cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2021): September 2021" : 13 Documents clear
Kearifan Lokal Suku Sumawa yang dapat Diintegrasikan dalam Pembelajaran PPKn SMP Yuliatin Yuliatin; Sawaludin Sawaludin; Muhammad Mabrur Haslan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.6832

Abstract

PPKn sebagai salah satu mata pelajaran yang dibelajarkan pada jenjang Pendidikan SMP menujukkan potensi untuk diintegrakannya kearifan lokal. Oleh karena itu, agar pembelajaran PPKn di wilayah Sumbawa menjadi kontekstual, maka kearifan lokal yang diintegrasikan idealnya adalah kearifan lokal Suku Samawa. Dengan demikian maka sangat penting penelitian dengan tujuan mengidentifikasi dan memetakkan kearifan lokal suku samawa yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran PPkn SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitataif deskripsti. Untuk mengempulkan data digunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat berbagai bentuk kearifan lokal masyarakat suku samawa yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran PPKn, meliputi kearifan loakal yang tidak berwujud nyata, yaitu bahasa daerah, khususnya bahasa lisan, yakni bahasa Samawa, dan juga kearifan lokal berwujud nyata, meliputi: (1) tradisi perkawinan antara lain tradisi Bakatoan/meminang, Tradisi Nyorong/mengantar mahar, tradisi Barodak, (2) pakaian adat, yakni baju Lamung untuk perempuan, dan baju Gadu untuk laki-laki, (3) rumah adat, yaitu istana dalam lokal yang ditopang 99 tiang sesuai dengan jumlah asamaul husna, Berbagai bentuk kearifan lokal tersebut menjadi identitas Suku Samawa sehingga dapat diintegrasikan dalam pembelajaran untuk membantu siswa mencapai  Kompetensi Dasar (KD), antara lain KD. 3.6, Kelas VII semester II, yaitu “Memahami keberagaman suku agama, rasa, budaya, dan gender”.Civics as one of the subjects taught at the junior high school level shows the potential for the integration of local wisdom. Therefore, in order for Civics learning in the Sumbawa region to be contextual, the ideally integrated local wisdom is the local wisdom of the Samawa Tribe. Thus, it is very important research with the aim of identifying and mapping the local wisdom of the Samawa tribe that can be integrated in PPkn SMP learning. The type of research used is descriptive qualitative research. To collect data, interview, observation, and documentation techniques were used. The results of the study show that there are various forms of local wisdom of the Samawa tribe that can be integrated in Civics learning, including local wisdom that is not tangible, namely regional languages, especially spoken language, namely Samawa language, and also tangible local wisdom, including: (1 ) marriage traditions include the Bakatoan tradition/ask, the Nyorong tradition/deliver the dowry, the Barodak tradition, (2) traditional clothing, namely Lamung clothes for women, and Gadu clothes for men, (3) traditional houses, namely the local inner palace which supported by 99 pillars according to the number of asamaul husna, these various forms of local wisdom become the identity of the Samawa tribe so that they can be integrated in learning to help students achieve Basic Competence (KD), including KD. 3.6, Class VII semester II, namely "Understanding the diversity of religious ethnicities, tastes, culture, and gender".
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA MERARIQ PADA MASYARAKAT SUKU SASAK Muhammad Mabrur Haslan; Dahlan Dahlan; Ahmad Fauzan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.6835

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya merariq pada masyarakat suku sasak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah, wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya merariq pada masyarakat suku sasak sebagai berikut: (1) perbedaan strata atau kelas (2) faktor budaya yang dilakukan secara turun temurun. 3) faktor ekonomi  (4) faktor persaingan.  (5) faktor perjodohanThe purpose of this study is:  (1)  to identify factors influence merariq  at Sasak Tribe Community.  The method of research in the shape case study. Meanwhile  the technique in collecting the data is in-depth interview, obervation, and documentation. Furthermore data analysis conducted completely during data collection in very focus of activities and every finishing data collection. The Results of research  to identify  factors influence merariq  at Sasak Tribe Community etc (1) discrimination strata and class fa(2) hereditary culture factors (3) economic factors (4) competition factors (5) matchmaking factors
Faktor-Faktor Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Perundungan(Bullying) pada Siswa SMPN Se-Kecamatan Kediri Lombok Barat Muhammad Mabrur Haslan; Sawaludin Sawaludin; Ahmad Fauzan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.6836

