Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

STASIUN KERETA API DI KOTA MANADO: Arsitektur Neo Vernakular Xavaldo G. Pontoh; Aristotulus E. Tungka; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana program pemerintah pembangunan jalur rel kereta api di Sulawesi Utara akan segera dilaksanakan. Jalur yang menghubungkan Manado – Bitung memiliki jarak sekitar 42 Kilometer yang memiliki 5 stasiun pemberhentian yaitu di Manado, Airmadidi, Girian, Bitung kota dan Bitung Pelabuhan. Mega Proyek yang direncanakan akan segera dimulai pada Tahun 2020 ini bertujuan meningkatkan peluang di berbagai sektor di Sulawesi Utara, terutama sektor ekonomi akan terbuka luas. Pemerintah setempat menargetkan Sulawesi utara akan segera memiliki jalur kereta api, kurang lebih pada tiga hingga empat tahun yang akan datang. Sarana stasiun kereta api dibutuhkan sebagai penunjang program pemerintah yang berfunsi sebagai tempat naik dan turun nya pengguna kereta api di suatu titik tertentu. Menjadi salah satu lokasi / tempat pertama yang dicapai oleh pengguna stasiun dari luar kota Manado maka dibutuhkan perancangan stasiun kereta yang mampu memberikan kesan yang baik bagi pengunjung. Sebagai salah satu tempat kedatangan, maka stasiun dapat berperan menjadi wajah sebuah kota sehingga dapat berfungsi sebagai suatu objek pengenal sebuah kota. Penggunaan tema Arsitektur Neo Vernakular pada perancangan ini digunakan karena tema ini memiliki perpaduan unsur tradisional dimana dapat berperan sebagai penunjuk identitas kota Manado dan juga unsur modern yang menarik bagi pengunjung saat ini. Dengan implementasi tema ini, penulis bertujuan melakukan desain stasiun kereta api pertama di kota Manado dengan menjadikan objek stasiun menjadi wajah yang mampu mengoptimalkan segala aspek pada stasiun dan juga dapat menjadi salah satu objek yang mengedukasi dan memperkenalkan identitas kota Manado pada pengunjung stasiun. Kata Kunci: Stasiun, Kereta Api,, Neo Vernakular.
PUSAT WISATA KULINER DI TONDANO: Implementasi Waterfront Architecture Virgin M. N. Karwur; Frits O.P. Siregar; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, selain sebagai sumber energi yang membantu manusia untuk melakukan aktifitas sehari-hari, makanan juga memiliki peran yang besar dalam kesehatan manusia. Zaman sekarang, kuliner bukan hanya sebagai pemenuh kebutuhan jasmani namun juga sebagai pelengkap gaya hidup. Kuliner mencerminkan identitas budaya yang menciptakan perbedaan pada ciri khas kuliner di setiap daerah. Pusat Wisata Kuliner merupakan tempat berlangsungnya kegiatan jual beli produk kuliner yang di wadahi dalam suatu tempat. Jenis kuliner yang di tawarkan beragam mulai dari kuliner internasional, kuliner Indonesisa dan kuliner Minahasa, dengan banyaknya jenis kuliner yang tersedia dapat memfasilitasi pedagang kuliner yang ingin mengembangkan usaha mereka dengan memanfaatkan tempat yang disediakan. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Waterfront
HOTEL RESORT DI RATATOTOK KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Sustainable Architecture Yudha J. R. Momuat; Jefrey I. Kindangen; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17626

Abstract

Ratatotok merupakan salah satu kecamatan berkembang yang berada di Minahasa Tenggara. Dimana Ratatotok memiliki banyak objek wisata baik itu wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya dan tak kalah wisata bahari yang begitu menakjubkan. Semuanya itu bisa memajukan dan meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya wilayah Ratatotok. Salah satunya objek wisata pantai Lakban. Pengembangan serta Peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menjadi prioritas utama dalam program pemerintah. Untuk itu hotel resort dihadirkan menjadi fasilitas pendukung yang dapat menunjang serta mampu meningkatkan potensi wisata pantai Lakban. Pemilihan tema Sustainable Architecture digunakan agar mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas arsitektural secara fisik baik dalam penggunaan material, teknologi serta energi yang terbarukan. Rancangan hotel resort di Ratatotok dengan tema sustainable architecture diharap mampu menjaga lingkungan alam sekitar yang dapat membantu kehidupan manusia di masa yang akan datang.Kata kunci : Ratatotok, Hotel Resort, Sustainable Architecture
MANADO HIGH RISE RESIDENTIAL. Hi-Tech Architecture Leonard J. Ngadiman; Aristotulus E. Tungka; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.18387

