cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER" : 12 Documents clear
TEORI PIRIE-KIEREN: LAPISAN PEMAHAMAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA TINGGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG Suindayati Suindayati; Dian Septi Nur Afifah; Imam Sukwatus Suja’i
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.1 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a4

Abstract

Abstrak:Lapisan pemahaman memiliki peranan penting dalam mengukur tingkat pemahaman siswa dalam belajar dan berpikir, sedangkan tingkat kemampuan matematika memudahkan dalam pemahaman sehingga belajar dan berpikir dilakukan oleh siswa menjadi efektif dan efisien. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan lapisan pemahaman siswa SMP yang berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal bangun ruang  berdasarkan teori Pirie Kieren. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bakung di kelas VIIIA dengan memilih subjek yang berkemampuan matematika tinggi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan pedoman wawancara. tes ada dua yaitu tes kemampuan matematika dan tes lapisan pemahaman. Analisis data  dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lapisan pemahaman subjek yang berkemampuan tinggi mampu memenuhi semua indikator lapisan pemahaman, yaitu lapisan primitive knowing, image making, image having, property noticing, formalizing, observing, structuring, dan inventising. Selanjutnya diharapkan dalam pembelajaran di kelas dapat menggunakan tutor sebaya untuk mengetahui pemahaman  siswa dalam pembelajaran di kelas.AbstractLevel of understanding has an important role in measuring the students’ understanding in learning and thinking, while the level of mathematical difficulties makes easier in understanding so that the students’ thinking and learning become effective and efficient. The purpose of this study was to describe the understanding level of junior high school students with high mathematical abilities in solving geometrical problems based on Pirie Kieren's theory. The method was descriptive qualitative research which was conducted in the 8th grade students of SMP Negeri 2 Bakung by selecting subjects with high mathematical ability. The instruments used in this study were tests and interview guidelines. There were two kind of tests, namely the mathematics ability test and the understanding level test. The data was analyzed in three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicated that the high levels of understanding of the students were able to fulfill all the indicators of the understanding levels, namely the primitive knowing, image making, image having, property noticing, formalizing, observing, structuring, and inventorying. Furthermore, it was expected that peer tutors to know the students’ understanding could be used in classroom learning
EFEKTIVITAS MEDIA ADAMMATH (APLIKASI DAM MATEMATIKA) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS Muchamad Adam Kurniyawan; Ciptianingsari Ayu Vitantri; Dian Novita Rohmatin
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.661 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a9

Abstract

Abstrak:Media pembelajaran berbentuk permainan sangatlah baik untuk membangun pemahaman konsep siswa karena media diberikan secara detail dan mudah dipahami oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media ADAMMATH (Aplikasi DAM Matematika) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Metode penelitian yang digunakan adalah model penelitian deskriptif. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar angket respons siswa dan lembar pengamatan aktivitas siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Umar Zahid Perak Jombang berjumlah 28 siswa. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.  Hasil uji coba keefektifan dilihat dari angket respons siswa memenuhi kategori baik yaitu 3,01 dan lembar pengamatan aktivitas siswa untuk melihat kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan media ADAMMATH memenuhi kriteria baik yaitu 0,62 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media ADAMMATH terbukti efektif terhadap pemahaman konsep matematis siswa pada materi persamaan garis lurus.Abstract:Games as learning media are very good for building students' understanding of concepts because of presented in detail and easily captured by students. This research aimed to determine the effectiveness of ADAMMATH media (Mathematical DAM Application) to understand students' mathematical concepts on the subject matter of valid, effective and practical Straight Line Equations. This research used descriptive approach. The instruments used were questionnaire and observation sheets. The subject in this research was the 8th grade students of MTs Umar Zahid Perak Jombang which consisted of 28 students. The type of data obtained in this study were qualitative and quantitative data. The findings from the questionnaire was categorized good with 3.01 (Sm ≥2.5) and from the observation sheet of the students’ activities to know the ability of understanding mathematical concepts by applying ADAMMATH media was also good criteria, 0.62 (Sm ≥0.50). The result of this research indicated that ADAMMATH was effective on the students’ understanding of  mathematical concepts in the material Straight Line Equations.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA Bedilius Gunur; Yohana Verawati Dangus; Silfanus Jelatu
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.75 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a5

