Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Reproduksi

Pengalaman Ibu Hamil dan Melahirkan Bayi dengan Kelainan Kongenital Atik Mahmudah Pamungkas; Atik Triratnawati; Fitria Siswi Utami; Purnomo Suryantoro
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.54524

Abstract

Latar Belakang: Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2018 menyatakan bahwa angka kematian bayi di Indonesia menurun, namun kematian bayi yang disebabkan karena kelainan kongenital meningkat yaitu sebesar 1,4 %. Ibu yang tidak mengetahui sejak awal kelainan kongenital pada janin di dalam kandungannya dapat meningkatkan terjadinya stres dan kesulitan dalam merawat bayinya. Ibu yang mengalami stres dapat menurunkan kadar serotonin dan akan menekan pengeluaran hormon oksitosin sehingga ASI (air susu ibu) yang dikeluarkan juga terganggu dan akan mengakibatkan terganggunya proses pemberian ASI eksklusif pada bayi sehingga pemenuhan gizi dan kenaikan berat badan bayi menjadi terganggu.Tujuan: Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman ibu hamil dan melahirkan bayi dengan kelainan kongenital.Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan Bantul Yogyakarta pada bulan Oktober 2019 sampai Januari 2020.Hasil dan Pembahasan: Hasil yang ditemukan bahwa selama kehamilan ibu merasa tidak ada keluhan yang berbeda dari kehamilan sebelumnya namun mengalami kesulitan saat melahirkan. Semua kelainan kongenital sulit terdeteksi saat hamil meskipun ibu telah rutin periksa kehamilan dan melakukan USG ke tenaga kesehatan. Mayoritas ibu mengatakan telah mencoba menyusui secara langsung kepada bayinya meskipun ada perasaan takut. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan seperti bayi masih ketegantungan dengan alat rumah sakit dan ASI ibu yang keluar sedikit membuat ibu memberikan ASI donor atau formula kepada bayinya. Adanya dukungan dari berbagai pihak seperti keluarga, tenaga kesehatan, lingkungan dan tingkat spiritualitas yang baik membuat ibu mulai dapat menerima dengan ikhlas.Kesimpulan: Dikarenakan diagnosa kelainan kongenital masih sulit dideteksi meskipun ibu sudah rutin melakukan pemeriksaan di tenaga kesehatan saat hamil, sehingga keadaan ini membuat ibu kaget syok dan sedih. Diharapkan adanya pendampingan kepada ibu yang mempunyai bayi dengan kelainan kongenital terutama pada faktor psikologi dan perlunya penambahan program mengenai deteksi kelainan kongenital pada ibu hamil.