cover
Contact Name
Noh Ibrahim Boiliu
Contact Email
nohibrahim.boiliu@uki.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
regulafidei@uki.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Agama Kristen, FKIP, Universitas Kristen Indonesia., Indonesia
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen
ISSN : 25028030     EISSN : 26209926     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk memublikasikan hasil kajian ilmiah di bidang Pendidikan Agama Kristen dan yang terkait dengan studi keagamaan Kristen.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1: Maret 2022" : 10 Documents clear
Pentingnya Pendidikan Rohani bagi Anak dalam Keluarga di Era Disruptif David Priyo Susilo; Jon Jon; Disetra Fiser Manik; Eni Rombe; Gidion Gidion
Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.68

Abstract

The disruptive era is marked by rapid changes in all areas of life. Technological developments and cultural changes certainly greatly affect children's lives. Pornography, bullying, fraud, shows of violence, rules, lack of ethics, individualism, and skepticism of religion/God are a few of the problems in this disruptive period. The health of a child's life is determined by the health of his spiritual life. The spiritual health of children must be intentional by optimizing spiritual education in the family. The purpose of this research is to build a spiritual education plan by parents for children in disruptive times and how to apply it according to the rules of the Christian faith. This study was constructed using a literature-qualitative study. Based on the results of the study, the spiritual education of children in the family that parents strive for has a very positive impact on the spiritual growth of children in disruptive times.  AbstrakEra disruptif ditandai dengan perubahan yang pesat pada segala bidang kehidupan. Perkembangan teknologi dan perubahan budaya tentu sangat mempengaruhi kehidupan anak. Pornografi, perundungan, penipuan, tayangan kekerasan, tauran, minim etika, individualis, skpetis terhadap agama/Tuhan merupakan segelitir masalah di masa disruptif ini. Sehatnya kehidupan anak ditentukan oleh sehatnya kehidupan rohaninya. Kesehatan kerohanian anak harus disengaja dengan cara mengoptimalkan pendidikan kerohanian dalam keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sebuah rancangan pendidikan kerohanian oleh orang tua bagi anak-anak di masa disruptif  dan bagaimana menerapkannya sesuai kaidah iman Kristen. Penelitian ini dikonstruksi menggunakan kajian literatur-kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka pendidikan rohani anak dalam keluarga yang diupayakan orang tua sangat berdampak positif kepada pertumbuhan kerohanian anak di masa disruptif. 
Karakteristik Desain Pembelajaran Inkarnatif: Studi Analisis Aksidensi Konsep Inkarnasi Sandrakh Sugiono; Johni Hardori
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v6i2.127

Abstract

Learning Christian Religious Education must have different characteristics from learning other fields of science in addition to having the same characteristics. These different characteristics cannot come from the basics of education that are used in general, unless learning for Christian Religious Education is developed based on different learning model designs. The development of different learning model designs must also be based on concepts, theories, philosophy, or theology, which have differences from the development of other learning model designs. The development of the learning design can be done by analyzing the contents of the concept of the incarnation of the Word of God to find the characteristics of its occurrence. The characteristics of the accidental incarnation of the Word of God then became the characteristics of incarnative learning designs for Christian Religious. The results of accidental analysis of the concept of the incarnation of God's Word are as follows: 1) divine and human dimensions, 2) distinctive, 3) communicative-participatory, 4) contextual-multicultural, 5) lifetime, 6) trinity-centric, 7) ethical- theocentric, 8) ecclesiastical and 9) the values of the kingdom of God. AbstrakPembelajaran Agama Kristen haruslah memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran bidang-bidang ilmu lainnya di samping adanya karakteristik yang sama. Karakteristik yang berbeda tersebut tidak dapat berasal dari dasar-dasar pendidikan yang digunakan pada umumnya, kecuali pembelajaran bagi Agama Kristen dikembangkan berdasarkan desain model pembelajaran yang berbeda. Pengembangan desain model pembelajaran yang berbeda harus pula berdasarkan konsep, teori, filsafat, atau teologi, yang memiliki perbedaan dengan pengembangan desain model pembelajaran lainnya. Pengembangan desain pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis isi konsep inkarnasi Firman Allah hingga didapati ciri-ciri aksidensinya. Ciri-ciri aksidensi inkarnasi Firman Allah tersebutlah yang kemudian menjadi karakteristik desain pembelajaran inkarnatif bagi Agama Kristen. Hasil analisis aksidensi terhadap konsep inkarnasi Firman Allah sebagai berikut: 1) berdimensi ilahi dan insani, 2) khas, 3) komunikatif-partisif, 4) kontekstual-multikutural, 5) seumur hidup, 6) trinitas-sentris, 7) etis-teosentris, 8) eklesiatif dan 9) nilai-nilai kerajaan Allah.
Manajemen Pendidikan Kristiani: Sebuah Diskursus, Respons, dan Tawaran Novida Dwici Yuanri Manik; Alisaid Prawiro Negoro; Sutrisno Sutrisno; Susanti Embong Bulan
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.125