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan reciprocal teaching dan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan contextual teaching and learning serta membandingkan keefektifan dari kedua model pembelajaran terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X SMK Santo Aloisius Ruteng. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-posttest-only control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, dengan terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan kelas. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes yang berbentuk uraian. Data dianalisis dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: (1) model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan reciprocal teaching efektif terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa; (2) model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan contextual teaching and learning efektif terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa; dan (3) model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan reciprocal teaching lebih efektif dibandingkan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan contextual teaching and learning terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi guru untuk terus melakukan inovasi pembelajaran dalam menunjang pencapaian hasil belajar siswa. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah reciprocal teaching dan contextual teaching and learning.Abstract:This study aimed to know the effectiveness of cooperative learning with reciprocal teaching approach and the effectiveness of cooperative learning with contextual teaching and learning. It also compared the effectiveness between the two learning approaches toward the mathematical communication skills of the tenth grade students in SMK Santo Aloisius Ruteng. This research used quasi-experimental design which used pretest-posttest. The population of this research was all the tenth grade students consisting of five classes. The sampling technique used was random sampling with equality test in the beginning of sampling process. The data were obtained through test then analyzed using t-test. The results showed that: 1) the cooperative learning with reciprocal teaching approach was effective for students' mathematical communication skills; 2) the cooperative learning with contextual teaching and learning approach was effective for students' mathematical communication skills; and 3) the cooperative learning with reciprocal teaching approach was more effective for students' mathematical communication skills than the cooperative learning with contextual teaching and learning approach. Thus, the result of this research was expected that the teachers do innovative teaching approach to enhance students' mathematics learning outcomes. Several of the teaching approaches that can be implemented are reciprocal teaching and contextual teaching and learning.
ETNOMATEMATIKA: MAKANAN TRADISIONAL BUGIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA Hikmawati Pathuddin; Sitti Raehana
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.202 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a10

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara matematika dan budaya, khususnya pada kebudayaan masyarakat Bugis. Fokus penelitian ini adalah eksplorasi etnomatematika pada makanan tradisional Bugis yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah human instrument, di mana peneliti berhubungan langsung dengan penelitian dan berperan sebagai pengumpul data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian diperoleh beberapa makanan tradisional Bugis, yaitu barongko, onde-onde, doko-doko, paso, tumpi-tumpi, jompo-jompo, burasa’, dan putu coppa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan tradisional Bugis tersebut mengandung konsep matematika yaitu geometri khususnya bangun datar dan bangun ruang. Tumpi-tumpi, jompo-jompo, dan burasa’ mengandung konsep bangun datar, sedangkan barongko, onde-onde, doko-doko, paso, dan putu coppa mengandung konsep bangun ruang. Makanan tradisional Bugis tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar matematika di sekolah khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah. Dengan demikian, pembelajaran matematika akan lebih bermakna karena sumber belajarnya berasal dari lingkungan budaya mereka sendiri.Abstract:This research aimed to describe the correlation between mathematics and culture, especially in Buginese society.  This research was focused on ethnomathematics exploration of Buginese Traditional Food that could be used as mathematics learning resource. This research was a qualitative research with ethnography approach. The research instruments were the researcher who  related directly to research and acts as the data collector, observation sheet, and interview. Data collection procedures were carried out through observation, interview, and documentation. Based on data collection, the findings showed that several Buginese traditional foods, such as barongko, onde-onde, doko-doko, paso, tumpi-tumpi, jompo-jompo, burasa’, and putu coppa had mathematics concept of geometry especially plane figure and solid figure. Tumpi-Tumpi, Jompo-Jompo, and Burasa have plane figure concept, while barongko, onde-onde, doko-doko, paso, and putu coppa have solid figure concepts. Those traditional foods could be used as mathematics learning resource for students at elementary or secondary school. Therefore, learning mathematics would be more meaningful because the learning resources base on the students’ cultural environment.
ETNOMATEMATIKA PADA BANGUNAN UTAMA ASRAMA INGGRISAN BANYUWANGI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Agustin Faridatul Hasanah; Susanto Susanto; Dinawati Trapsilasiwi
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a1

