Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM KEBUGARAN JASMANI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA KASIH AYAH BUNDA Alfika Safitri; Muhamad Aditya
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i5.3067

Abstract

Kemunduran kesehatan fisik pada lansia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain proses penuaan alami, gaya hidup, faktor genetik, lingkungan dan kondisi kesehatan. Lansia atau lanjut usia merupakan seorang yang telah memasuki usia 60 tahun atau tahapan akhir dari kehidupannya. Seseorang dapat dikatakan lansia dikarenakan telah terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan (World Health Organization, 2019). Tujuan Kegiatan : Meningkatkan pengertahuan, merubah sikap dan perilaku untuk memahami pentingnya senam kebugaran untuk kesehatan. Metode Kegiatan : Dengan cara mendemonstrasikan senam kebugaran jasmani kepada lansia yang dilakukan oleh terapis, melakukan senam bersama-sama dengan menggunakan musik. Hasil Kegiatan : 90% Lansia mengikuti tahap kerja senam kebugaran jasmani secara kooperatif, tertib dan teratur.
TERAPI KELOMPOK AKTIVITAS SENAM OTAK UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DAN MOTORIK PADA LANSIA DI RUANGAN WISMA DURIAN PSTW BUDI MULIA 2 JAKARTA BARAT Alfika Safitri; Siti Robeatul Adawiyah; Astri Septiani; Peri Peratama; Dwi Andrianto
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i1.3107

Abstract

Latar belakang: Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami penurunan secara degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah satu contoh gangguan degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Lansia atau lanjut usia merupakan seorang yang telah memasuki usia 60 tahun atau tahapan akhir dari kehidupannya. Seseorang dapat dikatakan lansia diakrenakan telah terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan (World Health Organization, 2019). Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini adalah Setelah dilakukannya Terapi kognitif senam otak diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi lansia. Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan cara terapi senam otak. Hasil: Sebanyak 50% Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi pada lansia dan dapat mengurangi kecemasan pada lansia, peserta sebesar 90% tentang terapi aktivitas kelompok. Peserta juga aktif berpartisipasi dalam terapi aktivitas kelompok terapi senam otak, lansia sangat senang dan antusias terhadap terapi ini untuk meningkatkan kognitif. Kesimpulan: Dengan senam otak terapi ini dapat meningkatkan kognitif dan motorik pada lansia.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ESTAFET BOLA UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI DAN MENGURANGI KECEMASAN PADA LANSIA DI RUANG WISMA JERUK PANTI WERDHA BUDI MULIA 2 Alfika Safitri; Kredityo Tri Destoro; Nur Kholifah; Neneng Rina Damayanti; Fitri Dwi Yulianti; Dhea Restika Wahyu; Dewi Wulandari; Intan Amalia Ningsih; Tia Aprilia; Nur Fitria Setyorini; Windi Pebriyanti; Lina Rosiani
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i2.3152

Abstract

Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Lansia atau lanjut usia merupakan seorang yang telah memasuki usia 60 tahun atau tahapan akhir dari kehidupannya. Seseorang dapat dikatakan lansia diakrenakan telah terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan. Tujuan dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok Estafet Bola yaitu untuk meningkatkan konsentrasi dan mengurangi kecemasan pada lansia. Terapi Aktivitas Kelompok dilaksanakan pada tanggal Kamis, 18 April 2024 jam 09.00 s/d Selesai. Populasi dalam penyuluhan ini adalah petugas dan lansia di Ruang Wisma Jeruk Panti Sosial Tresna Wherda Budi Mulia 2. Setelah dilaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok Bermain “Estafet Bola” didapatkan hasil (100%) lansia memahami, mengerti serta dapat mencontohkan bagaimana Bermain Estafet Bola.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TEBAK GAMBAR TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PROSES PIKIR LANSIA YANG MENJALANI PERAWATAN DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 CENGKARENG JAKARTA BARAT TAHUN 2024 Alfika Safitri; Siti Robeatul Adawiyah; Winda Oktaviana; Fitri Sintya; Ridayanti, Ridayanti; Saprudin, Saprudin; Fitria Rahma Wandari; Siti Murniawati; Wiwi Adhariyah; Setiarini Pujiningtyas; Ahmad Sarkowi Juniansyah; Bagas Prawira Andrianto
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i3.3602

