cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Al-I´lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 25988883     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Komunikasi dan Dakwah merupakan isu yang saban hari semakin "panas". Komunikasi selalu menjadi panas karena isu-isu besar hari-hari ini muncul karena ulah. Komunikasi baik media, komunikator maupun konten komunikasi itu sendiri. Manakala dakwah merupakan "program agama" yang tidak mungkin lepas dari komunikasi maka tak berlebihan, jika komunikasi dan dakwah ibarat dua sisi mata uang yang berdampingan. Atas alasan inilah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram merasa perlu menghadirkan Al-I'lam sebagai media untuk mengkaji dan menganalisa segala tetek bengek yang berkaitan dengan dua isu besar tersebut.
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
Political Marketing Elit Lokal Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Nusa Tenggara Barat Fathurrijal Fathurrijal
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.071 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.534

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mengkaji penerapan komunikasi pemasaran politik (Political Marketing Communication) oleh Elit-elit Lokaldi beberapa momentum pemilihan umum kepala daerah di Nusa Tenggara Barat. Keberadaan elit lokal di NTB yang dulu hanya sebagai vote getter, kini telah menjelma menjadi tokoh politik yang siap berkompetisi dengan para politisi dalam merebut kepemimpinan formal di tingkat lokal. Kemampuan elit-elit lokal dalam menarasikan visi-misi politiknya tidak bisa dipandang sebelah mata oleh politisi-politisi murni yang selama ini menguasai struktural partai politik. Keterbukaan Demokrasi harus dijadikan sebagai media dan momentum untuk mendudukkan semua elemen masyarakat pemilih yang memiliki hak yang sama, sama-sama bisa diusulkan dan dipilih menjadi pemimpin-pemimpin birokrasi. Jalur politik adalah salah satu jalur yang memungkinkan elit lokal untuk bisa duduk mengisi pergantian kepemimpinan di level eksekutif dan legislatif. Provinsi NTB, sebagai salah satu daerah yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah sudah beberapa prioede kepemimpinan kini telah dipimpin oleh elit lokal yang berasal dari tokoh keagamaan, begitu juga di beberapa Kabupaten Kota, kaum birokrat sedikit demi sedikit mulai tergeser dari kursi kepemimpinan eksekutif.Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran Politik, Elit Lokal, Politik, Demokrasi, Pilihan Kepala Daerah=================================================Abstract : This paper analyzed the application of political marketing communication by Local Elites in some of the momentum of Local Leader Elections in West Nusa Tenggara. The existence of local elites in NTB, which used to only be a getter vote, has now become a political figure who is ready to compete with politicians in seizing formal leadership at the local level. The ability of local elites to narrate their political vision and mission cannot be underestimated by pure politicians who have so far mastered the structure of political parties. Openness of Democracy must be used as a medium and momentum to seat all elements of the voting community who have the same rights, both can be proposed and elected as bureaucratic leaders. The political path is one of the pathways that allow local elites to sit in to fill leadership changes at the executive and legislative levels. NTB Province, as one of the regions that carried out Local Leader elections for several periods of leadership has now been led by local elites from religious figures, as well as in several districts, the Bureaucrats have gradually moved away from the executive leadership chair.Keywords: Political Marketing Communication,  Local Elite,  Politic, Democracy,Local Leader Elections
Peran Program Reporter on Campus RRI Mataram Dalam Meningkatkan Kemampuan Jurnalistik Mahasiswa KPI Universitas Muhammadiyah Mataram Muhammad Syaoki; Endang Rahmawati
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.2 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.539

Abstract

Abstrak:Media massa mengalami perkembangan yang pesat, selain menyampaikan informasi kepada masyarakat media juga memiliki tugas mendidik publik melalui literasi media. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan program reporter on campus dalam upaya menumbuhkembangkan literasi media khususnya di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program reporter on campus sangat menunjang kemampuan mahasiswa baik dalam aspek teoritis maupun aplikatif.Kata Kunci: Radio, Reporter on Campus, Mahasiswa JurnalistikAbstract: The mass media experienced development fastly, in addition to conveying information to the media community also had the task of educating the public through media literacy. Using qualitative descriptive method, this study aims to see the role of on campus reporter program in an effort to develop media literacy, especially among students. The results of this study indicated that on the campus reporter program supports greatly the ability of students in both theoretical and applicative aspects.Keywords: Radio, Reporter on Campus, Student, Journalism
Pandangan Laki-Laki Terhadap Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng Qudratullah Qudratullah; Nurul Fitrianti
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.33 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.535

