Mochammad Nawawi
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH UMUR BIBIT DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Rizky Maulidina; Wisnu Eko Murdiono; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan umur bibit sangat menentukan dalam budidaya jamur tiram. Bibit yang telah memasuki masa kadaluwarsa dapat mengalami penurunan daya tumbuh, dimana hal ini berkorelasi dengan kemampuan miselium dalam penyerapan nutrisi dan merombak senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Penggunaan umur bibit yang tepat diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan miselium. Hal demikian harus didukung oleh komposisi media yang tepat untuk menunjang produksi jamur tiram putih. Komposisi media yang dimaksud berkaitan dengan nutrisi yang dibutuhkan jamur tiram agar tetap berproduksi. Tujuan penelitian ialah mendapatkan informasi tentang umur bibit dan komposisi media tanam yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih. Penelitian dilaksanakan di CV. 88 Agro Jamur pada bulan Maret – Juli 2014. Bahan  yang  digunakan dalam  penelitian ialah bibit F2 jamur tiram putih (Pleurotus florida) dengan umur berbeda, serbuk kayu sengon, pollard, tepung jagung, gipsum, kapur dan alkohol 70%. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak  Kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan umur bibit 21 hari setelah inokulasi dengan media 100 kg serbuk kayu sengon + 5 kg pollard + 2,5 kg tepung jagung mampu menghasilkan penyebaran miselium didalam baglog dan panen pertama yang lebih awal. Pengaruh faktor pertama perlakuan umur bibit 14 dan 21 hari setelah inokulasi, memberikan total bobot segar badan buah paling tinggi. Pengaruh faktor kedua perlakuan komposisi media 100 kg serbuk kayu sengon + 5 kg pollard + 2,5 kg tepung jagung, memberikan diameter tudung, total bobot segar badan buah, interval panen, dan frekuensi panen yang lebih optimal. Kata kunci: Jamur Tiram Putih, Umur Bibit, Bibit Kadaluwarsa, Miselium, Komposisi Media.
PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN TINGKAT KEPADATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.) Harin Eki Pramitasari; Tatik Wardiyati; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi  kailan dapat dilaku-kan dengan pengaturan tingkat kepadatan tanaman dan pupuk nitrogen. Pada tingkat kepadatan optimal, kompetisi antar tanam-an masih terjadi sehingga pertumbuhan dan hasil per individu menjadi berkurang, namun karena jumlah tanaman per hektar ber-tambah dengan meningkatnya populasi, maka hasil panen per hektar masih dapat meningkat. Suplai nitrogen akan membuat bagian tanaman  menjadi hijau karena me-ngandung klorofil yang berperan dalam fo-tosintesis. Unsur tersebut juga bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan tinggi ba-gi tanaman, memperbanyak jumlah anak-an, mempengaruhi lebar dan panjang daun serta membuat menjadi besar, menambah kadar protein dan lemak bagi tanaman. Pe-nelitian dilaksanakan pada bulan April sam-pai Juli 2014 di Cangar Kecamatan Bumiaji Kota Batu Malang. Bahan yang digunakan adalah benih kailan varietas Taichung, pu-puk urea, SP-36, KCl, pupuk kandang, kom-pos, dan air. Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, cetok, tugal, tray pot, sprayer, label, penggaris, alat tulis, jangka sorong, kamera, dan timbangan. Penelitian menggunakan RAK faktorial terdiri dari per-lakuan pertama P1: Kepadatan 25 tanaman per petak (1m2), P2: Kepadatan 30 tanaman per petak (1m2). Perlakuan kedua N1: 80,5 kg N ha-1, N2: 92 kg N ha-1, N3: 103,5 kg N ha-1, N4: 115 kg N ha-1, N5: 126,5 kg N ha-1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak terjadi interaksi nyata antara kedua perlaku-an tersebut terhadap pertumbuhan dan ha-sil tanaman kailan. Pada tingkat kepadatan tanaman 30 tanaman per 1m2 dan perlaku-an dosis pupuk nitrogen 126,5 kg N ha-1 me-nunjukkan hasil tertinggi pada semua kom-ponen hasil kecuali indeks panen disban-dingkan dengan perlakuan lainnya. Kata kunci: Kailan, Kepadatan Tanaman, Pupuk Nitrogen, Urea.
PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI DAN PUPUK HIJAU Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG VARIETAS KRETEK TAMBIN Auliy Irfany; Mochammad Nawawi; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya produksi jagung disebabkan oleh faktor lingkungan misalnya curah hujan rendah, kandungan bahan organik rendah, tingkat kesuburan tanah rendah dan penggunaan benih bermutu rendah. Penggunaan mulsa dan pupuk hijau merupakan alternatif yang dapat digunakan dalam memperbaiki sifat biologi, kimia dan fisik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi tingkat ketebalan mulsa jerami padi dan tingkat pupuk hijau pada tanaman jagung var. Kretek Tambin serta untuk menentukan kombinasi tingkat ketebalan mulsa jerami padi dan tingkat pupuk hijau yang tepat pada tanaman jagung var. Kretek Tambin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok sederhana. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2014 desa Karang kemasen, Bangkalan dengan ketinggian 100 m dpl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa jerami serta penambahan pupuk hijau mampu meningkatkan N total tanah sebanyak 0,07 % serta meningkatkan pertumbuhan sehingga hasil meningkat menjadi 44,17 % pada tanaman jagung var. Kretek Tambin. Serta, pemberian mulsa jerami 9 cm dengan penambahan 20 ton ha-1 pupuk hijau meningkatkan bobot biji per hektar sebesar 0,88  ton ha-1 di bandingkan dengan potensi di Kabupaten Bangkalan.
RESPON TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea var. botrytis L.) YANG DITANAM PADA LAHAN SETELAH TANAMAN TERONG (Solanum melongena L.) YANG DIPERLAKUKAN DENGAN APLIKASI BERBAGAI KOMBINASI SUMBER N DAN EM4 Mardianti Utami; Mochammad Nawawi; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi produktivitas kubis bunga   (Brassica oleracea var. botrytis L.) di Indonesia mengalami penurunan, hal tersebut dapat diupayakan dengan memperbaiki kesuburan tanah melalui pengurangan aplikasi pupuk anorganik dan penambahan pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh residu berbagai kombinasi sumber N (anorganik-organik) dan EM4 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis telah dilaksanakan pada bulan Maret 2014 hingga Juni 2014 di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang diulang 3 kali. Faktor pertama ialah residu proporsi pupuk N yaitu : 100% urea, 75% urea + 25% kandang kambing, 50% urea + 50% kandang kambing, K3 = 25% urea + 75% kandang kambing. Faktor kedua ialah residu dosis EM4, yaitu : 10, 20 dan 30 liter ha-1. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antar perlakuan dan residu dosis EM4 tidak berpengaruh nyata, sedangkan pada residu proporsi pupuk N anorganik-organik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan bobot segar bunga. Residu proporsi pupuk N  (anorganik-organik) menghasilkan bobot bunga lebih besar daripada perlakuan yang hanya dipupuk urea (kontrol). Bobot bunga yang paling besar didapatkan pada perlakuan 25% pupuk urea + 75% pupuk kandang kambing sebesar 32,4 ton ha-1.
