Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERORIENTASI PISA KONTEN UNCERTAINTY AND DATA Rini Setyaningsih; Latifatul Munawaroh
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.854 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i3.4948

Abstract

Kemampuan Literasi matematis merupakan kemampuan yang di ukur dalam PISA (Programme for International Student Assessment). Di dalam PISA terdapat empat konten matematika yaitu perubahan dan hubungan (Change and Relationship), ruang dan bentuk (Space and Shape), bilangan (Quantity), serta ketidakpastian dan data (Uncertainly and Data). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematis dalam menyelesaikan soal berorientasi PISA konten uncertainty and data siswa kelas VIII dengan indikator literasi matematis yang digunakan yaitu Communication (komunikasi), Mathematising (Matematika), Representation (Representasi), Reasoning and argument (Penalaran dan argumen), Devising strategies for solving problems (Merancang strategi untuk memecahkan masalah), Using symbolic, formal, technical language and operations (Menggunakan bahasa simbolis, formal, teknis dan operasi), Using mathematical tools (Menggunakan alat matematika). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan desain penelitain fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah di kabupaten Sragen dengan subjek penelitian 3 siswa kelas VIII. Hasil penelitian ini antara lain siswa dengan kemampuan rendah dan sedang memiliki kemampuan literasi matematika yang tergolong belum baik. Sedangkan siswa dengan kemampuan tinggi memiliki kemampuan literasi matematis yang baik. Hal tersebut terbukti dengan hampir mampu memenuhi seluruh indikator literasi matematika.  Mathematical literacy ability is an ability that is measured in PISA (Program for International Student Assessment). In PISA there are four mathematical content, namely change and relationship (Change and Relationship), space and shape (Space and Shape), number (Quantity), and uncertainty and data (Uncertainly and Data). This study aims to describe mathematical literacy skills in solving PISA-oriented questions with uncertainty and data content of class VIII students with mathematical literacy indicators used, namely Communication, Mathematising, Representation, Reasoning and argument, Devising strategies for solving problems, Using symbolic, formal, technical language. and operations, Using mathematical tools. This research is a qualitative research with a descriptive approach and a phenomenological research design. The research was conducted in one of the schools in Sragen district with the research subjects being 3 students of class VIII. The results of this study include students with low and medium abilities who have poor mathematical literacy skills. Meanwhile, students with high abilities have good mathematical literacy skills. This is proven by almost being able to fulfill all indicators of mathematical literacy.
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SPACE AND SHAPE DITINJAU DARI GENDER Luthfiah Aisyah Romadhoni; Rini Setyaningsih
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.55 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i3.5438

Abstract

There are many studies that examine students' abilities, but there are still few that examine students' ability to solve PISA problems with konten space and shape. This research uses Polya indicators, namely understanding problems, planning for problem solving, implementation of planning, and re-checking. Describing students' ability to solve problems with PISA questions reviewed from gender differences is the  goal  of  this study. The method used is qualitative with a data triangulation technique that takes data by the test method and interviews involving 6 subjects consisting of 3 male subjects and 3 female subjects. The result of this study is that female students are superior to male students in problem-solving ability. Lack of scrupulousness makes male students in problem-solving ability under female students. Mistakes in male students that often occur are at the stage of carrying out problem-solving planning and re-checking the results of the answers obtained, while female students only occur during the re-checking process.
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA MAKANAN TRADISIONAL DUMBEG KHAS DAERAH REMBANG Adinda Dwi Ayu Setyani; Rini Setyaningsih
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2720

Abstract

Makanan tradisional dumbeg khas daerah Rembang merupakan makanan favorit para Wali pada zaman dahulu sekitar abad 15 sampai 16 Masehi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep dan aktivitas matematika pada makanan tradisional dumbeg khas daerah Rembang. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap proses pembuatan makanan tradisional dumbeg khas daerah Rembang.  Untuk menguji keabsahan data dari data yang diperoleh yaitu menggunakan metode triangulasi data. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat daerah Rembang mengetahui bahwa dalam proses pembuatan dan bentuk makanan tradisional dumbeg ini terdapat beberapa aktivitas matematika seperti menghitung dan mengukur, serta konsep matematika diantaranya konsep matematika geometri, konsep matematika aljabar, dan konsep matematika aritmatika.
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri Bebasis Higher Order Skill (HOTS) Berdasarkan Teori Newman Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Shinta Tri Hartini; Rini Setyaningsih
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun in Press (Desember
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.2230

