cover
Contact Name
Ratna Puji Priyanti
Contact Email
jikep.stikespemkab@gmail.com
Phone
+6281232900100
Journal Mail Official
jikep.stikespemkab@gmail.com
Editorial Address
LPPM - STIKES Pemkab Jombang Jl. Dr. Soetomo No. 75-77 Jombang Jawa Timur, Indonesia 61418 Telp./Fax. 0321-870214
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)
Published by STIKES Pemkab Jombang
ISSN : 24774391     EISSN : 25283022     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientifics Journal of Nursing) is a place of publication for researchers in the field of nursing and health care. Jurnal Ilmiah Keperwatan are peer-reviewer journals published semi-annually twice in a year. Jurnal Ilmiah Keperawatan published by STIKES Pemkab Jombang. The Journal particullary for studies that aims to understanding and evaluating the nursing care and implication on its practice, in which consist of rigourus design and methods that answer the research questions. Jurnal Ilmiah Keperawatan offer benefits for the author : Highly recomended peer-review journal in nursing field Offer the plagiarsm check include in all in publications fee Good quality journal with low pubication fee Indexed in all major database
Articles 29 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023" : 29 Documents clear
HUBUNGAN BEBAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI: The Relationship Between Family Burden and The Ability of Family in Treating Patients of Hallucinations Ayu Pratiwi; Yunike Edmaningsih
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1394

Abstract

Pendahuluan: Halusinasi atau gangguan jiwa mengakibatkan penderita stres dan keluarga yang merawat penderita halusinasi merasa terbebani, baik beban subyektif (kecemasan, kesedihan, kekecewaan, rasa bersalah, jenuh), maupun beban objektif (beban keuangan dalam pengobatan atau perawatan, tempat tinggal, makanan, maupun transportasi). Kemampuan keluarga merawat yang baik dapat menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif dan suportif, mampu menghargai pasien secara pribadi dan membantu pemecahan masalah yang dialami pasien halusinasi. Tujuan: mengetahui hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga pasien halusinasi di Puskesmas Kunciran. Metode: desain penelitian kuantitatif deskriptif korelasi menggunakan Total sampling dengan sampel 42 responden, menggunakan analisa Uji Chi Square. Hasil: Dari 42 responden didapatkan beban keluarga yang bernilai sedang terdapat 27 responden (64,3%), dan kemampuan merawat yang bernilai kurang terdapat 30 responden (71,4%). Berdasarkan Uji Chi-Square diperoleh hasil p-value= (0,202>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan merawat pasien halusinasi di Puskesmas Kunciran. Kesimpulan: Faktor-Faktor yang menyebabkan tidak terdapat adanya hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien halusinasi yaitu dukungan sosial, strategi koping, kualitas hidup, status kesehatan, tingkat pengetahuan, pelayanan kesehatan. Diharapkan keluarga selalu memperhatikan dan mendukung dalam upaya merawat anggota keluarga dengan pasien halusinasi.
PREVALENSI RESIKO ERGONOMI PADA KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) DI SEKTOR PERKANTORAN INDONESIA: Ergonomic Risk Prevalence in Musculoskeletal Disorders (MSDs) in the Indonesian Office Sector Fadma Putri; Fidyatul Nazhira; Miftahul Nur ‘Amaliyah; Ichlasul Amalia Romadona
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1395

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan teknologi industri kian hari kian berkembang. Digitalisasi yang terjadi pada sektor perkantoran dapat dilihat dari cepatnya penyebaran dan penerimaan informasi. Kemudahan digitalisasi dan kebutuhan digitalisasi yang semakin kompleks tentunya juga berpengaruh pada peningkatan interaksi manusia-mesin di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Prevalensi Resiko Ergonomi Pada Kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) di Sektor Perkantoran Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan melibatkan 405 responden. Data diperoleh dari data kuesioner untuk mencatat data demografi maupun karakteristik pekerja dan kuisioner Nordic Body Maps (NBM) untuk mengetahui tingkat keluhan pada regio tubuh. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif (persentase) dan disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan narasi. Hasil: Penelitian menunjukkan prevalensi resiko ergonomi pada Kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) kategori “tidak sakit” 0%, “agak sakit” 49%, “sakit” 43% dan “sangat sakit” 8%. Kesimpulan: Terkait dengan status resiko Ergonomi pada kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) dihitung menggunakan Nordic Body Map (NBM), tidak ada responden yang berada pada kategori rendah artinya seluruh responden mengalami resiko kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs), dengan tingkat resiko yang variatif.
LITERATUR REVIEW: DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN OSTEOARTHRITIS IMPLIKASI UNTUK MANAJEMEN FISIOTERAPI: A Literature Review: Type 2 Diabetes Mellitus and Osteoarthritis Implications for management of Physiotherapy Ken Siwi; Hamzah Sameeh Abu Hilail; Mutiara Firdaus Arafiq
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1396

