Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Model Pendidikan Islam Persfektif Azyumardi Azra dan Qurais Shihab Gusrizal, Muhammad; Alwizar; E. Hulawa, Djeprin
Rayah Al-Islam Vol 8 No 3 (2024): Rayah Al Islam Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i3.1019

Abstract

Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, pendidikan Islam sering kali diremehkan dalam sistem pendidikan negara ini. Islam menekankan perhatiannya kepada pendidikan dan mewajibkan umatnya untuk atau menuntut ilmu secara menyeluruh. Hal ini terbukti dalam dalam banyak petunjuk Al-Qur’an untuk pembelajaran umat islam. oleh banyaknya perintah kewajiban belajar bagi umat Islam berlandaskan pada Al-Qur’an. Harapan kami masyarakat ammpu menyadari pentingnya mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran islam. Berdasarkan pernyataan di atas, pendidikan islam memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan dan pendidikan kehidupan bangsa. Jika Indonesia ingin memiliki tenaga kerja yang handal, salah satu caranya adalah dengan menerapkan pendidikan islam yang baik. Azyumardi Azra dan Qurais shihab berabgi pandanganya tentang pendidkan islam yang menarik dan cocok untuk praktik modern. Visi azyumardi Azra tentang pendidikan islam adalah visi Nabi Muhammad SAW agar dapat mecapai jenjang yang lebih tinggi, menunaikan tugas sebagai khalifah di muka bumi, dan mencapai kebahagian didunia dan akhirat. Study Islam H. M. Quraish Shihab membimbing santri dalam tugasnya sebagai manusia untuk mengabdi kepada Allah dan menjadi kahliafh. Landasan ajaran Islam terdiri dari enam jenis: Al-Quran, Sunnah, kata sahabat (madzhab shahabi), kemaslahatan umat atau sosial (maslahah almursalah), tradisi atau adat kebiasaan masyarakat (‘urf), dan hasil pemikiran para ahli Islam atau ijtihad. Tujuan pendidikan Islam pada hakikatnya adalah mewujudkan “tujuan antara” dan “tujuan akhir” agar peserta didik dapat memahami ilmu-ilmu islam dan mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari. The majority of Indonesia's population is Muslim, but Islamic education is often underestimated in the country's education system. Islam emphasizes its attention to education and obliges its people to study thoroughly. This is evident in the many Qur'anic instructions for Islamic learning. by the many commands of the obligation to learn for Muslims based on the Qur'an. We hope that people will realize the importance of knowing the values contained in Islamic teachings. Based on the above statement, Islamic education makes a major contribution to the development and education of the nation's life. If Indonesia wants to have a reliable workforce, one way is to implement good Islamic education. Azyumardi Azra and Qurais shihab have their views on Islamic education that are interesting and suitable for modern practice. Azra's vision of Islamic education is the vision of the Prophet Muhammad SAW in order to reach a higher level, fulfill the task as caliph on earth, and achieve happiness in the world and the hereafter. H. M. Quraish Shihab's study of Islam guides students in their duties as humans to serve Allah and become kahliafh. The foundation of Islamic teachings consists of six types: Al-Quran, Sunnah, the word of the companions (madzhab shahabi), the benefit of the people or social (maslahah almursalah), traditions or customs of the community ('urf), and the results of the thoughts of Islamic experts or ijtihad. The purpose of Islamic education is essentially to realize the "intermediate goal" and "final goal" so that students can understand Islamic sciences and apply them in everyday life.
Konsep Masyarakat Dalam Al Qur’an Nunuk Sisharwati; Kadar M. Yusuf; Alwizar
Tuah Riau Vol. 2 No. 2 (2023): September
Publisher : MGMP SMP PAI Provinsi Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia, sebagai makhluk sosial, saling membutuhkan satu sama lain dan tergantung pada interaksi antarindividu dalam kehidupan sehari-hari. Sekumpulan manusia yang hidup dan saling berinteraksi satu dengan yang lain serta membentuk suatu sistem tatanan hidup dalam suatu tempat tinggal atau wilayah disebut dengan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk bersikap ramah, santun, peduli, dan penuh kasih sayang, serta saling membantu dan menghargai hak asasi manusia, dah hal ini akan diperoleh dengan belajar baik secara mandiri maupun dalam lembaga pendidikan. Peran masyarakat untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan pendidikan menjadi penentu tercapainya tujuan tersebut. Dengan menerapkan aturan-aturan agama yang tercantum dalam Al-Qur'an dan Hadits, masyarakat dapat menciptakan suasana yang tenang, damai, dan aman, baik dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Dengan demikian, terbentuklah masyarakat madani yang beriman, bertaqwa, dan taat pada aturan-aturan agama. Pada penulisan ini , ayat-ayat yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat akan ditelaah dengan mengungkapkan istilahistilah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan konsep masyarakat dalam Islam
Analisis Metode Pembelajaran: Taushiyah, Da’wah, Mujadalah, Bayan/Mubaiyyin, Nazhr, Irā’, Qissah, Su’al Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Rabbani Indragiri Hilir Deddy Yusuf Yudhyarta; Alwizar; Kadar M. Yusuf
Tuah Riau Vol. 2 No. 2 (2023): September