Abstract

Seiring dengan berjalannya waktu pertumbuhan jiwa yang semakin pesat di Kota Manado mengakibatkan tingginya permintaan untuk kebutuhan hunian atau tempat tinggal, di masa yang akan datang ketersediaan lahan akan semakin sedikit sehingga prospek hunian vertikal  dimasa depan terjamin. Dijaman yang modern ini manusia semakin mencari hal hal yang praktis. Tingginya tuntutan akan efisiensi waktu dan sumber daya membuat semakin banyaknya muncul penemuan penemuan yang membantu hidup manusia. Dalam perancangan High Rise Residential, tema yang diangkat adalah High Tech Architecture. Istilah high tech disini merujuk pada penggunaan sistem teknologi yang digunakan pada suatu bangunan. Arsitektur high tech menggabungkan elemen-elemen dari industri berteknologi tinggi dan sistem teknologi ke dalam desain bangunan yang mencakup struktur dan material yang maju dan mutakhir, sistem mekanikal dan elektrikal yang otomatis serta merepresentasikan bangunan yang bercitra high tech.Kata Kunci : High Rise Residential, High Tech Architecture,
NORTH SULAWESI ART GALLERY IN MANADO. Sustainable Architecture Deofishart Ch. Waleleng; Aristotulus E. Tungka; Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19213

Abstract

Pembangunan Galeri Seni rupa di Provisnsi Sulawesi Utara bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan  seni rupa di Provinsi Sulawesi Utara  yang berlokasi di Kota Manado , Alasan utama dibangunnya galeri di kota Manado ini karena kota Manado belum memiliki galeri seni rupa yang layak untuk mewadahi kegiatan seni di Provinsi Sulawesi Utara mulai dari pameran karya seni, pembuatan karya seni, hingga pendidikan  seni itu sendiri, tetapi juga sebagai pusat perkembangan seni rupa  di kota Manado. Dengan menerapkan konsep perancangan Sustainable Architecture atau Arsitektur Berkelanjutan, diharapkan memberikan manfaat dalam pemeliharaan lingkungan dan bisa meningkatkan minat seni di Provinsi Sulawesi Utara.Kata kunci : Galeri, Seni Rupa, Manado,Sulawesi Utara Sustainable Architecture
DESAIN BANDARA EMALAMO DI SANANA. Vernakular Kepulauan Sula Naila Silfiani; Aristotulus E. Tungka; Claudia S. Punuh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19216

Abstract

Peran bandara sebagai salah satu akomodasi transportasi udara yang dapat menopang kemajuan suatu daerah dengan mempercepat perputaran ekonomi sehingga bandara sangat diharuskan berada pada daerah-daerah tertinggal agar dapat mendorong kemajuan daerah tersebut. Kabupaten Kepulauan Sula yang merupakan salah satu daerah tertinggal harus memiliki sebuah Bandara yang terletak di Kabupaten Sanana yang merupakan ibukota Kabupaten Kepulauan Sula sehingga dapat menjadi pusat simpul dalam jaringan transportasi daerah-daerah sekitar dan dapat membuka isolasi daerah. Pada era globalisasi ini, Bandara bukan hanya sekedar fasilitas transportasi udara namun bisa menjadi sebuah simbol dan dapat menjadi sebuah ikon daerah yang membanggakan bagi daerahnya. Oleh sebab itu, Bandara akan dihadirkan dengan Desain  Konsep Vernakular Kepulauan Sula dengan klasifikasi Rencana Induk Nasional Bandar Udara Lampiran 2b, pada tahun 2020-2030 yaitu Bandara Domestik dengan klasifikasi landas pacu 3C.Kata Kunci : Bandara, Transportasi, Sanana, Vernakular, Sula
REDESAIN EXECUTIVE CLUB HOUSE WENANG GOLF COURSE. Eco Architecture Mariana E. Sigarlaki; Pierre H. Gosal; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19841

Abstract

Persaingan dalam usaha pengembangan golf di kota-kota besar di Indonesia sangat kompetitif. Golf merupakan olahraga yang dimainkan diluar ruangan yang dimainkan secara perorangan atau tim yang berlomba untuk memasukan bola kedalam lubang-lubang yang ada di lapangan. Olahraga golf ini banyak digemari oleh pebisnis dan komunitas elit. Interaksi antar sesama pemain diperlunya sarana dimana para pemain tidak hanya bermain golf namun juga dapat melakukan berbagai transaksi bisnis yang bersifat santai/informal. Oleh karena itu fasilitas club house yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan merupakan sarana yang tepat untuk memenuhi keinginan para pemain golf dan menjadi tempat berekreasi dengan keluarga.             Club House merupakan fasilitas yang mendukung kegiatan olahraga golf, di dalamnya terdapat fasilitas seperti tempat kebugaran tubuh (fitness dan aerobic), relaksasi tubuh (spa, sauna dan massage), berbisnis (meeting room, conference room), kegiatan publik (ballroom, promotion room, restaurant), bahkan tempat berlibur keluarga.Penerapan tema pada rancangan adalah berupa konsep desain arsitektural yang memerhatikan masalah energi dan berwawasan lingkungan yaitu Eco-Architecture. Dalam penerapan Eco-Architecture diharapkan arsitektur tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, melainkan dapat menyatu dengan lingkungan serta memberikan respon positif terhadap lingkungan tempat berdirinya. Selain itu bangunan yang menerapkan Eco-Architecture diharapkan menanggapi masalah energi dengan penggunaan energi yang bersifat terbarukan. Dari tema arsitektur ini diharapkan dapat mempengaruhi manusia untuk tidak merusak alam melainkan menjaga dan melestarikan sebagai warisan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di masa mendatang. Kata Kunci : Club House, Eco-Architecture
PERANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DI KOTA MANADO. Arsitektur Dekonstruksi Greis Matualage; Aristotulus E. Tungka; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20833

