cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 50 Documents
DRAMATURGIS KOMUNIKASI POLITIK PERSATUAN ISLAM (PERSIS) KOSWARA, IWAN; GEMIHARTO, ILHAM
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.119 KB)

Abstract

Fenomena menarik tentang situasi perpolitikan di Indonesia, berimbas terhadap lahirnya partai-partai politik. tidak terkecuali Partai-Partai Politik yang berlatar belakang keagamaan khususnya Partai Politik Islam, seperti PKB dan PKS. Salah satu organisasi keagamaan yaitu Persatuan Islam (PERSIS), yang menyalurkan aspirasi politiknya melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tentunya Sebagai ormas keagamaan, yang berdiri dalam dua sisi Agama dan Politik, kehadirannya dalam kancah politik tentu telah memunculkan bagaimana Persis memainkan kinerja komunikasi politiknya. Berdasarkan fenomena inilah penulis tertarik untuk mengkaji masalah tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui; 1). Bagaimana komunikasi politik yang dijalankan anggota jamaah persatuan islam dalam memainkan peran politiknya. 2) Bagaimana strategi komunikasi politik yang dijalankan oleh anggota (jamaah) persatuan islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif, analisis kajian didasarkan pada reduksi data, menyajikan data serta menyimpulkan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa melalui manuper komunikasi politik yang dilakukannya jamaah persatuan islam telah menunjukkan eksistensinya sebagai politisi yang handal dalam kancah politik.
ANALISIS PERENCANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V DI PEKANBARU - (Studi tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkingan PTPN V) WIRMAN, WELLY
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.605 KB)

Abstract

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT. Perkebunan Nusantara V mengimplementasikan program CSRnya melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program ini berbentuk pemberian pinjaman modal kerja kepada sector usaha kecil, mikro dan koperasi dengan imbal jasa ( bunga ) yang terjangkau. Didalam pelaksanaannya masih banyak keluhan atau penilaian masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat dimana pelaksanaan program kadang kala terkesan hanya sekedar menyelesaikan atau mengejar terlaksananya apa yang sudah direncanakan baik fisik maupun non fisik tanpa memperhatikan dampak atau tindak lanjut dari program tersebut. Hal ini akan semakin sering kita dengar ketika pola pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat meninggalkan prinsip partisipatif (partisipatori) dalam tahapan aktivitas program. Dalam hal ini komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung program pembangunan masyarakat. Banyak program di bidang pembangunan masyarakat sekitar mengalami kegagalan karena tidak disertai perencanaan komunikasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tahap-tahap perencanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan oleh PT Perkebunan Nusantara V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Perkebunan Nusantara V yang berlokasi di Pekanbaru Riau, telah melakukan atau melaksanakan perencanaan program PKBL dengan cukup baik, namun demikian masih ada tahapan-tahapan perencanaan progam yang perlu dilengkapi atau disempurnakan guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal. PT Perkebunan Nusantara V belum melaksanakan perencanaan komunikasi secara khusus karena hasil lapangan belum menunjukkan secara jelas adanya perencanaan terkait sumberdaya komunikasi seperti perencanaan terhadap sumber, pesan, media dan khalayak serta efeknya. Keywords: Perencanaan komunikasi, Program CSR PTPN V, PKBL
MEMBANGUN BRAND WARUNK UPNORMAL SEBAGAI WARUNG INDOMIE KEKINIAN PERBAWASARI, SUSIE; DIDA, SUSANNE
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.143 KB)