Abstract

Abstrak:Matematika merupakan aktivitas manusia dan bagian dari budaya. Hubungan antara budaya dan matematika dikenal sebagai etnomatematika. Pengintegrasian budaya dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa dalam memahami materi matematika yang abstrak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan etnomatematika pada bangunan utama Asrama Inggrisan Banyuwangi yang merupakan bangunan bekas peninggalan kolonial dan menyimpan banyak kisah sejarah dari Inggris, Belanda hingga Jepang, serta memanfaatkan hasil penelitiannya menjadi question cards berbasis etnomatematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsitektur bangunan utama Asrama Inggrisan memiliki bentuk-bentuk yang dianggap merupakan representasi dari konsep geometri, diantaranya yaitu garis, sudut, bangun datar, bangun ruang sisi datar, kesebangunan dan kekongruenan, simetri, dan transformasi geometri.Abstract:Mathematics relates to the human’s activity and part of the culture. The relationship between culture and mathematics is known as ethnomathematics. Integrating culture in mathematics learning can help the students to understand abstract mathematical material. This research aims to describe the ethnomathematics on the main building of Inggrisan dormitory in Banyuwangi which is a former colonial heritage building and saves many historical stories from England, Netherlands, and Japan. The research used was qualitative research. Data collection procedures in this study were observation, interviews, and documentation. The results showed that the architecture of the main building of Inggrisan dormitory in Banyuwangi had forms which were considered to be representations of geometrical concepts, including lines, angles, flat shapes, flat side spaces, congruence and concordance, symmetry, and geometric transformations which produced ethnomathematics-based question cards for mathematics learning.
MODEL REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS IV DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA Suci Yuniati; Suparjono Suparjono
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a6

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki model representasi siswa kelas IV dalam menyelesaikan soal cerita. Representasi merupakan cara yang digunakan siswa untuk menemukan solusi dan mengemukakan ide atau gagasan dari suatu masalah yang sedang dihadapi. Soal cerita digunakan untuk menyelidiki model representasi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih memilih representasi numerik dalam proses penyelesaian soal cerita, dikarenakan siswa kebanyakan menggunakan angka. Representasi siswa dalam menyelesaikan soal cerita masih belum maksimal karena hanya ada representasi numerik yang digunakan siswa maka seharusnya guru merencanakan pembelajaran dan memfasilitasi kegiatan dalam proses pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan soal cerita sehingga siswa dapat terlatih dalam merepresentasikan penyelesaian soal cerita dengan representasi matematis yang lain dan dapat mengkombinasikannya dengan representasi matematis lainnya.Abstract:This research aimed to investigate the representation model of the 4th grade students in solving story problem exercises. Representation is a way that students use to find solutions and express thoughts or ideas of problem faced. The story problem was used to investigate the representation model used by the students in solving problems. The results of the study showed that the students preferred numerical representation in the process of solving story problems because of most of them used numbers. The representation of students in solving story problems were still nonoptimal because there were only numerical representations used by students. Therefore, the teacher should plan learning and facilitate activities in the learning process by providing storytelling exercises so that the students could be trained in representing the completion of story problems with other mathematical representations and could combine it with other mathematical representations.
KEMAMPUAN MENERJEMAHKAN EKSPRESI ALJABAR DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA Hartono Hartono; Nadya Febriani; Iwit Prihatin
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4016.662 KB) | DOI: 10.24252/10.24252/mapan.2019v7n2a11

