cover
Contact Name
Yuhardi
Contact Email
yuhardi573@gmail.com
Phone
+6281377987485
Journal Mail Official
ipm2kpekaganga@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gunung Sari RT.03 No. 82, Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA)
ISSN : 2621119X     EISSN : 25984934     DOI : https://doi.org/10.31539/kaganga.v6i1.5320
Core Subject : Social,
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora memuat artikel hasil penelitian baik penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan mixed method yang terkait dengan bidang. Pendidikan Sejarah dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meliputi bidang ilmu dan praktik pendidikan, praktik kurikulum dan pembelajaran, metodologi, pengembangan model serta metode pembelajaran, evaluasi dan teknologi pendidikan serta aspek pendidikan lainnya. Kajian Sejarah meliputi analisis kajian sejarah dalam segala aspek. Kajian Sosial-Humaniora meliputi penelitian keilmuan tentang sosiologi, antropologi, ekonomi, komunikasi, politik, pemerintahan, hukum, gender dan sosial-budaya masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora" : 10 Documents clear
PERAN ANAK DALAM KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA SUKU BATAK Deasy Gita Amelia Siallagan; Siti Komariah; Mirna Nur Alia Abdullah
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan realitas peran anak dalam konstruksi sosial budaya oleh masyarakat suku Batak di tengah kehidupan sosial yang intens dengan beragam suku bangsa di daerah perantauan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena secara keseluruhan hasil dari penelitian ini akan diolah dengan menganalisis perspektif masyarakat secara langsung. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif guna menganalisis fakta dengan interpretasi yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran anak dalam konstruksi sosial budaya Batak mengalami perubahan jika dianalisis melalui proses dialektika konstruksi sosial. Peran anak dalam keluarga suku Batak sangat kompleks dan sangat erat kaitannya dengan budaya Suku Batak.
Implikasi Fear of Missing Out terhadap Perilaku Phubbing (Studi Kasus Anak Remaja) Tamri Tamri; R. Erwandi; J. Slamat
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.7344

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi hubungan antara fear of missing out (FoMO) dan perilaku phubbing. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel anak usia remaja (N = 54) mahasiswa Universitas PGRI Silampari Kota Lubuklinggau. Hasil penelitian dari analisis data dengan menggunakan program Smart-PLS.4 menunjukkan bahwa fear of missing out memprediksi kuat perilaku phubbing. Simpulan penelitian ini bahwa terdapat beberapa rekomendasi untuk mengelola dampak FoMO terhadap phubbing yaitu, kesadaran diri, tetap hadir, atur bahasa, komunikasi terbuka, dan aktifitas alternatif. Kata Kunci: Fear of Missing Out, Perilaku Phubbing
Green Social Work: Potensi, Peluang dan Tantangan Willya Achmad
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6226

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi potensi, peluang, dan tantangan dalam penerapan Green Social Work sebagai pendekatan pekerjaan sosial berbasis lingkungan di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan kajian literatur untuk mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh dari studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi pekerja sosial telah berhasil mewujudkan keberlanjutan program di masyarakat. Keterlibatan pekerja sosial dalam berbagai kegiatan yang mendukung adaptasi dan mitigasi dampak perubahan lingkungan didasarkan pada pendekatan GSW. GWS merupakan pendekatan holistik untuk mengatasi krisis lingkungan dengan mendorong pekerja sosial untuk menginternalisasi prinsip, nilai, dan kepedulian terkait degradasi lingkungan dan bencana terkait di dalam komunitas. Pendekatan ini memungkinkan penggabungan kelestarian lingkungan dengan fungsi sosial demi kesejahteraan masyarakat di masa depan. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa GSW dapat berkembang melalui penelitian, kebijakan, pendidikan, dan pengalaman praktis. Pengalaman lapangan menjadi dasar penting yang akan dijelajahi dalam investigasi lebih mendalam ke depannya. Kata Kunci: Green Social Work, Isu Lingkungan, Pekerja Sosial
Evaluasi Pelaksanaan Program Live In Pesantren Abdurrohman Abdurrohman; I Wayan Widiana; I Gede Ratnaya; Nurun Sholeh; Lalu M. Istiqlal
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6866

