Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Media Audio Visual Dalam Peningkatan Angka Pemberian Air Susu Ibu (Asi) Eksklusif Di Desa Kurotidur Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara Angraini, Wulan; Prihantoro, Cahyo; Amin, M.; P, Bintang Agustina; Yanuarti, Riska
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.162 KB) | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i1.293

Abstract

Air Susu Ibu adalah sumber gizi sehat untuk bayi. Pemberian ASI Eksklusif didefinisikan WHO yaitu menyusui bayi dengan hanya ASI selama 6 bulan pertama dalam kehidupan bayi tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kecuali obat dan vitamin dan terus memberikan ASI tersebut hingga 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif sangat penting karena merupakan makanan utama dan pertama yang mengandung zat-zat lengkap yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan, perkembangan bayi serta memberikan manfaat kekebalan tubuhnya. ASI tidak tertandingi oleh makanan apapun. Pemberian ASI eksklusif pada bayi akan meningkatkan involusi rahim sehingga mengurangi komplikasi masa nifas. Memberikan ASI juga berdampak positif bagi ibu karena isapan bayi akan menyebabkan kontraksi uterus yang mencegah perdarahan post-partum.Pada saat menyusui juga melepaskan oksitosin setelah melahirkan, juga mengurangi perdarahan rahim serta mencegah sekitar seperlima dari kematian neonatal. Konseling gizi dan laktasi pada saat kehamilan dan setelah melahirkan melalui kunjungan rumah berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan,sikap ibu tentang ASI Eksklusif.Kata Kunci    : ASI Eksklusif, Ibu Hamil, Konseling
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA SMKN 3 SELUMA TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DAN SEX BEBAS SEBAGAI UPAYA PENURUNAN ANGKA KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH P, Bintang Agustina; Angraini, Wulan; Yanuarti, Riska
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.783 KB) | DOI: 10.36085/jpmbr.v1i1.194

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Seluma dengan angka kejadian kehamilan di luar nikah yang cukup tinggi. Informasi yang diperoleh dari pihak sekolah setiap tahunnya ditemukan siswa yang berhenti sekolah dikarenakan hamil. Pemahaman tentang tentang penyebab serta dampak dari perilaku kehamilan di luar nikah sangat diperlukan sebagai upaya pencegahan kehamilan, untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang Seks Bebas dan Dampak Pernikahan Usia Dini pada siswa SMKN 3 Seluma. Untuk mengatasinya perlu adanya pembinaan kepada remaja tentang bahaya seks bebas, dan Dampak Pernikahan Usia Dini agar mereka mempunyai perbekalan baik pengetahuan dalam menjalankan masa remajanya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan penyuluhan tentang Bahaya Seks dan Dampak Pernikahan Usia Dini sehingga remaja memperoleh ilmu agar pola pikirnya lebih maju dan tidak semakin tertinggal. Remaja desa di SMKN 3 Seluma sangat antusias mengikuti penyuluhan  tentang Bahaya Sek Bebas dan Dampak Pernikahan Usia Dini hal ini terlihat dari keaktifan remaja pada acara penyuluhanl melalui beberapa pertanyaan yang mereka ajukan. Di akhir acara penyuluhan dilakukan evaluasi pemahaman remaja tentang bahaya Seks Bebas dan Dampak Pernikahan Usia Dini, semua remaja mampu menjelaskan dampak dari perilaku tersebut. Pemahaman remaja meningkat dari yang belum tahu mejadi tahu dan dapat menghindari hal tersebut agar tidak merusak masa depan mereka. Diharapkan remaja terus berupaya untuk mencari informasi tentang Bahaya Kehamilan Di Luar Nikah serta membuat kegiatan positif diluar kegiatan di sekolah agar tidak melakukan hal-hal negatif. Kata Kunci: Pemahaman, Pernikahan Dini, Seks Bebas 
HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Husin, Hasan; Yanuarti, Riska; Fandini, Mutia Ade
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i1.743