Publisher : MGMP SMP PAI Provinsi Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam salah satu pepatah arab dikatakan at-tariqah ahammu minal maddah (metode lebih baik dari materi). Sebaik apapun materi pelajaran yang akan disampaikan jika cara penyampaiannya tidak tepat maka ilmu yang diberikan tersebut tidak memberikan kontribusi berharga bagi para siswa. Tujuan dalam penilitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang objektif mengenai analisis metode (taushiyah, da’wah, mujadalah, bayan/mubaiyyin, nazhr, irā’, qissah, su’al di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Insan Rabbani Indragiri Hilir. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu, Kepala Sekolah dan Waka Kurikulum dengan cara mengamati guru menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan agar peserta didik dapat memiliki pemahaman dan menerapkannya dalam kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Berdasarkan pengolahan data yang telah disajikan, maka secara umum dapat ditarik kesimpulan Analisis penggunaan metode (taushiyah, da’wah, mujadalah, bayan/mubaiyyin, nazhr, irā’, qissah, su’al di SD IT Insan Rabbani Indragiri Hilir sudah terlaksana walaupun masih terjadi kekurangan dalam penyampaian metode tersebut
Kaidah Mutlaq Dan Muqayyad Dalam Studi Al-Qur’an Khotib Raja Ritonga; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membicarakan pentingnya pemahaman mengenai konsep mutlaq dan muqayyad dalam Al-Quran bagi seorang mufassir. Kedua konsep ini merujuk pada cara lafaz-lafaz dalam Al-Quran ditinjau dari segi makna yang mereka bawa. Para ulama Ushul Fiqih menggariskan empat kemungkinan hubungan antara mutlaq dan muqayyad: 1. Persamaan dalam sebab dan hukum menyebabkan lafaz mutlaq diarahkan kepada muqayyad. 2. Persamaan dalam sebab tetapi perbedaan dalam hukum membuat mayoritas ulama mempertahankan sifat mutlaq tanpa dijadikan muqayyad. 3. Persamaan dalam hukum tetapi perbedaan dalam sebab cenderung membuat lafaz mutlaq dijadikan muqayyad, kecuali Hanafiyah. 4. Perbedaan dalam sebab dan hukum menghasilkan aplikasi teks-teks tersebut secara terpisah tanpa intervensi. Perbedaan pendapat di atas muncul karena perspektif dan pendekatan yang berbeda dari para ulama dalam memahami mutlaq dan muqayyad. Misalnya, Imam Syafii menggunakan prinsip "mengamalkan kedua dalil jika memungkinkan" sementara Hanafiyah percaya bahwa setiap ayat memiliki tujuan hukum yang unik sehingga tidak bisa dihubungkan tanpa alasan yang jelas.
Belajar Dan Mengajar Dalam Perspektif Al-Quran Nurry Marfu’ah; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article aims to find out more about the concept of teaching and learning and the principles contained therein based on the perspective of the Koran. Where the learning process will be easy and bring success if certain principles can be fulfilled. And the learning process can be in vain and fail if these principles are not met. This research uses a qualitative approach with a literature review type, with a focus on learning and teaching. The research results show that the essence of learning is the search and acquisition of knowledge, where it brings influence or change to students. Meanwhile, teaching can be interpreted as an activity or activities carried out by someone that can enable other people to know or master a certain knowledge.
Amar Dan Nahi Serta Sighat Taklif Dalam Kaidah Tafsir Sari Madani Rambe; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this article is to comprehensively explore the rules of amar and nahi and sighat taklif in the rules of interpretation. This research uses a qualitative methodology, emphasizing the field of library studies, with the aim of understanding the rules of amar and nahi and sighat taklif in the rules of interpretation. This research reveals that the various interpretations put forward by our scholars who are only human have something to do with what they must follow, the question of interpreting the Koran is very diverse with the various methods available in interpreting the Koran. With the knowledge of the Qur'an that has been discovered by previous scholars, we just need to develop the method. One of the methods that will be discussed in this research is the rules of exegesis related to amar and nahi and sighat taklif in the Al-Qur'an and the application of the text and its context in the reality of life.
Kaedah Tafsir: Kaedah Nasakh Fitri Rahayu; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan diturunkannya syari’at samawiyah oleh Allah SWT kepada para rasul-Nya ialah untuk memperbaiki umat di bidang akidah, ibadah dan mu`amalah. Akidah semua ajaran samawi itu satu dan tidak mengalami perubahan, karena ditegakkan atas dasar tauhid uluhiyah dan rububiyah, maka dakwah atas seruan para rasul kepada akidah yang satu itu pun semuanya sama. Untuk penelitian ini, desain penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan dengan basis tinjauan literatur. nasikh-mansukh sangat beragam dari berbagai kalangan, secara ringkasnya nasikh adalah yang menghapus, yang menggantikan, atau yang memindahkan. Sedangkan mansukh adalah yang digantikan, yang dihapus, atau yang dipindahkan. Macam-macam al-Nasakh (dari segi kejelasan cakupannya) ada 4 yaitu : Nasikh sharih, Nasikh dhimmy, Nasikh kully, dan Nasikh juz’iy.
Kaedah Manthuq dan Mafhum Muhammad Fadillah; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al – Qur’an dan Hadits merupakan petunjuk dan pedoman hidup umat islam, keduanya mereupakan sumber utama penerapan hukum hukum syariat di dalam islam. Di dalam al- Qur’an dan hadits ada yang dapat dipahami dengan apa adanya, tidak lebih dan tidak kurang. Namun, adakalanya harus masuk ke kedalaman kata atau kalimat yang terkandung di dalamnya sehingga lahir makna-makna baru yang tidak berhubungan langsung dengan apa yang tertuliskan, kendati dari jauh ada hubungannya Maka, dalam menetapkan suatu hukum, diperlukan adanya usaha untuk melakukan pengamatan dan penelitian guna memahami apa yang tersurat dan apa yang tersirat dari al-Quran dan hadis tersebut.
RELEVANSI POKOK PEMIKIRAN BURHANUDDIN AZ-ZARNUJI TERHADAP PENDIDIKAN SAAT INI Septri Larasati; Eva Dewi; Djefrin E. Hulawa; Alwizar
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 18 No. 2 (2023): Oktober: Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v18i2.90