Abstract

Educational management is a context that shows the planning, organizing, leadership, and controlling processes. Every organization, school, or college needs to use education management to achieve its vision, mission, and goals. Implementation of manage-ment is not easy. Various factors hinder the realization of good management. The progress and decline of a school or college's quality depend on its management system. This study uses a qualitative method with a descriptive approach, presents data from various kinds of literature, and conducts discussions, responses, and proposals that include strategies, leadership roles, and leading with integrity. By its fragments, it appears that the implementation of responsible education management provides substantial value for the quality and development of education in a school or college environment. AbstrakManajemen pendidikan adalah sebuah konteks yang memperlihatkan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Setiap organisasi, sekolah, atau perguruan tinggi sejatinya perlu menggunakan manajemen pendidikan dalam mencapai visi, misi, dan tujuan. Pelaksanaan manajemen tidaklah mudah. Ada berbagai faktor yang men-jadi penghambat terwujudnya manajemen yang baik. Maju mundurnya kualitas sebuah sekolah atau perguruan tinggi, bergantung pada sistem manajemennya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, memaparkan data dari berbagai literatur, dan melakukan diskursus (bahasan), respons, dan proposal yang mencakup strategi, peran pemim-pin, dan memimpin dengan integritas. Tampak bahwa penerapan manajemen pendidikan secara bertanggung jawab sesuai dengan fragmen-fragmennya, memberikan nilai yang kuat bagi mutu dan pengembangan pendidikan di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. 
Integritas Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Kurikulum Merdeka Belajar Janeman Rudolf Usmany; Vicky Samuel Sutiono
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.103

Abstract

Curriculum renewal is a natural thing in the world of education, and all levels of education in Indonesia are implementing a curriculum of Merdeka Belajar. This article aims to show the importance of the integrity of a Christian Religious Education teacher in the curriculum of Merdeka Belajar that is being promoted by the government. The method used is descriptive with a literature approach related to the topic of independent learning and Christian education. As a result, even though this curriculum emphasizes the dimensions of student learning freedom, the integrity of a teacher is something that cannot be ignored in the learning process. In conclusion, Christian education not only spends a lot of time and energy on technical and administrative issues but still emphasizes the values of teacher integrity. AbstrakPembaharuan kurikulum merupakan hal yang wajar terjadi di dunia pendidikan; dan semua level pendidikan di Indonesia sedang menerapkan kurikulum merdeka belajar. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya integritas seorang guru Pendidikan Agama Kristen dalam kurikulum merdeka belajar yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan literatur terkait topik merdeka belajar dan pendidikan kristiani. Hasilnya, sekalipun kurikulum ini menekankan pada dimensi kebebasan belajar siswa, namun integritas seorang guru menjadi satu hal yang tidak dapat diabaikan dalam proses belajar. Kesimpulannya, pendidikan kristiani tidak hanya menghabiskan banyak waktu dan energi pada persoalan teknis dan administratif, melainkan juga tetap memberi penekanan pada nilai-nilai integritas guru.   
Hakikat Panggilan Guru Agama Kristen untuk Memberitakan dan Mengajar Kasih Allah Jannes Eduard Sirait
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.77

Abstract

This scientific study discusses the call of Christian religious teachers to teach and proclaim God's love. They are called from the world but they are not from the world. That is, even if teachers and preachers are called from this world, they cannot live like this world. They must be in line with God's thinking and not take sides in the worldly living world. The Gospel of John 17:14-23 contains requests, exhortations and calls to teach, and spread God's love. This study uses descriptive analysis method, which is to conduct in-depth analysis and try to explain or describe the call of Christian religious teachers to teach and spread God's love based on the prayer of Jesus Christ as written in the Gospel of John. Through this analysis, Jesus made requests and requests to God the Father. It is the status, responsibility, and work that must be done by Christian religious teachers, among others, is to teach and share God's love with the world. AbstrakKajian ilmiah ini membahas tentang panggilan guru agama Kristen untuk mengajar dan memberitakan kasih Allah. Mereka dipanggil dari dunia tetapi mereka tidak berasal dari dunia. Artinya, sekalipun para guru dan pemberita dipanggil dari dunia ini, tetapi tidak boleh hidup sejalan dengan dunia ini. Mereka harus sejalan dengan pemikiran Allah dan tidak berpihak pada dunia yang hidup secara duniawi. Injil Yohanes 17:14-23 berisi tentang permohonan, nasihat dan panggilan untuk mengajar, percaya dan memberitakan kasih Allah. Penelitian ini menggunakan metode analisa deskriptif, yaitu melakukan analisa mendalam dan berusaha menjelasakan atau mendeskripsikan panggilan guru agama Kristen untuk mengajar dan memberitakan kasih Allah yang didasarkan pada doa Yesus Kristus sebagaimana dituliskan dalam Injil Yohanes. Melalui analisis ini, terlihat bahwa Yesus Kristus menyampaikan doa dan permohonan kepada Allah Bapa. Menjelaskan status, tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh guru agama Kristen, diantaranya adalah mengajar dan memberitakan kasih Allah kepada dunia. 
Memaksimalkan Pemanfaatan Tiktok Sebagai Media Pembelajaran dalam Membangun Kreativitas Siswa Andrias Pujiono; Kanafi Kanafi; Yonatan Alex Arifianto
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.129

Abstract

social media can be used as a learning medium. Tiktok is a social media that is specifically researched in building the creativity of students. In this article the method used is descriptive-analytical. Which analyzes various credible sources. Tiktok as a social networking application that is widely used by young people has creativity in it. This can be seen in the abundant variety of creative results that can be witnessed by its users, which ultimately encourages them to be creative. This spirit to be creative is supported by the ease of using features in the Tiktok application to produce content. In the end, students can easily produce a variety of content. From this study, it was concluded that Tiktok is a social media that is able to encourage the creativity of students. AbstrakMedia sosial dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Tiktok sebagai media sosial yang diteliti secara khusus dalam hubungannya membangun daya kreativitas peserta didik. Dalam artikel ini metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Yang menganalisis berbagai sumber kredibel. Tiktok sebagai aplikasi jejaring sosial yang banyak digunakan kaum  muda ini telah membawa nilai kreativitas di dalamnya. Hal ini tampak pada ragam hasil kreativitas melimpah yang dapat disaksikan oleh penggunanya, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk berkreasi. Spirit untuk berkreasi ini ditopang oleh kemudahan dalam menggunakan fitur di aplikasi Tiktok untuk menghasilkan sebuah konten. Yang pada akhirnya, dengan mudah para peserta didik dapat menghasilkan beragam konten. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Tiktok adalah media sosial yang mampu mendorong daya kreativitas peserta didik. 
Konstruksi Filosofi Manajemen Keuangan Institusi Pendidikan Kristen di Era Digitalisasi Ryan Reflando Kuhu; Exson Pane; Stimson Hutagalung
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i2.139

Abstract

Financial information systems in education institutions experienced transformation and progression. It moved from a conventional to a digital world that demands significant adaptation. Specifically speaking, Christian schools are far from academic exercises concerning financial information systems that are based on digital knowledge. This essay attempts to formulate the philosophy of financial information systems in Christian education institutions. By using the qualitative-descriptive method, this article invites articles, books, and other related sources that could contribute knowledge to the account. In sum, openness, expediency, and religious dimension are offered as an alternative philosophy to construct financial information system in a Christian school. AbstrakSistem informasi keuangan di institusi pendidikan mengalami perubahan dan progres. Bergerak dari model konvensional ke digital menuntut adaptasi yang siknifikan. Secara khusus, sekolah-sekolah Kristen jauh dari pengalaman akademik sehubungan dengan sistem informasi keuangan yang berdasarkan wawasan digital. Penelitian ini mencoba untuk mengformulasikan filosofi sistem informasi keuangan di institusi sekolah Kristen. Dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif, penelitian ini memanfaatkan artikel-artikel, buku-buku, serta referensi ilmiah lainnya yang dapat berkontribusi secara pengetahuan. Pada kesimpulannya, prinsip keterbukaan, kemanfaatan dan nilai keagamaan merupakan nilai filosofi alternatif yang ditawarkan bagi pengembangan sistem informasi keuangan di sekolah Kristen.  
Pengembangan Pendidikan Karakter Berdasarkan Teori Thomas Licona di Bimbingan Belajar Barengkok Desa Tenjo, Bogor Handreas Sudarmiko Akimas; Yusak Tanasyah
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.110

Abstract

Character education is an effort to form the personality of students into fully human beings so that they are useful to society and the country. The importance of character education requires philosophy, planning, and strategies to achieve the desired goals in the development of character education. The focus of character education is based on the theories and thoughts of Thomas Licona to shape the personality of students in Barengkok tutoring, Tenjo village, Bogor district. Based on Licona's theory, we can see that the development of measurable and coherent character education is the existence of real behavior in the form of honesty, responsibility, and courtesy. The terminology of character education introduced by Thomas Licona in the 1900s narrowed down to three main elements, namely knowing the good (knowing goodness), desiring the good (loving the truth) and doing the good (doing good). With this research, it is hoped that educators will understand aspects of education at the level of doing, not only on aspects of knowing and loving. This study uses a qualitative observation research method which explains the phenomena that exist in Barengkok tutoring. The phenomenon that occurs in Barengkok tutoring is not only limited to cognitive learning to students but gives students the opportunity to experience character building directly both in class and learning. The role of educators is to be able to integrate learning in tutoring in various subjects with character education as the entrance to the formation of children's character. Based on these three Licona theories, it is hoped that the development of character education in tutoring can be maximally applied to students. The author will examine through research from library sources and the theory of character education from Thomas Licona.  AbstrakPendidikan karakter merupakan upaya untuk pembentukan kepribadian peserta didik menjadi manusia yang seutuhmya sehingga berguna bagi masyarakat dan negara. Pentingnya Pendidikan karakter ini memerlukan filosofi, perencanaan, strategi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dalam pengembangan Pendidikan karakter. Fokus pendidikan karakter ini diambil berdasarkan teori dan pemikiran Thomas Licona dalam upaya membentuk kepribadian peserta didik di bimbingan belajar Barengkok, desa Tenjo kabupaten Bogor. Berdasarkan teori Licona maka kita dapat melihat pengembangan pendidikan karakter yang terukur dan koheren adalah adanya perilaku yang nyata berupa kejujuran, tanggung jawab, sopan santun. Terminologi pendidikan karakter yang dikenalkan Thomas Licona di era 1900-an sesungguhnya mengerucut pada tiga unsur utama, yaitu knowing the good (mengetahui kebaikan), desiring the good (mencintai kebenaran) dan doing the good (melakukan kebaikan). Dengan penelitian ini diharapkan para pendidik memahami aspek pendidikan pada level melakukan, bukan hanya pada aspek mengetahui dan mencintai. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif observasi yang mana menjeleskan fenomena yang ada di dalam bimbingan belajar Barengkok. Fenomena yang terjadi dalam bimbingan belajar Barengkok tidak hanya sebatas dalam pembelajaran secara kognitif kepada peserta didik melainkan memberikan kepada peserta didik untuk dapat mengalami pembentukan karakter secara langsung baik di dalam kelas dan pembelajaran. Peran dari pendidik untuk dapat mengintegrasikan pembelajaran pada bimbingan belajar dalam berbagai mata pembelajran dengan pendidikan karakter menjadi pintu masuk dalam pembentukan karakter anak. Didasarkan tiga teori Licona ini, diharapkan pengembangan Pendidikan karakter di bimbingan belajar dapat maksimal diterapkan pada peserta didik. Penulis akan mengkaji melalui riset dari sumber kepustakaan dan teori pendidikan karakter dari Thomas Licona.  
Meneropong Dimensi Internet of Things pada Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Binsar Hutasoit; Helen Farida; Tunggul Yulianto; Handreas Hartono; Vitaurus Hendra
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.76

Abstract

Digital technology that is developing rapidly has brought great changes to the world of education. Digital technology has entered the period of the industrial revolution 4.0 marked by increased network connectivity, the development of interactions between digital systems, artificial and virtual intelligence. The rapid development of digital devices has resulted in the use of the internet in everyday life and school systems. Internet of Things (IoT) can be interpreted as interconnection between hardware connected to the internet. IoT has changed a pattern of life and educational behavior patterns by changing the way of the learning process by providing a more efficient educational experience. Christian Religious Education as part of the school system cannot escape the development of IoT. Christian Religious Education was chosen to be the subject to be observed with the consideration that Christian Religious Education is the main religious science that can be used as a solution to overcome various negative impacts due to the increasingly massive development of digital technology. There is a positive side to the application of IoT, but there is also a negative side related to morality and ethics. Nomophobia is one of the negative sides as a form of anxiety and dependence on one's smartphone. Christian religious education teachers must act to neutralize the symptoms where digital media has been used as a reference to answer the problems faced by students. Thus students will return to the word of God which is authoritative in all aspects of their lives.   AbstrakTeknologi digital yang perkembang pesat telah membawa perubahan yang besar pada dunia pendidikan. Teknologi digital telah memasuki periode revolusi industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya jaringan konektivitas, perkembangan interaksi antar sistem digital, kecerdasan artifisial dan virtual. Perkembangan cepat perangkat digital telah menghasilkan penggunaan internet di dalam kehidupan sehari-hari dan sistem persekolahan. Internet of Things (IoT) dapat diartikan sebagai interkoneksi antar perangkat keras yang terhubung dengan internet. IoT telah mengubah suatu pola kehidupan dan pola perilaku pendidikan dengan mengubah cara proses pembelajaran dengan memberikan pengalaman pendidikan yang lebih efisien. Pendidikan Agama Kristen sebagai bagian dari sistem persekolahan tidak dapat melepaskan diri dengan perkembangan IoT. Pendidikan Agama Kristen dipilih untuk dijadikan mata pelajaran yang diamati dengan pertimbangan bahwa Pendidikan Agama Kristen merupakan ilmu utama keagamaan yang dapat dipergunakan sebagai solusi jawaban mengatasi berbagai dampak negatif akibat perkembangan teknologi digital yang semakin masif. Ditemukan sisi positif pada penerapan IoT, namun terdapat pula sisi negatifnya yang berkaitan dengan moralitas dan etika. Nomophobia merupakan salah satu sisi negatif sebagai bentuk kecemasan dan ketergantungan pada smartphone yang dimilinya. Guru pendidikan agama Kristen harus bertindak untuk menetralisir gejala dimana media digital telah dipakai sebagai rujukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi anak didik. Dengan demikian anak didik akan kembali kepada firman Allah yang berotoritas dalam seluruh aspek kehidupannya. 
Kompetensi Sosial Guru dalam Pengelolaan Kesehatan Mental Siswa sebagai Upaya Optimalisasi Pembelajaran di Masa Post-Pandemi Setya Budi Tamtomo; Fereddy Siagian
Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1: Maret 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v7i1.107

Abstract

 The purpose of this study is to analyze and provide a theological reflection on the social competence of teachers in managing students' mental health as an effort to optimize learning in the post-covid-19 pandemic. This research was carried out using quantitative methods using an effectiveness description analysis technique. The effectiveness description is used for effectiveness used between people/subjects who take action with the intended target. The research subjects were Christian students who were enrolled in State Junior High Schools in Surakarta, totaling 569 students were used as samples. The results show that in the post-covid-19 pandemic, face-to-face learning has created stress on Christian students in Surakarta City. From the results of the research, there is a role of social competence of Christian Religious Education teachers and Budi Pekerti in managing students' mental health. In order for students' mental health to be maintained, teachers need to provide correct guidance, understanding, and knowledge about mental health. For students with good mental health, learning activities in the post-pandemic period can run optimally. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan refleksi teologis terhadap kompetensi sosial guru dalam pengelolaan kesehatan mental siswa sebagai upaya optimalisasi pembelajaran di masa post pandemi covid-19.  Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Teknik analisis deskripsi keefektifan. Dekripsi keefektifan berfungsi untuk efektivitas digunakan antara orang/subyek yang melakukan tindakan dengan sasaran yang dituju. Subyek penelitian adalah siswa Kristen yang terdaftar di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kota Surakarta yang berjumlah berjumlah 569 siswa digunakan sebagai sampel. Hasilnya menunjukkan bahwa di masa post pandemi covid 19 pembelajaran tatap muka telah menimbulkan stress pada peserta didik kristiani di Kota Surakarta. Dari hasil penelitian adanya peran kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti dalam mengelola kesehatan mental siswa. Agar kesehatan mental siswa tetap terjaga, guru perlu memberikan bimbingan, pemahaman dan pengetahuan yang benar tentang kesehatan mental. Siswa dengan kesehatan mental yang baik maka kegiatan pembelajaran di masa post pandemi dapat berjalan secara optimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 10