Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kerusakan Asam Lemak Omega-3 pada Air Susu Ibu (ASI) Ulfah Muawanah, Isnin Aulia; Aryani, Titin; Utami, Fitria Siswi; Sulistyaningsih, Sulistyaningsih
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2016): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.972 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v10i2.3543

Abstract

Background: This quantitative research aimed to determine the effect of storage time to damage omega-3 fatty acids in breast milk (ASI). Method: Data were analyzed using GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) chromatograms of data. Results: The data generated was breast milk (ASI) stored in the freezer temperature (00C) for 0, 7 and 30 days had a percent relative contents of omega-3, respectively for 29.12, 28.24 and 6.24. Based on the Kruskal Wallis Test, obtained p value=0.018 (p<0.05). Conclusion: This statistical result showed that there was the effect of storage time to damage omega-3 fatty acids in breast milk.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KERUSAKAN ASAM LEMAK OMEGA-3 PADA AIR SUSU IBU (ASI) Aryani, Titin; Utami, Fitria Siswi; Sulistyaningsih, Sulistyaningsih; Ulfah Mu'awanah, Isnin Aulia
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2016): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.583 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v10i2.3543

Abstract

Background: This quantitative research aimed to determine the effect of storage time to damage omega-3 fatty acids in breast milk (ASI). Method: Data were analyzed using GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) chromatograms of data. Results: The data generated was breast milk (ASI) stored in the freezer temperature (00C) for 0, 7 and 30 days had a percent relative contents of omega-3, respectively for 29.12, 28.24 and 6.24. Based on the Kruskal Wallis Test, obtained p value=0.018 (p<0.05). Conclusion: This statistical result showed that there was the effect of storage time to damage omega-3 fatty acids in breast milk.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA STUNTING PADA BALITA Sunarmi, Atik; Utami, Fitria Siswi; Ningsih, Sri Ratna
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.016 KB) | DOI: 10.35730/jk.v12i3.491

Abstract

Latar Belakang : Stunting  merupakan gangguan pada pertumbuhan fisik anak/ballita. Balita yang mengalami stunting  akan mengalami perlambatan partumbuhan atau kerdil yang disebabkan dari dampak tidak seimbanganya gizi yang menyebabkan gangguan secara fisik, mental, intelektual serta kognitif sehingga terjadi stunting pada balita. Tujuan : untuk mereview  faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting. Metode : Menggunakan scoping review untuk memetakan literature dan mengidentifikasi  masalah  atau kesenjangan dalam area riset yang akan diteliti, membuat framework dengan mengidentifikasi pertanyaan penelitian melalui PEOs dan mengidentifikasi studi yang relevan melalui Google Scholar, Pubmed dan science Direct, pemilihan studi artikel dengan Prisma Flow Chart, memetakan data charting dan menggambarkan alur pencarian artikel, menyusun, meringkas dan melaporkan hasil serta pembahasannya dengan Critical Appraisal. Hasil : Berdasarkan artikel yang didapat sebanyak 8 artikel, 5 artikel menggunakan metode kualitatif, 2 artikel  menggunakan metode kuantitatif dan 1 artikel menggunakan Mix mrthod. Ada 7 sub tema yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita yaitu : Faktor lingkungan, Pendidikan orang tua, jenis kelamin, riwayat pemberian ASI, riwayat berat badan lahir rendah, fator genetik dan juga faktor ekonomi. Kesimpulan : Stunting merupakan masalah kesehatan pada anak yang masih sangat tinggi angka kejadianya di Dunia banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, seperti  pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua dan juga faktor ekonomi orang tua, faktor lingkungan, jenis kelamin, vasilitas kesehatan yang kurang memadai, sanitasi yang buruk dan kurangnya air bersih dan riwayat saat lahir dengan berar badan rendah, sehingga faktor yang telah disebutkan sangat berpengaruh pada kejadian  stunting.
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN BERBASIS KOMUNITAS Hidamansyah, Murfi; Ratnaningsih, Sri; Utami, Fitria Siswi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.011 KB) | DOI: 10.35730/jk.v12i3.492