Abstract

Seorang lansia akan mengalami kemunduran secara fisik dan psikis. Kemunduran psikis pada lansia akan menyebabkan perubahan pada sifat dan perilaku yang dapat memunculkan permasalahan pada lansia. Masalah yang sering ditemukan pada lansia ialah penurunan daya ingat, pikun, depresi, mudah marah, tersinggung, dan curiga. Terapi aktifitas Kelompok (TAK ) lansia merupakan salah satu cara agar lansia berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dapat mempengaruhi psikososialnya. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan yang dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, serta sosialisasi lansia. Kegiatan ini dilakukan 45 menit. Kegiatan ini diikuti oleh 7 peserta lansia. Kesimpulan dari kegiatan terapi aktivitas kelompok Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dalam kegiatan tebak gambar dapat membuat lansia melatih ingatanya dan bisa mengatasi rasa stres yang di alami oleh lansia selama di panti, tak hanya itu ada beberapa manfaat lain yang dapat diperoleh melalui kegiatan tebak gambar tersebut. Diantaranya membuat tidur lebih berkualitas dan mengurangi rasa sakit dan kecemasan pada lansia.
LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI KP. DOYONG RW. 12 KEL. GEMBOR KEC. PERIUK KOTA TANGERANG Alfika Safitri; Rosy Rusmiyati; Rizka Gempita E.B; Risma Nur Amalia; Ria Amelia
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i3.4856

Abstract

Latar Belakang : Komunitas adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan karakteristik. Kesamaan karakteristik tersebut ditentukan dari lokasi, ras, etnis, usia, pekerjaan, kesamaan minat dalam menyelesaikan masalah tertentu, hasil, atau ikatan umum lainnya (Alvian Fabanyo, 2022). Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya. Tujuan penelitian: Memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Wilayah Kp. Doyong RW 12 Kelurahan Gembor Kecamatan Periuk Kota Tangerang Banten. Desain penelitian: Pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi. Setelah data terkumpul dilakukan pengelompokan data sesuai dengan jumlah KK yang terdapat pada Kelurahan Gembor RW 12 Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Hasil penelitian: Berdasarkan data didapatkan distribusi frekuensi masalah kesehatan di RW 12 Kelurahan Gembor yaitu hipertensi sebanyak 50 warga (61,7%), diabetes melitus sebanyak 12 warga (14,8%), asam urat sebanyak 4 warga (4,9%), kolestrol sebanyak 5 warga (6,2%), dan dispepsia sebanyak 10 warga (12,3%).
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD I dan MMD II) SERTA IMPLEMENTASI PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 10 RT 01-06 KECAMATAN PERIUK KOTA TANGERANG Padilah, Padilah; Alfika Safitri; Linmus, Linmus
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i4.4897

Abstract

Latar Belakang: Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi, untuk mencapai kesehatan optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Pelayanan ini menjamin keterjangkauan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sasaran utamanya adalah seluruh masyarakat, termasuk individu, keluarga, dan kelompok berisiko tinggi seperti penduduk di daerah kumuh, terisolasi, bayi, balita, lansia, dan ibu hamil. Tujuan: Untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di RW.10 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk. Metode: Metode pelaksanaan senam hipertensi terhadap proses penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Pemberian Jus Semangka untuk menurunkan Hipertensi. Senam Diabetes Mellitus. Kompres air hangat menggunakan jahe merah pada penderita asam urat. Hasil Penelitian: Di RW 10 Cluster Alamanda, tiga penyakit tertinggi adalah Hipertensi, DM, dan Asam Urat. Sebelum pendidikan kesehatan, pengetahuan masyarakat tentang hipertensi berada pada kategori tidak baik. Setelah pendidikan kesehatan, pengetahuan meningkat ke kategori baik. Selain itu, setelah diberikan pendidikan kesehatan dan tindakan non-farmakologis seperti Jus Semangka dan Senam Hipertensi, keluarga memahami dan dapat mengimplementasikan cara-cara tersebut.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 9 KOTA TANGERANG Iman Nurul Zanah; Yayah Choeriyah; Alfika Safitri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i5.5665

