 5 No. 1 (January 2019)
Publisher : Department of Civil and Environmental Engineering, Faculty of Engineering, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.969 KB) | DOI: 10.22146/jcef.39121

Abstract

Rainfall data is the main parameter to design drainage channel. The accuracy of rainfall data determines the accuracy of peak discharge estimation that is used for designing the drainage channel for flood mitigation purpose. The previous study presented that uncertainty of peak discharge is associated with the uncertainty of rainfall distribution and uncertainty of water holding capacity. The main purpose of this study is for understanding the sensitivity of rainfall data by comparing the estimated cost to construct drainage channel based on different values of peak discharges using two different rainfall data set which one rainfall data is created by considering 10% uncertainty of rainfall distribution. This study area is located on Plampang, Sumbawa Besar, West Nusa Tenggara. Results showed that the total cost to construct drainage channel increased by 15% if considering 10% uncertainty of rainfall.
EVALUASI SISTEM DRAINASE UNDERPASS YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (YIA) Yudhi Ardiansyah; Iman Satyarno; Radianta Triatmadja; Intan Supraba
Rang Teknik Journal Vol 5, No 2 (2022): Vol. 5 No. 2 Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.573 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v5i2.3074

Abstract

Evaluasi terhadap sistem drainase underpass YIA perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem drainase yang terdiri atas saluran samping, bak penampung dan pompa dalam mencegah terjadinya genangan. Evaluasi saluran samping dilakukan dengan membandingkan debit maksimum pada kala ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun dengan kapasitas saluran terbangun. Adapun evaluasi bak penampung dan pompa dilakukan dengan melakukan simulasi routing volume akumulasi air yang masuk pada durasi hujan (td) sama dengan waktu konsentrasi (tc), 2tc, 3tc dan durasi hujan lebat dominan. Hasil evaluasi menunjukkan dimensi saluran samping yang terpasang mampu menanggulangi debit maksimum limpasan sampai dengan kala ulang 100 tahun. Evaluasi terhadap bak penampung menunjukkan untuk td=tc,td=2tc dan td=3tc kondisi  sump pit akan aman apabila minimal 2 unit pompa dioperasikan secara bersamaan. Sedangkan untuk durasi lebih ekstrem (durasi hujan lebat dominan) 2 unit pompa hanya mampu mengatasi overcapacity akibat hujan dengan kala ulang 2 sampai dengan 10 tahun. Hasil evaluasi pada kinerja pompa menunjukkan faktor keamanan pompa menunjukkan nilai < 1 apabila yang beroperasi hanya 1 unit pompa sedangkan untuk kondisi 2 unit pompa beroperasi bersamaan nilai faktor keamaanan menunjukkan angka di atas  1 (aman) untuk durasi hujan singkat. Pada hujan dengan durasi ekstrem, faktor keamanan menunjukkan angka aman untuk hujan dengan kala ulang rendah
Evaluasi Kinerja Dan Potensi Pemanfaatan Efluen Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Permukiman Berbah I Gede Agus Sastrawijaya; Intan Supraba; Johan Syafri Mahathir Ahmad
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 14 No. 1 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol14.iss1.art1

