Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Hukum Masyarakat Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Kupang Apliana P. R. P. L. Zogara; Saryono Yohanes; Hernimus Ratu Udju
Jaksa : Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Politik Vol 1 No 4 (2023): Oktober : Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Politik
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/jaksa.v1i4.1418

Abstract

Motor Vehicle Tax, hereinafter abbreviated as PKB, is Tax on ownership and/or control of motorized vehicles and Regional Tax, hereinafter referred to as Tax, is a mandatory contribution to the Region that is owed by an individual or body that is coercive based on the Law without receiving direct compensation and used for regional needs for the greatest prosperity of the people. This type of research is Empirical Juridical research. The types and sources of data used are primary and secondary data. Primary data is data obtained directly from the research location through direct interviews with respondents and based on researcher observations. Secondary Data is data obtained from literature study. Data was analyzed descriptively qualitatively. The results of this research show that: (1) Factors that influence taxpayer compliance in paying motor vehicle taxes in Kupang City are: (a) Taxpayer compliance, (b) Tax rates, (c) tax sanctions (d) service quality. (2) Efforts made by the government to increase taxpayer legal compliance in paying motor vehicle tax in Kupang City are: (a) Expansion of motor vehicle tax payment channels, (b) Service approach to the community, (c) motor vehicle tax relief policy.
Hubungan Kerja Antara Pemerintah Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa dalam Pelaksanaan Program Pembangunan di Desa Tribur Kecamatan Abad Selatan Elisabeth Morib; Saryono Yohanes; Hernimus Ratu Udju
Mandub : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2023): DESEMBER : Mandub: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/mandub.v1i4.668

Abstract

The Village Head and the Village Consultative Body are two parties who are referred to as working partners in the process of implementing development programs in the village, this is because the BPD together with the Village Head determines the Village work program. In addition, the Village Head has the authority to lead the implementation of village government programs, while the BPD institutionally represents the village population and acts as a supervisor for the implementation of government programs in the village. Another function of the BPD is to accommodate and channel the aspirations of the village community. The village head and BPD must have the same thoughts in implementing village government, so that village government can be implemented in accordance with community expectations and demands. The problem formulation in this research is: (1) What is the working relationship between the Village Government and the Village Consultative Body? (2) What are the inhibiting factors in implementing development programs in Tribur village, South Abad District?The results of this research used empirical juridical research methods and the data was analyzed descriptively qualitatively where the focus of the research was planning, implementation, supervision and evaluation; namely research where the data was directly obtained from the research location for 15 people.
Pengaturan Zonasi dan Pengelolaan Pesisir Laut Teluk Kupang dan Implikasinya Terhadap Pembangunan di Kota Kupang Muh. Rezha Rasyid; Kotan Y Stefanus; Hernimus Ratu Udju
Hakim Vol 1 No 4 (2023): November : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i4.1451

Abstract

The purpose of this research is to analyse the zoning and management of the coastal sea of Kupang Bay and its implications for development in Kupang City. This research is conducted with legal material collection techniques, namely the collection of legal materials from references or literature sources in the form of books, laws, law journals, research-related articles and some from internet sites and other reading sources. The legal materials collected are then analyzed to see the problems related to good faith and processed by drawing conclusions from general problems to concrete problems faced, then presented normatively. The results of this research show: (1) In this study, it has been described at a glance about the various trends of development paradigms, as well as their implications for the development of coastal areas in the era of the establishment of regional autonomy. Although coastal areas generally have strategic potential to become prime movers of regional development, the lack of fulfillment of various strategic prerequisites has led to the insignificant role of coastal and marine-based development sectors in regional development. (2) Zoning arrangements are rules provided to overcome the rigidity of basic rules in the implementation of development. The application of zoning regulation techniques cannot be done immediately, but must be planned from the beginning regarding what techniques will be applied and supported by auditable tools and institutions.
Kedudukan Hukum Menteri Triumvirat dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Renaldo Lutu; Saryono Yohanes; Hernimus Ratu Udju
Hakim Vol 2 No 2 (2024): Mei : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v2i2.1750