Abstract

Pelayanan ditujukan pada masyarakat lebih menekankan pada pelayanan kebidanan yang professional sehingga bisa mencapai derajat kesehatan yang optimal. Komplikasi semasa periode hamil, melahirkan akan menyebabkan setidaknya kematian, kecacatan, hal ini dapat dihindari jika bidan dapat melakukan perawatan kesehatan secara professional dan terampil  serta memiliki akses fasilitas rujukan. Bidan merupakan petugas kesehatan yang dekat dengan populasi di tingkat komunitas dengan penguatan asuhan kebidanan berbasis komunitas, bidan merupakan mitra wanita dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran bidan dalam pelayanan berbasis komunitas. Metode penelitian dengan menggunakan scooping review, dengan langkah-langkah Identifying the research question, identifying the relevant studies, study selection, charting data, collating, summarizing and reporting data. Pertanyaan peneliti menggunakan framework PICO. Pencarian artikel dilakukan dengan memasukkan kriteria inklusi dan ekslusi sebagai syarat seleksi data. Pencarian artikel menggunakan data base Google schoolar, science direct, proquest dan WHO. Hasil seleksi artikel dimasukkan ke dalam Prisma Flowchart. Artikel yang digunakan 8 artikel dan penilaian kualitas artikel dilakukan dengan MMAT. Dari 8 artikel yang di ekstraksi didapatkan 5 artikel kualitatif dan 3 artikel kuantitatif. Berdasarkan kualitas artikel didapatkan 7 artikel nilai grade A (Baik) dan 1 artikel nilai grade B (Cukup baik). Didapatkan 2 tema yaitu peran bidan berbasis komunitas dan pelayanan bidan berbasis komunitas dan 2 sub tema model layanan kebidanan berbasis komunitas dan akses layanan kebidanan berbasis komunitas (hambatan dan tantangan). Penurunan angka kematian ibu dalam dekade terakhir akibat perluasan dari kegiatan pelayanan kesehatan berbasis komunitas.
PENERAPAN PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN MENGGUNAKAN MIDWIFERY GROUP PRACTICE (MGP) Novitasari, Novitasari; Utami, Fitria Siswi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.502

Abstract

Latar Belakang: Indonesia termasuk salah satu dari 57 negara yang menghadapi krisis SDM kesehatan, baik jumlahnya yang kurang maupun distribusinya. Minimnya penyebaran tenaga kesehatan di Indonesia yang tidak merata, terutama di daerah terpencil. Tingginya beban kerja pada tenaga kesehatan sehingga diperlukan program pelayanan yang dapat membantu dan meringankan beban kerja bidan yaitu MGP (Midwifery Group Practice).Tujuan Review: untuk mereview mengenai penerapan pelayanan kebidanan dengan menggunakan midwifery group practiceMetode: Metode yang digunakan Scoping Review dengan Analisis tematik, pencarian artikel melalui database yang relevan, yaitu Pubmed, Science Direct dan willey. dengan Analisis tematikHasil: Berdasarkan 12 artikel diperoleh 10 artikel grade A dan 2 artikel grade B dengan metode kualitatif dan mixed method. Selanjutnya didapatkan 3 tema besar yaitu penerapan MGP, kepuasan terhadap penerapan pelayanan MGP, dan hambatan dari penerapan pelayanan MGP. Kesimpulan: Hasil penelitian penerapan pelayanan MGP dapat diterapkan pada pasien negara maju yang mempunyai sosio ekonomi yang rendah, MGP dapat diterapkan pada pelayanan KIA pada negara berkembang dan memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia karena bidan di Indonesia cenderung memiliki derajat stress yang tinggi, sehingga model MGP dapat menjadi salah satu pilihan model pelayanan sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas bidan di Indonesia.
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN BERBASIS KOMUNITAS Murfi Hidamansyah; Sri Ratnaningsih; Fitria Siswi Utami
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.492