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi program "live-in" di Pondok Pesantren Abul Barokat Wannafahat NWDI dan efektivitasnya dengan model evaluasi CIPP. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Menggunakan model evaluasi CIPP (Konteks, Input, Proses, dan Produk). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan pendekatan kualitatif model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menemukan bahwa program "Live-in" Pesantren berhasil membentuk karakter "kesantrian" melalui pendalaman ilmu agama dan transfer nilai, meski waktu pelaksanaan perlu kritik; afektifitas dan pemahaman kognitif mahasiswa mencerminkan karakter santri, namun diperlukan pengembangan berkelanjutan. Simpulan penelitian ini adalah program "live-in" di Pesantren berhasil membentuk karakter santri melalui pendalaman ilmu agama, transfer nilai afektif, dan pemahaman kognitif terhadap tradisi pesantren, namun perlu pengembangan lebih lanjut. Kata Kunci: Evaluasi, Live in Pesantren, Model CIPP
Peran Guru IPS dalam Mengantisipasi Pelecehan Seksual Putri Ningsih; Adisel Adisel; Salamah Salamah
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6402

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui peran guru IPS dalam mengantisipasi pelecehan seksual di SMP Negeri 2 Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang. Jenis penelitian yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan). Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru IPS dalam mengantisipasi pelecehan seksual, dengan menasehati peserta didik untuk memperhatikan lingkungan dan pertemanan agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif, selain memberikan motivasi, juga menjadi tempat cerita masalah yang dihadapi peserta didik. Kendala yang dihadapi guru IPS dalam mengantisipasi pelecehan seksual adalah belum terprogramnya pengetahuan tentang pendidikan seks karena program tersebut sudah tidak aktif lagi dan terhenti. Sekolah mengalami kendala untuk mengadakan program pendidikan seks secara terstruktur. Simpulan penelitian ini yaitu guru harus memberikan pemahaman mengenai pendidikan seks, mengarahkan peserta didik agar tidak terjerumus kepada hal yang negatif, menasehati, memperhatikan permasalahan yang dihadapi peserta didik. Kendala dalam mengantisipasi pelecehan seksual: Peserta didik sulit memahami kosakata yang jarang didengar dan belum terprogram pendidikan seks karena kendala biaya. Kata Kunci: Guru IPS, Motivasi, Pelecehan Seksual.
Inovasi Kearifan Pesisir dalam Memperkaya Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Muhammad Sururuddin; I Wayan Lasmawan; I Wayan Kertih
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi adaptasi lingkungan berbasis kearifan lokal di Desa Labuhan Haji dan implikasinya terhadap pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat Desa Labuhan Haji telah mengembangkan aturan adaptasi lingkungan dengan sanksi bagi pelanggar. Strategi adaptasi lingkungan juga berlaku bagi masyarakat nelayan dari luar daerah, dengan partisipasi aktif masyarakat dan badan pelaksana. Integrasi pengetahuan tentang lingkungan laut dan kearifan lokal dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dapat dilakukan melalui metode pembelajaran lapangan, observasi lingkungan, dan interaksi dengan masyarakat nelayan. Simpulan penelitian ini adalah Desa Labuhan Haji memiliki strategi adaptasi lingkungan berbasis kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya laut. Kontribusinya pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dengan integrasi pengetahuan tentang lingkungan laut dan kearifan lokal dalam kurikulum, melalui metode pembelajaran lapangan dan interaksi dengan masyarakat nelayan. Kata Kunci: Kearifan Lokal, Perubahan Lingkungan, Strategi Adaptasi.
Budaya Religius Serta Implikasinya terhadap Kebiasaan Beribadah Siswa Pera Mona Okta Yolanda; Saidil Mustar; Dewi Purnama Sari; Ririn Eka Monicha; Ahmad Qodri; Surya Adi Pratama