Abstract

Abstrak:Sosialisasi yang tepat tentang Program KB yang dipelopori oleh BKKBN dan Bidan Puskesmas perlu dilakukan dengan terjun langsung dalam lingkungan masyarakat dan melalui media massa untuk memberikan pemahaman, informasi-informasi program KB kepada seluruh masyarakat tanpa mengenal tingkat pendidikan, agama, serta strata sosial sebagai upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dengan cara mempersuasi masyarakat lebih dekat agar mereka dapat mengatur perkawinan, reproduksi, jarak kelahiran, serta memiliki jumlah anak yang ideal. Kendala sosialisasi program KB kadangkala selalu ditemukan, salah satunya di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng, yang mana memiliki Jarak dari ibu kota kecamatan + 2,5 km dan jarak dari ibu kota Kabupaten + 23 km. Jarak tempuh wilayah Desa Bonto Lojong dari Ibu kota Kabupaten Bantaeng + 35 menit. Desa Bonto Lojong memiliki luas wilayah 4.039,21 km2 dengan jumlah Penduduk 2.890.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deksriptif, dengan pendekatan teori persepsi disajikan secara deskritif analitik kualitatif. Dengan sumber data primer dan sekunder yang dimiliki, serta teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, akan cukup digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan secara konprehensif tentang berbagai pandangan masyarakat terhadap sosialisasi program KB di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng. Kesimpulan dari penelitian ini di dapat bahwa laki-laki di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng belum pernah mendapatkan sosialisasi secara langsung dari pihak tertentu mengenai program KB sehingga pemahaman mereka tidak begitu banyak mengenai program KB. Sedangkan untuk mengenai sosialisasi iklan KB di televisi, dianggap belum efektif dan kurang berpengaruh bagi masyarakat di desa itu.Kata Kunci: Program KB, Sosialiasasi, Teori Persepsi Abstract : Socialization properly of family planning (KB) programs spearheaded by BKKBN and Puskesmas’s Midwives needs to be done in the community directly and through the mass media to provide understanding, information of KB programs to all communities without knowing the level of education, religion, and social strata, as a government efforts for alleviate poverty by closer persuading to the people so that they could regulate their marriage, reproduction, birth spacing, and have the ideal number of their children. Constraints on the socialization of KB programs are sometimes always found, one of which is in the village of Bonto Lojong, Ulu Ere Subdistrict, Bantaeng Regency, which has a distance from the capital of the subdistrict + 2.5 km and the distance from the capital of the District + 23 km. Distance of Bonto Lojong Village from Bantaeng Regency + 35 minutes. Bonto Lojong Village has an area of 4,039.21 km2 with a population of 2,890.This research uses qualitative research methods, with a perception theory and approach presented with qualitative analytical descriptive. Primary and secondary data sources that are owned, as well as data collection techniques through observation, in-depth interviews and documentation, it will be sufficient to be used to achieve the objectives of this research, namely to describe comprehensively the various views of the community towards the socialization of KB programs in the village of Bonto Lojong, Ulu Ere District Bantaeng.The conclusion of this research are that men in Bonto Lojong Village, Ulu Ere Subdistrict, Bantaeng District have never received direct socialization from certain parties regarding the KB program so that their understanding is not so much about the KB program, also for the socialization of KB advertisements on television, it is considered ineffective and less influential for the people in the village.Keywords: KB Program, Socialization, Perception theory
Keris Sebagai Jimat Dengan Pendekatan Ilmu Kalam Ulfatun Hasanah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.892 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.541