Abstract

Pelayanan ditujukan pada masyarakat lebih menekankan pada pelayanan kebidanan yang professional sehingga bisa mencapai derajat kesehatan yang optimal. Komplikasi semasa periode hamil, melahirkan akan menyebabkan setidaknya kematian, kecacatan, hal ini dapat dihindari jika bidan dapat melakukan perawatan kesehatan secara professional dan terampil  serta memiliki akses fasilitas rujukan. Bidan merupakan petugas kesehatan yang dekat dengan populasi di tingkat komunitas dengan penguatan asuhan kebidanan berbasis komunitas, bidan merupakan mitra wanita dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran bidan dalam pelayanan berbasis komunitas. Metode penelitian dengan menggunakan scooping review, dengan langkah-langkah Identifying the research question, identifying the relevant studies, study selection, charting data, collating, summarizing and reporting data. Pertanyaan peneliti menggunakan framework PICO. Pencarian artikel dilakukan dengan memasukkan kriteria inklusi dan ekslusi sebagai syarat seleksi data. Pencarian artikel menggunakan data base Google schoolar, science direct, proquest dan WHO. Hasil seleksi artikel dimasukkan ke dalam Prisma Flowchart. Artikel yang digunakan 8 artikel dan penilaian kualitas artikel dilakukan dengan MMAT. Dari 8 artikel yang di ekstraksi didapatkan 5 artikel kualitatif dan 3 artikel kuantitatif. Berdasarkan kualitas artikel didapatkan 7 artikel nilai grade A (Baik) dan 1 artikel nilai grade B (Cukup baik). Didapatkan 2 tema yaitu peran bidan berbasis komunitas dan pelayanan bidan berbasis komunitas dan 2 sub tema model layanan kebidanan berbasis komunitas dan akses layanan kebidanan berbasis komunitas (hambatan dan tantangan). Penurunan angka kematian ibu dalam dekade terakhir akibat perluasan dari kegiatan pelayanan kesehatan berbasis komunitas.
KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA MASA PANDEMI COVID-19 Erina Chintya Angraini; Sri Ratnaningsih; Fitria Siswi Utami
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.591

Abstract

Latar Belakang: Pada masa pandemi covid-19 pelayanan kesehatan terutama kunjungan prenatal sangat dibatasi demi menjaga kesehatan bersama namun ibu hamil akan tetap rutin dalam melakukan pemeriksaan untuk menjaga kehamilannya untuk mengantisipasi masalah terhadap kehamilannya tersebut.Tujuan: Diketahuinya kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan antenatal care pada masa pandemi covid-19.Metode: Metode yang digunakan adalah Prisma Flowchart (Preferred Reportung Items For Systematic review and Meta-Analyses), digunakan untuk menggambarkan alur pencarian literature dengan menggunakan lima tahapan antara lain mengidentifikasi pertanyaan penelitian, mengidentifikasi studi yang relevan, pemilihan studi, memetakan data, menyusun, merangkum dan melaporkan hasilnya menggunakan database.  Pencarian artikel menggunakan 3 database (Pubmed, Clinicalkey, and Wiley.). Alur pencarian artikel digambarkan menggunakan PRISMA Flowchart dan penilaian kualitas artikel dilakukan dengan JBI (Joanna Briggs Institute).Hasil: Berdasarkan hasil riview ada 9 artikel yang telah di dapatkan dalam penelitian ini dilakukan dibeberapa negara berkembang dengan berbagai faktor yang ditemukan dalam artikel seperti frekuensi kunjungan kehamilan, kecemasan ibu dalam melakukan kunjungan kehamilan serta alternatif kunjungan dengan media telehealt.Kesimpulan: Terjadi penurunan yang cukup signifikan pada kunjungan kehamilan sebelum adanya pandemi covid-19 dan adanya pandemi covid-19. Pada masa pandemi covid-19 ini masih banyak ibu hamil yang menolak akan melakukan kunjungan kehamilan. Kurangnya pengetahuan dan minimnya informasi yang mereka dapatkan sehingga ibu hamil lebih memilih untuk tetap dirumah tanpa melakukan kunjungan yang akan berdampak buruk bagi kehamilan mereka dan janinnya.
PENERAPAN PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN MENGGUNAKAN MIDWIFERY GROUP PRACTICE (MGP) Novitasari Novitasari; Fitria Siswi Utami
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.502

