Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Kapasitas Total Antioksidan dan Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Ara (Ficus auriculata Lour) Limanan, David; Ferdinal, Frans; Salim, Melanie; Julianty, Eny
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i1.1561

Abstract

Indonesia merupakan negara megabiodiversitas paling tinggi di dunia. Keragaman flora Indonesia menduduki peringkat ketujuh dunia Hal ini membuat Indonesia memiliki kandidat tanaman obat yang luas, akan tetapi hanya sebagian kecil yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri obat. Salah satu tanaman yang memiliki khasiat obat dan telah digunakan secara empirik adalah tanaman ara (Ficus auriculata Lour). Tanaman ara diketahui memiliki senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan dapat digunakan untuk mengatasi stres oksidatif yang merupakan dasar dari berbagai macam penyakit, salah satunya adalah kanker. Selain itu obat-obatan kanker menimbulkan efek samping yang besar terhadap sel-sel normal, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dalam mencari kandidat antikanker yang cukup efektif dengan efek samping kecil. Bahan bioaktif dari tanaman banyak yang cukup menjanjikan sebagai kandidat obat anti kanker. Karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat kapasitas total antioksidan dan sifat sitotoksisitas dari ekstrak daun ara. Metode pada penelitian ini berupa penelitian eksperimantal, dengan daun ara yang telah didapatkan dibuat simplisia dan diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Hasil ekstraksi dilakukan pengujian kapasitass total antioksidan dengan menggunakan DPPH (Blois) dan uji sitotoksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).Hasil penelitian didapatkan bahwa kapasitas total antioksidan ekstrak metanol daun ara diperoleh sebesar 213,2564 µg/mL, sedangkan IC-50 asam askorbat sebagai kontrol sebesar 5,9382 µg/mL. Uji sitotoksisitas ekstrak metanol daun ara didapatkan LC50 sebesar 448,895 ppm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun ara memiliki kapasitas antioksidan yang lebih kecil dibanding vitamin c tetapi memiliki bersifat sitotoksik sehingga dapat dijadikan kandidat antikanker.Kata Kunci : Ara, sitotoksisitas, kapasitas antioksidan
PENGARUH DAUN ARA (FICUS AURICULATA) TERHADAP KADAR GLUTATION JANTUNG TIKUS YANG DIINDUKSI HIPOKSIA SISTEMIK KRONIK Michael Chen; David Limanan; Eny Yulianti; Frans Ferdinal
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v6i1.10962

Abstract

Hypoxia can increase ROS and trigger oxidative stress that can affect the heart. The body has an antioxidants defense system to prevent oxidative stress, one of glutathione (GSH). Antioxidants can also come from secondary plant metabolites such as fig leaves (Ficus auriculata). However, there is still very little research on the effect of giving Ficus auriculata on GSH. The aim of this study was to examine the effect of antioxidant fig leaves on GSH rats that induced by chronic systemic hypoxia. This research was in vivo experimental, using Sprague Dawley rats which were divided into 8 groups (n=4), namely four groups were given fig leaf extract (14days) thick dose (300mg/KgBW) and four were given a dilute dose (150mg/KgBW). Extract of fig leaves using maceration method with ethanol. After being given fig leaf extract, the thick and dilute groups were further divided into normoxia, hypoxia (8%O2, 92%N2) 1, 3, and 7 days. At the end of the study, the experimental animals were anesthetized, and the heart are taken. Measurement of GSH levels using the Ellman method. The results showed a significant decrease (Mann-Whitney, p<0.05) levels of GSH in the heart of rats in the thick and dilute dose groups induced by hypoxia for 3 and 7 days when compared to controls. GSH levels were found to be higher in the thick dose group because its action in eliminating free radicals was assisted by antioxidants contained in fig leaf extract. It can be concluded that the administration of fig leaf extract can help GSH work in dealing with free radicals caused by hypoxia. Keywords: Fig leaves (Ficus auriculata); Glutathione (GSH); Hypoxia; Reactive Oxygen Species (ROS); Heart AbstrakHipoksia dapat meningkatkan ROS dan mencetuskan keadaan stres oksidatif yang dapat merusak organ, termasuk jantung. Tubuh memiliki sistem pertahanan antioksidan untuk mencegah stres oksidatif, salah satunya glutation (GSH). Antioksidan juga dapat berasal dari metabolit sekunder tumbuhan seperti daun ara (Ficus auriculata). Akan tetapi masih sangat kurang penelitian mengenai pengaruh pemberian antioksidan eksogen (ekstrak Ficus auriculata) terhadap antioksidan endogen (GSH) ini. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh antioksidan daun ara terhadapat GSH pada tikus yang diinduksi hipoksia sistemik kronik. Penelitian eksperimental in vivo terhadap hewan coba Sprague Dawley yang dibagi menjadi 8 kelompok (n=4), yaitu 4 kelompok yang diberi ekstrak daun ara (14 hari) dosis kental (300 mg/KgBB) dan 4 diberi dosis encer (150 mg/KgBB). Ekstrak daun ara dengan metode maserasi menggunakan etanol. Setelah diberikan ekstrak daun ara, keempat kelompok yang diberi dosis kental dan encer tersebut dibagi lagi menjadi kelompok normoksia, hipoksia (8%O2, 92%N2) 1, 3, dan 7 hari. Diakhir penelitian, hewan coba dianestesi dengan ketamin (75-100mg/kgBB) dan xylazin (5-10mg/kgBB), dan diambil organ jantungnya.  Pengukuran kadar GSH jantung dengan metode Ellman. Hasil penelitian menunjukan penurunan bermakna (Mann-whitney, p<0.05) kadar GSH jantung tikus pada kelompok dosis kental maupun encer yang diinduksi hipoksia 3 dan 7 hari bila dibandingkan kontrol. Kadar GSH didapatkan lebih tinggi pada kelompok dosis kental karena kerjanya dalam mengeliminasi radikal bebas dibantu oleh antioksidan yang terdapat dalam ekstrak daun ara. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun ara dapat membantu kerja GSH dalam menghadapi radikal bebas akibat hipoksia.