Abstract

Bisnis kuliner merupakan bisnis yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.Munculnya berbagai makanan yang unik, adanya wisata kuliner, dan tren kuliner sebagai gaya hidup masyarakat, menjadi bukti bahwa bisnis ini berkembang dengan sangat pesat. Dalam menghadapi persaingan pasar, pelaku bisnis kuliner membutuhkan inovasi dan kreativitas agar bisnis restoran berjalan sukses.Bisnis mie instan merupakan konsep usaha sederhana namun bisa dilakukan berbagai inovasi dan kreativitas melalui berbagai rasa maupun topping.Warunk Upnormal adalah sebuah tempat makan di Kota Bandung yang saat ini menjadi tren anak muda Bandung untuk nongkrong menghabiskan waktu bersama teman sambil bersantap menu-menu yang spesial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi Warunk Upnormal diantara warung indomie tradisional lain, untuk mengetahuiimageWarunk Upnormal sebagai warung indomie kekinian. dan untuk mengetahuidesain interior Warunk Upnormal sebagai warung indomie kekinian. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.Penelitian ini menunjukan bahwa Warunk Upnormalmempunyai ciri khas tersendiri di benak masyarakat. Posisi Warunk Upnormal diantara warung indomie tradisional lain yaitusebagai pelopor warung indomie di atas rata-rata. Warunk Upnormal dalam membentuk image sebagai warung indomie kekiniansebagaitempat nongkrong anak muda. Desain interior Warunk Upnormal menunjukkan identitas sebagai warunk indomie kekinianmelalui tulisan, hiasan, dekorasi dan penamaan menu yang unik. Kata Kunci: warung, nongkrong, kekinian, brand, image
KONSTRUKSI MAKNA NARSISTIK DALAM MEDIA SOSIAL - (Analisis Fenomenologi dan Deskripsi dalam Ruang Virtual Pengguna Path) BAJARI, ATWAR
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.346 KB)

Abstract

Media sosial memiliki kemampuan mengekpresikan kebutuhan pengguna. Bagi orang-orang yang memiliki keinginan untuk menampilkan diri sebagai orang penting dan bernilai, media sosial menjadi alat yang mampu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi narsistik mereka. Melalui penulisan status, penayangan foto, dan makan di tempat favorit, mereka ingin menunjukkan diri kepada publik. Di antara media sosial, Path memberikan menu narsisitik yang lebih lengkap dengan privasi yang ketat. Path hanya menyediakan 500 anggota pertemanan. Pengguna bisa menampilkan eksplorasi gaya narsisitik, namun juga memiliki filter privasi yang ketat. Jika tidak berteman, orang lain tidak bisa melihat status pengguna. Dalam teori Psikodinamika dari Sigmun Freud, narsistik membutuhkan alat perpanjangan untuk mengekpresikan sikap kepada orang yang lain yang dianggap harus mengetahui (significant person). Kemudian, Menurut McQuail, media memiliki kemampuan menyalurkan motif dan kebutuhan pengguna secara lebih luas. Penelitian deskriptif dan fenomenologi pada ruang virtual, bertujuan untuk menjelaskan penggunaan Path dan jenis-jenis eksplorasi narsistik melalui media sosial tersebut. Kemudian menjelaskan bentuk-bentuk narsisitik yang disajikan melalui Path. Data dikumpulkan melalui analisis ruang virtual para pengguna Path serta wawancara terbatas dengan pengguna Path. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Path telah menjadi ruang berceritra mengenai diri sendiri secara mendalam dengan volume pembuatan status yang tinggi setiap hari. Path menjadi alat eksplorasis narsistik pengguna karena dianggap mampu menjaga privasi mereka. Hal ini dilakukan dengan mengatur melalui filter pertemanan pengguna. Kemudian Path dipersepsi sebagai media sosial yang memberikan rasa nyaman bagi pengguna dibanding media lainnya.
MEN-SUBJEK-KAN MASYARAKAT PERBATASAN: TELAAH ATAS PERAN MEDIA BARU DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA RIANTO, PUJI
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.537 KB)