Abstract

Latar Belakang: Indonesia termasuk salah satu dari 57 negara yang menghadapi krisis SDM kesehatan, baik jumlahnya yang kurang maupun distribusinya. Minimnya penyebaran tenaga kesehatan di Indonesia yang tidak merata, terutama di daerah terpencil. Tingginya beban kerja pada tenaga kesehatan sehingga diperlukan program pelayanan yang dapat membantu dan meringankan beban kerja bidan yaitu MGP (Midwifery Group Practice).Tujuan Review: untuk mereview mengenai penerapan pelayanan kebidanan dengan menggunakan midwifery group practiceMetode: Metode yang digunakan Scoping Review dengan Analisis tematik, pencarian artikel melalui database yang relevan, yaitu Pubmed, Science Direct dan willey. dengan Analisis tematikHasil: Berdasarkan 12 artikel diperoleh 10 artikel grade A dan 2 artikel grade B dengan metode kualitatif dan mixed method. Selanjutnya didapatkan 3 tema besar yaitu penerapan MGP, kepuasan terhadap penerapan pelayanan MGP, dan hambatan dari penerapan pelayanan MGP. Kesimpulan: Hasil penelitian penerapan pelayanan MGP dapat diterapkan pada pasien negara maju yang mempunyai sosio ekonomi yang rendah, MGP dapat diterapkan pada pelayanan KIA pada negara berkembang dan memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia karena bidan di Indonesia cenderung memiliki derajat stress yang tinggi, sehingga model MGP dapat menjadi salah satu pilihan model pelayanan sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas bidan di Indonesia.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA STUNTING PADA BALITA Atik Sunarmi; Fitria Siswi Utami; Sri Ratna Ningsih
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.491

Abstract

Latar Belakang : Stunting  merupakan gangguan pada pertumbuhan fisik anak/ballita. Balita yang mengalami stunting  akan mengalami perlambatan partumbuhan atau kerdil yang disebabkan dari dampak tidak seimbanganya gizi yang menyebabkan gangguan secara fisik, mental, intelektual serta kognitif sehingga terjadi stunting pada balita. Tujuan : untuk mereview  faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting. Metode : Menggunakan scoping review untuk memetakan literature dan mengidentifikasi  masalah  atau kesenjangan dalam area riset yang akan diteliti, membuat framework dengan mengidentifikasi pertanyaan penelitian melalui PEOs dan mengidentifikasi studi yang relevan melalui Google Scholar, Pubmed dan science Direct, pemilihan studi artikel dengan Prisma Flow Chart, memetakan data charting dan menggambarkan alur pencarian artikel, menyusun, meringkas dan melaporkan hasil serta pembahasannya dengan Critical Appraisal. Hasil : Berdasarkan artikel yang didapat sebanyak 8 artikel, 5 artikel menggunakan metode kualitatif, 2 artikel  menggunakan metode kuantitatif dan 1 artikel menggunakan Mix mrthod. Ada 7 sub tema yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita yaitu : Faktor lingkungan, Pendidikan orang tua, jenis kelamin, riwayat pemberian ASI, riwayat berat badan lahir rendah, fator genetik dan juga faktor ekonomi. Kesimpulan : Stunting merupakan masalah kesehatan pada anak yang masih sangat tinggi angka kejadianya di Dunia banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, seperti  pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua dan juga faktor ekonomi orang tua, faktor lingkungan, jenis kelamin, vasilitas kesehatan yang kurang memadai, sanitasi yang buruk dan kurangnya air bersih dan riwayat saat lahir dengan berar badan rendah, sehingga faktor yang telah disebutkan sangat berpengaruh pada kejadian  stunting.
MANFAAT EKSTRAK MORINGA OLEIFERA TERHADAP PENINGKATAN TINGGI BADAN BALITA Dyah Muliawati; Nining Sulistyawati; Fitria Siswi Utami
Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Vol 1 No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Poltekkes Karya Husada Yogyakarta Tahun 2019
Publisher : Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.93 KB)

Abstract

Status gizi salah satunya dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi badan balita, yang mana tinggi badan balita menjadi indikator kejadian stunting. Berdasarkan hasil RISKESDAS (2018), proporsi balita pendek meningkat yaitu dari 19,2% pada tahun 2013 menjadi 19,3% pada 2018. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), angka kejadian stunting (status gizi TB/U) di Kabupaten Bantul yaitu sebesar 22,89% sekaligus menduduki peringkat kedua setelah Kabupaten Gunung Kidul yaitu sebesar 31%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan pemberian ekstrak moringa oleifera terhadap tinggi badan balita. Jenis penelitian yaitu quasi eksperimen dengan pendekan pre dan post design, analisis data dengan independen sampel t-test. Lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Piyungan. Jumlah sampel masingmasing 45 responden pada kelompok perlakuan dan kontrol diambil dengan purposive sampling. Alat pengumpulan data dengan pengukur panjang badan balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai T sebesar 3,526 dengan signifikansi 0,042. Hal ini menunjukkan bahwa p-value < 0,05, maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata kenaikan tinggi badan dengan pemberian ekstrak moringa oleifera pada balita