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perundungan (bullying) bagi siswa SMP Negeri Se-Kecamatan Kediri Lombok Barat. Hasil Penelitian sebagai berikut: faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perundungan (bullying) bagi siswa SMP Negeri Se-Kecamatan Kediri Lombok Barat yaitu: faktor keluarga (perceraian orang tua, orang tua yang bekerja di luar negeri), faktor , faktor ekonomi, dan faktor lingkungan sosialThis study aims:  to identify factors influence behavior bullying for yunior high school Kediri Disrtrict West Lombok (3) to identify impact behavior bullying for yunior high school Kediri District West Lombok.The Results of research etc: to identify factors influence behavior bullying for yunior high school Kediri Disrtrict West Lombok, such as: family problem factor (divorce, labor), economic factor, and social invironment
Penyebab Terjadinya Kekerasan Terhadap Anak (Studi Kasus di Kabupaten Sumbawa) Edy Kurniawansyah; Dahlan Dahlan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.6866

Abstract

Anak merupakan karunia Allah SWT yang harus mendapat perlindungan, bimbingan, dan pembinaan secara konsisten karena didalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya, sehingga ia memiliki hak-hak asasi yang sama seperti hak-hak asasi yang dimiliki oleh individu-individu lainnya. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengolahan data akan dianalisis dan diolah secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak yaitu timbulnya hasrat seksual secara alamiah yang tidak diiringi pengendalian diri, kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, pergaulan bebas, kondisi ekonomi, pengaruh media pornografi dan pengaruh lingkunganChildren are a gift from Allah SWT who must receive protection, guidance, and guidance consistently, because they have inherent dignity as a whole human being, so that they have the same human rights as other individuals. The formulation of the problem in this study is what causes violence against children in Sumbawa Regency. This research is a type of descriptive qualitative research. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. Data processing will be analyzed and processed in a qualitative descriptive manner. The results showed that the causes of violence against children were the emergence of natural sexual desires that were not accompanied by self-control, lack of parental supervision of children, promiscuity, economic conditions, the influence of pornographic media and environmental influences.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda nanang andhiyan Mergining Mei; Elis Anita Farida; Anna Kridaningsih
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.4773

Abstract

Penggunaan media sosial bagi generasi muda dapat meningkatkan interaksi antar penggunanya tanpa terbatas jarak dan waktu. Kemudahan melakukan interaksi memberikan dampak dengan semakin mudahnya untuk berkomunikasi baik menyampaikan berita/pesan dan memberikan respon berupa kritik maupun saran. Salah satu dampak negatif yang dapat terjadi yaitu menyampaikan pesan berupa ajakan untuk menamamkan ujaran kebencian terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian dilakukan untuk mengkaji tentang pengaruh media sosial terhadap wawasan kebangsaan pada generasi muda di Kelurahan Gunung Gedangan Kota Mojokerto. Penelitian survey dengan variabel bebas (X) yaitu media sosial dan variabel terikat (Y) yaitu wawasan kebangsaan. Berdasarkan hasil olah data diperoleh signifikansi (Sig) sebesar 0,020 < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa media sosial (X) berpengaruh terhadap wawasan kebangsaan (Y).
Dampak Pembelajaran Dalam Jaring Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran PKn Hafsah Hafsah; Zaini Bidaya; Muammar Kadafi
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8129

