Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

SURVEI PENGUKURAN STATUS GIZI BALITA DAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI RPTRA MANDALA KELURAHAN TOMANG JAKARTA BARAT Wiyarni Pambudi; Fransiska Farah; Alexander Halim Santoso; Bruce Edbert; Dea Angelina; Nurlita Safna Septianti
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i1.20544

Abstract

The Environmental Community Service (PKM) activity at RPTRA Mandala, Tomang Village, West Jakarta, was carried out in June 2022 in the form of checking the nutritional status of toddlers and counseling with the aim of increasing public awareness in stunting prevention efforts. Abdimas was followed by mothers and caregivers (grandmothers/aunts) of 123 toddlers living in RW 1-16, Tomang Village. The history of infant feeding showed that 64% were exclusively breastfed, and 86% started complementary feeding at the age of 6 months, with a pattern of 78% eating regularly (3-4 times per day), and 59% consuming snacks irregularly (more than 2 times per day). Anthropometric examination found 56% of children under five with normal BW/U, 67% normal BW/U, and 54% normal BW/TB. Gender of children under five had a significant relationship with BB/TB (p=0.026; PR=1.9) but not significant for BB/U (p=0.065; PR=1.4) and TB/U (p=0.057; PR= 1,2). Exclusive breastfeeding was significantly associated with BW/U (p=0.028; PR=1.9) and BW/TB (p=0.045: PR=1.5), but not significant for TB/U (p=0.081; PR= 4.1). Timely complementary feeding showed a significant relationship with BW/U (p= 0.043; PR=3), TB/U (p<0.001; PR=2.4), and BW/TB (p=0.048; PR=1.6). Giving the main MPASI menu regularly 3-4 times per day had a significant relationship with BW/U (p=0.07; PR=4.2), but not significantly with TB/U (p=0.301; PR=1.7 ) and BB/TB (p=0,203; PR=3,3). The practice of irregular snacks, exceeding the recommendation of 1-2 times per day, showed a significant relationship with body weight (p<0.001; PR=1.1), TB/U (p<0.001; PR=2.1), and BW/TB (p=0.002; PR=2,3). Feeding infants and children is proven to determine the nutritional status of toddlers, special attention needs to be given to improving the practice of snacking for toddlers. ABSTRAK: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lingkungan di RPTRA Mandala, Kelurahan Tomang, JakartaBarat, dilaksanakan pada bulan Juni 2022 dalam bentuk pemeriksaan status gizi balita dan penyuluhan dengantujuan peningkatan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Abdimas diikuti oleh ibu dan pengasuh(nenek/bibi) dari 123 balita yang tinggal di RW 1-16 Kelurahan Tomang. Riwayat pemberian makan bayimenunjukkan 64% mendapat ASI eksklusif, dan 86% mulai diberikan MPASI saat usia 6 bulan, dengan pola 78%makan secara teratur (3-4 kali per hari), dan 59% mengonsumsi makanan selingan secara tidak teratur (lebih dari 2kali per hari). Pemeriksaan antropometri menemukan 56% balita dengan BB/U normal, 67% TB/U normal, dan 54%BB/TB normal. Jenis kelamin balita memiliki hubungan bermakna dengan BB/TB (p=0,026; PR=1,9) namun tidakbermakna untuk BB/U (p=0,065; PR=1,4) dan TB/U (p=0,057; PR=1,2). ASI eksklusif berhubungan secarabermakna dengan BB/U (p=0,028; PR=1,9) dan BB/TB (p=0,045: PR=1,5), namun tidak bermakna untuk TB/U(p=0,081; PR=4,1). MPASI tepat waktu menunjukkan hubungan bermakna dengan BB/U (p= 0,043; PR=3), TB/U(p<0,001; PR=2,4), dan BB/TB (p=0,048; PR=1,6). Pemberian menu MPASI utama yang teratur 3-4 kali per harimemiliki hubungan bermakna dengan BB/U (p=0,07; PR=4,2), namun tidak bermakna dengan TB/U (p=0,301;PR=1,7) dan BB/TB (p=0,203; PR=3,3). Praktik makanan selingan tidak teratur, melebihi rekomendasi 1-2 kali perhari, menunjukkan hubungan bermakna dengan BB/U (p<0,001; PR=1,1), TB/U (p<0,001; PR=2,1), dan BB/TB(p=0,002; PR=2,3). Pemberian makan bayi dan anak menentukan status gizi balita, perhatian khusus perlu diberikanuntuk perbaikan praktik makanan selingan untuk balita.
HUBUNGAN FREKUENSI ASUPAN SAYUR DAN BUAH DENGAN KEJADIAN OBESITAS DAN OBESITAS SENTRAL PADA REMAJA DI SMA AL-AZHAR JAKARTA UTARA: STUDI POTONG-LINTANG Abduhita Al Kautsari; Alexander Halim Santoso
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v2i2.24508

