Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN DISASTER RECOVERY PLAN PADA INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS WIDYATAMA) Nilla Rachmaningrum; Falahah Falahah
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 3 (2011): Network And Security
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disaster recovery plan (DRP) adalah rencana yang disiapkan organisasi untuk membantu organisasi pulih setelah terjadi musibah atau bencana. Penyebab musibah bervariasi, mulai dari fenomena alam hingga akibat perbuatan manusia, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Pada bidang teknologi informasi, penyebab dapat lebih spesifik misalnya kegagalan infrastruktur , kekeliruan operator, hingga serangan virus. Tingginya kebergantungan organisasi pada infrastruktur teknologi informasi menyebabkan perlunya dipertimbangkan DRP di bidang infrastruktur jaringan komputer. DRP perlu dibuat dengan tepat dan optimal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi. Untuk itu, diperlukan studi awal untuk melihat kelayakan organisasi atas kebutuhan adanya DRP. Pada penelitian ini dilakukan studi kelayakan diperlukannya DRP pada infrastruktur jaringan komputer, dengan studi kasus pada jaringan komputer Universitas Widyatama. Studi kasus dilakukan dengan menginventarisir kondisi infrastruktur jaringan serta mengamati tingkat kebergantungan sivitas akademika dan proses bisnis di Universitas Widyatama terhadap infrastruktur jaringan komputer. Hasil studi menujukan bahwa rendahnya tingkat kesadaran pengamanan data terhadap bencana, dari sebagian besar pengguna, yang diikuti oleh tingginya tingkat kebergantungan terhadap ketersediaan layanan jaringan komputer. Inventarisir kondisi infrastruktur jaringan juga menunjukan belum adanya tendensi dan kesiapan dalam menghadapi bencana. Hasil akhir penelitian merekomendasikan perlunya disiapkan sebuah DRP untuk infrastruktur jaringan komputer untuk membantu pihak manajemen menyelamatkan informasi penting di saat terjadi bencana.
PENGEMBANGAN SITUS PROMOSI PARIWISATA PULAU FLORES BERBASIS KOLABORASI Nilla Rachmaningrum; Falahah Falahah
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4 (2012): Information System and Application
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi internet membuat ICT menjadi enabler bagi berbagai proses bisnis, termasuk pariwisata.. Kehadiran ICT memungkinkan diterapkannya teknologi pemasaran baru melalui teknologi berbasis webyang menibulkan berbagai peluang di bidang industri wisata seperti perjalanan wisata, akomodasi dan organisasi tujuan wisata. Semua informasi ini sebaiknya dipadukan secara integrasi sehingga semua informasi didapat dalam bentuk “one stop shopping”. Kehadiran web juga memungkinkan timbulnya gaya interaksi baru antar pengguna web yang dikenal sebagai web collaboration. Flores memiliki wisata yang belum dikelola dengan baik selain Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Danau Kelimutu, perburuan ikan paus di Lamalera yang masih menggunakan peralatan tradisional, dll. Data terakhir menunjukkan kunjungan wisatawan di Pulau Flores pada 2010 hanya 2,08 persen dibandingkan dengan wisatawan asing yang berkunjung ke Pulau Bali. Oleh karena itu akan dibangun sebuah aplikasi wisata yang memberi kesempatan para pengusaha untuk mendaftarkan dirinya dan mempublikasikan usahanya langsung dengan rancangan tampilan yang mudah digunakan. Kolaborasi web didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi web dan internet yang memungkinkan para pengguna untuk berkomunikasi secara langsung, tanpa terikat tempat dan waktu, sehingga meminimalisasi biaya dan menghemat waktu. Bentuk-bentuk kolaborasi berbasis web memudahkan tersebarnya informasi dan melibatkan user secara aktif untuk membangun informasi tersebut ataupun melakukan penambahan atau koreksi atas informasi yang sudah ada.
APLIKASI PELAYANAN DAN KELUHAN GANGGUAN TELEPON PELANGGAN DI PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk (STUDI KASUS DI KANCATEL XXX) Dewi Rosmala; Falahah Falahah; Bakhtiar Dwi Arianto
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4 (2012): Information System and Application
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan pelanggan merupakan salah satu ujung tombak peningkatan kepuasan konsumen. Penanganan keluhan pelanggan yang terkoordinasi dan tuntas dapat memberikan citra positif atas perusahaan/organisasi. Pelayanan yang tuntas dan efektif perlu didukung oleh sistem administrasi yang terkoordinasi dan meliputi satu siklus layanan secara keseluruhan yang dimulai dari menerima keluhan, follow-up keluhan, eskalasi keluhan (jika ada masalah yang tidak dapat diselesaikan), eksekusi solusi penyelesaian dan monitoring atau rekapitulasi keluhan yang masuk sebagai bahan acuan manajemen untuk mengkaji domain mana yang sering dikeluhkan oleh pelanggan. Aplikasi pelayanan dan keluhan gangguan telepon pelanggan ini dirancang untuk membantu salah satu kantor cabang PT.Telkom untuk mengelola dan memonitor keluhan pelanggan. Aplikasi ini menitikberatkan pada follow-up keluhan dan monitoring atas jenis keluhan yang disampaikan. Keluhan yang masuk dicatat kemudian didelegasikan penyelesaiannya pada pihak terkait, sekaligus juga dimonitor status penyelesaian atas keluhan tersebut. Pada aplikasi ini juga dicatat jenis gangguan apa yang paling sering terjadi juga dapat dilengkapi dengan peta wilayah daerah gangguan tersebut. Fitur monitoring ini dapat membantu manajemen untuk memperbaiki kualitas layanan dengan cara mengantisipasi atau mengurangi tingkat keluhan pada periode berikutnya, sehingga dapat meningkatan kepuasan konsumen secara umum.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN UTILITY SYSTEM (STUDI KASUS SISTEM E-CAMPUS UNIVERSITAS WIDYATAMA) Falahah Falahah; Iwan Rijayana
Jurnal Ilmiah Kursor Vol 6 No 2 (2011)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utility System adalah pendekatan untuk mengevaluasi implementasi sistem informasi yang pertama kali diusulkan oleh Kendall. Pendekatan ini berusaha menangkap persepsi sistem dari enam sudut pandang, yaitu possession, form, place, time, actualization dan goal. Informasi rinci tentang implementasi pendekatan ini tidak dapat diakses secara bebas sehingga menimbulkan keingintahuan untuk pengembangan lebih lanjut bagaimana menerapkan konsep ini untuk mengevaluasi sistem informasi, khususnya di lingkungan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sebuah metode alternatif dalam mengevaluasi sistem yang didasarkan pada pendekatan utility system. Metode ini terdiri atas sekumpulan paket kuisioner yang diturunkan dari pendekatan utility untuk mengungkapkan persepsi pengguna terhadap sistem. Kuisioner ini kemudian diterapkan untuk mengevaluasi sistem ecampus di Universitas Widyatama. Sistem e-campus dipilih karena kesederhanaan struktur dan kemudahan akses sistem tersebut oleh semua pengguna terkait. Hasil pengolahan data menunjukan beberapa temuan penting seperti perbedaan ekspektasi dari setiap jenis pengguna, dan adanya ekspektasi pengguna pada peningkatan fitur sistem. Pengolahan data kuisioner juga dapat memberikan rekomendasi yang berarti untuk peningkatan utility system dan dibutuhkan riset lebih lanjut untuk mengungkapkan fakta-fakta lain yang terkait dengan pengembangan sistem. Kata kunci: Evaluasi, Sistem, Implementasi, Utility. Abstract Utility System is an approach for evaluate system implementation, firstly proposed by Kendall. This approach captured the perception of the system based on 6 points of view, which are possession, form, place, time, actualization and goal. The detail information of this approach is limited and arising the curiosity to explore more detail how to implement this approach to evaluate the information system, especially for the system in academic environment. The aim of this research is to propose the alternative method for evaluate the system based on utility system approach. This method consists of a questionnaires package that derived from utility approach, to elicit the user perception. The questionnaires was implemented to evaluate the e-campus system at Widyatama University which is chosen because of the structure of the system that relatively simple and easy to access. The result gave some important facts, such as the difference of expectation from different user’s point of view and user’s expectations for enhancement. The results also derived some recommendations to improve the utility system and need more extended research to explore the uncover facts for system improvement. Key words: Evaluation, System, Implementation, Utility Approach.
PERANCANGAN APLIKASI ESTIMASI RESIKO PENGEMBANGAN SOFTWARE DENGAN METODE SERIM Falahah Falahah; Daniel Silaban
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek pembuatan software merupakan proyek yang penuh resiko. Kegagalan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik teknologi,  software, hardware, jadwal, dan biaya. Oleh karena itu, seorang manajer proyek perlu  mengestimasi peluang keberhasilan proyek yang dikelolanya.  Dalam prakteknya, proses estimasi ini tidaklah mudah karena setiap faktor resiko selalu  mengandung unsur ketidakpastian, sehingga proses estimasi resiko merupakan satu tantangan tersendiri bagi manajer proyek.  Saat ini sudah banyak dikembangkan berbagai pendekatan dan metoda dalam mengestimasi resiko proyek pengembangan  software, salah satunya adalah SERIM atau  Software Engineering Risk Index Management) yang pertama diusulkan oleh Karolak.  Model ini menggunakan beberapa faktor resiko software  dan mengestimasi keberhasilan berdasarkan peluang dari setiap faktor. Secara keseluruhan metode SERIM menyediakan 81 pertanyaan yang harus dijawab oleh manajer proyek untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan satu skor tunggal peluang keberhasilan proyek.  Makin besar skor ini, maka makin besar peluang keberhasilannya. Hingga saat ini, belum banyak alat bantu (aplikasi) yang secara khusus dapat digunakan untuk menghitung estimasi resiko proyek software. Oleh karena itu, dipandang perlu mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan oleh manajer proyek untuk menghitung estimasi resiko proyek, khususnya dengan menggunakan metode SERIM.  Hadirnya aplikasi ini diharapkan memberikan alternatif solusi bagi manajer proyek untuk melakukan proses estimasi pada beberapa proyek yang dikelola serta memudahkan dalam proses pelaporan hasil perhitungan.  Kata kunci: Manajemen resiko, SERIM, estimasi, aplikasi, software
PENYUSUNAN SOP CHANGE REQUEST PENGEMBANGAN SISTEM MENGACU PADA STANDARD ISO/IEC 27001 DAN ITIL Falahah Falahah
Produktif : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi Informasi Vol. 1 (2017): Produktif: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Change request merupakan proses yang sering terjadi pada siklus hidup pengembangan sistem, yang dapatterjadi pada saat pengembangan sistem maupun implementasi sistem. Adanya change request dapat membuatspesifikasi sistem berbeda jauh dengan saat perancangan. Oleh karena itu, setiap change request perlu dikeloladengan baik, didokumentasikan dan dikendalikan, untuk menjamin tertelusurinya setiap perubahan pada sistem.Hal ini dapat dilaksanakan jika tersedia standard operating procedure (SOP) untuk Change Request.Permasalahan dalam penyusunan SOP secara umum maupun SOP change request secara khusus adalah perlunyamengacu pada standard atas suatu aktivitas. Namun biasanya standard tersebut tidak dapat diadopsi langsung,dikarenakan kurang sesuai dengan lingkungan implementasi di organisasi.Pada penelitian ini akan diusulkan satu SOP change request yang disusun untuk diterapkan di suatulingkungan organisasi. Change request yang dimaksud dibatasi pada permintaan perubahan terhadap sistemketika sistem masih dikembangkan. Standard yang diacu adalah proses Change management pada ITIL danISO/IEC 27001, yang keduanya sudah menyediakan pedoman aktivitas dan peranan masing-masing pihak padaproses change management. Acuan pada ITIL dan ISO/IEC 27001 ini kemudian disesuaikan dengan kondisiorganisasi, yang mempertimbangkan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi masing-masing pihak dalamorganisasi dan identifikasi aktivitas yang mungkin relevan dengan lingkungan organisasi. Hasilnya adalahusulan SOP untuk change request yang sesuai dengan kondisi organisasi serta beberapa dokumen pendukungpelaksanaan SOP.
Design of Data Interchange Regulation for Regional ICT Office - Falahah; Ari Fajar Santoso
JOIV : International Journal on Informatics Visualization Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Society of Visual Informatics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/joiv.6.1.546