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menerjemahkan ekspresi aljabar siswa ditinjau dari kecerdasan majemuk. Pemahaman siswa dapat dilihat dari kemampuan menerjemahkan, dalam hal ini kecerdasan yang diteliti hanya empat ranah yaitu: kecerdasan linguistik, logika matematika, visual-spasial dan kecerdasan interpersonal. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 22 siswa kelas VII A SMP Negeri 15 Pontianak Tahun Ajaran 2016/2017. Instrumen penelitian adalah angket dan tes. Prosedur analisis data menggunakan tiga tahap yaitu: (1) reduksi, (2) penyajian data, (3) pengambilan keputusan atau verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah rata-rata nilai yang diperoleh siswa dengan kecerdasan linguistik sebesar 91,66 kategori amat baik, kecerdasan logika matematika sebesar 59,99 kategori kurang, visual-spasial sebesar 68,74, dan kecerdasan interpersonal sebesar 59,93 kategori kurang.Abstract:The purpose of this research was to describe the students’ ability in explaining algebraic expressions in terms of multiple intelligences. The students' understanding could be seen from the ability to explain, in this case the intelligence studied was only four domains, namely: linguistic intelligence, mathematical logic, visual-spatial and interpersonal intelligence. The research method used was qualitative with descriptive approach. The research instruments were questionnaire and test. The analysis procedures used three steps: (1) reduction, (2) presenting the data, (3) deciding or verification. The subject in this research was 22 students of class VII A in SMPN 15 Pontianak Academic Year of 2016/2017. The result obtained was the average values which included very good criteria (91.66) in linguistic intelligence, less (59.99) in mathematical logic intelligence, 68.74 in visual-spatial, and less criteria (59.93) in interpersonal intelligence.
PROFIL KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI RASIONAL Mohammad Archi Maulyda; Gusti Firda Khairunnisa
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.554 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a2

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam membuat grafik dari suatu fungsi rasional. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa jenjang S1 program studi pendidikan matematika. Data dikumpulkan dengan memberikan soal tes fungsi rasional kepada 34 mahasiswa. Hasil pekerjaan mahasiswa tersebut kemudian dianalisis dengan melakukan identifikasi kecenderungan pola kesalahan dan menelaah penyebab kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 6% dari 34 mahasiswa yang mampu menggambar grafik dari fungsi rasional yang diberikan secara tepat. Mahasiswa cenderung membuat kesalahan ketika menentukan asimtot vertikal, titik potong sumbu Y, juga ketika menentukan letak ‘lubang’ dari fungsi rasional yang diberikan. Penyebab kesalahan secara umum dapat dikategorikan sebagai kesalahan prosedural dan kesalahan karena kurangnya pemahaman konsep, baik konsep berupa materi prasyarat atau materi pokok.Abstract:This study aimed to describe the ability of students in making graphs of a rational function. The type of this research was qualitative research with a descriptive approach. The research subjects were undergraduate students in Mathematics Education department. Data were collected by giving rational function test to 34 students. The results of students’ work were analyzed by identifying the tendency of error patterns and examining the causes of errors. The results showed that only 6% of 34 students were able to draw graphs of rational functions given precisely. Students tended to make mistakes when determining the vertical asymptote, the intersection of the Y-axis, also when determining the 'hole' location of a given rational function. Causes of errors could generally be categorized as procedural errors and errors due to lack of understanding of concepts, both concepts in the form of prerequisite material or subject matter.
MENGOPTIMALKAN DUKUNGAN GURU DALAM MELIBATKAN SISWA MENGGUNAKAN ARGUMENTASI KOLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Natasya Ziana Walidah; Kusaeri Kusaeri; Usman Yudi
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.543 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a7