RESPON DUA VARIETAS CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) TERHADAP PEMBERIAN IAA (INDOLE ACETIC ACID) Faridh Kurniawan; Koesriharti Koesriharti; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 8 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendala utama yang dihadapi tanaman cabai merah ialah terdapat curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya kerontokan bunga dan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dua varietas cabai merah varietas Gada F1 dan cabai merah varietas Lado F1 terhadap pemberian IAA (Indole Acetic Acid) pada konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan Juli–Desember 2013. Percobaan ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah taraf varietas, terdiri atas 2 perlakuan yaitu varietas Gada F1 (V1) dan varietas Lado F1 (V2). Anak petak adalah konsentrasi IAA, terdiri atas 5 konsentrasi yaitu 0, 50, 100, 150 dan 200 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap varietas mempunyai respon yang bebeda terhadap pemberian IAA. Pada varietas Gada F1 pemberian IAA 100 ppm dapat meningkatkan jumlah buah panen per tanaman  sebesar 43,20 % dan bobot segar buah panen per tanaman sebesar 57,64 % dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Varietas Lado F1 dengan konsentrasi 150 dan 200 ppm menunjukkan jumlah buah panen per tanaman lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Varietas Gada F1 menunjukkan bobot per buah, diameter buah dan jumlah biji lebih tinggi dibandingkan varietas Lado F1. Pemberian IAA 100 , 150 dan 200 ppm dapat meningkatkan panjang buah dan jumlah biji. Akan tetapi, peningkatan diameter buah dan bobot per buah diperoleh pada pemberian IAA 150 dan 200 ppm.
PENGARUH WAKTU APLIKASI DAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS KOMPOS AZOLLA (Azolla pinnata) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCHOY (Brassica rapa var. chinensis) Laili Hayatul Mahmudah; Koesriharti Koesriharti; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan dalam tanaman produksi tanaman pakchoy dapat dilakukan dengan pemupukan. Pemupukan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik yang memiliki nilai kandungan N tinggi yaitu kompos Azolla. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan waktu aplikasi serta mendapatkan dosis kompos azolla yang tepat dalam peningkatan produksi tanaman pakchoy (Brassica rapa var. chinensis). Penelitian dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2014 di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji, Batu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yang diulang dengan 3 kali. Faktor 1 waktu aplikasi (A), yang terdiri dari : A1 = 0 hari (saat tanam), A2 = 7 hari sebelum tanaman, A3 = 14 hari sebelum tanaman. Faktor 2 dosis kompos Azolla (B) yang terdiri dari : B1 = 3 ton ha⁻¹, B2 = 6 ton ha⁻¹,  B3 = 9 ton ha⁻¹. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi waktu aplikasi dan dosis kompos Azolla terhadap semua variabel pengamatan. Perlakuan waktu aplikasi kompos azolla 7 hari sebelum tanam mempunyai tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan waktu aplikasi 14 hari sebelum tanam. Perlakuan dosis kompos Azolla berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 28 hst. Perlakuan dosis kompos Azolla 6 ton ha⁻¹ mempunyai tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dosis kompos Azolla 3 dan 9 ton ha⁻¹, tetapi mempunyai jumlah daun yang tidak berbeda nyata dengan 9 ton ha⁻¹.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KALSIUM (CaCO3) DAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL, DAN KUALITAS BUAH PADA TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICON ESCULENTUM MILL.) Chasanatur Rachmah; Mochammad Nawawi; Koesriharti Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat ialah komoditas hortikultura dengan prospek pasar yang menjanjikan. Namun produksi tomat tidak sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Permasalahan yang lainnya adalah kelainan blossom-end rot, ialah kelainan fisiologis pada buah tomat akibat kekurangan kalsium saat pembentukan buah. Aplikasi giberelin dapat meningkatkan hasil tanaman tomat. Namun aplikasi giberelin juga meningkatkan jumlah buah dengan kelainan blossom-end rot. Penambahan pupuk kalsium diharapkan dapat mengurangi jumlah buah dengan blossom-end rot. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis pupuk kalsium dan konsentrasi giberelin yang tepat untuk pertumbuhan, hasil, dan kualitas buah pada tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan November 2014 di dalam rumah plastik, Tegalweru, Dau, Malang. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan yang diulang 3 kali. Perlakuan tersebut terdiri dari aplikasi pupuk kalsium dengan 3 taraf (0, 5, dan 10 kg ha-1) dan giberelin dengan 3 taraf (0, 70, dan 140 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi nyata pada jumlah daun dengan perlakuan pupuk kalsium 5 kg ha-1 dan giberelin 70 ppm. Namun dari semua perlakuan tidak mempengaruhi hasil dan kualitas buah yang dipanen.