Abstract

The purpose of this study is to analyze the legal position of the Minister of Ttriumvirat in the Constitutional system of the Republic of Indonesia. This research method is normative law (library research), this research examines legal materials, books, and laws and regulations that are closely related to the legal issues studied. The results showed that the legal position of the triumvirate minister as the executor of the Presidential duties in the constitutional system of the Republic of Indonesia is specifically regulated in the constitution of the Republic of Indonesia, namely contained in article 8 paragraph 3 and also in the hierarchy of laws and regulations in MPR Decree Number VII / MPR / 1973, precisely article 5 as the basis for legitimacy and recommendations in terms of filling the vacancy of the office of president and vice president. The basis for considering the Triumvirate Minister as the executor of Presidential duties if the president and / or vice president quits in the middle of his term of office is because they are considered to understand the course of government and have responsibility for foreign policy, domestic government, and national defense.
Fungsi Pemerintah Kelurahan Waso Dan Kelurahan Bangka Leda Dalam Mendukungpertumbuhan Ekonomi Di Masa Pandemic Albertus Tapuk Parus; Saryono Yohanes; Hernimus Ratu Udju
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 08 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i08.1071

Abstract

Penelitian ini berjudul: Fungsi Pemerintahan Kelurahan Waso Dan Bangka Leda Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Dimasa Pandemik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah fungsi pemerintahan kelurahan dalam pembangunan daerah /kota pada era Covid-19 di Kelurahan Waso dan Bangka Leda Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai?,2) Apa saja upaya dari pemerintah kelurahan Waso dan Kelurahan Bangka Leda dalam melaksanakan pembangunan di era pandemi COVID-19?. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan 1) Fungsi pemerintahan kelurahan dalam pembangunan daerah /kota pada era Covid-19 di Kelurahan Waso dan Bangka Leda Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, 2) Upaya dari pemerintah kelurahan Waso dan Kelurahan Bangka Leda dalam melaksanakan pembangunan di era pandemi COVID-19. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian yang yuridis empiris. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosio legal. Teknik pengumpulan data : wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik analis data yang digunakan adalah kualitatif. Hasil dan Pembahasan : Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pemerintah Kelurahan dalam Pembangunan Daerah pada era Covid-19 di Kelurahan Waso dan Bangka Leda lebih berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dari pemberdayaan masyarakat sedangkan pembangunan fisik selama masa pandemik untuk sementara dihentikan. Upaya dari Pemerintah Kelurahan Waso dan Bangka Leda dalam melaksanakan pembangunan Daerah di era Pandemic Virus Covid-19. Pada umumnya berfokus pada peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar khususnya dalam bidang kesehatan dan juga pengembangan ekonomi produktif.
Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Penyelesaian Sengeketa Pemilihan Umum di Indonesia Julius Ricky Rivaldo Ata Banafanu; Saryono Yohanes; Hernimus Ratu Udju
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 08 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i08.1095

Abstract

Pemilu merupakan pesta demokrasi yang digelar dalam periode tertentu Dalam penyelenggaraan agenda pemilu tersebut seringkali muncul persoalan dari pihak-pihak yang tidak puas atas keputusan yang disampaikan oleh penyelenggara pemilu atau sering disebut dengan sengketa pemilu (proses dan hasil). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan kewenangan mahkamah konstitusi dalam penyelesaian sengketa pemilu di Indonesia serta dampak kewenangan mahkamah konstitusi dalam penyelesaian sengketa pemilu di Indonesia terhadap demokrasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif (library research) yang didukung oleh fakta empirik yang penulis dapatkan di lapangan, dengan menggunakan metode penelitian ini penulis mengkaji data-data,buku-buku serta peraturan perundang-undangan yang memiliki kaitan dengan isu yang penulis angkat. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan yaitu Pengaturan kewenangan mahkamah konstitusi dalam penyelesaian sengketa pemilihan umum di Indonesia Mahkamah Konstitusi telah banyak memutus perkara tersebut, baik dalam perkara perselisihan hasil Pemilu Legislatif maupun Presiden. Pemilu merupakan cara yang ditentukan oleh konstitusi dan Undang-undang untuk memilih pejabat Negara, oleh karena itu hal penting yang fudamental dalam keberlangsungan pemerintahan seperti ini adalah sangat tepat apabila terjadi perselisihan hasil Pemilu diberikan kepada badan peradilan yang dibentuk khusus untuk mengawal Konstitusi. Dampak Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Penyelesaian Sengketa Pemilihan Umum Terhadap demokrasi di Indonesia, didasarkan pada upaya membangun demokrasi (kedaulatan rakyat) dan nomokrasi (negara hukum) sekaligus sehingga setiap kebijakan negara yang dibuat atas nama rakyat haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan filosofi hukum yang mendasarinya hukum adalah legal policy atau garis (kebijakan) resmi tentang hukum yang akan diberlakukan baik dengan pembuatan hukum.
Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan dalam Pembangunan Desa Studi Desa Golo Munde Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur Siprianus Dor; Hernimus Ratu Udju; Cyrilius W.T. Lamataro
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 08 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i08.1097

Abstract

Telah dilakukan studi dengan judul “Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Desa Studi Desa Golo Munde Kecamatan Elar Kabupeten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan Sosiologis Hukum (Socio Legal). Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Desa terdapat pandangan mengenai fungsi pengawasan BPD dalam Pembangunan Desa bawasanya fungsi pengawasan BPD terhadap pertanggungjawaban pembangunan desa harus lebih ditekankan pada kepatuhan kepala desa atas ketentuaan peraturan perundangan yang berlaku.kepala desa tidak boleh mengambil tindakan hanya berdasarkan kebijakan aatau kebaikan tanpa memperhatikan ketentuaan peratuaran perundangan-undngan yang berlaku. Bagi masyarakat banyak kasus kepala desa atau aparatur desa lainya di tempaat lain terjebak kasus korupsi bukan karena makan uang Desa tetapi disebakan oleh ketidakpatuhan terhadap ketentuaan peraturan yang berlaku.Dalam menjalankan fungsi pengawasan juga disebabkan oleh ketidakmampuan anggota BPD dalam memahami peranya sebagai anggta badan permusyawaratan desa.
IMPLENTASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PERIODE 2019-2024 TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH Aloysius Gonzaga T'ek; Saryono Yohanes; Hernimus Ratu Udju
Petitum Law Journal Vol 1 No 1 (2023): Petitum Law Journal Volume 1 Nomor 1, November 2023
Publisher : Petitum Law Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/pelana.v1i1.13488

Abstract

The problems in this research are (1) To what extent is the implementation of the North Central Timor Regency DPRD's supervisory function for the 2019-2024 period regarding the implementation of North Central Timor Regency Regional Regulations according to Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government (2) What are the factors inhibiting the supervisory function? North Central Timor Regency DPRD for the 2019-2024 Period Regarding the Implementation of North Central Timor Regency Regional Regulations According to Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government.The research method uses empirical legal research. Aspects of the research include the rights of the DPRD in carrying out supervisory functions and the factors that inhibit the DPRD of North Central Timor Regency in implementing the Regional Regulations of North Central Timor Regency according to Law No. 23 of 2014 concerning Regional Government. The approach method uses a conceptual approach and a sociological approach. The types and sources of data for this research are primary data and secondary data. Respondents in this research were the Chair of the DPRD of North Central Timor Regency, members of the DPRD and the Secretary of the Council. Data collection techniques include interviews and observations. Data processing takes the form of data checking, data systematics and data tabulation. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive juridical manner.he results of the research and discussion show that the implementation of the DPRD's supervisory function regarding the implementation of Regional Regulations in North Central Timor Regency has not been implemented optimally. Factors that influence the DPRD's supervisory function regarding the implementation of Regional Regulations consist of internal factors including the level of formal education of DPRD members generally in the secondary or high school education category so that it does not support the effective implementation of supervision because the average level of education of regional government officials is higher, namely Master's level. Meanwhile, development activities for council members through strengthening informal education and work experience of DPRD members are not sufficient to support the human resources of DPRD members in carrying out supervisory functions.