Abstract

Menurut kajian Riskesdas 2018, 8,3% remaja usia 16 hingga 18 tahun di DKI Jakarta mengalami obesitas. Penelitian menyebutkan bahwa perubahan gaya hidup, terutama yang berkaitan dengan makan, adalah penyebab obesitas. Remaja usia 16 hingga 18 tahun masih kurang mengonsumsi buah dan sayur. Pedoman gizi seimbang menyarankan agar 3–4 porsi buah dan sayuran harus dikonsumsi setiap hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi sayur dan buah dengan kejadian obesitas pada Siswa/I Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara 2022/2023. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain cross-sectional dan besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua proporsi. Responden penelitian adalah laki-laki dan perempuan bersekolah di SMA Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara periode 2022/2023 yang berjumlah 74 peserta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah consecutive sampling. Hasil penelitian dilaporkan ada 54% responden mengonsumsi cukup sayuran, dan 73% responden kurang mengonsumsi buah-buahan; sebanyak 12,2% mengalami obesitas; dan prevalensi obesitas sentral didapatkan sebesar 24% pada laki-laki dan 36% pada perempuan. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi buah dengan obesitas (p=0,673) dan juga tidak ada hubungan antara kecukupan pola makan sayur dengan obesitas (p=0,870). Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi buah dengan obesitas sentral (p=0,69) dan juga tidak ada hubungan antara kecukupan pola makan sayur dengan obesitas sentral (p=85). Pola konsumsi buah dan sayur ditemukan sebagai faktor pencegah obesitas pada responden (RP < 1). Dalam penelitian ini, tidak didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antar konsumsi sayur dan buah dengan kejadian obesitas dan obesitas sentral.
Mewujudkan Sikap Bela Negara pada Generasi Muda dengan Menghindari 4 Dosa Pendidikan Bryan Anna Wijaya; Fiona Valencia Setiawan; Alexander Halim Santoso
WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): May : WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/wissen.v2i2.202

Abstract

Sikap bela negara merupakan sebuah tekad dan kesediaan yang diperlukan setiap warga negara untuk berbakti kepada bangsa dan negara. Masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda perlu untuk selalu menanamkan nilai-nilai dasar bela negara, meliputi rasa cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup bangsa, rela berkorban, serta memiliki kemampuan awal bela negara. Namun seiring berkembangnya zaman, terjadi krisis kesadaran bela negara pada generasi muda dikarenakan degradasi moral akibat 4 dosa pendidikan yang meliputi perundungan, kekerasan seksual, intoleransi, dan korupsi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode narrative literature review yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber yang relevan dengan topik dan membuat kesimpulan mengenai cara mewujudkan sikap bela negara pada generasi muda dengan menghindari 4 dosa pendidikan. Dari kajian yang telah dilakukan, menghindari 4 dosa pendidikan tersebut, dapat membantu mewujudkan masyarakat Indonesia terutama pada generasi muda agar memiliki kesadaran bela negara yang dicerminkan pada sikap dan perilakunya dalam kehidupan bermasyarakat. Generasi muda juga harus dapat memenuhi perannya sebagai Agent of change, Guardian of value, Iron stock, Social control, dan Moral force dengan cara menghindari 4 dosa pendidikan, sehingga kesadaran bela negara pada generasi muda dapat meningkat, serta menjadi generasi emas yang dapat mempertahankan bangsa dan negara.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Mengenai Penapisan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri Maleber, Ciherang, Jawa Barat Alexander Halim Santoso; Edwin Destra; Farell Christian Gunaidi; Agnes Marcella; Ines Haryanto; Bobby Marshel Ancheloti Waltoni; Tosya Putri Alifia
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): April : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v4i2.1381

