Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMIS AMPAS TAHU DENGAN PELATIHAN PEMBUATAN TEMPE AMPAS TAHU Jurnal Pepadu; Moegiratul Amaro; Mutia Devi Ariyana; Tri Isti Rahayu; Baiq Rien Handayani; Nazaruddin Nazaruddin
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i1.2264

Abstract

Kekalik merupakan salah satu sentra pengrajin tahu dan tempe di Mataram. Jumlah pengrajin tahu tempe di Kekalik cukup tinggi, mencapai 523 produsen. Dalam proses pembuatan tahu dihasilkan 2 jenis limbah yaitu limbah cair dan limbah padat. sedangkan limbah padat berupa ampas tahu sekitar 1,12 kali bobot kedelai kering dengan volume 1,5 hingga 2 kali volume kering. Oleh karena itu dari 1 kg bahan baku kedelai yang dijadikan tahu akan dihasilkan 1,2 kg ampas tahu. Volume limbah yang tinggi dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Limbah ampas tahu dapat menimbulkan senyawa berbau busuk hasil dari degradasi komponennya. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra antara lain : (1) kurangnya pengetahuan tentang pengolahan limbah tahu, (2) kurangnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam membuat tempe ampas tahu. (3) kurangnya pengetahuan mitra tentang cara pengolahan pangan yang baik yang sesuai dengan standar sanitasi (CPMB), (4) kurangnya pengetahuan mitra tentang cara pengemasan dan pemasaran tempe ampas tahu. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan pelatihan dan mensosialisasikan pengetahuan terkait dengan cara pembuatan tempe ampas tahu sehingga diperoleh produk tempe ampas tahu yang bernilai gizi serta memiliki rasa yang enak dan dapat diterima konsumen. Kegiatan juga dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan praktik langsung pembuatan tempe ampas tahu. Indikator capaian menunjukkan bahwa para peserta telah memahami cara pembuatan tempe ampas tahu yang baik dan benar.
PELATIHAN PENGERINGAN LIMBAH AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMIS AMPAS TAHU Jurnal Pepadu; Tri Isti Rahayu; Mutia Devi Ariyana; Moegiratul Amaro; Baiq Rien Handayani; Sri Widyastuti
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i1.2265

Abstract

Kota Mataram merupakan salah satu kota di Nusa Tenggara Barat dengan unit usaha agroindustri berbasis kedelai terbanyak yaitu 948 unit usaha. Wilayah kekalik, khususnya kekalik timur merupakan salah satu sentra pengolahan kedelai. Tahu adalah salah satu produk unggulan yang dihasilkan dari usaha agorindustri ini. Dalam proses pembuatan tahu dihasilkan limbah padat berupa ampas tahu sekitar 1,12 kali bobot kedelai kering dengan volume 1,5 hingga 2 kali volume kering (Sadzali, 2010). Ampas tahu yang selama ini disebut sebagai limbah pengolahan tahu masih belum dimanfaatkan secara optimal dan cenderung malah menyebabkan permasalahan lingkungan seperti bau tidak sedap, akibat sifat ampas tahu yang mudah busuk. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra antara lain : (1) limbah ampas tahu, sisa hasil proses pengolahan tahu menjadi permasalahan lingkungan, karena cepat rusak dan menimbulkan aroma tidak sedap pada lingkungan (2) Pemanfaatan limbah ampas tahu masih sangat minim dan terbatas pada pakan ternak. (3) belum mengetahui metode pengolahan limbah ampas tahu agar lebih awet dan dapat disimpan lebih lama tampa menimbulkan pencemaran lingkungan. (4) kurangnya pemahaman pengusaha tahu akan kandungan gizi ampas tahu yang masih tinggi dan dapat dimanfaatkan menjadi berbagai jenis pangan olahan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan pelatihan dan mensosialisasikan pengetahuan terkait dengan cara pengeringan serta pengemasan dan penyimpanan ampas tahu hingga dapat disimpan lebih lama, memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dan dapat digunakan untuk membuat berbagai produk pangan. Kegiatan juga dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan praktik langsung pengeringan ampas tahu dengan metode sanghrai. Indikator capaian menunjukkan bahwa para peserta telah memahami cara pengeringan serta pengemasan dan penyimpanan ampas tahu sebelum diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk.
Pelatihan Pengolahan Roti Dengan Bahan Tambahan Makanan Aman Untuk Menghasilkan Roti Lokal Bermutu Moegiratul Amaro; Sri Widyastuti; Nazaruddin Nazaruddin; Baiq Rien Handayani; Mutia Devi Ariyana
Bakti Sekawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Juni
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.996 KB) | DOI: 10.35746/bakwan.v2i1.213