Abstract

Abstrak: Keris sebagai alat untuk perlindungan dari ancaman-ancaman yang bersifat fisik maupun non fisik.  Menurut Islam keris diperbolehkan sebagai alat perlindungan diri, yang tidak diperbolehkan Islam apabila keris disalahgunakan sebagai azimat (jimat). Hukum percaya keris sebagai azimat (jimat) dalam Islam adalah haram dan salah satu perbuatan musyrik (dosa besar). Pendekatan berarti cara pandang, paradigma, metodologi. Pendekatan ilmu kalam adalah cara pandang atau analisis terhadap masalah ketuhanan dengan menggunakan norma-norma agama atau simbol-simbol keagamaan yang ada. Signifikansi kajian ini adalah untuk menunjukkan keris sebagai jimat dengan pendekatan ilmu kalam.Kata Kunci:Keris, Jimat, Pendekatan Ilmu KalamAbstract: Keris is sort of Java traditional weapon for protection from threats that are both physical and non-physical. According to Islam, the keris is allowed only as a means of personal protection, which Islam is not permitted if the keris is misused as a talisman (amulet). Islam’s law believes keris uses as a talisman (amulet) is haram and one of the idolatrous acts (big sin). The approach means perspective, paradigm, and methodology. The Kalam science’s approach is a way of look or analyzing the problem of divinity by using religious norms or existing religious symbols. The significance of this study is to show how the keris as a talisman analyzed by Kalam science’s approach.Keywords: Keris, Talisman, Kalam Studies Approach
Pemilih Muda, Sosial Media dan Partisipasi Pemilih Pada Pemilihan Kepala Daerah Tulungagung 2018 Luthfi Ulfa Ni’amah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.503 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.536

Abstract

Abstrak: Jumlah pemilih muda di Kabupaten Tulungagung mencapai 5% dari Daftar Pemilih Tetap. Para pemilih muda ini memiliki pola interaksi dan komunikasi yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Pemilih muda dipengaruhi oleh paparan media sosial yang tinggi dalam menentukan pilihan dan partisipasi politiknya. Penelitian ini ingin melihat informasi di media sosial yang disukai pemilih muda dalam membentuk pola partisipasi memilih mereka. Penelitian ini juga akan melihat intensitas memilih pemilih muda di Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian deskriptif kualitatif diperkuat data kuantitatif dinilai mampu membendah permasalahan. Pemilih muda di Kabupaten Tulungagung lebih menyukai konten informasi politik di media sosial yang lebih umum. Mereka lebih menyukai konten politik di tingkat nasional dan provinsi dibanding lokal. Kesadaran memilih para pemilih muda di Kabupaten Tulungagung juga sudah muncul. Mereka memilih bukan dikarenakan tren namun kesadaran atas pilihan dalam pemilihan kepala daerah akan ikut menentukan nasibnya.Kata Kunci: Pemilih muda, media sosial, partisipasi memilihAbstract: Existing Voter List data from General Election Commission shows at least 5% form Tulungagung voters are young. Young voters have different political interaction and communication pattern than the previous generation. Their voting and political participation behaviour is depends on social media exposure. This research wants to elaborate which kind of political content is likely most by young voters. This research also wants to elaborate Tulungagung's young voters voting intensity. Descriptive qualitative with additional quantitative data is choosen as research methods. Tulungagung's young voters prefer with general political information contents. They are preferred political information for both national and province level than local ones. They also vote based on their consciousness about the future of this nation than trend.Keyword: Young voters, social media, political participation
Media Dan Kritik Sosial (Analisis Pemberitaan Tanjung TV Terhadap Pemda KLU Terkait Penanganan Korban Gempa 2018) Ishanan Ishanan
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.023 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i2.1260

Abstract

Abstrak:Ada dua persoalan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) Apa saja kritik sosial terkait penanganan korban gempa 2018 yang dimuat di Tanjung TV? (2) Bagaimana kritik sosial terkait penanganan korban gempa 2018 dimuat di Tanjung TV? Untuk menjawab persoalan tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. van Djik, peneliti berusaha menjabarkan kritik sosial terhadap kebijakan Pemda KLU terkait penanganan korban gempa 2018. Berita yang peneliti analisis, adalah berita yang berkisar antara bulan Agustus 2018 s/d Desember 2018. Berita-berita itu juga penulis ambil secara acak. Caranya yakni dengan mengumpulkan dokumen video berita, kemudian berita dalam video itu peneliti narasikan dalam bentuk teks, dan teks itulah yanh kemudian dianalisa. Hasil dari penelitian tersebut adalah: (1) Kritik yang dimuat Tanjung TV terhap Pemda KLU terkait penanganan korban gempa sangat beragam, mulai dari kritik pendidikan, bantuan makanan, jaminan hidup, prestasi Pemda yang dinilai tak sesuai dengan keadaan masyarakat dan lainnya. (2) Tanjung TV memuat kritik sosial itu dengan membangun narasi yang saling berhubungan dari judul berita yang diangkat, sampai pada kesimpulan akhir yang ingin disampaikan dalam berita.  Abstract:There are two issues examined in this study, which are: (1) What are the social criticisms related to handling the victims of the 2018 earthquake published on Tanjung TV? (2) How are social criticisms related to handling the victims of the 2018 earthquake published on Tanjung TV? To answer this problem the researchers used descriptive qualitative methods. By using the critical discourse analysis approach of Teun A. van Djik's model, the researcher tries to elaborate on social criticism of the KLU Regional Government's policy related to handling the victims of the 2018 earthquake. The news that the researcher analyzes, is news that ranges from August 2018 to December 2018. News the authors also take randomly. The method is to collect news video documents, then the news in the video the researcher narrates in the form of text, and that text is then analyzed. The results of the study are: (1) Critics published by Tanjung TV on the KLU local government regarding the handling of earthquake victims are very diverse, ranging from criticisms of education, food assistance, life insurance, regional government achievements that are judged to be inconsistent with the situation of the community and others. (2) Tanjung TV contains social criticism by building interconnected narratives from the headlines raised, to the final conclusions to be conveyed in the news.
Dakwah Islam di Media Massa Rijal Mamdud
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 1 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.372 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i1.1366

