cover
Contact Name
arif mahya fanny
Contact Email
arifmahyafanny@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pgsd@unipasby.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Inventa
ISSN : 2622819X     EISSN : 25986244     DOI : -
Jurnal Inventa telah terbit online maupun cetak yang memuat artikel ilmiah dari hasil penelitian, studi pustaka, pengamatan atau gagasan atas suatu masalah yang timbul dalam kaitannya dengan perkembangan bidang pendidikan sekolah dasar.
Arjuna Subject : -
Articles 251 Documents
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PEMAKNAAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PGMI STIT MUHAMMADIYAH BOJONEGORO Miftakhur Rizki
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inventa Septrmber 2018
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.225 KB) | DOI: 10.36456/inventa.2.2.a1653

Abstract

Keterampilan berpikir kreatif menjadi hal yang penting di era abad 21. Keterampilan berpikir kreatif dapat dikembangkan seiring dengan pengembangan potensi pada diri mahasiswa. Mahasiswa merupakan calon guru yang harus memiliki pengetahuan yang mumpuni, sehingga calon guru tersebut kedepannya mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, bermakna, dan inovatif bagi peserta didiknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan yaitu; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah STIT Muhammadiyah Bojonegoro tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 12 mahasiswa. Teknik analisis data melalui observasi dan tes. Hasil penelitian ini adalah (1) aktivitas mahasiswa selama kegiatan pembelajaran menunjukkan hasil berkategori baik pada aspek yang diamati; (2) pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan model pemaknaan pada kegiatan pembuka, isi, dan penutup adanya peningkatan dari pelaksanaan tiap siklus yang dilakukan; (3) tes keterampilan berpikir kreatif yang dianalisis secara individu dan klasikal menunjukkan hasil rata-rata siklus 1 yakni 45, siklus 2 menjadi 60, dan siklus 3 meningkat menjadi 77.
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN SD BERBASIS KASUS DAN DATA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HASIL PERKULIAHAN MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Achmad Fanani; Dian Kusmaharti
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inventa Septrmber 2018
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.03 KB) | DOI: 10.36456/inventa.2.2.a1692

Abstract

Penilaian tidak dapat dipisahkan dari setiap pembelajaran. Tetapi sebagian besar guru belum belum bisa menerapkan penilaian yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan rendahnya kualitas proses dan instrumen penilaian yang dilakukan guru yang ditengarai karena rendahnya pemahaman dan pengalaman guru terhadap evaluasi pembelajaran. Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi lapangan tersebut adalah dengan mempersiapkan mahasiswa PGSD sebagai calon guru SD bisa memahami dan menguasai dengan lebih baik dan benar terkait evaluasi hasil belajar, sehingga membutuhkan pengembangan buku ajar mata kuliah evaluasi hasil pembelajaran SD. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui efektifitas dan respon mahasiswa PGSD Universitas Adi Buana Surabaya di dalam pengimplementasian pengembangan buku ajar mata kuliah evaluasi hasil pembelajaran SD berbasis kasus dan data. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4-D. Populasi penelitian 15 teman sejawat dan 80 mahasiswa PGSD Universitas Adi Buana Surabaya. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh validasi instrumen penelitian sebesar 4,2 dari skala 5 dan validasi buku ajar evaluasi hasil pembelajaran SD sebesar 4,3 dari skala 5 yang dapat dikatakan sudah baik dan layak untuk penelitian dan digunakan mahasiswa PGSD/PGMI. Selain itu, respon teman sejawat dan mahasiswa dalam menggunakan buku ajar evaluasi hasil pembelajaran SD diperoleh 96% sehingga dinyatakan buku ajar sangat baik untuk digunakan mahasiswa PGSD/PGMI.
KORELASI PENERAPAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA DI SDN KEBONDALEM MOJOSARI DAN SDN KETABANG SURABAYA Susi Hermin Rusminati; Cholifah Tur Rosidah
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inventa Septrmber 2018
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.136 KB) | DOI: 10.36456/inventa.2.2.a1710

