cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
abdimas@usu.ac.id
Editorial Address
Jl. Perpustakaan No. 2 Kampus USU, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Abdimas Talenta : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
ISSN : 25494341     EISSN : 2549418X     DOI : 10.32734
Core Subject : Agriculture, Social,
ABDIMAS TALENTA merupakan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh Lembaga Pengabdian/Pelayanan kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU).
Arjuna Subject : -
Articles 717 Documents
PEMANFAATAN ASAP CAIR DARI PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BAHAN OLAH KARET PETANI KARET Seri Maulina; Erni Misran; Maya Sarah
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.439 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2199

Abstract

An effort in improving field latex quality has been conducted through community service activity for rubber farmers at Dusun Alur Hitam, Sekoci Village, Langkat Regency. The farmers generally use unrecommended coagulant such as fertilizer, extract of mengkudu or fern sap for coagulating their latex that can reduce the quality of rubber. The low quality of field latex, thus in turn reduce its selling price and income of farmers. Liquid smoke produced by pyrolysis of palm frond waste was proposed to be used as latex coagulant. Team of community service has designed and manufactured a pyrolysis reactor for this activity. The pyrolysis process produced brown liquid smoke with pH of 3 and a strong smoke smell. The produced liquid smoke can coagulate latex perfectly with the time needed were 2¢,25ʺ; 3¢,21ʺ and 4¢,29ʺ at the ratio of liquid smoke to latex were 1:10, 1:15 and 1:20 respectively with the use of liquid smoke of 2 mL. The dry rubber content of latex reached 73.48%. Thus, the utilization of smoke liquid can improve the dry rubber content as high 20.48% since the rubber buyer agents only set the dry rubber content of 53%. The elongation at break (EB) of latex was in the range of 165.55% - 286.93%. it is necessary to increase the knowledge and skill of rubber farmers. In the future, the establishment of farmer group or cooperative at Dusun Alur Hitam should be encouraged so as to facilitate the farmers in selling their product
BISKUIT CHOHI SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK PERBAIKAN GIZI BALITA DAN IBU HAMIL PADA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Zulhaida Lubis; Syarifah; Erna Mutiara; Juanita4; Sri Novita Lubis
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.629 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2200

Abstract

Ikan cohi-cohi merupakan campuran berbagai jenis ikan kecil-kecil, yang biasa dijadikan makanan bebek. Sementara di Desa Percut Sei Tuan masih dijumpai kasus kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil. Ukan chohi dapat dijadikan campuran untuk pembuatan biskuit yang dapat membantu perbaikan gizi. Melihat kenyataan tersebut, tim pengabdian ini ingin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan limbah udang dan ikan cohi-cohi menjadi makanan bergizi bagi masyarakat sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap : dimulai dari sosialisasi pada masyarakat di Desa Percut; Tim pengabdian mempersiapkan rencana pelatihan pembuatan biscuit dari ikan chhi, dimana ikan chohi dijadikan tepung dan diujicobakan nutuk formula yang tepat berdasarkan uji organoleptic (rasa, warna, tekstur dan aroma). Selanjutkan dilakukan pembentukan kelompok dan pelatihan. Atas inisiatif masyarakat terbentuk kelompok CHOHI, dan dilakukan pelatihan pembuatan tepung dan biskuit
PEMBERDAYAAN PETANI BAWANG MERAH MELALUI PENERAPAN SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) BAWANG MERAH SPESIFIK LOKASI YANG BERBASIS GAP (GOOD AGRICULTURAL PRACTICES) Tavi Supriana; Rahmanta; Nurul Fajriah Pinem
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.898 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2201