Abstract

Abstrak:Kemajuan teknologi saat ini, telah mengantarkan perubahan dalam segala aspek kehidupan manusia khususnya dalam pemenuhan informasi. Masyarakat modern dalam memenuhi kebutuhan informasinya lebih mengandalkan media massa sebagai solusinya. Karena lebih mudah, cepat dan hemat, termasuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan agamaan mereka. Mereka tinggal duduk manis didepan kotak ajaib (internet, radio, koran dan televisi),  semua kebutuhan dan keingintahuannya akan tercukupi, mereka yaitu masyarakat menganggap apa yang di tampilkan dan ditayangkan oleh media massa adalah sebuah kebenaran yang tidak perlu diragukan lagi. Sehingga semua yang ada dimedia massa, masyarakat cenderung akan meniru atau melakukan apa yang di lihat dan di dengarkannya. Oleh karenanya dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang bagaimana masyarakat muslim memeahami agama dengan pesan-pesan dakwah islami yang baik dari media massa yaitu baik dari internet dan televisi. Realita lain mengatakan bahwa para pelaku dan pemilik media massa sekarang ini kebanyakan dari kalangan non muslim. Pastinya pesan dan informasi yang disampaikan lewat mediamassa juga akan sangat dipengaruhi oleh pengelolanya. Karena kita tahu bahwa media tidak bebas nilai. Sehingga fenomena tersebut juga menjadi perhatian penulis dalam kesempatan kali ini. Tulisan ini menunjukan bahwa dakwah lewat media massa menjadi sebuah keharusan. Baik lewat media massa berbentuk, koran, televisi, internet, majalah atau yang lainnya. Karena menurut hemat penulis kegiatan dakwah adalah kegiatan mengajak, dan untuk konteks sekarang kegiatan mengajak akan lebih efektif dan efisien apabila lewat media massa. Sehingga kegiatan dakwah natinya akan lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan masyarakat. Abstract:This study addresses two main issues, namely: 1) How is mediator interpersonal communication with litigants in the divorce process in the Tulungagung Religious Court?. To answer this problem, researchers used descriptive qualitative methods oriented to divorce case studies that took place in the Tulungagung District Religious Court. In order to obtain detailed data results, researchers used three methods of data collection, namely interviews, observation and documentation as non-human data sources. The results showed that 1) Mediators applied 5 principles of interpersonal communication in conducting mediation with litigants in divorce cases at the Tulungagung Religion court, namely: empathy, respect, can be heard or understood, clarity of messages, and a humble attitude that was shown through attitude and speech mediator, 2) The success of the mediator in interpersonal communication to reduce divorce rates in the Tulungagung Religious Court is caused by the firm and neutral attitude of the mediator in directing the litigant party and the open attitude of the litigant party.However, on the other hand, interpersonal communication sometimes shows low success because of the problem of complicated bargaining related to property, the firm attitude of the parties to divorce, and reluctance to follow the mediation process as a way to speed up the divorce process.
Urgensi Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Da’i Berkepribadian Positif Pada Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Univeritas Muhammadiyah Mataram (Eksperimental Studi) Nurliya Nimatul Rohmah; Endang Rahmawati
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.095 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i2.1256