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya religius dan bagaimana implikasinya terhadap kebiasaan beribadah siswa MAN Rejang Lebong. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan case study. Hasil penelitian ini meliputi pelaksanaan shalat Dhuha, shalat zuhur, shalat Jum’at, zikir, doa, keputrian, berpakaian syar’i dan sopan, 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), dan membaca Al-Qur’an. Adapun implikasi penerapan budaya religius yang dilakukan secara berulang-ulang akan membentuk kebiasaan siswa baik dari segi shalat, seperti shalat Dhuha secara rutin, menjadikan siswa lebih sopan dalam berbicara, berpakaian syar’i dengan penerapan budaya religius diharapkan dapat membentuk siswa yang agamis, berakhlak mulia. Simpulan penelitian ini bahwa terdapat beberapa budaya religius terhadap kebiasaan beribadah siswa diantaranya implikasi shalat Dhuha terhadap kebiasaan beribadah siswa pagi hari, implikasi Shalat Zuhur terhadap kebiasaan beribadah siswa, implikasi 5S serta implikasi zikir terhadap kebiasaan beribadah siswa dengan merupakan budaya zikir religius. Kata Kunci: Budaya Religius, Implikasi, Kebiasaan Beribadah Siswa
Bentuk Interaksi Sosial Masyarakat Pendatang Bugis dengan Masyarakat Sasak Salsabilla Retno Sedah Mirah Murcahyaningrum; Edy Suyanto; Tri Rini Widyastuti
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk interaksi sosial antara masyarakat suku Bugis dengan masyarakat suku Sasak, bentuk adaptasi masyarakat pendatang suku Bugis dengan budaya dan kebiasaan masyarakat suku Sasak di Pulau Maringkik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data dalam bentuk teks naratif, dan penarikan simpulan. Hasil dari penelitian ini adalah; Interaksi sosial antara masyarakat suku Bugis dengan suku Sasak di Pulau Maringkik terlihat harmonis dan saling mendukung melalui adaptasi, kerjasama ekonomi, interaksi budaya, pernikahan antar-etnik, dan saling pengertian dalam berkomunikasi. Adaptasi masyarakat pendatang suku Bugis dengan budaya dan kebiasaan masyarakat suku Sasak terlihat dalam interaksi sehari-hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa bentuk interaksi sosial antara masyarakat suku Bugis dengan masyarakat suku Sasak di Pulau Maringkik, terlihat harmonis, saling mendukung, saling beadaptasi dan saling pengertian dalam berkomunikasi. Kata Kunci: Adaptasi budaya, Interaksi Sosial, Pulau Maringkik
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Sejarah Suryadi Fajri; Nisa Ulaini; Melia Susantri
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.7164

Abstract

Tujuan penelitian ini menjelaskan implementasi pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran sejarah di kelas X SMA Negeri 9 Padang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil menunjukan bahwa pada perencanaan kurikulum merdeka yang mencakup capaian pembelajaran, alur pembelajaran, tujuan alur pembelajaran yang terpadu dalam modul ajar. Pelaksanaan kurikulum merdeka pada pembelajaran sejarah terealisasi sesuai modul ajar dengan menggunakan beberapa metode pembelajaran seperti cooperatif learning, diskusi, ceramah dan penugasan. Evaluasi pelaksanaan pembelajaran sejarah terdiri dari asessmen diagnostik, formatif dan sumatif. Terdapat problematika yang dialami guru dalam implementasinya seperti kesulitan dalam membuat modul ajar dan penilaian dan projek profil pelajar pancasila. Dapat disimpulkan implementasi kurikulum merdeka di SMA N 9 Kota Padang berjalan cukup baik meskipun terdapat permasalahan yang masih perlu diperbaiki dan dikembangkan dalam pembelajaran. Kata Kunci: Evaluasi, Pelaksanaan, Perencanaan.
Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Etnis Sasak (Studi Kasus Kehidupan Komunitas Suku Sasak di Desa Mengkulu Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat) Raden Sudarwo; Lalu Parhanuddin; Mujiburrahman Mujiburrahman; Khaerul Anam
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.7478

