Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Human Care Journal

HUBUNGAN PERILAKU DAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI PASAR SARILAMAK cici apriza yanti; dina ediana
HUMAN CARE JOURNAL Vol 3, No 1 (2018): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.183 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v3i1.149

Abstract

ABSTRACT Diarrhea disease is one of the health problems in developing countries, especially in Indonesia. The incidence of diarrhea in West Sumatra is about 10% of the population multiplied by the national rate of illness. Diarrhea in Lima Puluh Kota District in 2014 showed an increase in cases as many as 7,017 cases. The type of research used is descriptive research with cross sectional approach where the independent variable is the density of flies, the behavior reduces the incidence of diarrhea and the processing and storage of food with the dependent variable is the incidence of diarrhea in toddlers around Sarilamak Market. The sample in this study amounted to 56 people. The result of the research was obtained of medium fly density level 64.3%, bad respondent behavior 60.7%, poor food processing and storage 33,9% and diarrhea 35.7%. The result of statistical test showed significant relationship between flies with diarrhea occurrence (Pvalue = 0.001) with OR = 7.694, maternal behavior with diarrhea occurrence (Pvalue = 0.034) with OR = 4,200 = 0.029) with OR = 4.278. The conclusions from the study revealed that most of the respondents suffered from diarrheal diseases from the aspect of flies density, behavior and the way of processing and storage of food.  ABSTRAKPenyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan dinegara berkembang terutama di Indonesia.Kejadian diare di Sumatera Barat sekitar 10% dari jumlah penduduk dikalikan dengan  angka kesakitan nasional.  Sedangkan diare di Kabupaten  Limapuluh  Kota tahun 2014  menunjukan  peningkatan  kasus  sebanyak 7.017 kasus. Jenis   penelitian   yang   digunakan   adalah   penelitian   survey  dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independent yaitu tingkat kepadatan lalat, perilaku, pengolahan  serta  penyimpanan  makan dengan  variabel  dependent  yaitu  kejadian  diare  pada  balita     di  sekitar  Pasar Sarilamak. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 56 orang. Hasil penelitian yang didapatkan dari tingkat  kepadatan  lalat  sedang 64.3%,  perilaku  responden  yang  buruk  60.7%, Pengolahan dan penyimpanan makanan yang buruk 33,9% dan yang menderita diare 20 orang (35.7%). Hasil uji statistik menunjukan hubungan bermakna anatara kepadatan lalat dengan  kejadian  diare  dengan  (Pvalue  = 0.001) dengan  OR  = 7.694,  perilaku  ibu dengan kejadian diare di dapatkan (Pvalue  = 0.034) dengan OR = 4.200, cara pengolahan dan penyimpanan makanan di dapatkan hasil (Pvalue = 0,029) dengan OR = 4.278. Kesimpulan dari hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden menderita penyakit diare dari aspek tingkat kepadatan lalat, perilaku serta cara pengolahan dan penyimpanan makanan. Oleh karena itu diperlukan kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan pengetahuan tentang diare.  
PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL CARA CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) TERHADAP PERILAKU SISWA SDN 10 LAMBUNG BUKIT dina ediana; waldi rahman
HUMAN CARE JOURNAL Vol 1, No 3 (2016): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.536 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v1i3.42