Abstract

Abstrak:Ada dua persoalan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : Apakah urgensi pendidikan karakter bagi mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Mataram? Bagaimanakah bentuk kegiatan-kegiatan eksperimental studi pendidikan karakter dalam membentuk da’i berkepribadian positif mahasiswa KPI Universitas Muhammadiyah Mataram? Untuk menjawab persoalan tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimental studi. Peneliti menggunakan pendekatan ini untuk dapat menelaah urgensi pendidikan karakter bagi mahasiswa dalam membentuk da’i berkepribadian positif dalam mendukung visi KKN KPI UMMat    Abstract:There are two issues examined in this study, which are: What is the urgency of character education for students of Islamic Broadcasting Communication University of Muhammadiyah Mataram University? What is the form of the experimental activities of character education studies in shaping the positive personality preach of KPI students at the Muhammadiyah University of Mataram? To answer these problem researchers used a qualitative method using an experimental study approach. Researchers use this approach to be able to examine the urgency of character education for students in forming positive personality preachers in supporting the vision of KKN KPI UMMat
Kontribusi Pemikiran Auguste Comte (Positivisme) Terhadap Dasar Pengembangan Ilmu Dakwah Ulfatun Hasanah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 2 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.304 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i2.1261

Abstract

Abstrak:Auguste Comte (1798-1857) merupakan seorang filsuf dari Perancis penggagas dari aliran positivisme. Istilah ini mulai digunakan Comte pada karyanya “Cours de Philosophic Positive”. Di samping sebagai seorang filsuf, Auguste Comte juga mendapat sebutan sebagai “Bapak Sosiologi Modern”. Positivisme merupakan aliran pemikiran yang menekankan validitas data secara empirik-verifikatif, sehingga pengetahuan inderawi dijadikan sebagai satu-satunya norma bagi kegiatan ilmiah. Meskipun banyak kritik, tentunya sebagai hasil filsafat, positivisme Auguste Comte ini sangat berperan penting pada perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan lain seperti ilmu dakwah. Hasil dari penelitian ini adalah berupa sumbangan positivime Auguste Comte terhadap pengembangan ilmu dakwah dari aspek ontologi, epistomologi, dan aksiologi.    Abstract:Auguste Comte (1798-1857) was a French philosopher who initiated the flow of positivism. This term began to be used by Comte in his work "Cours de Philosophic Positive". Aside from being a philosopher, Auguste Comte also received the title as "Father of Modern Sociology". Positivism is a school of thought that emphasizes the validity of data empirically-verification, so that sensory knowledge is used as the only norm for scientific activity. Despite many criticisms, of course, as a result of philosophy, Auguste Comte's positivism was very important in the development of other sciences such as da'wah. The results of this study are in the form of the contribution of Auguste Comte's positivime to the development of da'wah from the aspects of ontology, epistomology, and axiology.
Arak-Arakan Simbol Warak Ngendog Sebagai Media Dakwah Ulfatun Hasanah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 1 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.955 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i1.1367

Abstract

Abstrak:Simbol Warak Ngendog merupakan kreativitas budaya Lokal yang menjadi maskot dalam arak-arakan tradisi ritual Dugderan masyarakat Kota Semarang. Warak Ngndog memiliki makna konotasi dan denotasi, yang sangat tinggi nilai-nilai filosofis yang dikandungnya. Warak Ngendog secara simbolik mencerminkan akulturasi budaya Jawa, Arab, dan Cina yang merefleksikan pesan-pesan edukatif ajaran moral Islami serta nilai harmoni kehidupan masyarakat multikultural. Interaksi sistemik ulama, pemerintah, masyarakat, ritual Dugderan, dan maskot Warak Ngendog sebagai simbol budaya berperan secara sinergis sebagai media dakwah. Hasil penelitian ini bahwa Warak Ngendog digunakan sebagai media/alat dalam berdakwah.    Abstract:The symbol of Warak Ngendog is capturing the local cultural creativity that has become the mascot in the Dugderan ritual tradition procession of the people of Semarang City. Warak Ngndog has connotation and denotation meaning, which are very high philosophical values they contain. Warak Ngendog symbolically reflects the acculturation of Javanese, Arabic and Chinese culture that reflects the educative messages of Islamic moral teachings and the harmony of life in multicultural societies. The systemic interaction of ulama, government, society, Dugderan rituals, and the mascot of Warak Ngendog as a cultural symbol play a synergistic role as propaganda media. The results of this study that Ngarakog Warak is used as a medium / tool for da'wah

Page 2 of 11 | Total Record : 108