Abstract

Artikel ini membahas tentang relevansi pemikiran pokok Burhanuddin Az-Zarnuji terhadap sistem pendidikan saat ini. Pokok-pokok pemikiran Az-Zarnuji tertuang dalam bukunya yang berjudul Ta’limul Muta’allim yang menitikberatkan pada etika dalam mencari ilmu. Artikel ini mengkaji pemikiran-pemikiran Burhanuddin Az-Zarnuji yang dituangkan dalam karyanya secara khusus, dengan menggunakan metode analisis isi, dimana kalimat-kalimat Az-Zarnuji dianalisis satu per satu, sehingga ditemukan konsep adab dalam menuntut ilmu. Dalam hal ini ditemukan 13 pasal dalam sudut pandang Burhanuddin Az-Zarnuji, yaitu (1) Hakikat Ilmu, Fikih dan Keutamaannya, (2) Niat ketika menuntut ilmu, (3) Memilih ilmu, guru, teman dan kesabaran dalam menuntut ilmu, (4) Takzhim terhadap ilmu dan ahli ilmu, (5) giat, tekun dan semangat, (6) Mulai belajar, besar kecilnya dan urut-urutannya, (7) Amanah, (8) Masa Belajar, (9) Cinta dan nasehat, ( 10) Mempelajari hikmah dan adab yang memanfaatkan ilmu, (11) Sikap wara', (12) Hal-hal yang memudahkan hafalan dan menyebabkan lupa, (13) Hal-hal yang mendatangkan dan menjauhkan (rejeki), memperpanjang dan mengurangi kehidupan. Penerapan konsep pemikiran tersebut sangat relevan dalam sistem pendidikan saat ini mengingat etika semakin memudar dari kepribadian siswa.
KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU TAIMIYAH Marhamah; Eva Dewi; Djefrin E. Hulawa; Alwizar
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 18 No. 1 (2023): Mei : Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v18i1.92

Abstract

Kajian ini membahas tentang teori dan pemikiran pendidikan Ibnu Taimiyah. Pemikirannya dalam bidang pendidikan ialah respon terhadap berbagai masalah yang di hadapi masyarakat islam pada masa nya yang menuntut pemecahan melalui jalur pendiidkan. Di antara pemikiran pendidikan Ibnu Taimiyah ialah tentang falsafah pendidikan, kurikulm, bahasa pengantar dalam pengajaran, tujuan pendidikan, metode, serta etika guru dan murid.