Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Agroprimatech

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN PEMBERIAN Azotobacter dan PUPUK KOMPOS KULIT BUAH KAKAO PADA PEMBIBITAN UTAMA Wilda Lumban Tobing
Agroprimatech Vol. 1 No. 1 (2017): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.349 KB)

Abstract

Luas areal kelapa sawit di Indonesia semakin meningkat sehingga diperlukan bibit yang lebih baik. Melalui proses pembibitan dapat dihasilkan bibit-bibit yang bermutu. Pemberian Azotobacter dan kompos kulit buah kakao (KKBK) merupakan salah satu alternatif yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan pemberian Azotobacter dan kompos kulit buah kakao pada pembibitan utama. Penelitian ini dilakukan di areal kampus STIPAP Medan pada Februari-Juli 2013 dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dilanjutkan pada uji beda nyata terkecil (BNT). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun. Dari hasil penelitian, kombinasi A1K1 adalah perlakuan terbaik untuk tinggi tanaman senilai 74.43 cm, dan jumlah daun senilai 12.67 helai. Aplikasi Azotobacter dan kompos kulit buah kakao yang sangat baik dengan dosis 20 ml Azotobacter dan 125 gr kompos dapat menjadi pilihan dalam pembibitan kelapa sawit.
PEMBERIAN SOLID DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PEMBIBITAN AWAL wildaL tobing
Agroprimatech Vol. 1 No. 2 (2018): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.867 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian solid dan kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan awal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2018. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial sebanyak 9 perlakuan M1 = tanpa solid dan kompos TKKS ; M2 = solid 100 g/polybag ; M3 = solid 200 g/polybag ; M4 = kompos TKKS 100 g/polybag ; M5 = kompos TKKS 200 g/polybag ; M6 = solid 100 g/polybag : kompos TKKS 100 g/polybag ; M7 = solid 100 g/polybag : kompos TKKS 200 g/polybag ; M8 = kompos TKKS 100 g/polybag : solid 200 g/ polybag dan M9 = kompos TKKS 200 g/ polybag : solid 200 g/ polybag yang diulang sebanyak tiga kali dengan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh solid berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan lilit batang dan jumlah daun pada 12 MST dengan hasil yang tertinggi terdapat pada perlakuan M3 (solid 200 g/polybag) sedangkan pemberian solid dan TKKS berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot kering akar pada 12 MST dengan hasil yang tertinggi terdapat pada perlakuan M3 (solid 200 g/polybag) dan M4 (TKKS 100 g/polybag).
INVENTARISASI GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA SIDODADI KECAMATAN KUALA KABUPATEN LANGKAT wildaL tobing
Agroprimatech Vol. 2 No. 1 (2018): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.149 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan gulma terbanyak yang terdapat pada perkebunan kelapa sawit rakyat. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu metode deskriktif dengan teknik survei. Plot contoh menggunakan metode petak kuadrat (1 m x 1 m) dan diletakkan secara purposive sampling dengan total 12 plot. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 14 jenis gulma dengan 10 jenis berdaun lebar, 3 jenis berdaun sempit dan 1 jenis berdaun teki-tekian. Dari ketiga golongan ini terdapat beberapa jenis gulma dengan INP tertinggi pada berdaun lebar yaitu Arachis pintoi sebesar 14,96 %, INP tertinggi pada gulma berdaun sempit yaitu Ottochloa nodosa sebesar 17,78 %, dan INP tertinggi pada gulma teki yaitu Cyperus rotundus sebesar 10,84 %.
EFIKASI HERBISIDA GLIFOSAT DAN 2,4 - D DIMETIL AMINA TERHADAP PENGENDALIAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TANAMAN MENGHASILKAN wildaL tobing
Agroprimatech Vol. 3 No. 1 (2019): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.841 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui efikasi herbisida glifosat dan 2,4 – D dimetil amina terhadap pengendalian gulma pada perkebunan kelapa sawit tanaman menghasilkan. Penelitian dilaksanakan pada perkebunan rakyat di Desa Lengau Seprang, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang dari Maret – Juni 2018 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial dengan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α 5%. Faktor pertama adalah glifosat dengan konsentrasi 1,5 cc/l (G1), 3,0 cc/l (G2), 4,5 cc/l (G3), 6,0 cc/l (G4) dan faktor kedua adalah 2,4 – D dimetil amina dengan konsentrasi 1,5 cc/l (D1), 3,0 cc/l (D2), 4,5 cc/l (D3), 6,0 cc/l (D4) sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan dengan 2 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa glifosat berpengaruh nyata pada persentase kematian gulma dan pertumbuhan gulma kembali dengan kematian gulma tertinggi pada G4 umur 1 HSA dan pertumbuhan gulma kembali pada G1 umur 4 MSA. Aplikasi 2,4 – D dimetil amina berpengaruh nyata pada persentase kematian gulma hasil tertinggi pada perlakuan D4 umur 1 – 4 HSA. Interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata pada persentase kematian gulma dan pertumbuhan gulma kembali.
RESPON PERTUMBUHAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOSISI DAN DOSIS PUPUK ORGANIK wildaL tobing
Agroprimatech Vol. 5 No. 1 (2021): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v5i1.2080