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa di SDN Kebondalem Mojosari dan SDN Ketabang Surabaya. Penelitian ini didasarkan atas observasi pada keminatan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika yang sering kali merasa malas membaca, sehingga mengalami kesulitan memahami maksud dari bacaan yang tersaji pada soal cerita. Adapun target luaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini berupa (1) artikel ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi, (2) draf buku ajar. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target tersebut adalah metode kuantitatif. Dalam proses pelaksanaannya penelitian ini melalui beberapa tahapan antara lain (1) tahap awal yaitu pengurusan ijin, penentuan populasi dan sampel, perancangan instrumen, dan perancangan soal cerita matematika, (2) tahap pelaksanaan, meliputi penentuan sampel, pemberian soal cerita, (3) tahap analisis data, dan (4) tahap pelaporan. Hasil penelitian di SDN. Ketabang Surabaya menunjukkan bahwa dan SDN. Kebondalem Mojokerto adalah dengan kesimpulan adanya korelasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan kemampuan siswa menyelesaikan masalah soal cerita matematika.
PENGGUNAAN MODEL STAD BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 5 SDI WATUJARA Nining Sar'iyyah
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 1 (2019): Inventa Maret 2019
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.328 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.1.a1802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDI Watujara. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian merupakan siswa kelas V SDI Watujara yang berjumlah 27 orang. Data dikumpulkan dengan teknik tes, catatan lapangan dan wawancara. Data kemudian dianalisis dengan membandingkan persentase ketuntasan minimal secara klasikal pada setiap akhir siklus. Hasi penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model STAD berbasis praktikum
IMPLEMENTASI HOTS PADA KURIKULUM 2013 Fuaddilah Ali Sofyan
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 1 (2019): Inventa Maret 2019
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.162 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.1.a1803

Abstract

Tujuan penelitian ini merupakan untuk menemukan keterkaitan implementasi HOTS (Higher Order Kognitif Thingking Skill) pada kurikulum 2013 dalam rangka memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Karena seperti yang telah kita ketahui bahwa pada saat ini pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan, kurikulum 2013 dianggap mampu untuk menjawab persoalan tersebut dan implementasi HOTS sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan, bukan hanya berkarakter, produktif, kreatif, dan inovatif namun juga yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul dan mampu bersaing di dunia internasional. Seseorang juga dapat dikatakan mampu menyelesaikan suatu masalah apabila mampu menelaah suatu pemasalahan dan mampu menggunakan pengetahuannya ke dalam situasi baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan suatu masalah keterkaitan. Hasil penelitian ini, kurikulum 2013 menganggap bahwa HOTS (Higher Order Kognitif Thingking Skill) adalah suatu strategi yang dapat diterapkan atau digunakan untuk dapat menjawab persoalan-persoalan dari dampak globalisasi dan pendidikan nasional dalam rangka beradaptasi dengan masa depan dan dunia internasional.
ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL TERCAPAI SISWA USIA DASAR Eka Tusyana; Rayi Trengginas; Suyadi .
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 1 (2019): Inventa Maret 2019
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.899 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.1.a1804

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui perkembangan sosial-emosional siswa di dalam pembelajaran (2) untuk mengetahui perkembangan sosial-emosional siswa diluar pembelajaran (3) untuk mengetahui upaya guru dalam mengembangkan sosial-emosional siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengumpulan data digunakan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara kepada guru kelas V. Kesimpulan Analisis data sebagai berikut : pertama, perkembangan sosial-emosional siswa di dalam pembelajaran yang tercapai, yaitu siswa menunjukan sikap Partisipasi, Komunikasi dan Interaksi, Mampu menyesuaikan diri dengan kelompok belajar, Menunjukan rasa percaya diri. Kedua, perkembangan sosial-emosional siswa di luar pembelajaran yang tercapai, yaitu siswa menunjukan sikap membantu teman lain saat membutuhkan pertolongan, tidak memaksakan kehendak sendiri, mampu menyelesaikan masalah saat bermain, dapat mengontrol emosi saat bermain. Ketiga upaya guru dalam mengembangkan sosial-emosional peserta didik yaitu sebagai berikut: menciptakan hubungan perkembangan sosial-emosional yang baik terhadap siswa, bersikap sebagai figur yang harus dicontoh oleh siswa, memberikan bimbingan, arahan, untuk mendorong tercapainya perkembangan sosial-emosional.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN ISI CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC DI MIN 1 PESISIR SELATAN Rendy Nugraha Frasandy; Surma Putri
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 1 (2019): Inventa Maret 2019
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.932 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.1.a1805