Abstract

Pendahuluan : Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mengancam kesehatan dan kualitas hidup secara global. Diabetes melitus memiliki hubungan dengan patofisiologi Osteoarthritis dan terkadang muncul bersamaan secara tidak sengaja karena prevalensinya yang tinggi dan risiko yang sama. Tujuan: Literatur ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara diabetes melitus tipe 2 (T2DM), Osteoarthritis (OA) dan aktivitas fisik seperti apa yang dapat diberikan oleh fisioterapi. Metode: Penelitian ini adalah literatur review dengan metode PICO menganalisis artikel dari PubMed dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci Diabetes Mellitus, T2DM, Osteoarthritis, Fisioterapi, dan Aktivitas Fisik. Hasil: Review dari 20 artikel menyebutkan bahwa diabetes, kartilago/kondrosit tulang, resistensi insulin, dan T2DM merupakan konsekuensi dari obesitas visceral, yang bersumber dari tingginya sitokin pro-inflamasi, menyebabkan inflamasi metabolik kronis yang dapat menyebabkan kerusakan struktural sendi. Kesimpulan: Efek yang mungkin dari diabetes menyebabkan berbagai perubahan pada struktur tulang, hal ini kemungkinan besar akan meningkatkan risiko OA. Peran Fisioterapis dalam penatalaksanaan osteoarthritis disertai T2DM adalah memberikan pengarahan tentang aktivitas fisik yang aman untuk mencapai kapasitas fisik dan fungsional yang optimal
STUDI DESKRIPTIF MOTORIK KASAR ANAK CEREBRAL PALSY : Descriptive Study of Gross Motor Ability in Children with Cerebral Palsy Khabib Abdullah; Al Um Aniswatun Khasanah; Khairunnisa
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1397

Abstract

Pendahuluan : Cerebral palsy merupakan permasalahan perkembangan otak pada masa tumbuh kembang. Kelainan ini akan mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik kasar. Motorik kasar adalah kemampuan anak untuk bergerak melawan gravitasi seperti posisi kelurusan kepada dan badan, gerakan berguling, duduk, merangkak hingga berdiri dan berjalan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan gerak motorik kasar anak cerebral palsy yang tergabung pada komunitas WA Grup cerebral palsy di beberapa kota di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Penelitian dilakukan di beberapa komunitas WA Grup di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara). Hasil: Dari 136 responden orang tua anak cerebral palsy, didapatkan data rerata usia anak CP adalah 5.4 tahun, jenis kelamin laki-laki (53%) dan perempuan (47%), tipe CP terbanyak adalah spastic quadriplegia (26%), 76% mengalami asimetri kepala dan badan, 43% belum bisa tengkurap-terlentang, 53% belum bisa duduk, 68% belum bisa merangkak, 65% belum bisa berdiri, 76% belum bisa berjalan. Kesimpulan: Sebagian besar anak pada penelitian ini mengalami CP tipe berat/quadriplegia dengan asimetri kepala sehingga mengakibatkan perkembangan motorik kasar tidak sesuai dengan fase dan usianya. Untuk langkah selanjutnya perlu diberikan edukasi fisioterapi berupa latihan orientasi tengah tubuh dan kepala, berguling, duduk, merangkak hingga berjalan untuk mengejar ketertinggalan motorik kasar pada subyek
TERAPI LATIHAN PADA WANITA MENOPAUSE DI RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA: Exercise Therapy in Menopause Women at Haji Hospital Surabaya Nurul Romadhona; Anita Fardilla Rahim; Imma Nuriya; Khairunnisa
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1398