Abstract

Media baru yang mengaburkan batas antara penerima dan pemroduksi pesan menawarkan peluang bagi representasi yang lebih luas masyarakat perbatasan. Ini karena-melalui media baru-masyarakat perbatasan dapat menampilkan diri secara terbuka tanpa terkendala oleh para gate keeper media massa. Dengan begitu, mereka bisa menjadi subjek bagi dirinya sendiri dengan tampil melalui blog, facebook, twitter, dan sebagainya. Namun, persoalannya bahwa masyarakat perbatasan menghadapi kelangkaan infrastruktur dan kurangnya literasi media. Akibatnya, mereka lebih sering menjadi objek dibandingkan sebagai subjek. Tulisan ini didasarkan atas observasi dan penelitian yang penulis lakukan pada 2012 dan 2016 yang dibiayai oleh LPP RRI di wilayah perbatasan (Batam, Entikong, Nunukan, Jayapura, dan Atambua). Selama penelitian tersebut, temuan-temuan di lapangan menemukan bahwa masyarakat perbatasan termajinalkan dari sisi komunikasi. Mereka tidak terepresentasikan dengan baik sebagai subjek warga negara. Langkanya infrastruktur membuat akses mereka terhadap media terbatas. Sebaliknya, mereka lebih banyak mendapatkan informasi dari negara tetangga, terutama Malaysia dan Timor Leste. Keberadaan media baru jelas memberikan peluang yang sangat besar untuk menjadikan masyarakat perbatasan sebagai subjek. Di beberapa perbatasan, teknologi internet telah diakses dengan baik. Namun, infastruktur lainnya dan pendidikan kurang pendukung. Oleh karena itu, perlu pembangunan infrastruktur, sarana pendidikan, dan literasi digital. Tanpa itu, masyarakat perbatasan akan tetap menjadi objek dalam dunia komunikasi yang semakin global. Kata Kunci: subjek, media baru, masyarakat perbatasan
DAMPAK NEW MEDIA TERHADAP SUMBER INFORMASI TATAP MUKA ( Face to Face Comminication ) PRIJANA, PRIJANA; YANTO, ANDRI
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.988 KB)

Abstract

Hadirnya New Media secara signifikan menggeser sumber informasi tatap muka (face to face communication). Unsur interaktif New Media memberi warna baru dalam dunia komunikasi dan informasi saat ini, yang sebelumnya tidak dimiliki oleh Mass Media (delayed feedback). Dalam komunikasi tatap muka ditemukan bahwa feedback komunikasinya adalah immidiate fedback dan di dalam komunikasi New Media ditemukan bahwa feedback komunikasinya adalah immidiate feedback.Media tatap muka dan New Media memiliki kharakteristik feedbackyang sama, yakni immidiate feedback. Sementara ruang waktu, dan stock idea kedua media berbeda. New Media memiliki stock idea yang maha banyak dan beragam, sementara media tatap muka stock idea terbatas. New Media memiliki ruang yang luas dan waktu yang cepat, sementara media tatap muka memiliki ruang yang sempit dan waktu yang terbatas. Keunggulan kharakteristik New Media inilah yang didugasebagai sebab pergeseran sumber informasi primer tatap muka ke sumber informasi New Media, dan menggeser kepercayaan (trusted). Disini penelitian menggunakan data sekunder untuk menjelaskan adanya pergeseran sumber informasi. Kesimpulan: Sumber informasi New Media memiliki peluang unggul daripada sumber informasi tatap muka. Kata Kunci: New Media, Sumber informasi, Tatap muka, Stock idea, immidiate feedback
PEMUDA DAN JAWARA DALAM POLITIK BANTEN WITANTRA, ARI PANDU; NESIA, ANDIN
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.072 KB)