Abstract

Budidaya jagung banyak dilakukan masyarakat Timor Tengah Utara (TTU) sebagai upaya memenuhikebutuhan pangan. Peningkatan produksi jagung d TTU di lahan kering perlu ditingkatkan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dengan pemberian komposisi dan jenis pupuk organik.Penelitian dilaksanakan pada lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor yangdilaksanakan pada bulan September -Desember 2020. Metode yang digunakan eksperimen denganRancangan Akan Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 9 kombinasi perlakuan yaitu: F1=pupuk kandang sapi:tanah (1:1) dan POC ml/500 ml, F2 = pupuk kandang sapi:tanah (1:1 ) dan POC2 ml/500 ml, F3 = pupuk kandang sapi:tanah (1:1) dan POC 3 ml/500 ml, F4 = pupuk kandangkambing:tanah (1:1) dan POC 1 ml/500 ml, F5 = pupuk kandang kambing:tanah (1:1) dan POC 2ml/500 ml, F6 = pupuk kandang kambing:tanah (1:1) dan POC 3 ml/500 ml, F7 = pupuk kandangsapi:pupuk kandang kambing:tanah (1:1:1) dan POC 1 ml/500 ml, F8 = pupuk kandang sapi:pupukkandang kambing:tanah (1:1:1) dan POC 2 ml/500 ml, F9 = pupuk kandang sapi:pupuk kandangkambing:tanah (1:1:1) dan POC 3 ml/500 ml. Seluruh perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehinggatotal percobaan adalah 27 unit. Hasil penelitian menunjukkkab bahwa komposisi dan jenis pupukberpengaruh nyata terhadapat tinggi dan diameter batang tanaman jagung dengan pemberian pupukkandang kambing:tanah (1:1) dan POC 1 ml/500 ml.
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Dominggas Ati; Maria Afnita Lelang; Wilda Lumban Tobing
Agroprimatech Vol. 6 No. 2 (2023): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v6i2.3519

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur pendek dan dapat ditanam di dataran tinggi atau dataran rendah. Kebutuhan konsumsi selada yang semakin besar, diperlukan penanganan pembudidayaan yang serius. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbandingan media tanam dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 – Februari 2023, di rumah kaca percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair dengan 4 aras sebagai berikut: Tanpa konsentrasi pupuk organik cair; Konsentrasi 400 ml/L air; Konsentrasi 500 ml/L air; Konsentrasi 600 ml/L air. Faktor kedua adalah media tanam (tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi) dengan aras sebagai berikut; Tanpa media arang sekam dan pupuk kandang sapi, tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (1 : 2 : 3), tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3), tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (3 : 2 : 1). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi pada perlakuan kombinasi media tanam dengan komposisi tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) dan tanpa POC untuk parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 21 HST dan 28 HST, parameter berat segar ekonomis dan parameter berat segar total tanaman. Tanpa menggunakan perlakuan konsentrasi POC perlakuan kombinasi media dengan komposisi tanam tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) mampu memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman selada dapat tumbuh dengan baik. Faktor tunggal perlakuan kombinasi media tanam tanah : arang sekam : pupuk kandang sapi (2 : 1 : 3) memberikan pengaruh nyata untuk parameter tinggi tanaman pada waktu pengamatan 21 HST, 28 HST dan 35 HST, parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 35 HST, parameter berat segar non ekonomis dan parameter berat indeks panen. Perlakuan tunggal tanpa konsentrasi POC memberi pengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 14 HST sedangkan dengan konsentrasi POC memberi pengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada waktu pengamatan 35 HST dengan konsetrasi 400 ml/L dan parameter berat segar non ekonomis dengan konsentrasi 400ml/L namun tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat segar ekonomi, berat segar total tanam dan indeks panen.
KAJIAN SIFAT KIMIA DAN FISKA TANAH PADA LAHAN BEKAS GALIAN MANGAN DI DESA OELAMI Wilda Lumban Tobing; Jonisius Taus; Deseriana Bria; Azor Yulianus Tefa; Maria Magdalena Kolo
Agroprimatech Vol. 7 No. 1 (2023): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v7i1.4273

Abstract

Manganese is a micro nutrient that plants need in small quantities. Manganese plays an important role as an enzyme activator, including phosphate transfer enzymes and enzymes in the Krebs cycle. The aim of this research was to study the chemical and physical properties of the soil on ex-manganese excavated land in Oelami Village, TTU Regency. This research was carried out in June-September 2022. Analysis of the chemical and physical characteristics of the soil was carried out in the laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Timor, and the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Nusa Cendana University. This study used a descriptive experimental method which was carried out by survey and continued with laboratory analysis. Soil samples were taken at 5 points based on land use. Based on the results of the analysis of the chemical and physical properties of soil from ex-manganese excavated land, pH was 6.321 (slightly sour), CEC 33.46 me/100g (high), C-organic 0.22% (low), N-total 0.22% (low ), P-total 61.44 mg/100g (high), K-total 71.189 mg/100g (high), Mn-total 19,089 ppm (high), organic matter 0.81% (low), sandy loam soil texture ( sand 81.33%, dust 10.67%, and clay 8.00%), soil water content 8.611% (medium), soil density 1.25 g/cm3 (medium), soil specific gravity 1.47 g/ cm3 (low), and porosity 14.961% (high)