Abstract

Pendahuluan : Menopause adalah fase di mana organ reproduksi menurun, terutama fungsi ovarium, yang mengakibatkan penurunan hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron, dan testosteron. Keadaan ini menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas hidup. Untuk mengatasi hal ini, intervensi seperti terapi latihan fisik direkomendasikan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas hidup wanita menopause yang secara teratur melakukan terapi latihan fisik di Rumah Sakit Haji Surabaya. Metode: Dengan studi cross-sectional, observasional analitik menggunakan kuesioner standar WHO, WHOQOL-BREF, untuk mengumpulkan data penelitian (World Health Organization-Quality of Life). Hasil: Berdasarkan hasil t test sampel (? = 0,05%), terdapat hubungan yang signifikan antara terapi latihan fisik dan kualitas hidup wanita menopause, dengan koefisien jalur 0,941 dan nilai p 0,007. Kesimpulan: Wanita menopause yang latihan fisik lebih dari enam kali setiap pekan memiliki kualitas hidup tertinggi, dibandingkan dengan wanita menopause yang berolahraga antara 1-3 kali setiap pekan dan antara 4-6 kali setiap pekan. Atas dasar ini, perlu adanya terapi latihan fisik secara teratur, terutama bagi wanita menopause, karena semakin rutin dan konsisten dilakukan, maka akan semakin baik hasil dari segi kualitas hidup wanita menopause
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DESA INISIASI TANGGAP HIPERTENSI (DISTANSI): Empowerment of Health Cadre in Implementing the Village Initiating Hypertension Response (DISTANSI) Program Desy Siswi Anjar Sari; Siswati; Fitri Firranda Nurmalinsyah
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1400

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan masalah kesehatan global dan telah di akui sebagai contributor utama terhadap beban penyakit kardiovaskular juga penyumbang utama kematian. Hampir di semua negara, hipertensi menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang sering di jumpai di seluruh dunia. Tujuan: untuk mengidentifikasi peningkatan kemampuan kognitif serta psikomotor para kader kesehatan dalam tanggap terhadap penyakit hipertensi pada lansia. Metode: Penelitian kuantitatif analitik korelasional dengan pendekaatan cross sectional. Populasi adalah para kader kesehatan sebanyak 31 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Pengukuran kemampuan pengetahuan psikomotor kader kesehatan dengan menggunakan lembar checklis observasi. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Kegiatan pemberdayaan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang Program DISTANSI. Namun, terkait kemampuan psikomotor kader kesehatan dalam melakukan Program DISTANSI masih perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat mendukung peningkatan kemampuan psikomotor para kader tersebut selain dengan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan. Kesimpulan: Meningkatnya pengetahuan para kader  kesehatan Desa Bandung tentang pola hidup sehat untuk menghindari hipertensi serta mengetahui cara penanganan dan pencegahan komplikasi kasus hipertensi dan mampu menjelaskan ke masyarakat.
STUDI KASUS: PROGRAM FISIOTERAPI PADA ASMA BRONKIALE : Case Study : Physiotherapy Programs in Asthma Bronkial Ifa Gerhanawati; Anik Murwani Darajatun; Afifah Nuraini
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1401

Abstract

Pendahuluan : Asma bronkial adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh keadaan napas yang sangat peka terhadap berbagai rangsangan. Akibat dari kepekaan yang berlebihan itu terjadilah  penyempitan saluran napas secara menyeluruh. Hasil Riset Kesehatan Dasar  (Riskesdas) tahun 2009 terdapat 4% prevalensi asma. Dari 240  juta penduduk Indonesia, terdapat sekitar 10 juta penderita asma, dimana sebagian besar adalah  anak-anak. Asma bronkial disebabkan oleh penyempitan pada saluran napas secara menyeluruh dengan gejala sesak napas, mukus yang kental dan sulit dikeluarkan, pola napas cepat dan pendek, serta adanya mengi. Salah satu  upaya penanganan asma bronkial adalah dengan fisioterapi. Tujuan: Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui efektivitas program fisioterapi dengan mengunakan Nebulizer dan Chest Physiotherapy untuk memperbaiki fungsi respirasi, penurunan sesak nafas dan peningkatan aktivitas fungsional, diukur dengan menggunakan skala New York Heart Association (NYHA). Metode: Berikut adalah beberapa cara atau metode pencegahan maupun pengobatan seperti menggunakan Microwave Dhiathermy, Infra Red, terapi inhalasi dengan nebulizer, terapi latihan chest physiotherapy (postural drainase, clapping, vibrasi, batuk efektif, latihan napas).
EFEK POSITIF LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA ATLET DENGAN RIWAYAT CEDERA KRONIK ANKLE SPRAIN: Positive Effects of Plyometric Exercise on Increasing Agility in Athletes with a History of Chronic Ankle Sprain Injury Cakra Waritsu; Ken Siwi; Nurul Faj’ri Romadhona; Al Vurqon Ramadhani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1402