Abstract

Angka Kasus Demam Berdarah yang terjadi di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu sebanyak 33 Kasus. Untuk mengetahui hubungan perilaku keluarga dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) terhadap keberadaan jentik nyamukdi Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu.  Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian observational analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 orang di wilayah kerja Puskesmas sawah Lebar Kota Bengkulu. Penelitian di lakukan pada tanggal 2-10 Agustus 2019. Hasil penelitian dari 66 orang  responden terdapat 7 orang yang pengetahuan  kurang, 31 orang  pengetahuan cukup dan 28 orang yang pengetahuan baik. Terdapat 18 orang sikap tidak mendukung dan 48 orang sikap Mendukung. Kemudian terdapat 18 orang  tindakan kurang dan 48 orang tindakan baik.  Dari 66 orang Responden 14 orang yang ada jentik nyamuk dan 52 orang yang tidak ada jentik nyamuk. Terdapat hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) terhadap keberadaan jentik nyamuk di  Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Saran untuk pelayanan kesehatan agar dapat mengupayakan pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan dapat memberikan edukasi atau pengetahuan kesehatan tentang upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) terhadap keberadaan jentik nyamuk di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu.
Berat Badan Lahir sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting di Kabupaten Bengkulu Utara Angraini, Wulan; Pratiwi, Bintang Agustina; Amin, Mohammad; Yanuarti, Riska; Harjuita, Tiara Rifki
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.399

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.Wilayah kerja Puskesmas Kota Argamakmur merupakan jumlah tertinggi balita dengan status gizi stunting 14,8%. Penelitiann ini bertujuan untuk mengetahui berat badan lahir sebagai faktor risiko kejadian stunting. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada 02 – 20 Agustus 2019 di wilayah kerja Puskesmas Kota Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Populasi seluruh ibu yang memiliki balita usia 24 – 36 bulan. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling berjumlah 72 orang. Analisis data dengan univariabel dan bivariabel.Hasil penelitian menunjukkan 37,5% balita berat badan lahir rendah dan status gizi stunting 40,27%. Analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara berat badan lahir terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Puskesmas Kota Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara.Adanya pemeriksaan rutin status gizi balita dan melakukan pendidikan kesehatan kepada orang tua tentang stunting.
Faktor Pendorong Keberhasilan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu Pratiwi, Bintang Agustina; Riska, Yanuarti; Wati, Nopia; Angraini, Wulan; Okavianti, Lusi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.392

Abstract

Cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu tahun 2018 sebesar 63,8%, merupakan angka cakupan ASI Eksklusif terendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kegagalan ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif  dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian pada penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai anak umur 6 bulan – 24 bulan. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling di dapatkan sampel sebanyak 62 orang. Data di analisis Univariat, Chi Square, Regresi Logistik Berganda.Sebesar 51,6% Ibu memberikan ASI Eksklusif, 88,7% mendapat dukungan dari petugas kesehatan, 53,2% mendapat dukungan suami, 66,1% mendapat dukungan orang tua. Terdapat hubungan antara Dukungan Petugas Kesehatan dan dukungan orang tua dengan pemberian ASI Eksklusif (p value = 0,05 dan 0,020). Dukungan orang tua merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI Esklusif.Petugas kesehatan menginformasikan kepada ibu hamil bahwa kehadiran orang tua sangat membantu ibu dalam proses menyusui. Orang tua akan berbagi pengalaman dengan anaknya
Edukasi Kesehatan Stunting di Kabupaten Bengkulu Utara: Health Education of Stunting in Bengkulu Utara Angraini, Wulan; Pratiwi, Bintang Agustina; M. Amin; Yanuarti, Riska; Febriawati, Henni; Shaleh, M. Ismail
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2020): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v14i1.36