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dukungan guru pada argumentasi kolektif berupa aktivitas guru yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika dengan argumentasi kolektif memungkinkan siswa dapat mengungkapkan ide, berbagi ide dalam diskusi kelas, dan membuktikan ide tersebut sehingga dapat diterima dan disepakati bersama oleh seluruh siswa di kelas. Dukungan guru pada argumentasi kolektif dapat memfasilitasi diskusi matematika, mendorong aktivitas siswa, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang melibatkan seorang guru matematika dan 30 siswa kelas 11 pada materi program linear. Data dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas guru dan siswa, dan angket keterlibatan siswa yang diadaptasi dari Reeve dan Tseng. Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui verifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru tidak memberikan tugas tertulis sehingga siswa tidak dapat memperoleh data untuk membangun argumennya dan rata-rata frekuensi keterlibatan siswa pada aspek keterlibatan agen sebesar 14,2%, aspek keterlibatan perilaku sebesar 26%, aspek keterlibatan emosi sebesar 27,5%, dan aspek keterlibatan kognitif sebesar 24,9%.Abstract:This study aimed to describe teacher’s support on collective argumentation in the form of teacher’s activities that could encourage the student engagement in learning mathematics. This study used qualitative method with descriptive approach which involved a mathematics teacher and 30 eleventh grade students in learning  linear program material. The data were collected through observation sheet of teacher’s and students’ activities, and the questionnaire of engaging students which adapted from Reeve and Tseng. The data were analyzed qualitatively through data verification, data presentation, and make a conclusion. The result of this study showed that the teacher did not give written assignment so that the students could not gain data to build their arguments. The average frequency of student engagement on the aspects of agentic engagement was 14.2%, behavioral engagement was 26%, emotional engagement was 27.5%, and cognitive engagement was 24.9%.
PENGEMBANGAN BUKU KERJA PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNISMUH MAKASSAR Andi Alim Syahri; Sri Satriani; Ma’rup Ma’rup; Erni Ekafitria Bahar
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a12

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan Buku Kerja persamaan diferensial pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unismuh Makassar Tahun Ajaran 2019/2020. Prosedur penelitian dalam mengembangkan Buku Kerja berdasarkan pengembangan yang dipaparkan oleh Bord & Gall terdiri dari 8 langkah, yaitu: (1) pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan desain produk; (4) validasi desain produk; (5) revisi produk; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; dan (8) produksi Buku Kerja. Dari hasil penelitian diperoleh validitas RPS dan Buku Kerja yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian 2 validator, diperoleh nilai rata-rata total validitas Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebesar 3,78 dan termasuk dalam kategori ”Sangat Valid”. Nilai rata-rata total validitas Buku Kerja sebesar 3,60 dan termasuk dalam kategori ”Sangat Valid”, sehingga Rencana Pembelajaran Semester dan Buku Kerja ini dinyatakan memenuhi kriteria validitas dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Uji coba produk Buku Kerja kepada mahasiswa bertujuan untuk mengetahui kemenarikan produk Buku Kerja dan diperoleh skor rata-rata sebesar 3,61 berada pada kategori ”Sangat Menarik”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk Buku Kerja layak digunakan, khususnya pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.Abstracts:The purpose of this research was to know the development process of student exercise book of differential equation in Mathematics education department of FKIP Unismuh Makassar academic year 2019/2020. The research procedures in developing of student exercise book based on Bord & Gall which consisted of 8 steps, namely: (1) collecting information; (2) planning; (3) developing the design product; (4) validating the design product; (5) revising the product; (6) testing; (7) revising; dan (8) producing exercise book. The result indicated that RPS (semester lesson plan) and the student exercise book base on 2 validators’ assessment were valid. The findings showed that the mean score of RPS was 3.78 which was categorized “very valid” and exercise book gained 3.60, also in “very valid” criteria. The findings indicated that RPS and exercise book fulfilled the validity criteria and were eligible to use with a little revision. While the product was tested to the students to find how interested the exercise book. Generally, the mean score gained was 3.61 which included in “very interesting” criteria. Therefore, the exercise book was eligible to use especially to the students of Mathematics education of FKIP Muhammadiyah university in Makassar.

Page 1 of 2 | Total Record : 12