Abstract

Dampak menurunya prestasi siswa dapat dipengaruhi oleh pergaulan remaja, motivasi belajar kurang, kurangnya inovasi pendidik. Dengan demikian pembelajaran perlu dilakukan inovasi agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. tujuan dalam artikel ini menjelaskan dampak pembelajaran dalam jaring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Jumlah sampel penelitian yang telah digunakan sebanyak 40 orang, kemudian pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi dan observasi, instrument penelitian yang telah digunakan yaitu validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji prasyarat, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dampak yang signifikan pada pembelajaran dalam jaring terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn sebesar 82,25 sementara 17,75 dipengaruhi variable lainnya. Adanya dampak pembelajaran tersebut dikarenakan proses pembelajaran dalam jaringan menggunakan aplikasi WhatsApp, Zoom Meetting, dan Google Classroom. Selain itu pembelajaran dalam jaringan memiliki kendala pada ketersediaan kuota internet yang kurang sehingga proses pembelajarannya sebagian dilakukan tata muka seperti mengunjungi rumah siswa.The impact of declining student achievement can be influenced by adolescent relationships, lack of learning motivation, lack of educator innovation. Thus learning needs to be innovated so that student learning achievement can increase. The purpose of this article is to explain the impact of online learning on student learning outcomes in Civics subjects. This research method uses quantitative research with an experimental approach. The number of research samples that have been used as many as 40 people, then data collection using tests, documentation and observations, research instruments that have been used are validity and reliability. Data analysis used prerequisite test, normality test, homogeneity test, and hypothesis testing. The results showed that there was a significant impact on online learning on student learning outcomes in Civics subjects of 82.25 while 17.75 was influenced by other variables. The impact of this learning is due to the online learning process using the WhatsApp application, Zoom Meeting, and Google Classroom. In addition, online learning has problems with the availability of insufficient internet quota so that the learning process is partly carried out face-to-face such as visiting students' homes
Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja pada Kantor SAMSAT Selong Sania Al Zahra; Ni Nyoman Yuliati; Muhammad Wahyullah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.7794

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Kantor SAMSAT Selong diukur dengan menggunakan Metode Balanced Scorecard. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling. Hasil penelitian diukur menggunakan value for money dengan hasil yang baik, persepektif pelanggan menunjukkan hasil yang baik berdasarkan 3 indikator, persepektif proses bisnis internal menunjukkan hasil yang sangat baik berdasarkan 7 indikator, serta persepektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan hasil yang baik. Kantor SAMSAT Selong harus lebih memperhatikan kualitas pelayanan dengan baik terhadap pelanggan dan meningkatkan kinerja terhadap pegawai.Abstract:  This study aims to determine the performance of the Selong SAMSAT Office when measured using the Balanced Scorecard Method. This type of research is descriptive research. Where customers are taxpayers, the sample is taken by using incidental sampling and the employees of the Selong SAMSAT office using saturated sampling. The results using value for money with good results, the customer perspective shows good results based on 3 indicators, the internal business process perspective shows excellent results based on 7 indicators, as well as the learning and teaching perspective. growth shows good results. The Selong SAMSAT Office should pay more attention to the quality of service to customers and improve performance of employees.
Hukum Adat Manggarai Barat dalam Penyelesaian Harta Warisan Wayan Resmini; Abdul Sakban; Havivi Indriyuni
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8238