Abstract

The impact of nutritional status on cognitive function, academic achievement and performance, and overall productivity is substantial. Adequate nutritional status safeguards society against the detrimental effects of malnutrition, thereby preserving the collective national welfare in addition to enhancing individual well-being. The Plan-Do-Check-Action (PDCA) method is implemented by this service. The screening process entails the collection of anthropometric data, including weight, height, and body mass index. The expeditious implementation of community-based initiatives that detect nutritional disorders in their early stages can effectively mitigate the detrimental effects of malnutrition on the health of children. It is critical to incorporate a comprehensive approach that tackles determinants including socio-economic factors and promotes healthy eating practices in order to effectively combat malnutrition and facilitate optimal growth and development.
Peningkatan Kesadaran Kekurangan Hemoglobin (Hb) pada Remaja di Sekolah Kalam Kudus II Jakarta Alexander Halim Santoso; Giovanno Sebastian Yogie; Dean Ascha Wijaya; Fernando Nathaniel; Kasvana; Valentino Gilbert Lumintang
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2023): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v3i3.3116

Abstract

Anemia is a blood disorder that often occurs in the productive age group, especially teenagers. The high prevalence of anemia is caused by several things, including a lack of awareness and knowledge about anemia and its prevention. The aim of this education is to increase awareness of hemoglobin deficiency in adolescents. This education provides basic information about anemia, including causes, symptoms and ways to prevent it, through counseling methods or seminars and leaflets which are attended by all class X students of SMA Kalam Kudus II Jakarta. Hope through this education, individual awareness about the importance of anemia and its prevention can be increased. Furthermore, the public understands anemia better and the efforts that can be made to prevent anemia, so it is hoped that this can be a beginning in reducing the incidence of anemia in society.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Terhadap Deteksi Dini Gangguan Perilaku, Emosional, dan Psikososial Di Sekolah Dasar Panyaweuyan Fransisca Iriani R Dewi; Nivia Nivia; Putri Oktariana; Juniven Claudes; Monica Glory Faithtria; Bayu Eko Saputro; Mochamad Hammam Tegar Utomo; Alexander Halim Santoso
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v3i1.1379

Abstract

The aim of this community service activity is to provide early detection of behavioral, emotional and psychosocial disorders in elementary school children using the questionnaire filling method. In this activity, interviews were conducted with students regarding the pediatric symptom checklist 17 (PSC-17) questionnaire. It is hoped that it can increase students' insight and awareness, so that they can prevent negative impacts resulting from behavioral, emotional and psychosocial disorders in the future.
Penapisan Hipertensi melalui Pelayanan Pengukuran Tekanan Darah bagi Warga Desa Kampung Baros Ciherang Pacet Paska Bencana Gempa Cianjur Alexander Halim Santoso; Octavia Dwi Wahyuni; Twidy Tarcisia; Denny Denny
NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v3i1.696