Abstract

Pemantauan status gizi Kabupaten Bengkulu Utara bulan Juni 2018 menunjukkan prevalensi stunting 9,03% dari total 1.289 balita yang diukur status gizi dalam status gizi stunting. Puskesmas Argamakmur merupakan salah satu yang tertinggi jumlah balita dengan status gizi stuntingberjumlah 143 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi kesehatan stunting terhadap pengetahuan dan sikap ibu di Puskesmas Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan metode quasy experimentdengan pre danpost test one group pada 29 Juli sampai dengan 19 Agustus 2019 di Puskesmas Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu yang memiliki balita sedangkan sampel merupakan sebagian ibu yang memiliki anak usia 24-36 bulan dengan teknik accedental samplingsebanyak 19 responden. Analisis data menggunakan uji Compare Means Paired T-Test. Analisis data didapatkan rerata sebelum diberikan edukasi kesehatan terhadap pengetahuan (4,95), sikap (24,21), rata- rata sesudah di berikan edukasi kesehatan terhadap pengetahuan (7,89), sikap (29,58). Rerata pengetahuan dan sikap meningkat tentang stuntingsetelah edukasi pendidikan kesehatan dalam bentuk flipchat (lembar balik) di Puskesmas Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.
Evaluation of the Implementation of the Youth Care Health Service Program in the West Lingkar Health Center of Bengkulu City Oktarianita, Oktarianita; Pratiwi, Bintang Agustina; Febriawati, Henni; Yanuarti, Riska
Disease Prevention and Public Health Journal Vol 15, No 2 (2021): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v15i2.4034

Abstract

Background: One of the strategies to overcome adolescent problems is the formation of the Youth Care Health Service Program or Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). PKPR itself is a health service program aimed at adolescents and is a forum for overcoming adolescent problems. This study aimed to analyze the implementation of the PKPR program in the working area of the West Lingkar Health Center. Method:  This research was a qualitative descriptive study conducted in March-April 2021. The methods used were observation and in-depth interviews with seven informants: the person in charge of the PKPR program, health workers, peer counselors, and youth participating in PKPR. Results: The results showed that the PKPR program was aligned with the 2014 standard guidelines. This research was done inside and outside the health center by collaborating with PKPR's person in charge and the health team based on the Decree of PKPR implementation. PKPR program is held in three schools in the working area of the West Lingkar Health Center and provides services such as health checks, counseling, and education about youth health. The peer counselor training subprogram has fulfilled the standard 10% of the target schools. PKPR is fully funded by the Special Operational Assistance or Bantuan Operasional Khusus (BOK) fund. Recording and reporting were done every two to three months to the public health office. Monitoring was reported during the activities, while the evaluation report is annual. This research discovered the availability of counseling rooms and related references about communication, information, and education books on PKPR. This research had collaborated with cross-sectors such as schools and the National Antinarcotics Agency. Conclusion:  Implementation is under PKPR guidelines, but overall it was still not optimal. There was no regular socialization of PKPR, especially for youth who did not attend school.
Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui Tentang Asi Eksklusif Pada Masa Pandemi Covid-19 Kambera, Loli; Pratiwi, Bintang Agustina; Yanuarti, Riska; Oktarianita, Oktarianita; Wati, Nopia
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 3 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i3.493

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang ASI Eksklusif di masa pandemi Covid-19 Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu. Jenis penelitian quassy experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur. Populasi penelitian yaitu semua Ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0 – 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu berjumlah sebanyak 59 orang, selanjutnya sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisis, univariat dan bivariat (paired sample t test). Hasil analisis univariat menunjukan bahwa rata-rata skor pengetahuan sebelum edukasi sebesar 11,76 dan sesudah edukasi sebesar 15,69, sedangkan rata-rata skor sikap sebelum edukasi sebesar 78,93 dan sesudah edukasi sebesar 98,80. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan pengetahuan (P value = 0.000) dan sikap (P Value = 0.000) sebelum diberikan edukasi dan sesudah diberikan edukasi ASI Eksklusif. Edukasi sebaiknya terus dilakukan terutama selama masa pandemic, sehingga ibu tetap semangat terus memberikan ASI eksklusif
Tingkat Kualitas Pelayanan Di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Tahun 2020 Febriawati, Henni; Yanuarti, Riska; Oktarianita, Oktarianita; Yandrizal, Yandrizal; Angraini, Wulan
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 4 No 3 (Juli 2021 )
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v4i03.685