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (IPALD-T) Skala Permukiman Berbah Kabupaten Sleman yang target pelayanannya mencapai 1.000 Sambungan Rumah belum pernah dievaluasi kinerjanya. Di samping itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2016) Kabupaten Sleman merupakan kabupaten dengan lahan pertanian terluas se-DIY. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kinerja masing-masing unit di IPALD-T Berbah dalam menyisihkan kadar bahan pencemar, menganalisis kualitas efluen dan menganalisis potensi pemanfaatan efluen, diharapkan efluen dapat dimanfaatkan kembali sebagai air baku irigasi lahan pertanian. Metode pengambilan sampel air limbah pada penelitian ini mengacu pada SNI 6989.59:2008. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 April 2021 sampai 21 Mei 2021. Parameter yang diuji yaitu BOD5, COD, TSS/Residu Tersuspensi, Deterjen, Suhu dan pH. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan seluruh parameter air limbah yang diuji dari IPALD-T Berbah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan kualitas efluen yang sanggup memenuhi 2 baku mutu air limbah yaitu tidak hanya memenuhi PERDA DIY Nomor 7 Tahun 2016 tetapi juga memenuhi PERMEN LHK Nomor P.68 Tahun 2016. Potensi pemanfaatan efluen IPALD-T Berbah berdasarkan Baku Mutu Air Sungai dan Sejenisnya pada PP No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, parameter Suhu tidak memenuhi yang artinya air limbah hasil olahan dari IPALD-T Berbah tidak dapat dimanfaatkan kembali secara langsung. Efluen IPALD-T Berbah dapat dimanfaatkan kembali untuk air baku irigasi apabila parameter suhu berada pada ± 3˚C terhadap suhu udara di atas permukaan air.Kata Kunci: Air Limbah Domestik, Baku Mutu, Efisiensi Penyisihan, Evaluasi IPAL, Kualitas Efluen,Potensi Pemanfaatan
KAJIAN PENGARUH LAPISAN MEDIA PADA NON-VEGETATED SWALE SEBAGAI FILTER LARUTAN PUPUK NPK Rizki Zulapriansyah; INTAN SUPRABA; Muhammad Mufti Azis
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pupuk NPK pada lahan pertanian secara berlebihan mengakibatkan banyak pupuk tidak terserap sehingga terbawa masuk ke perairan oleh limpasan air permukaan saat hujan dan menyebabkan eutrofikasi. Unsur hara anorganik Nitrogen (N) dan Fosfor (P) menjadi nutrisi bagi alga sehingga menyebabkan tumbuhnya alga yang berlebihan pada perairan atau biasa disebut algal bloom. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pengaruh jenis dan tinggi lapisan media pada non-vegetated swale dalam menyaring parameter Nitrogen (N) dan Fosfor (P) yang berasal dari larutan pupuk NPK komersial. Metode yang diterapkan adalah dengan menyiramkan aliran air larutan pupuk NPK melalui non-vegetated swale dengan dua ketebalan lapisan yang berbeda. Konsentrasi masuk larutan NPK yaitu 123,77-124,77 mg/l fosfat, 16,54-16,72 mg/l amoniak serta kandungan nitrat dan nitrit yang kecil. Aliran air larutan pupuk NPK sebelum dan sesudah melalui non-vegetated swale diambil sampelnya yang kemudian diuji dengan alat spektrofotometer untuk mengetahui perbedaan kandungan fosfat, nitrat, nitrit dan amonianya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua non-vegetated swale memiliki kemampuan menyaring konsentrasi fosfat pada larutan air pupuk NPK yang sangat baik, kedua non-vegetated swale mampu mengurangi sekitar 120 mg/l konsentrasi fosfat. Hasil pengukuran nitrat dan nitrit menunjukkan kenaikan sekitar 5 mg/l nitrit dan nitrat, sedangkan kandungan amoniak turun sekitar 16 mg/l. Hal ini menunjukkan terjadinya proses nitrifikasi dan menunjukkan bahwa kedua non-vegetated swale pada penelitian ini memiliki kemampuan penyaringan N yang belum optimal.
CONSTRUCTED WETLAND AT GALUGA LANDFILL FOR LEACHATE TREATMENT: A SUSTAINABLE APPROACH Elvira Apriana; Intan Supraba; Won Kim
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 6, NUMBER 1, APRIL 2023
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v6i1.15201

Abstract

Aim: This study aims to treat leachate by using the constructed wetland. Moreover, the study of the usage of solid waste as a part of constructed wetland was also carried out to analyze the potential of solid waste utilization as filter media. Methodology and Results: Two different alternatives were proposed to obtain the best system, i.e., conventionally constructed wetlands with gravel, sand, and rock as the filtration media, and constructed wetlands that utilize solid waste as the media. The leachate was treated in a constructed wetland using the pandan plant through a phytoremediation process. The results showed that constructed wetlands were able to reduce BOD, COD, nitrate, and phosphate concentrations up to 87.3%, 87.7%, 86%, and 99.7% in a conventionally constructed wetland, also up to 77.1%, 76.9%, 98%, and 98.9% in constructed wetland using solid waste. The analysis results show that the TSS value still exceeds the quality standard due to suspended particles in the water. Conclusion, significance, and impact study: The results showed that constructed wetland significantly affected the reduction of BOD, COD, nitrate, and phosphate but did not significantly reduce TSS. Therefore, additional technology, such as a sedimentation tank, is needed. This ecologically constructed wetland is the first step in achieving sustainable development.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DAN NON DOMESTIK DI KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Lidwina Putri Astani; Intan Supraba; Rachmad Jayadi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 2 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i2.6984

Abstract

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu wilayah di Provinsi DIY. Pada wilayah tersebut telah beroperasi New Yogyakarta International Airport (NYIA). Pesatnya pembangunan di wilayah ini sebagai kawasan pengembangan Aetropolis akan menimbulkan keterbatasan pasokan air dan meningkatnya kebutuhan air. Tujuan penelitian ini adalah menghitung kebutuhan air di wilayah kajian di Kabupaten Kulon Progo. Kebutuhan air yang dihitung di wilayah kajian meliputi kebutuhan air domestik, non-domestik, irigasi, industri, peternakan dan perikanan. Metode yang digunakan dalam kajian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo serta perhitungan kebutuhan air mengacu pada SNI 6728-1-2015. Dari hasil perhitungan kebutuhan air terbesar adalah kebutuhan air irigasi yaitu Daerah Irigasi Kalibawang dengan kebutuhan air rata-rata pertahun sebesar 1,754 m³/detik, Daerah Irigasi Sapon kebutuhan air rata-rata pertahun sebesar 1,34 m³/detik, Daerah Irigasi Pengasih kebutuhan air rata-rata pertahun sebesar 1,366 m³/detik. Lalu kebutuhan air domestik sebesar 0,6157 m³/detik, kebutuhan air non-domestik sebesar 0,1847 m³/detik, kebutuhan air peternakan sebesar 0,0603 m³/detik, kebutuhan air industri sebesar 0,0061 m³/detik dan kebutuhan air perikanan sebesar 0,000000040 m³/detik.