Abstract

Kesuksesan salah satu Dinasti politik yang berkembang di Banten tidak lepas dari peran pemuda dan jawara. Dinasti yang terbentuk di Provinsi ke 33 Republik Indonesia ini diantaranya diprakarsai oleh Alm. H. Tb. Chasan Sochieb, sang Gubernur Jenderal Provinsi Banten. Dalam membentuk dan melanggengkan keberadaan dinasti ini mereka berusaha memastikan anggota keluarganya menjadi bagian dari kepala daerah dari pemerintahan yang ada di Provinsi Banten. Andika Hazrumy yang merupakan cucu dari H. Tb. Chasan Sochieb mengambil bagian penting dalam pemerintahan Provinsi Banten. setelah menjadi anggota DPD-RI, Andika sukses masuk dalam jajaran anggota DPR RI 2014-2019. Saat ini Andika juga sudah terdaftar menjadi calon Wakil Gubernur Banten bersanding dengan Wahidin Halim pada pilkada serentak 2017 mendatang. Alm. H. Tb. Chasan Sochieb membentuk dinastinya di Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang Selatan dan pusat pemerintahan Provinsi Banten. Kesuksesan Chasan Sochieb Dalam melanggengkan dinastinya diraih dengan upaya menghimpun Pendekar dan Jawara dalam proses perpolitikan di Banten. Dalam proses pemenangan Pilkada 2017 mendatang, jaringan ini masih akan digunakan oleh Dinasti ini, ditambah Jaringan Pemuda yang telah dihimpun oleh Andika sejak 2007. Paper ini akan membahas bagaimana keterlibatan Pemuda dan Jawara dalam memenangkan praktik politik di Banten. Sejauh mana Pemuda dan Jawara mengambil peran politik dalam memenangkan satu dan beberapa calon kepala daerah sekaligus untuk terpilih menjadi kepala daerah dan Anggota Legislatif di Banten, serta bagaimana mereka mengkoordiir suara pemilih hingga mengalahkan citra Dinasti yang sudah dianggap kurang baik oleh kebanyakan masyarakat.
KOMUNIKASI DAN TOLERANSI ANTARA PENGELOLA PURA PARAHYANGAN AGUNG JAGATTKARTA YANG BERAGAMA HINDU DENGAN PEKERJA DAN MASYARAKAT SEKITAR YANG BERAGAMA ISLAM Karlinah, Siti; Setiawan, Wawan
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.552 KB)

Abstract

Keberadaan tempat sembahyang umat Hindu, Pura Parahyangan Agung Jagatkartta (PAJK) di tengah-tengah wilayah pemukiman yang mayoritas beragama Islam, dan sebagian besar pekerjanya juga muslim menjadi keunikan tersendiri karena tidak pernah terjadi konflik diantara mereka. PAJK yang terletak di kaki Gunung Salak , Desa/Kecamatan Tamansari kabupaten Bogor ini selain digunakan tempat ibadah agama Hindu dari berbagai pelosok di Indonesia, juga sering dikunjungi oleh umat agama lain untuk melakukan ritual agamanya masing-masing tanpa ada hambatan. Komunikasi dan toleransi yang terjadi diantara mereka menjadi penting untuk dikaji dengan menggunakan metode penelitian Studi Kasus. Tujuan penelitian adalah, untuk mengetahui komunikasi pengelola PAJK dengan para pekerja dan masyarakat sekitar, untuk mengetahui makna toleransi beragama bagi pengelola, pekerja dan masyarakat di Pura, serta Sikap dan praktik Toleransi diantara mereka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan : observasi, wawancara dengan 15 informan yang beragam, dan penelaahan dokumen yang terkait. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara pengelola PAJK dengan pekerjanya bersifat casual dyadic interacion dan formal dyadic interaction, sementara komunikasi antara pengelola PAJK bersifat casual dyadic interaction saja. Pemahaman toleransi bagi pengelola PAJK di level atas bersifat filosofis, sedangkan pemahan dan sikap toleransi bersifat praktis sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka yang rendah. Keberadaan PAJK di lingkungan masyarakat muslim dan para pekerja yang beragama Islam tidak menimbulkan konflik, karena terdapat motif ekonomi bagi para pekerja PAJK dan masyarakat sekitar.
ANALISIS KONEKSITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN TANGGAMUS Gustina, Anna
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.76 KB)