Abstract

Dekonstruksi dalam Arsitektur muncul dan berkembang tidak lepas dari proses panjang perkembangan arsitektur itu sendiri, yang juga dipengaruhi oleh kondisi sosial, budaya, ekonomi dan teknologi  Selain itu,  kebutuhan akan fasilitas-fasilitas penunjang dalam perpustakaan di Kota Manado, menyebabkan perlunya sesuatu perpustakaan yang dapat menunjang kegiatan yang berbasis teknologi.Permasalahannya, di Kota Manado yaitu belum diadakan perpustakaan yang berbasis teknologi, baik dari segi fasilitas, bentuk bangunan, segi fungsi, bahkan perpustkaan di Kota Manado masih kurang menarik perhatian masyarakat sehingga perpustakaan kurang diminati dan menimbulkan kejenuhan pada obyek tersebut. Tujuan dari perancangan ini ialah dengan menggunakan metode perancangan yang menganalisis ide-ide yang kontekstual terhadap site, konfigurasi massa, dan pada elemen fasad. Serta metode dekontruksi digunakan pada objek perpustakaan digital dengan hasil akhir memenuhi Far,Bcr,Tll,Tls serta Kdh.Kata kunci : Arsitektur, Dekonstruksi, Perpustakaan Digital, Kota Manado
REDISAIN TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI KABUPATEN KEPULAUAN SULA. Arsitektur Tropis M. Supriady M. Sardi; Aristotulus E. Tungka; Claudia O. Wuisang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20834

Abstract

Terminal Pelabuhan Laut sebagai bagian dari sistem transportasi yang merupakan suatu sarana penghubung yang berfungsi sebagai tempat alih/muat penumpang dan barang.yang akan diantarkan ke daerah-daetah yang dituju. Tujuan untuk mendisain obkel terminal pelabuhan ini untuk Menigkatkan pengembangan infrastruktur dan untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Kepulauan Sula                Terminal Pelabuhan adalah tempat peralihan  manusia dari darat menuju kapal (laut) dengan segala proses yang dilaluinya. Dari segi arsitektural, terminal ini bukan hanya sebagai tempat transisi, melainkan juga berfungsi sebagai landmark / pintu gerbang perekonomian daera. Terminal terbagi dalam tiga tipe, yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C, yang dikelompokkan berdasarkan lingkup pelayanan terminal itu sendiri.                Dalam perencanaan proyek ini, dilakukan pendekatan desain tematik dengan konsep Arsitektur Tropis dimana Terminal Pelabuhan dengan konsep ini dapat memanfaatkan sumber alam yang ada di daerah tesebut untuk meminimalisir pemanasan global menampilkan kekuatan struktur dan estetika yang dapat mencerminkan fungsi bangunan itu sendiri. Kata Kunci : Terminal Penumpang Pelabuhan, Arsitertur Tropis.
PELABUHAN WISATA DI MANADO. Biomimetik Arsitektur Wayan S. Sayun; Julianus A. R. Sondakh; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20840

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu kota yang dikenal sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) di kawasan Timur Indonesia. Sejak dilaksanakannya program MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean, Kota Manado menjadi Pintu Gerbang program tersebut di kawasan pasifik. Dalam merespon hal tersebut, pemerintah Kota Manado hendak mengembangkan sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan peningkatan perekonomian, diantaranya sektor pariwisata. Salah satu potensi wisata yang berpeluang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan wisatawan baik mancannegara maupun domestik, yaitu dengan Pelabuhan Wisata di Manado. Dengan demikian, perlu adanya suatu objek yang dapat membantu dan berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata Kota Manado. Maka dihadirkanlah “Pelabuhan Wisata di Manado” dengan implementasi tema “Arsitektur Biomimetik”. Tema ini adalah seni dalam menciptakan atau membentuk suatu bangunan dengan mengemulsasi bentukan dari makhluk hidup dan juga melihat alam sebagai : model, measure (ukuran)  dan mentor untuk menciptakan suatu karya arsitektur, arsitektur biomimetik juga menekankan pada perencanaan bangunan dan perancangan ruang yang hemat energi dan futuristik.Kata kunci : Pelabuhan Wisata, Arsitektur Biomimetik.