Abstract

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah cara mudah dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit khususnya yang berkaitan dengan saluran pencernaan dan pernapasan. dengan mencuci tangan pakai sabun dapat memutus mata rantai penularan penyakit. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2015, pada urutan ke-3 adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman penyakit seperti penyakit kulit karena infeksi dengan jumlah kasus 18.729 kasus. Serta diare berada pada urutan ke-7 dengan jumlah 8.466 kasus. Sedangkan diare tertinggi berada pada wilayah kerja Puskesmas Pauh dengan jumlah 784 kasus pada tahun 2015.Penelitian dilaksanakan bulan Juli hingga Agustus 2016, bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Perilaku Sebelum dan Sesudah Penyuluhan CTPS dengan Metode Audiovisual Terhadap Siswa SDN 10 Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2016, dimana penelitian ini dilakukan dengan dua kali uji perlakuan yaitu uji sebelum perlakuan (Pretest) dan uji sesudah perlakuan (Postest). Dengan metode Audiovisual. Serta kegiatan demonstrasi CTPS di depan kelas oleh siswa.Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa SDN 10 Lambung Bukit Kota Padang sebelum dan sesudah Penyuluhan CTPS dengan metode Audiovisual maka diperoleh selisih rata-rata pengetahuannya 13,9 dan sikap 12,4 dan tindakan 2,5. Hasil Uji statistik diketahui perbedaan rata-rata pengetahuan, sikap dan tindakan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian audiovisual, dengan  nilai P < 0,05.Untuk itu perlu adanya peningkatan dari pihak sekolah agar menambah sarana promosi kesehatan serta penambahan perbaikan fasilitas sanitasi yang disertai kebijakan dan peraturan oleh kepala sekolah dan guru yang dapat diterapkan kepada siswa agar siswa senantiasa terbiasa menerapkan CTPS di sekolah dan kehidupan sehari-hari. Pengaruh Pemberian Audiovisual Cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Terhadap Perilaku Siswa SDN 10 Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2016
APLIKASI PENGELOLAAN TABUNGAN BANK SAMPAH SISWA SD N 06 PULAI BERBASIS DEKSTOP Dina Ediana; Henny Arwina Bangun; Yos Mariani Tamba
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 2 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan salah satu sumber masalah di Indonesia mulai kota-kota besar dan instansi pemerintahan yang sampai saat ini masih terus diupayakan untuk dikelola dengan baik. Penumpukan sampah-sampah sekolah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) belum dikelola dengan baik sehingga menemui kendala terkait lahan yang semakin sempit serta efek bau tidak sedap. Sekolah termasuk penghasil sampah perharinya, yang dapat menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu lingkungan sekitarnya. Dampaknya dapat menyebabkan sumber penyakit. Sekolah SD N 06 Pulai Anak Air mulai menerapkan system pengelolaan tabungan bank sampah dengan cara siswa dapat mengumpulkan sampah-sampah bekas yang dapat ditimbang dan diberi nilai uang. Petugas Sekolah/Guru BK melakukan pencatatan di buku secara manual sehingga menyebabkan data-data siswa tidak Terekap dengan baik, adanya data yang hilang dan redudansi data.tujuan penelitian ini agar lebih memudahkan petugas dalam proses pencatatan data/penginputan data siswa penabung sampah di sekolah. dengan metode Analisa System  Development Life Cycle (SDLC) serta tekhnik pengumpulan data (observasi, wawancara, Studi kepustakaan) dengan metode ini perancangan aplikasi tabungan bank sampah siswa sekolah SD N 06 pulai dapat memudahkan penulis dalam perancangan aplikasi Tabungan bank sampah.Hasil penelitian dengan menggunakan aplikasi Pemograman Delphi7.0 sebagai Software aplikasi dalam merancangan system aplikasi Tabungan Bank Sampah siswa SD N 06 Pulai dapat memudahkan petugas dalam mengelola data tabungan sampah siswa dengan mudah dan data tersimpan dengan aman, efektif dan efisien serta diharapkan dapat mempermudah petugas dalam pembuatan laporan.
HUBUNGAN KENYAMANAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PESTISIDA PADA PETANI JERUK dina ediana; al hajjra
HUMAN CARE JOURNAL Vol 2, No 3 (2017): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.433 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v2i3.158

Abstract

Penggunaan bahan-bahan kimia pertanian seperti pestisida tersebut dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan, Petani merupakan pekerja yang sering terpapar dengan pestisida sehingga rentan terhadap bahaya pestisida khususnya pestisida semprot. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 20 petani jeruk di Sungai Dadok Nagari Koto Tinggi Tahun 2017, didapatkan  bahwa  50%  petani  tidak  memakai  baju  lengan  panjang,  50%  petani  tidak memakai masker, 65% petani tidak memakai sarung tangan, 75% petani tidak memakai sepatu boot, 75% petani tidak pakai kacamata, 50% petani tidak memakai celana panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kenyamanan, Pengetahuan dan Sikap Petani dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pestisida pada petani jeruk, yang dilakukan pada tanggal 22 - 29 September 2017.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional dengan sampel sebanyak 70 responden yang diambil secara   total sampling. Menggunakan Uji statistik dengan chi square. Data diperoleh melalui kuesioner.Didapatkan 61,4% respondenyang tidak nyaman menggunakan APD pestisida, 54,3% responden yang memiliki pengetahuan rendah, dan 52,9% responden yang memiliki sikap negatif. Hasil analis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara kenyamanan (p value =0,00 ; OR =21,583), pengetahuan(p value = 0,028 ; OR = 3,554) dan sikap (p value = 0,000 ; OR = 9,042) responden terhadap penggunaan APD pestisida.Kesimpulan dari penelitian ini bahwa yang paling signifikan mempengaruhi penggunaan APD pestisida pada petani adalah kenyamanan petani dalam penggunaan APD pestisida. Disarankan Instansi atau dinas terkait, sebaiknya menyediakan APD pestisida yang tepat guna dan nyaman, sehingga tidakk ada alasan bagi petani untuk tidak menggunakan alat pelindung diri.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PADA ANAK dina ediana
HUMAN CARE JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.054 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v2i2.73