Abstract

Bawang merah merupakan komoditi yang penting karena dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak ada barang substitusinya. Hal ini dapat dilihat dari permintaan yang terus meningkat. Peningkatan permintaan bawang merah tidak diikuti dengan peningkatan produksi, menyebabkan peningkatan harga bawang merah. Peningkatan harga biasanya akan direspon petani dengan meningkatkan produksi, tetapi hal ini tidak terjadi. Produksi bawang merah Sumatera Utara cenderung menurun. Selain itu, pemerintah juga menjadikan persoalan bawang merah tersebut menjadi prioritas program Bulog yang bertujuan untuk stabilitas harga dan produksi bawang merah. Untuk menjawab permasalahan produksi bawang merah ini, perlu dilakukan upaya berupa pelatihan pada petani bawang merah. Pelatihan dilaksanakan di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, karena memang Kecamatan Muara memiliki potensi yang paling mendukung untuk pengembangan usaha tani bawang merah. Pelatihan dari tim PPM USU diharapkan dapat meningkatkan keterampilan petani dalam melakukan budidaya bawang merah yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) serta pemahaman mengenai rantai pemasaran bawang merah. Keberhasilan hasil panen bawang merah di Kecamatan Muara diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan bagi kecamatan lainnya.
PERTUMBUHAN Rhizophora stylosa PADA TAMBAK SILVOFISHERY DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG Delvian; Ridahati Rambe; Edy Batara Mulya Siregar
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.786 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2202

Abstract

Ekosistem hutan mangrove mempunyai manfaat ekonomi dan ekologi yang sangat besar namun keberadaannya terancam dengan kegiatan pembangunan tambak yang terus bertambah. Pengembangan tambak dengan sistem silvofishery diharapkan dapat mempertahankan fungsi ekologi hutan mangrove tanpa mengabaikan kepentingan ekonomi bagi masyarakat di wilayah pesisir. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan R. stylosa yang ditanam pada lahan tambak milik masyarakat. Lahan tambak digunakan untuk budidaya kepiting dan ikan nila. Variabel amatan berupa pertambahan tinggi dan diameter tanaman R. stylosa pada kedua lahan tambak tersebut. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pertambahan tinggi dan diameter R. stylosa pada lahan tambak kepiting lebih baik dibandingkan dengan lahan tambak ikan nila.
PENINGKATAN MUTU PRODUK KELOMPOK USAHA PENGRAJIN ECENG GONDOK DI DESA SEMULA JADI KEC. DATUK BANDAR TIMUR KOTA TANJUNG BALAI DENGAN PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI PADA PROSES FINISHING PRODUK Buchari; Afan Gunawan Ahmad; Nismah Panjaitan
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.445 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2204

Abstract

Tujuan dari program pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk meningkatkan mutu produk Kelompok Usaha Pengrajin Eceng Gondok di Desa Semula Jadi Kec. Datuk Bandar Timur Kota Tanjung Balai melalui inovasi produk dan perbaikan teknologi finishing produk. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian tersebut adalah dengan melaksanakan pelatihan inovasi produk dan teknologi finishing produk (pewarnaan) agar dapat meningkatkan inovasi produk dan pengembangan mutu produk pengrajin eceng gondok. Produk inovasi berbahan eceng gondok yang di buat adalah kursi, meja dan sandal. Para pengrajin melakukan praktek langsung selama mengikuti pelatihan. Selain inovasi produk, para pengrajin juga mendapat pelatihan teknik pewarnaan dengan menggunakan gun spray + kompresor dan teknik celup. Produk hasil inovasi para pengrajin diwarnai dalam sesi pelatihan yang diberikan sehingga para pengrajin mudah mengerti teknik pewarnaan yang diajarkan. Dengan perbaikan tersebut diharapkan produk kelompok pengrajin eceng gondok memiliki mutu yang baik sehingga produk-produk inovasi yang dihasilkan memiliki daya saing.
STIMULASI WIRAUSAHA PADA MURID SEKOLAH MENENGAH ATAS DI TANJUNG PURA LANGKAT SUMATERA UTARA MELALUI WORKSHOP PEMBUATAN LOSION ANTI NYAMUK BERBASIS HERBAL Yuandani1; Marianne; Popi Patilaya
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.86 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2205