Abstract

Pendahuluan : Pliometrik merupakan bentuk latihan strength and conditioning yang sangat populer dan telah dipelajari secara ekstensif selama beberapa dekade terakhir. Latihan pliometrik dapat meningkatkan kelincahan, komponen penting dalam permainan sepak bola. Namun, efek latihan pliometrik terhadap peningkatan kelincahan masih menjadi perdebatan. Tujuan: untuk membuktikan efek latihan pliometrik terhadap peningkatan kelincahan pada atlet dengan riwayat cedera kronik ankle sprain. Metode: Penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan penelitian One Groups Pretest-Posttest Design. Sebanyak 12 remaja laki-laki usia 16 – 19 tahun, indeks masa tubuh (IMT) 18 – 23 kg/m2, tekanan darah normal, denyut jantung istirahat normal dan memiliki riwayat cedera ankle sprain melalui hasil pemeriksaan Chronic Ankle Instability Tools (CAIT), Foot and Ankle Ability Measure (FAAM), Sports Subscale, Single Hop Test and Multiple Hop Test) dengan hasil positif ikut berkontribusi dalam penelitian. Intervensi latihan pliometrik (Mini Hurdle, Z-Drill dan Y-Shaped) dilakukan 4 kali/minggu selama 4 minggu dan dilakukan pada pukul 07.00–09.00 WIB. Pengukuran kelincahan dilakukan sebelum dan setelah 4 minggu latihan pliometrik dengan menggunakan T-Test (satuan detik). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan signifikan kecepatan kelincahan antara pretest vs. posttest (p ? 0,001) Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan latihan pliometrik yang dilakukan 4x/minggu selama 4 minggu efektif dalam meningkatkan kecepatan kelincahan
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PSTW JOMBANG : The Effect of Benson's Relaxation to Stress Level of Elderly in Tresna Werdha Social Services Jombang Rodiyah
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1407

Abstract

Pendahuluan: Lansia yang tinggal dipanti banyak yang mengalami stres karena mereka tinggal jauh dari lingkungan keluarga. Ada beberapa alasan lansia tinggal dipanti salah satunya karena dibuang oleh keluarganya ada juga alasan karena tidak punya rumah dan keluarga. Kehidupan di panti tentu berbeda dengan kehidupan ketika lansia tersebut bersama-sama dengan keluarganya sehingga bisa menyebabkan stres. Salah satu cara penanganan yang bisa dilakukan yaitu dengan relaksasi Benson. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi Benson terhadap tingkat stres pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental one group pre-posttest dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang lansia, uji analisis menggunakan uji wilcoxon dengan signifikansi 0,05. Hasil: Hasil uji ststistik dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test pada signifikan (2-tailed) nya sebesar  0,002 yang berarti lebih kecil dari ? (?: tingkat signfikan= 0,05), maka H1 diterima yang artinya ada pengaruh tehnik relaksasi terhadap tingkat stres pada lansia. Hal itu menunjukkan jika ada pengaruh relaksasi Benson terhadap tingkat stres pada lansia. Kesimpulan: Relaksasi Benson terbilang efektif dalam menurunkan stres pada lansia. Relaksasi Benson dapat disarankan menjadi salah satu pilihan terapi non farmakologi untuk mengatasi stres pada lansia.
PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA: The Influence of Health Education on Adolescent Reproductive Health Knowledge Helmi Juwita; Surya Prihatini; Andi Adriana Amal; Saldi Yusuf; Sumarmi
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1409

Abstract

Pendahuluan : Reproductive health education atau pendidikan kesehatan reproduksi merupakan pendidikan yang sangat penting dilakukan khususnya pada usia remaja termasuk di sekolah. Pendidikan yang diberikan tidak hanya tentang seks, namun penting untuk pendidikan tentang perawatan organ reproduksi remaja maupun pengenalan penyakit-penyakit reproduksi. Namun, tidak semua remaja sudah memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh health education terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di SMKN 2 Makassar. Metode: Peneitian ini menggunakan desain pre experimental design dengan one group pre-post test design dengan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling kemudian dianalisis menggunakan uji paired t tes. Hasil: Terdapat pengaruh health education terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja setelah diberikan health education tentang kesehatan reproduksi yang ditunjukkan dengan nilai P value = 0.001 dengan nilai mean pre test (8.00) dan post test (8.53) Kesimpulan: Health education memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di SMKN 2 Makassar.  

Page 2 of 3 | Total Record : 29