Abstract

Penemuan berbagai bahan tambahan untuk memperoleh roti dengan proses pengolahan lebih cepat, volume lebih besar, tekstur lebih halus dan daya simpan lebih lama terus dikembangkan. Akan tetapi penambahan bahan tambahan makanan (BTM) sintetis membawa berbagai konsekuensi kesehatan, terlebih bila penggunaannya tidak sesuai aturan. Meningkatnya kesadaran akan perlunya makanan yang sehat dan aman sesuai dengan kebutuhan maka semakin berkembangnya pencarian BTM yang aman termasuk pada proses pembuatan roti. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pengerajin dalam proses pengolahan bahan pangan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, sebagian besar para pembuat roti di Mataram memiliki latar belakang pendidikan hanya sampai pada tingkatan Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama sehingga akan mengakibatkan terbatasnya pengetahuan yang mendasari tentang pembuatan roti yang aman dan bebas dari bahan tambahan kimiawi. Sebagai upaya preventif penggunaan bahan tambahan makanan kimia yang berbahaya dan tidak halal dalam proses produksi roti perlu dilakukan suatu usaha untuk memberikan pelatihan, sosialisasi dan memberikan pengetahuan terkait dengan proses pengolahan roti mulai dari persiapan dan penyediaan bahan baku, penggunaan bahan utama dan bahan tambahan, tahapan pengolahan dan pasca pengolahan (pengemasan dan penyimpanan). Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan pembuatan roti yang benar sesuai dengan standar sanitasi dan cara pengolahan pangan yang baik (CPPB). Hasil dari kegiatan ini adalah peserta mendapat pemahaman mengenai bahaya bahan tambahan sintesis dan pentingnya menggunakan bahan tambahan alami seperti karaginan sebagai bread improver serta kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan peserta mengenai prosedur pengolahan roti yang dapat diterapkan dalam proses produksi roti sehingga dihasilkan roti lokal yang aman dan bermutu.
PENGARUH KONSENTRASI MADU TRIGONA TERHADAP MUTU MIKROBIOLOGI, KIMIA DAN SENSORIS YOGHURT SARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) Riyadhotul Qibtiyah; Baiq Rien Handayani; Mutia Devi Ariyana
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 15, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jthp.v15i2.62886

Abstract

The objective of this study was to determine the effect of various concentrations of trigona honey on microbial, chemical and sensory quality of purple sweet potato juice yoghurt. The method used in this research was an experimental method with a single factor Completely Randomized Design (CRD), namely concentration of trigona honey 0%; 2.5%; 5%; 7.5%; 10%, and 12.5%. The parameters observed were the total lactic acid bacterial (LAB), total lactic acid, pH, antioxidant activity, viscosity, color, and sensory (aroma, taste, appearance and consistency). Observational data were analyzed by analysis of variance with a significance level of 5% using the Co-stat software. The real difference data was further analyzed using the Honestly Significant Difference (HSD) test for microbial, chemical, and sensory parameters. The result showed that the concentration of trigona honey had a significantly different effect on the total lactic acid bacterial (LAB), total lactic acid, pH, antioxidant activity, viscosity, and sensory properties of taste (hedonic), appearance (hedonic and scoring) and consistency (hedonic and scoring). The use of 5% trigona honey produced purple sweet potato juice yoghurt with the best quality the following characteristics: the total lactic acid bacterial (LAB) 9,89 ± 0,39 log CFU/mL, total lactic acid 1,28 ± 0,016 %, pH 3,48 ± 0,016, antioxidant activity 27,45 ± 1,45 %, viscosity 172 ± 0 cP, color 52,82 ± 2,58 and other acceptable sensory qualities.
Pengaruh lama pengeringan ampas tahu menggunakan oven dryer terhadap mutu tempe ampas tahu [The effect of drying time of tofu dregs using an oven dryer on the quality of its tempeh] Uswatun Hasanah Yarfaryh; Baiq Rien Handayani; Mutia Devi Ariyana; Firman Fajar Perdhana; Afrisha Sekar Namira
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 28, No 2 (2023): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtihp.v28i2.120-128

Abstract

Tofu dregs tempeh is tempeh made from by-products of tofu processing. Tofu dregs tempeh contains high water content to exceed the SNI standard. The objective of this research was to determine the effect and the best result of drying time using an oven dryer at 60oC on the quality of tofu dregs tempeh. The method used in this research was a Completely Randomized Design (CRD) with seven treatments drying times 0, 15, 30, 45, 60, 7, and 90 minutes at 60oC. Significant difference data were tested for parameters of chemical quality (water content and water activity), and microbial quality (total microbial, mold mass, and mycelium area).  A drying time of 60 minutes is recommended as the best treatment to produce tofu dregs tempeh with the following characteristic of 61.77% water content which has met the requirement of SNI No. 3144:2015; 0.82 water activity (Aw); 5.89 log CFU/g total microbial; 1.72% mold mass and; 30.66% mycelium area.