PENGARUH HORMON NAA DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KRISAN (Chysanthemum morifolium) VARIETAS WHITE FIJI Dika Sri Pandanari; Mochammad Dawam Maghfoer; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga Krisan (Chrysanthemum morifolium) memiliki nilai ekonomis tinggi. Kualitas krisan potong yang baik dilihat dari warna, panjang batang, diameter batang dan kesehatan tanaman. Penelitian dibagi menjadi dua percobaan. Percobaan I adalah aplikasi NAA terhadap stek pucuk krisan, dan Percobaan II adalah aplikasi jarak tanam terhadap hasil dari Percobaan I. Tujuan penelitian ialah mempelajari pengaruh dan interaksi aplikasi NAA dan jarak tanam peningkatan pertumbuhan krisan (Chrysanthemum morifolium) varietas White Fiji. Hipotesis yang diajukan ialah aplikasi NAA dan jarak tanam dapat meningkatkan pertumbuhan krisan (Chrysanthemum morifolium) varietas White Fiji. Penelitian dilaksanakan di Kebun bunga potong Bapak Purwanto, Desa Sumbergondo, Batu. Penelitian dilaksanakan bulan Juni - September 2014. Alat yang digunakan antara lain polybag, tali kur, timbangan analitik, meteran, oven, dan penggaris. Bahan yang digunakan adalah sekam bakar, NAA 95% dan stek pucuk krisan varietas White Fiji. Perlakuan pada Percobaan I antara lain konsentrasi NAA dosis: K0=0 mg/L, K1=125 mg/L, K2=250 mg/L dan K3=375 mg/L. Percobaan II menggunakan bibit dari hasil Percobaan I dikombinasikan dengan perlakuan jarak tanam antara lain: B1=8 cm x 8 cm, B2 = 12 cm x 12 cm dan B3 = 16 cm x 16 cm. Hasil Percobaan I menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi NAA mempengaruhi pertumbuhan stek pucuk krisan. Konsentrasi NAA 375 mg/L berpengaruh nyata untuk meningkatkan tinggi bibit dan jumlah daun. Pada Percobaan II tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan. Penggunaan jarak tanam hingga 12 cm x 12 cm dan konsentrasi NAA hingga 125 mg/L dapat meningkatkan jumlah daun dan diameter batang krisan.
PENGARUH MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN Brassica rapa L. dan Brassica juncea L. Nofita Indriyani; Tatik Wardiyati; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sawi merupakan salah satu jenis sayuran daun, umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bagian tanaman sawi yang bernilai ekonomis adalah daun maka upaya peningkatan produksi diusahakan pada peningkatan produk vegetatif untuk mendukung upaya tersebut dilakukan pemupukan. Pupuk bahan organik yang telah ditakar kebutuhannya sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman, mampu memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman dari awal hingga panen. Dengan demikian kualitas dan jenis bahan organik yang digunakan, akan mempengaruhi kecepatan dan tingkat ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh pupuk kandang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Brassica rapa L. dan Brassica juncea L. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2015 di dalam greenhouse Kurnia Ayu Kitri Farm, kecamatan Sukun, Malang dengan ketinggian tempat sekitar 450 m dpl.   Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 8 kombinasi perlakuan.  Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kandang kambing menunjukkan hasil yang terbaik untuk tanaman Brassica rapa L. dan Brassica juncea L. pada semua parameter pengamatan. Perlakuan pupuk kandang kambing dapat meningkatkan hasil bobot segar tanaman sebanyak 21,81% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang.