cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Al-I´lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 25988883     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Komunikasi dan Dakwah merupakan isu yang saban hari semakin "panas". Komunikasi selalu menjadi panas karena isu-isu besar hari-hari ini muncul karena ulah. Komunikasi baik media, komunikator maupun konten komunikasi itu sendiri. Manakala dakwah merupakan "program agama" yang tidak mungkin lepas dari komunikasi maka tak berlebihan, jika komunikasi dan dakwah ibarat dua sisi mata uang yang berdampingan. Atas alasan inilah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram merasa perlu menghadirkan Al-I'lam sebagai media untuk mengkaji dan menganalisa segala tetek bengek yang berkaitan dengan dua isu besar tersebut.
Arjuna Subject : -
Articles 96 Documents
Iklan Sebagai Media Dakwah (Analisis Semiotika Iklan Digital Dan Konsep Dakwah Pada Produk Kosmetik Wardah) Luthfi Ulfa Ni’amah; Nur Laili
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.74 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i2.1257

Abstract

AbstraksiDakwah merupakan seruan untuk mengajak manusia melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Aktifitas mengajak ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai media, salah satu alternatif media yang dapat digunakan dalam berdakwah adalah dengan menggunakan iklan.Penelitian ini ingin mengetahui apa sajakah makna tanda yang terkandung dalam iklan digital produk kosmetik Wardah tahun 2018 sebagai media dakwah. Dan juga ingin mengetahui konsep dakwah apayang ditampilkan dalam iklan digital pada produk kosmetik Wardah tersebut. Dengan menggunakan analisis semiotik yang dikembangkan oleh RolandBarthes(kode hermeneutik, kode kulturzl, kode semik, kode proaretik dan kode simbolik,selain inginmengetahui dan memahami iklan sebagai media dakwah Islam juga diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahamandan meningkatkan kesadaran pada masyarakat untuk bersikap selektif dan juga kritis dalam menghadapi informasi yang diperoleh, terlebih juga agar tidak terjadi salah persepsi dalam memahami isi pesan yang disampaikan dalam iklan maupun media yang lainnya.Penelitian ini juga ingin memberikan kontribusi bagi pengiklan yang lain, bahwa iklan Wardah dapat dijadikan referensi dalam mempromosikan produk terutama produk kecantikan dan juga diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran dan deskripsi dalam memahami dan membacamakna dari konsep dakwah yang terdapat dalam iklan kosmetik Wardah serta dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian tentang semiotika dengan pendekatan analisis semiotik Roland Barthes Abstract:Da'wah is a call to invite people to do amar ma'ruf and nahi munkar. This inviting activity can be done in various ways and using a variety of media, one alternative media that can be used in da'wah is by using advertisements. This research wants to find out what the meaning of the sign contained in Wardah cosmetics digital product 2018 as a propaganda media. And also want to know what the da'wah concept is displayed in digital advertising on Wardah's cosmetic products.By using a semiotic analysis developed by Roland Barthes (hermeneutic code, kulturzl code, semic code, proaretic code and symbolic code, in addition to wanting to know and understand advertising as an Islamic propaganda media, it is also hoped that this research can provide understanding and increase awareness in the community to be selective and also critical in dealing with the information obtained, especially so that there is no misperception in understanding the contents of the message conveyed in advertisements and other media.This study also wants to contribute to other advertisers, that Wardah advertisements can be used as a reference in promoting products, especially beauty products, and it is also hoped that this research can provide an overview and description in understanding and understanding the da'wah concepts contained in Wardah cosmetics advertisements and can be used as ingredients reference in conducting research on semiotics with Roland Barthes's semiotic analysis approach
Gejala Media Sosial Twitter Sebagai Media Sosial Alternatif Irfani Zukhrufillah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1, No 2 (2018): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.843 KB) | DOI: 10.31764/jail.v1i2.235

Abstract

Abstrak: Kajian ini tertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan teknologi komunikasi hingga memasuki era digital dan social media. Terlebih media social twitter yang perkembangannya pesat dan pengguna di Indonesia pun mengalami kenaikan yang semakin signifikan. Kajian ini menggunakan landasan teori peluru dan agenda setting. Hasilnya dapat dilihat bahwa dari gejala-gejala yang muncul, dapat dikatakan bahwa twitter menjadi media alternative setelah para pendahulunya seperti radio, televisi dan koran. Penyebutan sebagai media alternatif ini bukan tanpa bukti. Para penggunanya yang semakin besar juga diwujudkan dalam keaktifan mereka dalam mentweet kegiatan sehari-hari. Bahkan tidak jarang para follower mengetahui berita tentang seseorang dari twitter. Para pengguna juga semakin berlomba mendapatkan follower demi verifikasi yang dilakukan oleh twitter sendiri. Abstract :   This study aims to know the history of the development of communication technology in arrival of digital and social media era. Moreover social media twitter that has develop faster and users in Indonesia also increase significantly. This study uses a bullet theory and agenda setting. The results can be seen that from the symptoms that appear, it can be said that twitter became an alternative media after its predecessors such as radio, television and newspapers. The mention of this alternative medium is not without evidence. The larger users are also embodied in their activities in tweeting their daily activities. In fact, not infrequently the follower knows news about someone from twitter. The users are also increasingly competing to get follow-up follower by the twitter itself.
Efektifitas Digititalisasi Marketing Para Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Lombok (Analisis Media Equation Theory) Nurliya Nimatul Rohmah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 1 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.648 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i1.1363

Abstract

Abstrak:Ada dua permasalahan dalam penelitian ini yaitu seberapa besar interaksi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Lombok terhadap media pada kegiatan digitalisasi marketing menurut analisis Media Equation Theory dan seberapa efektifkah digitalisasi marketing para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Lombok dalam pendekatan analisis Media Equation Theory. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis media equation theory untuk dapat menelaah interaksi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Lombok terhadap media pada kegiatan digitalisasi marketing menurut analisis Media Equation Theory dan mengetahui prosentase keefektifan digitalisasi marketing para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Lombok dalam pendekatan analisis Media Equation Theory, peneliti menggunakan subjek penelitian para UMKM Lombok yang mengikuti kelas Gapura Digital dan Womenwill di Lombok pada tanggal 24 Agustus 2019 untuk didapatkan hasil prosentase pada indikator yang telah ditentukan dengan memberikan link questioner yang dijawab secara online, sehingga hasil penelitian dapat langsung diketahui secara akurat.                                    Abstract:There are two problems in this research, Which are how big is the interaction of small and medium enterprises (UMKM) in Lombok using the media in marketing digitalization activities according to the Media Equation Theory analysis and how effective is the marketing digitalization of small and medium entrepreneurs (UMKM) in Lombok in the approach Media Equation Theory analysis. To answer this question, researcher used a qualitative method with a media equation theory analysis approach to be able to examine the interaction of small and medium-sized businesses (UMKM) in Lombok to the media on marketing digitalization activities according to the Media Equation Theory analysis and find out the percentage of the effectiveness of marketing digitalization of small business and medium enterprises (UMKM) in Lombok in the Media approach Equation Theory analysis, researcher used research subjects of the UMKM of Lombok whose took the Gapura Digital and Womenwill classes in Lombok on August 24, 2019 to obtain the percentage results on the indicators that have been determined by providing a questioner link answered online, so that research results can be immediately known accurately
Dakwah Dan Populisme Media : Idealisme Keberagamaan Netizen di Era Global Lukis Alam
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.025 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i2.1258

Abstract

Abstrak: Teknologi  informasi  dan  komunikasi  yang  berkembang  saat  ini, telah  menciptakan  perubahan  pada  banyak  hal.  Terlebih  dengan kehadiran  internet,  berbagai  keunggulannya  semakin  menambah keunggulan  dalam  dinamika  kehidupan  modern.  Ratusan juta manusia di seluruh dunia mengakses internet setiap harinya, dan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini berdampak pada penggunaan internet untuk kegiatan dakwah.Secara umum dakwah dilaksanakan secara konvensional. Namun, seiring perkembangan teknologi informasi, bermunculan dakwah yang menggunakan internet, yang biasa disebut dengan cyber dakwah. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini berupaya untuk melihat keterkaitan keduanya dalam konstruksi keberagamaan, yang karenanya media internet memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Adapun jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode field work yang dipadukan dengan studi kepustakaan.Diharapkan penelitian ini akan membuka ruang diskusi baru mengenai studi keislaman kontemporer yang lebih integratif dengan isu-isu kekinian. Selain itu, untuk memperkaya cakrawala terhadap diskursus perkembangan media yang menjadi bagian dari wacana keislaman global dan masyarakat modern. Abtsract: Information and communication technology that has developed at this time has created changes in many things. Especially with the presence of the internet, various advantages have added to the dynamics of modern life. Hundreds of millions of people around the world access the internet every day, and the number continues to increase from time to time. This has an impact on the use of the internet for da'wah activities.In general, preaching is carried out conventionally. However, along with the development of information technology, da'wah has sprung up using the internet, commonly referred to as cyber da'wah. Related to this, this study seeks to see the relationship between the two in religious construction, which is why internet media makes it easy to disseminate information to the public. The type of this study is qualitative, using the field work method combined with library studies.It is hoped that this research will open up new discussion space regarding contemporary Islamic studies that are more integrative with current issues. In addition, to enrich the horizon of the discourse of media development which is part of a global Islamic discourse and modern society.
Amar Munkar Nahi Ma’ruf: Studi Lirik Lagu Dangdut Koplo Jaran Goyang dan Parodinya Farhan Farhan
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 1 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.061 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i1.1364

Abstract

Abstrak:Tulisan ini mengkaji dinamika perkembangan musik dangdut koplo di Nusantara dalam perspektif dakwah dan komunikasi. Perkembangan Produksi music dangdut (koplo) semakin mendapatkan tempat dikalangan masyarakat kekinian. Didukung dengan Industri media musik yang semakin meningkat setiap tahun seiring perkembangan konvergensi media konvensional terkoneksi dengan new media (internet). Penciptaan lirik lagu dangdut koplo berjudul ‘jaran Goyang’ dan parodinya memiliki pengaruh cukup kuat dalam mengubah paradigma pendengar/penonton. Efek lirik lagu dangdut koplo ‘jaran goyang’ tidak hanya merubah pola berpikir dan berperilaku. Melalui paradigma Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan kajian media dengan pendekatan etnografi virtual di media sosial You tube, penelitian menyimpulkan  bahwa lirik lagu dangdut koplo berjudul ‘jaran goyang’ mengandung pesan perilaku tidak terpuji (Amar ‘Munkar’) dan bertentangan dengan dokrin agama Islam. Sedangkan parodi lirik lagu ‘Jaran Goyang’ menunjukkan pesan-pesan kebenaran dan kebajikan selaras dengan ajaran Islam (Amar Ma’ruf), sekaligus merupakan praktik metode dakwah kekikian kepada objek dakwah dari komunitas pecinta musik. Tantangan pendakwah masa depan diperlukan kontinuitas massif dalam mensinergikan pesan-pesan dakwah dengan dinamisasi seni musik dangdut.  Abstract:This paper examines the dynamics of the development of music dangdut koplo in Indonesia through perspective of da'wah and communication. The progress of production dangdut music (koplo) is increasingly gaining around today's society. Supported by the music media industry which is every year increasingly as the development of conventional media convergence is connected to the new media (internet). The creation of the lyrics of the song dangdut koplo entitled 'jaran Goyang' and its parody has quite a powerful influence in changing the listener / audience paradigm. The effect of the lyrics of the song dangdut koplo 'jaran goyang' not only changes the pattern of thinking and behaving. Through the Amar Ma'ruf Nahi Mungkar paradigm and media studies using a virtual ethnographic approach on social media You Tube, the study concluded that the lyrics of the song dangdut koplo titled 'jaran goyang' contain messages of dishonorable behavior (Amar 'Munkar') and are contrary to Islamic religious doctrine . Whereas the parody of the song 'Jaran Goyang' shows the messages of truth and virtue in harmony with the teachings of Islam (Amar Ma'ruf), as well as the practice of the method of preaching to the object of preaching from the music lovers community. The challenge of future preachers requires massive continuity in synergizing the messages of da'wah with the dynamics art of the dangdut music
Komunikasi Interpersonal Mediator Dalam Proses Mediasi Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Tulungagung Darisy Syafaah; Lismawati Lismawati
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.709 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i2.1259

Abstract

Abstrak:Penelitian ini membahahas dua persoalan pokok yaitu: 1) Bagaimana komunikasi interpersonal mediator dengan pihak yang berperkara dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Tulungagung?, 2) Faktor apa sajakah yang  mendukung dan menghambat komunikasi interpersonal mediator Pengadilan Agama Tulungagung dalam proses mediasi perkara perceraian?. Metode yang digunakan peneliti untuk menjawab permasalahan tersebut adalah metode  kualitatif deskriptif  melalui studi kasus perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Negeri Tulungagung. Adapun untuk memperoleh hasil data secara rinci, penelitian ini menggunakan metode  wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  1) Mediator mengaplikasikan 5 prinsip hukum komunikasiefektif dalam  melaksanakan mediasi dengan pihak yang berperkara pada kasus perceraian di pengadilan Agama Tulungagung yaitu: empati, menghormati, dapat didengarkan atau dimengerti, kejelasan pesan, dan sikap rendah hati yang ditunjukkan melalui sikap dan tutur mediator, 2) Keberhasilan mediator dalam komunikasi interpersonal  untuk menekan angka perceraian di Pengadilan Agama Tulungagung disebabkan oleh sikap tegas  dan netral mediator dalam mengarahkan pihak yang berperkara  serta sikap pihak berperkara yang terbuka. Namun di sisi lain, komunikasi interpersonal terkadang menunjukkan keberhasilan yang rendah karena permasalahan tawar menawar yang rumit terkait harta gono gini, sikap kukuh para pihak yang berperkara untuk bercerai, serta keengganan mengikuti proses mediasi sebagai jalan untuk mempercepat proses perceraian Abstract:This study addresses two main issues, namely: 1) How is mediator interpersonal communication with litigants in the divorce process in the Tulungagung Religious Court?. To answer this problem, researchers used descriptive qualitative methods oriented to divorce case studies that took place in the Tulungagung District Religious Court. In order to obtain detailed data results, researchers used three methods of data collection, namely interviews, observation and documentation as non-human data sources. The results showed that 1) Mediators applied 5 principles of interpersonal communication in conducting mediation with litigants in divorce cases at the Tulungagung Religion court, namely: empathy, respect, can be heard or understood, clarity of messages, and a humble attitude that was shown through attitude and speech mediator, 2) The success of the mediator in interpersonal communication to reduce divorce rates in the Tulungagung Religious Court is caused by the firm and neutral attitude of the mediator in directing the litigant party and the open attitude of the litigant party.However, on the other hand, interpersonal communication sometimes shows low success because of the problem of complicated bargaining related to property, the firm attitude of the parties to divorce, and reluctance to follow the mediation process as a way to speed up the divorce process.
Analisis Penerapan Prinsip Retorika di Panggung Debat Antar Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Fathurrijal Fathurrijal
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 1 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.628 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i1.1365

Abstract

Abstrak: Pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan di semua daerah, baik provinsi dan kabupaten kota di Indonesia telah menjadi panggung politik yang mempertontonkan kualitas visi-misi calon kepala daerah, di dalamnya terdapat momentum menarik yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat pemilih, momentum debat antar calon gubernur atau calon bupati/wali kota. Dalam momentum debat antar kandidat ini, kemampuan retoris kandidat sebagai peserta kontestasi demokrasi diuji dihadapan publik secara langsung dan disiarkan melalui televisi, radio, media sosial dan jejaring internet lainnya. Tulisan ini, memotret suasana kemampuan retoris para kontestan yang berkompetisi memperebutkan kursi gubernur dan kursi wakil gubernur DKI tahun 2017 lalu. Seperti apa penerapan perinsip-perinsip retorika selama debat antar kandidat berlangsung itulah yang dielaborasi dalam tulisan ini Abtsract: Regional head elections held in all regions, both provinces and regency cities in Indonesia have become a political stage that shows the quality of the vision and mission of regional head candidates, in which there is an interesting momentum eagerly awaited by the voting community, debating momentum between prospective governors or candidates regents / mayors. In the momentum of the debate between candidates, the candidate's rhetorical ability as a participant in democratic contestation is tested before the public directly and broadcast via television, radio, social media and other internet networks. This paper, photographing the atmosphere of the rhetorical ability of the contestants who competed for the governor's chair and the deputy governor's seat in 2017 last year. What is the application of the principles of rhetoric during debates between candidates that are elaborated in this paper.
Representasi, Ideologi dan Rekonstruksi Media Femi Fauziah Alamsyah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.779 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2540

Abstract

Abstrak:Penelitian ini ingin mengungkapkan tentang konsep representasi, ideology dan rekonstruksi dalam media dengan kajian analisis hypodermic needle theory. Penelitian ini menunjukkan bahwa media dengan teori jarum hipodermiknya dapat menyuntikan apa yang dibuat dan dikemas kepada khalayak ramai, dengan pengaruh yang luar biasa.  Representasi media bukan hanya proses pemberian makna tapi peran aktif dan kreatif dalam memahami, menghayati, dan bertindak.  Representasi merupakan kajian penting dalam kehidupan sosial dan budaya, terutama untuk memaknai bagaimana dunia ditampilkan dalam mediaAbstract:This study wants to reveal the concepts of representation, ideology and reconstruction in the media with the study of hypodermic needle theory analysis. This research shows that the media with its hypodermic needle theory can inject what is made and packaged to the general public, with tremendous influence. Media representation is not only a process of giving meaning but an active and creative role in understanding, living and acting. Representation is an important study in social and cultural life, especially to understand how the world is displayed in the media.
Kontribusi Pemikiran Roland Barthes (Cultural Studies) Terhadap Studi Komunikasi Ulfatun Hasanah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.112 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2535

Abstract

Abstrak:Perkembangan baru dalam diskursus ilmu sosial yang dimotori oleh munculnya pemikiran-pemikiran Neomarxis Madzab Frankfurt  dengan Teori Kritisnya, menghadirkan penyegaran-penyegaran dalam menyikapi realitas sosial yang sesungguhnya serba sublime, serba cair. Roland Barthes adalah salah satu tokoh cultural studies dari Prancis yang cenderung lebih memperlakukan teori budaya atau budaya popular sebagai sebuah proses pembentukan wacana (discursive formation).  Salah satu penyegaran ini mengemuka dalam cultural studies yang berupaya mendobrak dominasi dan arogansi negara-negara yang mentahbiskan diri berperadaban tinggi di tengah budaya dan peradaban lain. Bertitik tolak dari semangat egalitarian yang tinggi, cultural studies juga menghadirkan perspektif baru terhadap fenomena komunikasi. Melalu pelbagai metodologinya, cultural studies berupaya mengkaji komunikasi dari subjektivitasnya, yang nyata-nyata tampak cair, berkat dialektika di antara setiap pelaku komunikasi, yang tidak lagi dibatasi dalam kerangka subjek-objek. Lewat cultural studies pula, bisa diungkap bagaimana produksi tanda yang mewujud dalam setiap bentuk komunikasi sesungguhnya merupakan hasil kerja entintas tertentu yang berusaha menghegemoni dunia ideologi disadari atau tidak. Hasil dalam penelitian ini adalah mengupas tokoh “cultural studies”: Roland Barthes dalam perspektif studi komunikasi.Abstract:New developments in the social science discourse driven by the emergence of the thoughts of Neomarxis Madzab Frankfurt with their Critical Theory, presenting refresher in addressing social realities that are completely sublime and liquidly. Roland Barthes is a cultural studies figure from France who tends to treat culture theory or popular culture as a process of discursive formation. One of these refresheres surfaced in cultural studies that sought to break the domination and arrogance of countries that ordained themselves to high civilization amid other cultures and civilizations. Starting with a high egalitarian spirit, cultural studies also present a new perspective on the phenomenon of communication. Through its various methodologies, cultural studies seek to examine communication from its subjectivity, which obviously appears to be liquid, due to the dialectics between each communication agent, which is no longer restricted in the subject-object framework. Through cultural studies as well, it can be revealed how the production of signs that manifest in every form of communication is actually the result of a particular work that seeks to hegemony the ideological world consciously or not. The results in this study are to explore the character of "cultural studies": Roland Barthes in the perspective of communication studies.
New Era and Islam (Ketegangan Islam Terhadap Makna Realitas) Akhmad Ramidi
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.114 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2536

Abstract

Abstrak:Tujuan dari tulisan ini adalah membahas tentang gerakan-gerakan yang dilakukan dan dalam merespon perkembangan dan kemajuan kebudayaan barat dalam bidang ilmu pengetahuan ataupun sains. Intelektual muslim dalam menanggapi hal tersebut dianggap sebagai zaman yang absurd dan menimbulkan semacam perlawanan terhadap realitas kehidupan ini.Permasalahan ini berawal dari konsep nation-state (Negara-bangsa) yang menilai dan mengancam nilai-nilai eksistensi dari agama dan muncul gerakan separatis dan pengklaiman bahwa konsep khilafah adalah salah satu jalan atau metode untuk mengembalikan kejayaan islam. Saat ini, intelektual muslim semangat dalam memahami realitas namun tidak bisa menyesuaikan diri karena doktrin-dokrin dalam agama, maka diperlukan semacam desain untuk memahaminya yaitu islam bukan hanya tentang halal dan haram dan membutuhkan pembongkaran terhadap pemahaman-pemahaman para ahli Fiqh. Oleh karenanya fokus tulisan ini melihat Islam dalam sejarah dan memaparkan Islam yang stagnan terhadap modernitas dan tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan peradaban ketika dibenturkan sama doktrin dalam agama yaitu masalah keyakinan (beliefs) serta menjelaskan keragaman dalam islam. tulisan ini mengkaji dan membahas islam dengan pendekatan antropologi sebagai metode untuk melakukan analisis. Hasil dari tulisan ini adalah umat muslim secara realita belum mampu hidup berdampingan dengan modernitas yang menampilkan semacam kesex-an dan life style. Abstract:The purpose of this paper is to discuss the movements carried out and in response to the development and progress of western culture in the fields of science or science. Muslim intellectuals in responding to this are considered as an absurd era and cause a kind of resistance to the reality of this life. This problem starts from the concept of nation-state (nation-state) which assesses and threatens the values of existence of religion and separatist movements and claims appear the concept of khilafah is one way or method to restore the glory of Islam. At present, Muslim intellectuals are enthusiastic in understanding reality but cannot adapt themselves because of doctrines in religion, so a design is needed to understand it, which Islam is not only about halal and haram and requires demolition of the Fiqh experts' understanding. Therefore the focus of this paper is to look at Islam in history and expose Islam that is stagnant with modernity and cannot adapt itself to civilization when it is clashed with doctrines in religion, namely the problem of beliefs and explains the diversity in Islam. This paper examines and discusses Islam with an anthropological approach as a method for conducting analysis. The result of this paper is that Muslims have not been able to live side by side with modernity that displays a kind of sex and life style.

Page 3 of 10 | Total Record : 96