Abstract

: Masyarakat Manggarai Barat merupakan masyarakat yang kental adat istiadat maupun budaya, terutama melestarikan budaya adat pembagian harta warisan untuk anak laki-laki maupun anak perempuan. Dalam budaya Manggarai ada beberapa harta warisan yang dapat dibagikan orang tua kepada anak kandungnya berupa  tanah, lembu liar, kerbau, ladang, sawah dll. Seiring meningkatnya jumlah penduduk, pengaruh globalisasi, teknologi semakin canggih dan kebijakan aturan hukum di Indonesia terutama hukum warisan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat adat Manggarai dalam melakukan pembagian warisan kepada pewarisnya. Metode penelitian yang telah digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normative dan studi kasus. Subyek penelitian yang telah dilibatkan dalam penelitian ini adalah tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat dan aparat desa. Pengumpulan data yang telah dilakukan menggunakan observasi, interview, observasi dan studi literature. Analisis data menggunakan analisis deskriptif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat manggarai barat menganut asas patrilineal dalam pembagian harta warisan dimana pembagian harta warisan lebih banyak untuk anak laki-laki karena menurut adat manggarai anak laki-laki memiliki tanggung jawab tinggal bersama orang tuanya meskipun tidak dalam satu rumah, sementara anak perempuan tidak berikan harta warisan karena setelah anak perempuan ini menikah maka akan mendapatkan harta warisan yang ada pada suaminya. Masyarakat adat di Desa Golo Leleng sebagian menganut system mayorat laki-laki, yang apabila anak laki-laki tertua pada saat tertua  pada saat pewaris meninggal atau anak laki-laki sulung (atau keturunan laki-laki) merupakan ahli waris tunggal. Anak laki-laki tertua sebagai pengganti orang tua yang telah meninggal dunia bukanlah pemilik harta peninggalan ia berkedudukan sebagaimana dapat orang tua mempunyai kewajiban mengurus anggota keluarga yang lain yang ditinggalkan, termasuk mengurus ibu apabila ayah yang meninggal dan begitu juga sebaliknya, berkewajiban mengurus ayah apabila ibu yang meninggal.The West Manggarai community is a society that is thick with customs and culture, especially preserving the customary culture of dividing inheritance for boys and girls. In Manggarai culture, there are several inheritances that parents can share with their biological children in the form of land, wild oxen, buffalo, fields, rice fields, etc. Along with the increasing population, the influence of globalization, increasingly sophisticated technology and the rule of law in Indonesia, especially inheritance law, can influence the behavior of the Manggarai indigenous people in distributing inheritance to their heirs. The research method that has been used in this research is qualitative research with a normative juridical approach and case studies. Research subjects who have been involved in this research are traditional leaders, religious leaders, youth leaders and community leaders and village officials. Data collection has been done using observation, interviews, observations and literature studies. Data analysis used interactive descriptive analysis. The results show that the West Manggarai community adheres to the patrilineal principle in the distribution of inheritance where the distribution of inheritance is more for boys because according to Manggarai custom, boys have the responsibility to live with their parents even though they are not in the same house, while girls do not. give inheritance because after this daughter is married, she will get the inheritance that is in her husband. Indigenous peoples in Golo Leleng Village partially adhere to the male majority system, in which the eldest son is the oldest when the heir dies or the eldest son (or male offspring) is the sole heir. The eldest son as a substitute for parents who have died is not the owner of the inheritance, he is domiciled as can parents have the obligation to take care of other family members who are left behind, including taking care of the mother if the father dies and vice versa, is obliged to take care of the father if the mother who died.
Wewenang Badan Pengawas Pemilu Terhadap Pelanggaran Pemilu oleh Aparatur Sipil Negara Dalam Pemilu Kepala Daerah Siti Hasanah; Sri Rejeki
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.7795

Abstract

AbstrakProblem pelanggaran pemilu oleh Aparatur Sipil Negara dalam Pemilu Kepala Daerah sulit terbendung. Kontrol regulasi melalui Undang-Undang Pemilu Kepala Daerah, Undang-Undang Penyelenggara Pemilu, Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil belum berhasil menuntaskan kasus pelanggaran pemilu oleh aparatur sipil negara dalam Pemilu Kepala Daerah. Alasan mendasar yang melatarbelakangi hal tersebut karena keterbatasan intervensi yuridis Bawaslu dalam menindaklanjuti surat rekomendasi pelanggaran pemilu oleh aparatur sipil negara. Melalui penguatan intervensi yuridis Bawaslu dalam menindaklanjuti surat rekomendasi pelanggaran pemilu oleh aparatur sipil negara merupakan solusi efektif penyelesaian permasalahan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif (doktriner) yang menggunakan pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan sejarah (historical approach), pendekatan perundang-undangan (statuta approach). AbstractThe problem of election violations by the State Civil Apparatus in regional head elections is difficult to contain. Regulatory control through the Regional Head Election Law, the Election Organizing Law, the State Civil Apparatus Act, the Government Regulation on Civil Servant Discipline has not succeeded in resolving cases of election violations by the state civil apparatus in regional head elections. The fundamental reason behind this is due to the limitations of Bawaslu's juridical intervention in following up on the letter of recommendation of election violations by the state civil apparatus. Through strengthening the juridical intervention of Bawaslu in following up on the letter of recommendation of election violations by the state civil apparatus is an effective solution to the problem. This research is a normative (doctrinaire) legal research that uses a conceptual approach (conceptual approach), historical approach (historical approach), legislative approach (statute approach). 
Studi Politik dan Hukum Terhadap Tarian Kalero Masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Zedi Muttaqin; Maemunah Maemunah; Kristina Nona Woro
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8250