Abstract

SMA N 1 Tanjung Pura dan SMA Swasta Samanhudi terletak di kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Tanjung Pura di Kabupaten Langkat merupakan salah satu kecamatan dengan tingkat kesejahteraan yang belum memadai. Sebahagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan nelayan, dan umumnya mereka belum dapat memenuhi biaya hidup yang memadai dan gagal dalam menguasai potensi produktif yang tersedia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah diversifikasi pekerjaan dengan menstimulasi jiwa wirausaha generasi muda di Tanjung Pura, antara lain dengan memberikan keterampilan khusus yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk membuka usaha sendiri. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan memberikan workshop pembuatan losion anti nyamuk. Hal ini mengingat kecamatan Tanjung Pura memiliki prevalensi yang tinggi terhadap penyakit malaria dan demam berdarah dengue (DBD), sehingga sangat tepat untuk mengajarkan para siswa SMA dalam pembuatan losion anti nyamuk agar dapat turut serta menurunkan angka kejadian penyakit tersebut. Oleh sebab itu,tujuan umum program pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan minat berwirausaha pada murid sekolah menengah atas, menurunkan angka pengangguran dan angka penyebaran penyakit malaria dan DBD di Kecamatan Tanjung Pura. Target utama dari program ini adalah sekelompok masyarakat yang memiliki latar pendidikan terakhir golongan menengah atau setara yang berada di Kecamatan Tanjung Pura. Secara khusus, program ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi setingkat SMA yang ada di SMAN 1 Tanjung Pura dan SMA Swasta Samanhudi dalam berwirausaha untuk memproduksi losion anti nyamuk yang berbahan dasar minyak sereh.
MEMBENTUK MASYARAKAT MANDIRI DENGAN MEMBANGUN ENERGI BIOMASSA Agus Salim Harahap; Nursahara Pasaribu; Albert Pasaribu
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.019 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2207

Abstract

Energy is a basic requirement for society. Currently the State of Indonesia is experiencing an energy crisis, lead to weakening economy of the State, It is proved by the high amount of energy imported gas reaching 58% of the total need of Domestic reached 6.1 million metric tons (MT). Indonesia has the potential of biomass energy source Its great according to US records. Commerce Department in its report: Renewable Energy Market Assessment Report: Indonesia, biomass energy sources that have been used as the only alternative source of 445 MW from the total existing sources amounting to 49.810 MW, The means 99% from the untapped sources of biomass. LPG gas is a basic requirement that the fundamental for a State to the smallest part of the countrynamely village / hamlet. where people need energy LPG gas in large quantities but low purchasing power. Currently the supply gas often deficient until the scarcity of fuel LPG gas. This condition is very difficult for the community to thrive. Biogas energy sources derived from biomass is abundant, but not many take advantage of its potential.biomass energy is very cheap, environmentally friendly, abundant resources, able to provide solutions for village communities and hamlets. With aerobic fermentation technology in the digester to produce biogas which can be helpful. Biogas can be used as fuel for cooking and electricity generation. Community dedication aims to Forming community will be self defense biogas energy. So that the villagers do not dependent So that citizens are not dependent on LPG gas are scarce and expensive price
PENINGKATAN LITERASI ANAK USIA 4-6 TAHUN MELALUI BAHAN AJAR MEMBACA, MENULIS, DAN BERHITUNG UNTUK GURU TK DI KECAMATAN CINERE DAN LIMO DEPOK Ana Widyastuti
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.068 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i2.2291

Abstract

Keberhasilan pendidikan anak usia dini terletak pada pendidik atau guru. Pendidik atau guru harus mampu membimbing, membantu dan mengarahkan anak didiknya untuk meningkatkan literasi. Salah satu yang hendak dicapai dalam mengoptimlkan kemampuan anak dini atau usia TK (4-6 tahun) adalah kemampuan membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG). Banyaknya keluhan dari orangtua murid alumni TK yang mengatakan bahwa anak yang lulus dari sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) belum mampu Calistung. Kemampuan Calistung anak masih kurang optimal dikarenakan para guru TK khususnya guru TK di kecamatan Cinere dan Limo Depok masih belum mampu membuat bahan ajar yang tepat untuk anak usia 4-6 tahun. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah pelatihan intensif pada guru Taman Kanak-Kanak (TK) di kecamatan Cinere dan Limo Depok yaitu membuat bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk anak usia 4- 6 tahun dengan materi Calistung dan unjuk kerja hasil pembuatan Lembar Kerja Anak yang dijadikan buku Calistung di akhir pelatihan. Setelah melalui tahap revisi dan perbaikan, LKS tersebut dijadikan buku, untuk selanjutnya diajukan ke penerbit. Dalam praktik pelatihan pembuatan bahan ajar LKS Calistung, maka hasil dan pembahasannya adalah: (a) Kelompok guru yang membuat LKS Membaca, mulai memahami bagaimana membuat bahan ajar (LKS) dengan karakter yang baik, antara lain LKS harus variatif, mendalam, menarik, mudah, sesuai minat dan kebutuhan anak, dan sebagainya, sehingga masih diperlukan revisi kembali (b) Kelompok guru yang membuat LKS Menulis, sudah cukup memahami terlihat dari cara mereka menulis LKS seperti tahapan awal menulis yakni menebalkan garis horizontal, menebalkan garis vertikal, menebalkan garis putus-putus, menulis angka dengan menebalkan garis putus-putus, menulis huruf dengan menebalkan garis putus-putus, sampai menulis huruf tegak bersambung dengan menebalkan huruf-hurufnya.(c) Kelompok guru yang membuat LKS Berhitung cukup terampil, tampak dari prosesnya sudah melalui tiga tahapan yaitu penguasaan konsep, masa transisi, dan lambang. Namun dalam prinsip yang harus diperhatikan dalam berhitung ialah permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan (1) menghitung benda-benda atau peristiwa pengalaman konkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitarnya, (2) Pengetahuan dan keterampilan pada permainan berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari konkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih kompleks, (3) Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri, (4) Permainan berhitung membutuhkan suasana yang menyenangkan dan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan, (5) Bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak, (6) Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokkan sesuai tahap penguasaannya yaitu tahap konsep, masa transisi dan lambang, terkadang masih mengacak, namun proses pembuatan LKS mulai sesuai urutan yang benar.
PENINGKATAN KAPASITAS PENENUN CORAK INSANG MELALUI PELATIHAN MOTIVASI USAHA DAN MENGANIK Husna Amalya Melati; Yudithya Ratih; Metasari Kartika
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.901 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i2.2295

