Gigin Ginanjar Kamil Basar
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUKUM DALAM PERMASALAHAN PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA Andi Rezky Aprilianty Punagi; Ishartono Ishartono; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.297 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v2i1.13270

Abstract

Kebanyakan orang-orang yang menjadi korban trafficking itu miskin dan tidak cukup memiliki peluang ekonomi. Orang yang kurang pendidikan, kurang memiliki keterampilan, atau tersisih dari peluang ekonomi dikarenakan alasan-alasan lain (seperti deskriminasi) adalah pihak yang paling rentan. Perdagangan anak merupakan suatu masalah kompleks yang memerlukan pendekatan dari berbagai sisi. Pembuat undang-undang harus didesak untuk meneliti undang-undang/hukum nasionalnya secara kritis dengan maksud memperkuat atau melengkapi undang-undang tersebut akan membentuk suatu wujud perundang-undangan yang mampu melindungi anak-anak dari eksploitasi seksual dan eksploitasi ekonomi.Anak adalah mata rantai yang sangat menentukan wujud kehidupan suatu bangsa di masa depan. Agar mampu memikul tanggung jawab tersebut maka anak perlu mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mewujudkan potensinya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar dan optimal baik secara jasmani, rohani dan sosialnya. Kebutuhan dasar Maslow ada lima tingkatan yaitu kebutuhan sosiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.Hukum yang mengatur mengenai anak di Indonesia telah banyak dibuat. Beberapa diantaranya yaitu Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak merupakan peraturan khusus yang mengatur mengenai masalah anak. Dan juga adanya Undang Undang No.21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Akan tetapi, permasalahan perdagangan anak masih belum terselesaikan dengan baik dan menyeluruh dikarenakan para pelaku kejahatan yang tidak memiliki ketakutan akan hukum yang dibuat. Maka dari itu, sudut pandang rubah tidak hanya melihat dari pelaku tetapi juga melihat dari faktor-faktor pendukung terjadinya perdagangan anak.
PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK JALANAN DAN ORANG TUA ANAK JALANAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL Intifadah Ummuhanifah; Moch. Zainuddin; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.715 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v2i1.13255

Abstract

Anak jalanan merupakan istilah yang dipakai untuk anak-anak yang hidup di jalan yang umumnya sudah tidak memiliki hubungan dengan keluarganya. Permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah Program penanganan anak jalanan yang dilakukan pemerintah dinilai belum efektif mengurangi jumlah anak jalanan. Banyak program penanganan anak jalanan yang hanya berfokus pada penanganan anak jalanan saja tidak kepada orang tua anak jalanan. Pekerjaan sosial adalah pelayanan profesional yang didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan ilmiah guna membantu individu, kelompok maupun masyarakat agar tercapainya kepuasan pribadi dan sosial serta kebebasan. Pelayanan sosial itu sendiri adalah pelayanan yang digunakan untuk semua (communal services) yang berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial dan mengurangi jenis-jenis masalah sosial tertentu, khususnya, kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah yang memerlukan penerimaan publik secara umum atau tanggung jawab sosial dan yang tergantung pada pengorganisasian hubungan-hubungan sosial untuk pemecahannya. Dalam artikel ini akan membahas mengenai pelayanan sosial kepada anak jalanan dan orang tua anak jalanan ditinjau dari proses pekerjaan sosial, yang dilakukan oleh Lembaga Sosial. Adapun tahap-tahap pelayanan yang diberikan sosial meliputi assessment, planning, intervention, evaluation, termination, dan follow up. Upaya peningkatan pelayanan sangat diperlukan oleh pengurus Lembaga Sosial dan Pekerja Sosial, agar tercipta pelayanan sosial yang lebih baik bagi anak jalanan dan orang tua anak jalanan.
PENGARUH PEMENUHAN KESEHATAN ANAK TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Dienna Karimah; Nunung Nurwati; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.346 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v2i1.13266