Abstract

Pembangunan nasional berwawasan agribisnis perlu difasilitasi sedikitnya oleh dua strategi dasar yaitu: Pendekatan agropolitan dalam pengembangan agribisnis dan Restrukturisasi dan konsolidasi agribisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan/pengaruh Koneksitas Komunikasi Organisasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Hinterland. Sampel penelitian adalah Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Talang Padang yang berjumlah 38 orang, serta ketua kelompok di daerah hinterland sekitar berjumlah 20 orang. Jenis penelitian ini adalah eksplanatoris dengan pendekatan deskriptif assosiatif. Indikator penelitian yang digunakan adalah kuesioner tentang Koneksitas, yang terdiri dari empat variabel, yaitu Koordinasi, Sosialisasi, Sinergis, Evaluasi, serta Percepatan Pembangunan Ekonomi Daerah Hinterland di kawasan Agropolitan Tanggamus dengan menitikberatkan di kecamatan Talang Padang. Hasil peneltian mengungkapkan bahwa skor maksimum untuk setiap variabel Koneksitas dan Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan hiterland kawasan agropolitan adalah 27 dan skor minimum adalah 9. Hasil pengujian analisis regresi diperoleh persamaan regresi Y atas X adalah Y = – 1,496 + 0,329 X1 + 0,644 X2 + 0,144 X3 – 0,172 X4. Dari empat variabel Koneksitas yang digunakan diketahui bahwa variabel paling berpengaruh terhadap Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Agropolitan Tanggamus adalah variabel Sosialisasi, sedangkan yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah variabel Evaluasi. Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara Koneksitas dengan Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Agropolitan Tanggamus, yakni sebesar 0,754. Sedangkan Koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel Koneksitas mempengaruhi variabel Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Agropolitan Tanggamus sebesar 0,569 atau 56,90%. Adapun sisanya sebesar 43,10% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Kata Kunci: koneksitas, komunikasi organisasi, argopolitan
PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT PERDESAAN MELALUI PENDEKATAN ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT SETIAMAN, AGUS; MULYANA, SLAMET; TRESNAWATY, BETTY
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.461 KB)

Abstract

Kunci kearah keberhasilan pembangunan adalah keikut sertaan rakyat dalam proses pembangunan, hal ini berarti perspektif atau paradigma tentang pembangunan harus diubah, masyarakat bukan sebagai objek pembangunan melainkan sebagai pelaku-pelaku pembangunan itu sendiri. Kesadaranakan keberadaan rakyat sebagai pelaku sentral dalam menentukan strategi pembanguunan dan dalam perwujudannya. Masyarakat pedesaan dapat dipandang sebagai modal, daya dan potensi pembangunan, oleh karena itu dalam pelaksanaan pembangunan di pedesaan hendaknya diarahkan pada usaha pengembangan dan peningkatan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakatnya. Didalam menyatukan dan mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan kepentingan pemerintah, diperlukan sarana di antaranya suatu wadah yang dapat menampung partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan yang telah diprogramkan oleh pemerintah. Wadah partisipasi masyarakat hendaknya selain dapat menampung dan memenuhi aspirasi maupun inisiatif masyarakat, juga merupakan sarana komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah maupun antarwarga masyarakat itu sendiri, sehingga setiap usaha dan kegiatan masyarakat dapat dikoordinasikan dengan sebaik-baiknya. Berdasar pola pembangunan yang bersifat Bottom Up ini maka pembangunan pada dasarnya dari, oleh dan untuk rakyat. Dalam kerangka pembangunan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat maka dibentuklah organisasi masyarakat setempat yang berfungsi sebagai lembaga perumus kebijakan pembangunan dan sekaligus sebaga lembaga pelaksana dan pengawas proses pembangunan yang dilaksanakan. Keberadaan lembaga ini menjadi penting dan strategis karena proses pembangunan pada dasarnya ditentukan oleh hasil musyawarah masyarakat desa yang terlembagakan dalam Organisasi Masyarakat Setempat (OMS).