Abstract

Setiap siswa memiliki perbedaan cara belajarnya, siswa dengan gaya belajar sesuai akan dapat menunjang proses belajar serta prestasi siswa yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan karena sebagian besar siswa kurang memahami soal tipe High Order Thinking Skills (HOTS) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif serta analisis data kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan berdasarkan teori Newman dan faktor yang menyebabkan kesalahan pada saat siswa dalam menyelesaikan soal tipe High Order Thinking Skills (HOTS) sesuai dengan gaya belajar subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII-A SMPN 2 Gemuh, Kendal. Penelitian ini menggunakan 3 instrumen yaitu angket gaya belajar, soal tes, dan wawancara. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil bahwa terdapat kesalahan pada tahap transformasi (transformation), kesalahan memahami soal (comprehension), kesalahan penulisan jawaban (encoding) dan kesalahan proses (process skill). Bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dengan gaya belajar visual yaitu kesalahan transformasi (transformation) dan penulisan jawaban (encoding). Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial memiliki kecenderungan melakukan kesalahan memahami soal (comprehension), transformasi (transformation) dan keterampilan proses (process skill). Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki kecenderungan melakukan kesalahan memahami soal (comprehension), transformasi (transformation) dan penulisan jawaban (encoding). Faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan yaitu siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan soal, tidak teliti, kurang memahami soal, tidak menuliskan kesimpulan dan satuan pada jawaban, serta siswa tidak terbiasa menuliskan rumus dan menjabarkan soal.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED PADA MATERI SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Erlina Rindi Wulandari; Rini Setyaningsih
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 6, No 3 (2023): Mei
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i3.17579

Abstract

The purpose of this study was to describe creative thinking skills of students on the indicators of fluency, flexibility, and originality in solving open-ended questions on cartesius coordinate system materia in terms of initial ability. This study used a qualitative descriptive method with a population of the eighth grade students of SMPN 1 Plupuh, Plupuh District, Sragen Regency. Purposive sampling technique as a sampling technique so that the sample is in accordance with the specified criteria, the sample consists of 3 subjects selected from 28 students of class VIII F. The data collection technique was a written test with 3 questions, interviews with 6 questions, and documentation using a handphone camera. The research results show that the fluency indicator achieved by students with high and moderate initial abilities. Students with low initial abilities didn’t meet the fluency indicator. The flexibility indicator was only achieved by students with high initial abilities. The flexibility indicator couldn’t be achieved by students with moderate and low initial abilities. The originality indicator can be achieved by students with high and moderate initial abilities. Students with low initial abilities did’nt show self-composed solutions, so students didn’t meet the originality indicator.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED PADA MATERI SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Erlina Rindi Wulandari; Rini Setyaningsih
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 6, No 3 (2023): Mei
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i3.17579

Abstract

The purpose of this study was to describe creative thinking skills of students on the indicators of fluency, flexibility, and originality in solving open-ended questions on cartesius coordinate system materia in terms of initial ability. This study used a qualitative descriptive method with a population of the eighth grade students of SMPN 1 Plupuh, Plupuh District, Sragen Regency. Purposive sampling technique as a sampling technique so that the sample is in accordance with the specified criteria, the sample consists of 3 subjects selected from 28 students of class VIII F. The data collection technique was a written test with 3 questions, interviews with 6 questions, and documentation using a handphone camera. The research results show that the fluency indicator achieved by students with high and moderate initial abilities. Students with low initial abilities didn’t meet the fluency indicator. The flexibility indicator was only achieved by students with high initial abilities. The flexibility indicator couldn’t be achieved by students with moderate and low initial abilities. The originality indicator can be achieved by students with high and moderate initial abilities. Students with low initial abilities did’nt show self-composed solutions, so students didn’t meet the originality indicator.
Siswa Field Dependent dan Field Independent: Bagaimana Kemampuan Berpikir Kritisnya dalam Memecahkan Masalah HOTS? Afifah Choirul Chotimah; Christina Kartika Sari; Annisa Swastika; Rini Setyaningsih
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i3.2368

Abstract

Proses berpikir menjadi hal krusial untuk memecahkan suatu masalah matematika, khususnya kemampuan berpikir kritis diperlukan guna penyelesaian masalah HOTS. Keterampilan berpikir kritis siswa Indonesia yang masih perlu ditingkatkan akan menjadi tugas utama bagi guru. Guru dapat menyesuaikan karakteristik masing-masing individu berdasarkan gaya kogntifnya untuk memaksimalkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan permasalahan HOTS berdasarkan gaya kognitif. Teknik mengumpulkan data menggunakan tes tertulis dan wawancara, selanjutnya memeriksa keabsahan data penelitian digunakan teknik triangulasi yang mengkomparasikan hasil tes tertulis dan hasil wawancara siswa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tiga tahap: 1) reduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) penarikan kesimpulan penelitian. Indikator berpikir kritis yang telah ditentukan peneliti mengacu pada kriteria menurut Ennis. Hasil dari penelitian siswa dengan gaya kognitif field dependent (FD) dapat menguasai indikator focus, reason, situation, dan clarity dari enam indikator berpikir kritis. Sedangkan siswa dengan gaya kognitif field independent (FI) dapat menguasai indikator focus, inference, situation, clarity, dan overview dari enam indikator berpikir kritis.