Abstract

Manusia adalah makhluk sosial yang karakternya sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang disebut budaya. Namun Budaya sebagai payung nilai-nilai kearifan lokal eksisnya terancam oleh budaya luar sebagai dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pendidikan karakter berbasis nilai-nilai kearifan lokal Suku Sasak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun partisipan penelitian yaitu (1) aktor yang terlibat secara langsung dalam berbagai aktivitas yang berhubungan dengan fokus penelitian, dan (2) orang yang mampu merepresentasikan kalangan tertentu sehingga penelitian ini kredibel, selain itu juga memperhatikan kompetensi dalam penentuan partisipan. Oleh sebab itu, partisipan dalam penelitian ini antara lain: (1) Tuan Guru Haji Abdul aziz sebagai figur sentral masyarakat (Pendiri/Pembina pondok Pesantren Daarul Furqon); (2) Kepala Madrasah Ibtidaiyah; (3) Kepala Sekolah Dasar Negeri dilingkungan Sakra dan Sakra Barat yang dianggap merperesentasikan pokus pentilitan; (4). Komite sekolah/madrasah. (5). Guru-guru madrasah. (6). Wali murid. (7). Tokoh adat, (8) Tokoh masyarakat, (9) Warga masyarakat, lingkungan Sakra Barat khususnya Desa Mengkuru Kacamatan Sakra Barat.Sedangkan analisis data dilakukan dengan (1) dilakukan secara simultan melalui proses pengumpulan daya dan penulisan naratif lainnya, (2) memastikan bahwa proses analisis data kualitatif yang telah dilakukan berdasarkan proses reduksi data dan interpretasi, (3) mengubah data hasil reduksi dalam bentuk matriks, (4) mengidentifikasi prosedur coding yang digunakan dalam mereduksi berbagai data ke dalam tema-tema atau kategori, dan (5) merubah hasil analisis data dari hasil reduksi menjadi matriks yang di coding dan selanjutnya dulakukan penyesuaian sesuai dengan model kualitatif yang dipilih. Hasil penelitian mengungkap bahwa kearifan lokal Suku Sasak di Desa Mengkuru Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur memiliki filosofi hidup yang ditunjang oleh agama dan adat yang teraktualisasi dalam proses pewarisan nilai melalui berbagai tradisi baik lisan maupun tulisan serta berbagai ritual adat daur hidup. Adapun nilai-nilai yang dapat diinternalisasikan menjadi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal bermula dari tindih sebagai nilai utama, maliq, dan merang. Ketiga konsep tersebut memunculkan nilai-nilai kualitatif, tindih antara lain saleh, solah, pacu, onyaq, lomboq, rema, kupu’, patuh, soloh, patut, dan paut. Sementara pada maliq dan merang terdapat karakter patuh terhadap perintah agama, patuh pada adat, tidak hinaq dengan, tidak nyakitan dengan, dan besematon dengan orang lain. Dengan demikian, strategi yangdapat digunakan dalam pengimplementasian pendidikan karakter berbasis kearifan lokal Suku Sasak dapat dilakukan dengan cara “hybrid”, di mana pemerintah setempat memberlakukan kebijakan (top-down) kepada sekolah untuk “infusi” nilai-nilai kearifan melalui seluruh mata pelajaran dan kegiatan sekolah. Selain itu, kebijakan yang diambil juga harus selaras dengan kebutuhan masyarakat (pengaduan) perihal pentingnya nilai-nilai kearifan lokal Suku Sasak yang harus diinternalisasikan (bottom-up). Oleh sebab itu, bersama-sama antara orang tua, sekolah, dan pemerintah harus mengidentifikasi dan merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal Suku Sasak yang akan diinfuskan dalam budaya sekolah. Kata kunci: pendidikan karakter, kearifan lokal, Suku Sasak

Page 1 of 1 | Total Record : 10