Abstract

Penggunaan antibiotik kurang tepat masih banyak terjadi di Indonesia. Pemilihan dan penggunaan terapi antibiotika yang tepat dan rasional akan menentukan keberhasilan pengobatan untuk menghindari terjadinya resistensi bakteri. Dilihat dari hasil Riskesdas tahun 2013 dimana 35,2% rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk Swamedika terdiri dari obat keras, obat bebas, antibiotika, obat tradisional dan obat-obat yang tidak teridentifikasi. Dimana menyimpan antibiotika sebesar 27,8% dimana 30,1% terjadi di pedesaan dan 86,1% menyimpan antibiotika tanpa resep. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karakteristik orang tua (pendidikan, status ekonomi dan pengalaman) dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotika pada anak.Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki anak 0-5 tahun yang berada di  Jorong Balai Ahad  berjumlah 69 orang, dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan panduan kuesioner, kemudian diolah secara komputerisasi dengan menggunakan uji statistik chi-square.Hasil analisis univariat diketahui 60,9 % responden memiliki pendidikan rendah, 55,1 % status ekonomi tinggi, 76,8 % memiliki pengalaman, dan 55,1 % pengetahuan kurang dalam pemberian antibiotika. Hasil bivariat diketahui ada hubungan tingkat pendidikan (p = 0,030 dan OR = 3,400), status ekonomi (p = 0,000 dan OR = 8,013), dan pengalaman (p = 0,034 dan OR = 4,853) dengan pengetahuan orang tua dalam pemberian obat antibiotika pada anak.Disimpulkan bahwa ada hubungan karakteristik dengan pengetahuan orang tua tentang pemberian obat antibiotika pada anak. Diharapkan pada petugas kesehatan agar memberikan penjelasan yang lengkap tentang pemberian obat antibiotika agar dapat bekerja maksimal dalam pengobatan.Kata Kunci : Karakteristik, Pengetahuan orang Tua tentang Penggunaan antibiotika Pada Anak.
ANALISIS PEMETAAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING MENGGUNAKAN APLIKASI GIS DI KABUPATEN PASAMAN Rahmi Kurnia Gustin; Tika Ramadanti; Dina Ediana; Agia Sepneta Putra
HUMAN CARE JOURNAL Vol 8, No 1 (2023): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v8i1.2302

Abstract

Based on Riskesdas data for 2013, in Indonesia there are 37.2% of children under five are stunted. Stunting is the cause of 2.2 million of all causes of under-five deaths in the world. The prevalence of stunting in 2020 in Pasaman Regency is 19.1% with rank number 3 out of 19 Regencies/Cities of West Sumatra. The purpose of this study was to describe the incidence of stunting and factors for stunting in Pasaman Regency in 2021. The research method is a quantitative descriptive with a cross-sectional design and utilizes GIS applications. The research population was 12 Districts of Pasaman Regency in 2021. The research samples were Lansat Kadap and Lubuk Attitude, during the research from July to August 2021, the research locations were in Lansat Kadap and Lubuk Attitudeing Districts. The results of the study illustrate that the prevalence of stunting in children under five in the Lansat Kadap area is 36.9%, while Lubuk Attitude is 6.2%. The risk factors in Lansat Kadap District are the percentage of LBW 3.3%, Coverage of Posyandu Presence 57.5%, Quality drinking water sanitation 65.8%, Coverage of Exclusive Breastfeeding 89.1%. The risk factors in Lubuk Attitudeing District are the percentage of LBW 2.0%, Coverage of Posyandu Presence 65.8%, Quality drinking water sanitation 88.7%, Coverage of Exclusive Breastfeeding 88.9%. Based on the risk factors in the Lansat Kadap and LubukACTing areas, those that have met the target are the percentage of LBW and the coverage of exclusive breastfeeding, while those that have not met the target are the coverage of posyandu attendance and quality drinking water sanitation.