Abstract

Tarian Kalero merupakan tarian klasik yang masih tetap dipelajari oleh Masyarakat Donggo sampai sekarang, tarian kalero ini termasuk tarian yang mempunyai nilai original yang kental dengan adat setempat karena sejak dulu hingga sekarang gerakan tarian kalero tetap sama dan tidak ada modifikasi. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian yang didapatkan yang telah diidentifikasi untuk memberikan infromasi penelitian ini adalah tokoh adat sebanyak 4 orang, tokoh agama sebanyak 3 orang, tokoh masyarakat 4 orang dan aparat desa Mbawa seperti kepala desa, sekretaris desa, para kaur desa. Selain itu informan juga dilibatkan adalah pemberhati budaya di masyarakat bima. Pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu obervasi, interview dan dokumentasi. Analisis ini dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, verifikasi data, pemiliha data dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam upacara  pelaksanaan tarian kalero yaitu nilai soaial, gotong royong, religi, oraganisasi, mufakat,  dan nilai kesenian. Aspek politik dalam tradisional tarian kalero masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima menunjukkan bahwa masyarakat donggo dalam menyambut tamu Negara, pemerintah daerah, bupati, gubernur maupun aparat Negara lainnya yang datang ke wilayah Donggo maka masyarakat menyambut dengan ritual tarian kalero. Adanya tarian kalero mengundang masyarakat banyak untuk dapat menyaksikan pagelaran tarian tersebut serta melihat dan menyambut para tamu yang datang. Aspek hukum dalam tradisional tarian kalero bahwa tradisi ritual tarian kalero masyarakat Donggo perlu diberikan perlindungan hukum terhadap legalitas sebagai kebudayaan masyarakat donggo asli, karena sumber kebudayaan daerah merupakan sumber kebudayaan nasional yang memiliki nilai kulturalistik kedaerahan.Kalero dance is a classical dance that is still being studied by the Donggo people until now, this kalero dance is a dance that has original values that are thick with local customs because from the past until now the kalero dance movements have remained the same and there are no modifications. The research method used in this study uses qualitative research with a descriptive approach. The research subjects that have been identified to provide information for this research are 4 traditional leaders, 3 religious leaders, 4 community leaders and Mbawa village officials such as village heads, village secretaries, village heads. In addition, the informants also involved are cultural observers in the Bima community. Data collection uses 3 methods, namely observation, interview and documentation. This analysis is carried out with the stages of data collection, data verification, data selection and data inference. The results of the study indicate that the values contained in the ceremony of carrying out the kalero dance are social values, mutual cooperation, religion, organization, consensus, and artistic values. The political aspect in the traditional kalero dance of the Mbawa community, Donggo District, Bima Regency, shows that the Donggo community in welcoming state guests, local governments, regents, governors and other state officials who come to the Donggo area, the community welcomes the kalero dance ritual. The existence of the kalero dance invites many people to be able to watch the dance performance and see and welcome the guests who come. The legal aspect in the traditional kalero dance is that the ritual tradition of the kalero dance of the Donggo community needs to be given legal protection against legality as the culture of the indigenous Donggo community, because the source of regional culture is a source of national culture that has regional culturalistic values.

Page 1 of 2 | Total Record : 13