Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Farmaka

REVIEW: KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) SEBAGAI ANTIMALARIA Maulana Yusuf Alkandahri; Anas Subarnas
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.862 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13739

Abstract

Artikel ini mengulas tentang kandungan senyawa kimia dan aktivitas antimalaria ekstrak daun kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) sebagai obat alternatif dalam pengobatan malaria. Tanaman obat merupakan target potensial untuk penelitian dan pengembangan obat alternatif antimalaria. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan obat antimalaria dari berbagai tanaman, salah satunya adalah daun kembang bulan. Di dalam tanaman kembang bulan terdapat senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid dan terpenoid. Senyawa aktif dalam daun kembang bulan yang berfungsi sebagai antimalaria adalah tagitinin C yang memiliki mekanisme antimalaria dalam aktivitas penghambatan polimerasi heme. Ekstrak daun kembang bulan juga dapat digunakan sebagai terapi profilaksis malaria, karena dapat menghambat perkembangan parasit di dalam tubuh sebelum dan sesudah terjadinya infeksi. Pada hasil uji toksisitas akut ekstrak daun kembang bulan, tidak ada perbedaan yang signifikan pada parameter enzimatik antara sebelum dengan setelah pemberian ekstrak, demikian pula dengan hasil histopatologi organ-organ hewan coba. Tidak ada perubahan struktur jaringan dalam organ hepar dan ginjal. Hal yang serupa juga dijumpai pada pengujian berat badan tikus jantan dan tikus betina, tidak ada kelompok tikus yang menunjukkan perubahan berat badan secara signifikan, rata-rata terjadi kenaikan berat badan yang konstan secara perlahan-lahan. Kata kunci : Kembang Bulan, Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray), Antimalaria, Tagitinin C
REVIEW: AKTIVITAS IMMUNOMODULATOR TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) Maulana Yusuf Alkandahri; Anas Subarnas; Afiat Berbudi
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.811 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.14237

Abstract

Artikel ini mengulas tentang aktivitas immunomodulator tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) yang digunakan sebagai terapi alternatif dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak diteliti saat ini, terutama aktivitas immunomodulator yang dimilikinya. Aktivitas immunomodulator dari sambiloto ini disebabkan karena adanya kandungan senyawa aktif berupa deoxyandrographolide, andrographolide, 14-deoxy-11, neoandrographolide, 12- didehydroandrographolide, homoandrographolide, diterpenoid dan flavonoid yang terkandung di dalam sambiloto. Sebagai agen immunomodulator, sambiloto dapat digunakan sebagai immunostimulator yang meningkatkan respon imun saat kekebalan tubuh menurun, dan juga bisa menjadi imunosupresor yang dapat menurunkan respon kekebalan tubuh saat sistem kekebalan tubuh meningkat melebihi kondisi tubuh normal. Selain itu, sebagai immunomodulator, sambiloto juga mampu menormalkan kondisi tubuh meskipun terjadi infeksi.Kata kunci : Sambiloto, Andrographis paniculata Nees., Immunomodulator, Andrographolide