Abstract

Masalah mental yang sering dialami remaja yaitu seperti kecemasan, gangguan mood, dan depresi diakibatkan oleh tekanan dari dalam diri, lingkungan ataupun orang tua. Kecemasan akan mempengaruhi kesehatan fisik serta mengganggu keseimbangan hormon serta mempengaruhi kesehatan reproduksi, Kebanyakan remaja pada saat ini mengkonsumsi makanan olahan yang mengandung sedikit gizi, juga banyak dari remaja melakukan diet yang tidak sesuai yang menyebabkan gizinya tidak seimbang, ketidakseimbangan nutrisi ini dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 25 siswi, di dapatkan sebanyak 17 siswi mengalami kecemasan, 15 siswi dengan IMT < 18,5 dan 6 siswi diantaranya mengalami siklus menstruasi tidak teratur Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMK Negeri 9 Kota Tangerang Desain Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis korelasional yaitu Rank Spearman serta pendekatan secara potong lintang (cross sectional) Tekhnik Sampel: Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling Jumlah Sampel: Sampel pada penelitian ini adalah siswi di SMK Negeri 9 Kota Tangerang sebanyak 78 responden Hasil dan Kesimpulan: berdasarkan hasil uji rank spearman menunjukkan hasil signifikansi 0,002 (p<0,05) yang berarti variabel tingkat kecemasan dengan siklus menstruasi memiliki hubungan yang signifikan dengan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,352 atau memiliki hubungan cukup, dan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.663 (p>0,05) dengan koefesien korelasi 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel status gizi dengan siklus menstruasi tidak signifikan atau tidak berarti.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH SEMANAN RW.04 KOTA TANGERANG Ika Rahma Susilawati; Yayah Choeriyah; Alfika Safitri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i5.5666

Abstract

Masalah utama hipertiensi adalah penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh faktor genetik dan pola makan, yang meningkatkan tekanan darah.pola makan kaya daging merah, dan makanan olahan dapat meningkatkan tekanan darah. Dukungan keluarga pada penderita hipertensi memegang peranan penting dalam menjaga dan mengendalikan tekanan darah agar tidak naik dan berharap tekanan darah kembali normal, didapatkan sebanyak 16 lansia mengalami hipertensi, 7 lansia mengalami pola makan tidak teratur, dan 5 lansia mengalami kurang dukungan keluarga. Tujuan: Mengetahui hubungan pola makan dan dukungan keluarga dengan kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Semanan RW.04. Desain Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis korelasional yaitu Rank Spearman serta pendekatan secara potong lintang (cross sectional) Tekhnik Sampel: Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah Sampel: Sampel berjumlah 105 responden. Hasil dan Kesimpulan: berdasarkan hasil uji rank spearman menunjukkan hasil signifikasi 0,000 (p<0,05) yang berarti variabel pola makan dengan kejadian hipertensi memiliki hubungan yang signifikan dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,418 atau memiliki hubungan cukup, dan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,049 (p<0,05) dengan koefesien 0,216 maka disimpulkan bawha hubungan antara variabel dukungan keluarga dengan kejadian hipertensi signifikan atau berarti.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN VERTIGO PADA REMAJA DI SMK KESEHATAN BINA PRESTASI TANGERANG Indra Adiyansyah; Yayah Choeriyah; Alfika Safitri
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v8i1.5755

Abstract

Pendahuluan: Tidur menjadi hal penting yang menentukan kesehatan fisik manusia, terutama pada remaja yang sedang dalam masa perkembangan fisik maupun emosional. Namun, sebagian besar remaja memiliki kualitas tidur yang buruk karena faktor emosional maupun rutinitas tidur yang buruk sehingga menyebabkan kejadian vertigo pada remaja. Studi terdahulu seperti Farizy & Graharti (2021), Saputra et al. (2019), dan Naina ret al. (2020) menyatakan kualitas tidur mempengaruhi kejadian vertigo karena meningkatkan kejadian migrain dan hilang keseimbangan saat beraktivitas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kualitas tidur dengan kejadian vertigo pada remaja di SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang. Desain Penelitian: Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan uji univariat dan bivariat. Jumlah sampel yang digunakan dalah 86 siswa. Teknik Sampling: Penentuan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah Sampel: Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang yang berjumlah 86 orang. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kualitas tidur dengan kejadian vertigo pada remaja yang dibuktikan dengan signifikansi 0,000 dan terdapat 48,27% siswa dengan kualitas buruk mengalami vertigo. Sebanyak 51,72% siswa dengan kualitas tidur baik juga mengalami vertigo yang disebabkan waktu tidur nyenyak yang bermasalah.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA YANG MENDERITA PENYAKIT DIABETES MELITUS DI PONDOK ARUM RW 003/RT 003 DAN RW 004 RT 002 DI WILAYAH PUSKESMAS PABURAN TUMPENG Latifah Kania Sari; Alfika Safitri; Rina Puspita Sari
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v8i2.5922

