Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosiologi Dialektika

Optimalisasi program dan kegiatan Corporate Social Responsibility di Kota Bontang Septi Ariadi
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 13 No. 1 (2018): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.197 KB) | DOI: 10.20473/jsd.v13i1.2018.31-47

Abstract

Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki peran yang strategis, bukan saja untuk menambah daya dan cakupan upaya penanganan kemiskinan dan pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), tetapi juga untuk mempercepat proses pemberdayaan masyarakat melalui dukungan program alternatif yang lebih kontekstual sesuai prakarsa atau inisiatif masyarakat miskin itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi perusahaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Bontang, tetapi sekaligus juga merumuskan kebijakan dan program CSR yang benar-benar kontekstual dan efektif. Metode yang dilakukan adalah melakukan review terhadap berbagai kajian dan penelitian kondisi BUMN dan CSR, mengumpulkan dan melakukan analisis terhadap data terbaru tentang pelaksanaan program CSR di Kota Bontang, mengumpulkan dan melakukan analisis terhadap data primer yang digali langsung dari para warga masyarakat dan melakukan indept interview. Hasil dari penelitian ini berupa gagasan dan Strategi Optimalisasi Program CSR yang akan di lakukan di Kota Bontang guna untuk upaya penanggulangan kemiskinan. Kedepan, untuk mencegah agak tidak lagi terperosok pada kekeliruan yang serupa, dan upaya pemberdayaan masyarakat miskin di Kota Bontang melalui Program CSR benar-benar dapat berjalan efektif, maka yang dibutuhkan bukan sekadar kesediaan untuk melakukan introspeksi, tetapi juga revitalisasi program pemberdayaan masyarakat miskin yang benar-benar kontekstual dan berpihak kepada lapisan yang paling miskin  khususnya para pelaku ekonomi kerakyatan. Kemudian ada stategi dan rekomendasi program CSR prioritas yang harus dilakukan sebagai upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Bontang.
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Timur Septi Ariadi; Sudarso Sudarso
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 13 No. 2 (2018): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.405 KB) | DOI: 10.20473/jsd.v13i2.2018.169-182

Abstract

Gagasan untuk mengembangkan BUM-Des, boleh dikata masih merupakan wacana yang relatif baru. Sebagai sebuah wilayah administratif pemerintahan yang paling bawah, desa di era otonomi daerah seperti sekarang ini, dituntut untuk mampu mengembangkan sikap mandiri di bidang ekonomi, termasuk membiayai sebagian dari kegiatan pembangunan di wilayahnya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji gambaran tentang mekanisme pengelolaan badan usaha milik desa (BUM-Des) yang ada di berbagai desa di Provinsi Jawa Timur. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, secara purposive, kegiatan pengkajian ini dilaksanakan di 5 kabupaten dan 25 desa di Provinsi Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa BUM-Des bukanlah lembaga yang dibentuk dan tumbuh dari bawah (bottom up), melainkan lebih merupakan lembaga bentukan dari atas (top down) yang diinisiasi dari prakarsa Negara. Besar modal awal pembentukan BUM-Des, sebagian besar (60%) di atas 25 juta rupiah, bahkan 24% BUM-Des yang ada didirikan dengan modal awal 100 juta lebih. Sedangkan faktor yang dinilai sangat menghambat perkembangan BUM-Des, menurut 41,8% masyarakat desa adalah modal yang terbatas.
Higher education capitalism in Indonesia as a social problem: A case study in the digital age Doddy Sumbodo Singgih; Bagong Suyanto; Septi Ariadi
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jsd.v17i1.2022.13-24

Abstract

Since the Indonesian state entered the reform era in 1998, several state universities that were centers of scientific development had their legal status changed by the government to become State-Owned Legal Entity University. From a sociological perspective, changes in legal status are commonly understood as institutional changes, which include changes in the norms that refer to governance, changes in governance procedures, and changes in organizational structure and governance. Some of the State Universities that have changed their legal status (institutions) are the Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Pendididikan Indonesia (UPI), and Universitas Airlangga (UNAIR). This article will describe whether, in today’s digital era, these changes cause social problems of their own, especially social problems related to inter-structural relationships in academic activities on campus. This study employed Mixed Methods Research and 100 students as a sample of this study. The results found the fact that most of the student respondents (55.42%) considered that social problems that arise in State-Owned Legal Entity University were related to the capitalism of higher education. This research also found the impact of institutional changes being State-Owned Legal Entity University is a change in the inter-structural relationship among the academic community in carrying out academic activities to become exploitative, hegemonic, and repressive. Therefore these changes in an inter-structural relationship were also considered as a social problem.