Abstract

Non Government Organisations as known as Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mekar IIand Pucuk Rebung became the only Insang style of weaving craft employers in the city ofPontianak were located on Jalan Khatulistiwa, Batulayang District. The Insang style of weavingis one of the features produced by KSM, besides the typical weaving of Sambas. Only a smallportion of craft employers or weavers which produces the weaving of Insang style because it isfeared that the market target is not much, however this pattern is a typical of Pontianak city;The capital of West Kalimantan Province. Decreased motivation for weaving since it faced theproblem not knowing how to understand that is the upstream process in weaving. Training isdone by giving the material about the weaving process, especially the stage of understandingand motivation and business development opportunities to the partners until all the materialpresented and implemented. Participants said that they were ready to weave back and werewilling to support the development of their area into a village or a weaving center. One of themis shown by the willingness of their house to be decorated or painted with Insang style. Thetraining that was done successfully resulted in more than 15 people weavers who haveunderstood how to do the “nganik” process.
IbM PEMBERDAYAAN GURU DAN SANTRI PONDOK PESANTREN DALAM PENANGANAN AWAL PENDERITA LUKA Zaimah Z. Tala; Mutiara Indah Sari; Cut Meliza Zainumi
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.411 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i2.2298

Abstract

Luka adalah suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan atau hilangnya sebahagian jaringan tubuh disebabkan berbagai kemungkinan. Pada keadaan luka dapat terjadi perdarahan hebat, kesakitan yang luar biasa sehingga menyebabkan shok, kehilangan volume cairan tubuh bahkan terjadinya henti jantung. Penatalaksanaan awal segera penderita luka sangat diperlukan orang-orang terdekat penderita untuk mencegah kesakitan yang lebih parah bahkan kematian. Khalayak pondok pesantren yang mempunyai syarat mukim selama aktifitas kesehariannya di pondok sangat mungkin mengalami hal-hal yang menyebabkan luka.. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatan pengetahuan dan ketrampilan khalayak pondok khususnya para guru dan santri pesantren Kwala Madu Binjai dan Ibadurrahman Stabat dalam penanganan awal penderita luka. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2017 dengan metode 1) Peninjauan lokasi daerah mitra, 2) Analisa masalah dengan wawancara beberapa guru dan santri mengenai pemahaman penatalaksanaan awal terhadap luka, 3) Penyusunan materi penyuluhan serta teknik pelatihan berdasarkan analisa wawancara, 4) Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan, 5) Evaluasi hasil kegiatan penyuluhan dan pelatihan, 6) Penyerahan bahan dan alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penatalaksanaan awal terhadap luka ke pengelola Pesantren. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan guru dan santri dalam penatalakasanaan awal terhadap luka Juga tersedianya bahan dan alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penatalaksanaan awal terhadap luka untuk dipergunakan di pesantren

Page 2 of 72 | Total Record : 717