Abstract

Latar belakang : Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis serius yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin (hormon yang mengatur gadar gula darah atau glukosa) atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang hasilkannya saecara efektif dibates merupakan penyakit tidak menular yang terjadi ketika kadar gula darah meningkat, tersebut juga hiperglikemia, ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup hormon insulin atau menggunkan insulin secara efektif Tujuan : Mengetahui dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit diabetes melitus di wilayah puskesmas pabuaran tumpeng. Desain Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analisi kuantitatif dan desain cross section. Teknik Sample : Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sample : Sample berjumlah 89 respoden. Hasil dan Kesimpulan :Dalam penelitian yang digunakan pada penelitian adalah deskripsif Relasi yaitu Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui Hubunngan Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Lansia Yang Menderita Penyakit Diabetes Melitus Di Wilayah Puskesmas Pabuaran Tumpeng, sehingga Penelitian menggunkan desain Penelitian Kuatitatif dengan Metode Pengambilan Data Dipuskesmas Pabuaran Tumpeng Diperoleh dengan angket kepada Respoden dengan Menggukan Lembar kuesioner.
Co-Authors Ahmad Sarkowi Juniansyah Ainul Latifah Astri Septiani Astuti Astuti Aulia Shafa Shalsabila Ayu Aulia Bagas Prawira Andrianto Cholisa Resmi Sari Dara Nurhidayati Dede Nurjanah Devi Sri Rahayu Dewi Wulandari Dhea Restika Wahyu Dini Trifani Dwi Andrianto Eka Rodiyah Sri Wulandari Ely Wahyuni Erna Sulandari Erna Susanti Evi Novita Fauzi Rakha Riqy Putra Sulistyo Febiola Dwi Puspitasari Feni Anjani Fitri Dwi Yulianti Fitri Sintya FITRIA HANDAYANI Fitria Rahma Wandari Hairul Efendi Hasan Basri Hilda Nuramaliyah Ika Rahma Susilawati Iman Nurul Zanah Indra Adiyansyah Intan Amalia Ningsih Kredityo Tri Destoro Latifah Kania Sari Lidia Rosaria Lina Rosiani Linmus, Linmus Lutfiah Galuh Ayu Luxiana Rahayu M Hasan Basri Mardiana pratiwi Mesi Maesaroh Mita Nadia Febriaty Mugiyanto Mugiyanto Muhamad Aditya Muhamad Saifudin Muhammad Hasan Basri Naditiya Rahmawati Neneng Rina Damayanti Novita Sariayu Nunung Sri Haryati  Nur Ayu Fazri Nur Fitria Setyorini Nur Kholifah Nurul Fadhilah Nuryatul Hasanah Padilah, Padilah Peri Peratama Pujianti Listiani Ragita Citra Adzani Putri Ria Amelia Ridayanti, Ridayanti Rina Puspita Sari Rini Handayani Risma Nur Amalia Riyana Vini Alvionita Rizka Gempita E.B Rosy Rusmiyati Saprudin Saprudin, Saprudin Septa Yundari Setiarini Pujiningtyas Sindri Disti Sagitri Siti Hapsah Siti Hayatun N Siti Mahdiah Siti Murniawati Siti Nuratna Habibah Siti Nurbaidilah Siti Robeatul Adawiyah Siti Sopiah Sulyanti Suhartini Susi Aria Mensi Tia Aprilia Titi Sabariyah Tsani Dermawan Veronnicka Shintya Dewi Via Fauzia Waspah Pitriyah Winda Oktaviana Windi Pebriyanti Wiwi Adhariyah Yayah Choeriyah Yuli Irawati Zaitun Qamariah