Abstract

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Awal kokoh atau rapuhnya suatu negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya. Jika terlahir anak-anak dengan tingkat kesehatan yang rendah, kondisi bangsa bisa menjadi lemah dan tidak mampu membangun negaranya secara optimal. Indonesia adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yaitu 237,6 juta jiwa. Penduduk dengan jumlah banyak dan berkualitas akan menjadi modal pembangunan. Namun, ternyata dari sekian banyaknya jumlah penduduk Indonesia, terdapat hal yang menjadi masalah, yaitu kematian anak. Angka kematian anak menjadi salah satu masalah serius di Indonesia. Mengurangi angka kematian harus diimbangi dengan akses kesehatan yang baik. Fenomena kesehatan anak di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk dikaji karena anak yang masih dalam masa perkembangan dan butuh perhatian lebih dari orangtua maupun pengasuhnya. Jika kesehatan anak terganggu maka perkembangannya juga bisa menjadi terhambat. Oleh karena itu, kebutuhan dasar anak harus mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya agar kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi dengan baik sehingga kesehatannya menjadi terjaga dan juga perkembangannya menjadi tidak terganggu. Dengan adanya fenomena ini, pekerja sosial yang kompeten di bidangnya, yang dalam hal ini adalah pekerja sosial medis, bisa berperan sebagai motivator, edukator, dan juga mediator. Dalam menjalankan perannya tersebut, pekerja sosial medis tidak bekerja sendiri namun, bekerja sama dengan anak yang mengalami gangguan kesehatan itu sendiri, keluarga, orang terdekat anak tersebut, serta bersama dengan tim medis lainnya.
EKSISTENSI PEKERJA SOSIAL DI RANAH INDUSTRI INDONESIA Danny Dwi Septianto; Sri Sulastri; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i3.13583

Abstract

Setiap pekerja industri di seluruh dunia pasti memiliki resiko kecelakaan yang besar khususnya di Indonesia, hal tersebut tentu membuat perasaan cemas ke para pekerja di perusahaan tersebut belum lagi resiko kehilangan pekerjaan yang bukan karena kinerja mereka buruk atau kesalahan kerja, melainkan karena adanya pergantian pekerja dari manusia ke mesin hal itu tentu member rasa cemas yang bertambah besar dan belum lagi masalah sosial kronis seperti alienation,alcoholism,absenteeism,accidents dan abuse yang masih menyelimuti banyak pekerja yang bekerja di ranah industrialisasi. Dan di Indonesia masih belum ada indikasi bahwa Indonesia akan lebih memperhatikan dan mensejahterakan para pekerja dan lebih memanusiawi kan pekerja di ranah industrialisasi khususnya kepada pekerja yang tidak memiliki jabatan yang tinggi. Mungkin karena para pekerja tersebut dianggap tidak berpengaruh atau memang belum ada atau sengaja tidak mengadakan program pelayanan sosial bagi pegawai, yang jelas adalah Indonesia kini butuh pekerja sosial industri untuk memperhatikan pekerja, memberi rasa aman bagi para pekerja dan memberi rasa aman kepada keluarga yang ditinggalkan pekerja baik itu untuk keluar kota karena pekerjaan atau meninggal dunia. Serta dengan metode yang dimiliki pekerja sosial khususnya pekerja sosial industri maka masalah sosial kronis yang diderita oleh pekerja yang bekerja di ranah industrialisasi dapat ditangani agar pekerja dapat melakukan fungsi sosialnya dengan baik dan member dampak positif pada perusahaan. Hal tersebut yang harus di perhatikan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia saat ini mengingat industrialisasi merupakan salah satu faktor prnting pembangunan sebuah negara.
PERAN PEKERJA SOSIAL di BIDANG INDUSTRI pada PASAR BEBAS ASEAN di INDONESIA Sunny Aqilah Qurani; Ishartono Ishartono; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i3.13781

Abstract

Pasar bebas ASEAN membuat perusahaan-perusahaan nasional dan internasional dapat mendirikan perusahaannya dengan lebih bebas di Indonesia. Selain itu, jangkauan pasar perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan ASEAN juga semakin luas. Hal ini menyebabkan kompetensi antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin tinggi, baik dalam bentuk produk maupun jasa. Produk dan jasa yang berkualitas dapat diciptakan jika sumber daya manusianya (karyawan di dalam perusahaan) dapat menjalankan pekerjaannya dengan nyaman dan tanpa hambatan. Faktor internal dan eksternal perusahaan menjadi penyebab terjadinya hambatan dan tekanan bagi karyawan yang berdampak terhadap menurunnya kualitas kerja karyawan. Pekerja sosial industri dapat menjadi salah satu profesi yang ada di dalam perusahaan yang bekerja untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan melalui metode-metode yang dimilikinya. Pembahasan dari artikel ini menjelaskan tentang peran pekerja sosial di dalam perusahaan untuk meningkatkan produktifitas karyawan dengan memperhatikan hambatan-hambatan yang dapat menurunkan kinerja karyawan dalam bekerja. Pekerja sosial di bidang industri juga bekerja untuk menjalin hubungan baik antar perusahaan dengan mayarakat setempat sebagai bentuk dari tanggungjawab sosial perusahaan.
HUBUNGAN CARA MENGASUH OLEH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PELAJAR SMA Novita Destiana; Gigin Ginanjar Kamil Basar; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i1.13630

Abstract

-
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM ISU PEKERJA ANAK Hedi Ramdani; Hetty Krisnani; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i1.13264

Abstract

Issue Pekerja anak di Indonesia pada saat ini sungguh memprihatinkan, jumlah pekerja anak di berbagai daerah di Indonesia terus meningkat. Kondisi ini menimbulkan suatu permasalahan yang serius bagi pemerintah Indonesia. Dalam artikel ini, penulis membahas mengenai kondisi secara umum mengenai pekerja anak di Indonesia serta faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak menjadi pekerja anak. Selain itu, mengetahui definisi pekerja anak serta dampak dari pekerja anak dilihat dari aspek psikososialnya. Masalah pekerja anak ini sangat berkaitan dengan salah satu profesi yang akan membantu dalam proses kasus-kasus pada pekerja anak terutama mengenai aspek psikososialnya. Salah satu profesi tersebut adalah pekerja sosial, dimana peran dari pekerja sosial sangat dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan pekerja anak. Peran pekerja sosial tersebut diantaranya adalah sebagai advokator, konselor, pendamping, dan mediator. Selain pekerja sosial, peran dan upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi dan menghapus pekerja anak terus dilakukan, upaya-upaya pemerintah Indonesia dibuktikan dengan menjalin kerjasama dengan ILO. Hal tersebut bertujuan agar anak-anak di dunia khususnya di Indonesia dapat hidup dengan sejahtera dan sesuai dengan proses tumbuh dan kembangnya.
PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN Nandang Mulyana; Risna Resnawaty; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Vol 13, No.1, Mei 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.111 KB) | DOI: 10.31332/ai.v13i1.871

Abstract

This studi aims to analyze the treatment to child abuse at Kuningan regency, whether handling by government or nongovernment organisation. The causes of violence are categorized as internal factors that come from within the family and external that occur outside the family environment. The treatment for the the violence victims should be comprehensive and involving various competent parties. Thus, the involvement of all institutions, both government institutions and the public to handle the victims of violence is very important. Handling of the child victims of violence must also have a policy, which is not applied national but also more specific to each region. Parties involved in the treatment process of children victims include the Department of Social Affairs, Health Office, Education Office, Police, and P2TP2A. Meanwhile the community such as NGO need to concern on the victims of violence.  This inter-institutional coordination is needed to support each other to overcome the children abuse and treat the victims. This is necessary because it is limited if only one institution which participate to overcome this issue.
APLIKASI DATA EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA PROGRAM BEASISWA AKTIVIS SALMAN Firda Dwi Anjani; Soni Akhmad Nulhaqim; Gigin Ginanjar Kamil Basar
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 10, No 2 (2021): Empati Edisi Desember 2021
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v10i2.21491

Abstract

Abstract. Rumah amal salman is a human service organization where its service activities are in the form of collecting, managing, and distributing ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah, and Waqf). The distribution of zakat is carried out in the form of programs, one of which is the salman activist scholarship program. This article aims to describe the application of external and internal data on management information systems in the salman activist scholarship program in rumah amal salman. The description begins with a description of management information systems in human service organization, and is followed by a discussion of the application of external and internal data in the management information system for decision making in the salman activist scholarship program.. Consideration of internal and external data input is important in order to produce comprehensive, accurate, and useful information for the benefit of the organization. The research method in this article uses a qualitative approach. Data collection was carried out by interviews, literature study, and documentation study. The results show that rumah amal salman considers the application of external and internal data on the management information system in making decisions to support the sustainability of the salman activst scholarship program. In conclusion, the researcher also gives advice on the need to optimize the application of political data by increasing cooperation with the government, the community, and other organizations to expand the range of services. This is reinforced by the potential for an salman scholarship activist program in the form of social project activities that have an impact on the community.Keyword: human service organization; management information system; external data; internal data.Abstrak. Rumah amal salman merupakan organisasi pelayanan manusia dimana kegiatan pelayanannya berupa penghimpunan, pengelolaan, dan pendistribusian dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf). Pendistribusian zakat dilakukan dalam bentuk program, salah satunya adalah program beasiswa aktivis. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan aplikasi data eksternal dan internal pada sistem informasi manajemen dalam program beasiswa aktivis di rumah amal salman. Pendeskripsian diawali dengan penjabaran mengenai sistem informasi manajemen dalam organisasi pelayanan manusia, serta dilanjutkan dengan pembahasan mengenai aplikasi data eksternal dan internal pada sistem informasi manajemen rumah amal salman dalam program beasiswa aktivis. Pertimbangan aplikasi data eksternal dan internal merupakan hal penting dalam rangka menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat, serta dapat bermanfaat bagi kepentingan organisasi. Metode penelitian pada artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah amal salman mempertimbangkan aplikasi data eksternal dan internal pada sistem informasi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan untuk mendukung keberlanjutan program beasiswa aktivis salman. Sebagai kesimpulan, peneliti juga memberikan saran perlunya optimalisasi aplikasi data politik dengan meningkatkan kerjasama baik dengan pemerintah, masyarakat, maupun organisasi lainnya untuk memperluas jangkauan pelayanan. Hal ini diperkuat dengan adanya potensi program beasiswa aktivis berupa kegiatan proyek sosial yang berdampak bagi masyarakat.Kata Kunci: organisasi pelayanan manusia; sistem informasi manajemen; data eksternal; data internal.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PEMANFAATANNYA PADA ORGANISASI PELAYANAN KEMANUSIAAN AKSI CEPAT TANGGAP KABUPATEN BANDUNG BARAT Denny Maulana Pratama; Soni Akhmad Nulhaqim; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Share : Social Work Journal Vol 12, No 1 (2022): Share : Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v12i1.34699

Abstract

Organisasi pelayanan kemanusiaan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada penerima manfaat dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk  memperoleh deskripsi mengenai sistem informasi manajemen dan pemanfaatannya oleh Yayasan Aksi Cepat Tanggap Kabupaten Bandung Barat. Deskripsi sistem informasi manajemen diawali dengan pengidentifikasian data melalui tahapan input, throughput, output, dan outcome. Setelah penjabaran mengenai pengidentifikasian data, maka dilanjutkan dengan pendeskripsian proses pengolahan data menjadi informasi serta pemanfaatannya bagi kepentingan organisasi dalam memberikan pelayanan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Aksi Cepat Tanggap Kabupaten Bandung Barat sebagai organisasi pelayanan kemanusiaan telah menggunakan sistem informasi manajemen untuk kepentingan organisasi, baik secara internal maupun eksternal dalam memberikan pelayanan kepada penerima manfaat. Namun, terdapat kendala yang perlu diatasi berkaitan dengan pengembangan aplikasi atau website sistem informasi manajemen, baik berupa fitur pengelolaan data penerima manfaat maupun pelatihan staf dalam proses pengoperasian. Sehingga, manfaat elemen program pada sistem informasi manajemen dapat dirasakan secara merata baik oleh organisasi, relawan, maupun penerima manfaat.