Abstract

The rapid development of e-government systems raises issues of the importance of data integration and interoperability. Recently, most government offices provide data interchange services through web services or using database direct-link (db-link), and the process usually runs without referring to certain regulations, standards, or procedures.  It can cause some problems such as lack of a standard for data interchange services, lack of procedure for building, deploying, and monitoring the services, duplicate services, problems in tracing and maintaining the services, and much more.  The research aims to provide the practical method for designing the regulation for supporting data interchange and propose a draft of the regulation package that consists of policy, procedure, and technical guide.  The research is located in a regional ICT government office and the process for designing the regulation is building through a design thinking approach. Outputs of this research are the conceptual map of the issues that should be covered by the regulation, the structure of the policy, the draft of standard and procedure for supporting data interchange mechanism, and the sample of the technical guide. The draft of the regulation is then tested against the actual problem to see how the regulation, procedure, and guide can resolve it.  The result shows that it can fill the needs of regulation in the organization and can address some needs on data interchange mechanisms.
TEAM-BASED LEARNING; “SEBAGAI SALAH SATU PENDEKATAN METODA PENGAJARAN YANG EFEKTIF” Falahah Falahah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.683 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.546

Abstract

Team-based Learning (TBL) adalah salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk menyampaikan materi pengajaran secara lebih efektif, khususnya pada kelas yang siswanya berjumlah banyak (kelas besar). Kekuatan TBL terletak pada usaha membangun motivasi belajar mandiri dan iklim kerja kelompok sehingga siswa dapat mempelari materi atau topik bahasan secara lebih efektif, menarik, tidak membosankan dan dapat memahami mulai dari konsep hingga implementasinya. Sasaran ini dapat dicapai dengan menerapkan sejumlah langkah dan metoda yang intinya adalah pengelolaan kelompok belajar, penugasan baik secara mandiri maupun berkelompok serta sistem penilaian yang membuat para siswa dapat mengeksplorasi kekuatannya sebagai individu maupun sebagai anggota dari satu kelompok.
Pendekatan Object Oriented UX pada Perancangan Aplikasi Manajemen Order Falahah; Prayudi Utomo
Prosiding SISFOTEK Vol 4 No 1 (2020): Vol 4 No 1 (2020): SISFOTEK 2020
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.2 KB)

Abstract

Building a better information system or application needs a good user experienced design, to ensure that the system is useful for users and easy to use. Usually, the process of UX design was not carried out systematically and only relies on intuition analysis or system designer. One of the systematic approaches in UX design is user-centered design, but the implementation still needs to be more detail because of the lack of systematics step and guide. One of these approaches is Object-oriented User Experience (OOUX) that can consider as a bridge between user-centered design and object-based application design. This study aims to explore OOUX, what is the steps, how to apply it to a case study on designing a system. The results show that OOUX can help the analysts on designing user experience more systematically, while producing the object candidates needed for object-oriented system design.
Perancangan Arsitektur Enterprise Dalam Pengembangan SIMRS Bidang Pelayanan Penunjang Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: Rumah Sakit XYZ) Rasyid Ramadhani Dharmawan; Luthfi Ramadani; Falahah Falahah
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 9 No 3 (2022): JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35957/jatisi.v9i3.2924

Abstract

To improve services to the community in the form of providing health services, both curative and rehabilitative, XYZ Hospitals require a Hospital Information System (HIS) to improve the efficiency and effectiveness of hospital operations. HIS aims to implement a policy of simplifying the bureaucracy to create a more proportional, effective, and efficient organization to improve the performance of the implementation of the Ministry of Health's duties as stated in the Minister of Health Regulation Number 25 of 2020 concerning Organization and Work Procedures of the Ministry of Health. HIS Developing requires a design called Enterprise Architecture (EA). EA can make it easier for hospitals to make business strategic plans and design a system that is integrated to make the organization's business processes more efficient. The limitation of the journal on the design of this EA is in the Support Service Field for XYZ Hospital. The EA design is carried out using references from the HIS Minister of Health Regulation, XYZ Hospital Strategic Plans, and the EA Framework, namely TOGAF ADM. This EA design produces an enterprise architecture at the Regional General Hospital which is expected to be a reference in developing information systems to improve health services to the community.