Abstract

Geographically, the archipelago Indonesia is located on the Ring of Fire which is the meeting point of many tectonic plates. This condition causes Indonesia to be prone to earthquakes. The West Java Cianjur earthquake in November 2022 was a 5.6 MW earthquake with a depth of 10 km, which was caused by the movement of the Cugenang fault. Ciherang Village in the Pacet sub-district, Cianjur is one of the villages affected by the Cianjur earthquake. Victims of natural disasters are physically, psychologically and socially faced with very complex situations and circumstances. These problems cause stress for all residents and can cause hypertension. The purpose of this Community Service activity is to help ease the mental burden of Ciherang villagers who were affected by the earthquake. It is hoped that through this blood pressure measurement activity, the hypertension status of residents can be known. The results of blood pressure measurements showed that 9.7% had high blood pressure (130-139/85-89 mmHg) and 37.1% of residents had hypertension (≥140/90 mmHg).
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Edukasi Masyarakat mengenai Hiperlipidemia serta Deteksi Dini Hiperlipidemia dan Kaitannya dengan Kejadian Obesitas Robert Kosasih; Alexander Halim Santoso; Dean Ascha Wijaya; Fernando Nathaniel; Joshua Kurniawan; Hans Sugiarto; Margaretha Pramesthi Utari; Ribka Anggelline Hariesti Sitorus; Melkior Michael Fransisco
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 5 No. 2 (2023): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v5i2.745

Abstract

Hyperlipidemia is a metabolic disorder that indicates an increase in lipid levels in the body. Obesity, particularly central obesity, is correlated with hyperlipidemia and metabolic syndrome. Complications of hyperlipidemia such as coronary artery disease, type 2 diabetes, and high blood pressure can be fatal if left untreated. Education and early detection of hyperlipidemia are crucial to prevent serious complications and maintain good health. This community service involved 50 elderly at Santa Anna Elderly Care Facility. All respondents participated in a series of activities, including education through posters, physical examinations, and diagnostic tests. Results of the diagnostic tests indicated 2 respondents had LDL levels ? 135 mg/dL, 6 respondents had HDL levels < 40 mg/dL, and 12 respondents had total cholesterol levels ? 200 mg/dL. The results of the education activities are expected to increase public awareness, all of which can reduce the overall healthcare burden when applied correctly and properly.
Edukasi dan Penapisan Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 pada Kelompok Lanjut Usia di Gereja Katolik St. Fransiskus Asisi Alfianto Martin; Alexander Halim Santoso; Triyana Sari; Giovanno Sebastian Yogie; Bruce Edbert; Daniel Goh; Valentino Gilbert Lumintang
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 5 No. 2 (2023): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v5i2.808

Abstract

The aim of education and screening for type 2 diabetes mellitus in the elderly group is to provide early detection of type 2 diabetes mellitus and increase knowledge of type 2 diabetes mellitus using seminars, workshops, counseling, and leaflet media. This activity involves checking blood sugar levels as a screening for type 2 diabetes mellitus and providing education regarding signs and symptoms, risk factors, treatment, and complications that occur in type 2 diabetes mellitus. This activity is important to increase insight and create behavior that is willing to carry out self-care so that complications of type 2 diabetes mellitus can be avoided.
Edukasi Dan Skrining Kesehatan Kulit Pada Kelompok Lanjut Usia Sukmawati Tansil Tan; Alexander Halim Santoso; Triyana Sari; William Gilbert Satyanegara; Dean Ascha Wijaya; Bruce Edbert; Brian Albert Gaofman; Valentino Gilbert Lumintang
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 5 No. 2 (2023): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v5i2.816

Abstract

Aging of the skin that occurs in the elderly has an impact on skin moisture. There are various factors that can influence skin moisture, both unchangeable and changeable. Disturbed skin moisture can cause various skin problems and reduce the sufferer's quality of life. This makes it important to provide education and skin hydration screening to the public, especially the elderly. Education is carried out by conveying information about skin moisture, influencing factors, as well as ways to prevent and care for the skin. The increasing number of elderly people in Indonesia makes it important for us to pay attention to their health. Skin care that can be done to maintain skin hydration includes using moisturizers, humidifiers in rooms with low humidity, using soft soap without fragrance, avoiding long showers, using sunscreen, and clothing that is not too tight. It is hoped that education and screening can increase public awareness regarding the importance of maintaining skin hydration, especially for the elderly, with the ultimate goal of improving the quality of public health in Indonesia.