Abstract

Data patient visits in 2017 were 17,704 patients, then decreased in 2018 to 3,910 patients. The decrease in the number of community visits public health centre can be caused by community dissatisfaction with public health centre services, so it is very important to be researched. When the community or patients come public health centre, there are patient expectations of the quality of health services and patient satisfaction with service providers. This study aims to look at service quality by assessing the gap between perceived service and expected service based on the five servqual dimensions. This research is quantitative with analytic observational design cross sectional approach. Sample 135 patients. The service quality analysis was performed using the servqual method, calculating the gap score for the difference in the total value of perceived service minus the total value of expected service. The results show that the highest expectation value is the dimension assurance (4.43), then the dimensions of empaty (4.42), reliability (4.40), tangible (4.39), and responsiveness (4.34), respectively. The results of the calculation of the highest value of reality are empathy and tangible dimensions, namely 4.05, then the dimensions of reliability (4.04), assurance (3.26), and responsiveness (3.24), respectively. The results calculation service quality gap at Betungan public health center, Bengkulu City in terms of reliability, obtained gap value of -0.36, responsiveness obtained gap value of -1.11, assurance obtained gap value of -0, 19, empathy obtained gap value of 0.37, tangible obtained gap value of 0.35. The overall quality of service is negative so it can be concluded that the level of service quality at Puskesmas Betungan Bengkulu is still not good. The dimension with the largest negative servqual value is the assurance dimension, so it needs to be prioritized by the Betungan Community Health Center in order to improve service quality in terms of medical knowledge and skills so that patients feel safe.
PENINGKATAN PEMAHAMAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ATURAN MUMPO BENGKULU TENGAH Angraini, Wulan; Pratiwi, Bintang Agustina; Oktarianita, Oktarianita; Febriawati, Henni; Yanuarti, Riska
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i3.1679

Abstract

ABSTRAK Masih rendahnya pengguna alat/cara Keluarga Berencana (KB) yaitu Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dibandingkan pengguna alat/cara KB lainnya. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2019 jumlah peserta KB aktif 36.644 akseptor. Pengguna suntik 51,3%, pil 9,8%, implant 15,8%, AKDR 10,6%, kontap 2,1% dan kondom 0,4%. AKDR bertujuan menunda kehamilan dalam jangka panjang, menjarangkan kelahiran, mensukseskan program pemerintah dan BKKBN yaitu melahirkan generasi yang berencana sehingga terwujudnya sumber daya manusia yang unggul dan maju. Kabupaten Bengkulu Tengah di Wilayah Kerja Puskesmas Aturan Mumpo menunjukkan pengguna AKDR paling rendah yaitu 2 orang dan tidak ada pengguna kondom. Wilayah kerja Puskesmas Aturan Mumpo dipilih karena pengguna AKDR dan kondom tidak satu orangpun menggunakannya sehingga dipilih sebagai lokasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Keadaan ini dapat dijadikan sasaran dalam penggunaan AKDR kurangnya edukasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas.Pengabdian kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya wanita usia subur tentang alat/cara AKDR/IUD, tata cara, kelebihan dan kekurangan dari AKDR/IUD. Kelompok sasaran adalah wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Aturan Mumpo Kabupaten Bengkulu Tengah. Kegiatan dilakukan dari rumah ke rumah dengan menemui langsung sasaran dengan metode video dan leaflet. Metode ini di anggap lebih efektif karena peserta dapat memahami penjelasaan tim melalui media audio visual dan leaflet, yang berisi penjelasan tentang AKDR/IUD, kelebihan dan kekurangannya. Untuk mengetahui pemahaman peserta dilakukan pretest dan posttest. Hasil dari kegiatan pengabdian adanya peningkatan pemahaman wanita usia subur terkaitpenggunaan AKDR/IUD sendiri melalui metode video dan leaflet. Kesimpulan wanita usia subur memiliki pemahaman terkait kelebihan dan kekurangan AKDR/IUD.Kata Kunci : AKDR, Audiovisual, Edukasi, WUS