Abstract

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 menggunakan teks atau wacana. Teks digunakan untuk keterampilan menulis dan membaca, sedangkan wacana digunakan untuk keterampilan menyimak dan berbicara. Salah satu keterampilan yang sulit dikuasai peserta didik yaitu keterampilan menulis khususnya menulis ringkasan isi cerita. Kemampuan menulis ringkasan isi cerita kelas V MIN 1 Pesisir Selatan belum mencapai KKM. Peserta didik belum mampu menentukan gagasan utama, penempatan ejaan, penggunaan tanda baca dan mengurutkan gagasan pokok pikiran tiap paragraf. Dari permasalahan diatas, peneliti menerapkan model yang sesuai karakteristik peserta didik yaitu model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Model CIRC ini merupakan model yang komprehensif dalam membaca dan menulis pada kelas tinggi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Siklus I menunjukkan hasil rata-rata nilai peserta didik 68,61 dengan persentase ketuntasan 44,44%. Pada siklus II menunjukkan hasil rata-rata nilai peserta didik 81,94 dengan persentase ketuntasan 83,33%.
PEMAHAMAN MAHASISWA DALAM ANALISIS MATERI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILLING YANG BERORIENTASI PADA PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBALAJARAN Wahyu Susiloningsih
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 1 (2019): Inventa Maret 2019
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.909 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.1.a1806

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan pemahaman mahasiswa dalam analisis materi dengan menggunakan metode drilling yang berorientasi pada pendekatan kontekstual pada mata kuliah perencanaan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari mahasiswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.Pemahaman merupakan satu proses yang dapat terlihat dari hasil belajar dimana suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama. Analisis materi, sebelum mentransformasikan materi pembelajaran kepada peserta didik, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis materi pembelajaran semata-mata agar pembelajaran lebih bermakna. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa PGSD UNIPA angkatan 2016 kelas C. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi lembar keterlaksanaan RPP dan tes. Data yang terkumpul akan dianalisis secara statistik dan kemudian di deskriptifkan. Hasil analisis di interpretasikan sehingga menghasilkan kesimpulan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh dari tes hasil perkuliahan mahasiswa sebelum menggunakan metode drilling menunjukkan nilai rata-rata 70 dengan kategori baik. Selanjutnya tes hasil perkuliahan mahasiswa setelah menggunakan metode drilling yang berorientasi pada pendekatan kontesktual menunjukkan nilai rata-rata 90. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman mahasiswa yang diukur melalui tes hasil belajar sebelun dan sesudah menggunkan metode drilling yang berorientasi pada pendekatan kontekstual
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK SEJARAH BERWAKTU (KOMIK RATU) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN Khaolil Mudlaafar; Edi Setiawan; Ihwanul Kirom Al Muflih
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 1 (2019): Inventa Maret 2019
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.726 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.1.a1807

Abstract

Dunia pendidikan di Indonesia mengalami permasalahan dari berbagai aspek, salah satunya adalah minimnya inovasi dalam penggunaan media pembelajaran. Seperti yang terjadi dalam pembelajaran sejarah. Padahal sejarah merupakan materi wajib pada setiap jenjang pendidikan, termasuk pada siswa sekolah dasar. Materi sejarah yang disampaikan oleh pengajar masih menggunakan buku dengan tulisan berderet, sehingga menyebabkan kejenuhan pada siswa (peserta didik). Sehingga dilakukan penelitian ini sebagai solusi pembelajaran sejarah menggunakan media Komik Sejarah Berwaktu (Komik Ratu). Penelitian berbentuk kualitatif dengan menggunakan metode berbasis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Berlokasi di SDN Sidomulyo 2, Ampel, Boyolali dengan objeknya siswa kelas 5 berjumlah 28 siswa. Hasilnya berupa pengembangan media Komik Ratu yang telah dilakukan validasi oleh tim ahli dan diimplementasikan pada objek penelitian. Komik Ratu menonjolkan waktu sebagai aspek dominan dalam “sifat-sifat sejarah” yang ditampilkan secara kontekstual menggunakan simbol-simbol tertentu. Komik Ratu layak digunakan sebagai media pembelajaran karena mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sejarah.
PENERAPAN METODE INQUIRY MELALUI KEGIATAN PENJELAJAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Asmu'i .
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 1 (2019): Inventa Maret 2019
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.37 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.1.a1808

Abstract

5 Grade students of Public Elementary School 4 Sepanjang Gondanglegi Malang in the 2016/2017 Academic Year need learning activities by utilizing the environment as a source of learning. One of the activities that can be done is in the form of walking exploration followed by play and adventure. Considering this, then on this occasion the researchers tried to apply the inquiry method through exploration activities as an effort to improve learning outcomes Physical, Sports and Health Education. Based on the results of observations that have been made, it can be seen that the skills of 5 Grade students of Public Elementary School 4 Sepanjang have increased after applying the inquiry method through exploration activities, this is indicated by the researcher’s assessment of student activity in seeking information, the pleasure shown by students, and team/group collaboration. If at first the average results of the assessment in Cycle I amounted to 62.4, then the implementation of Cycle II achieved an average score of 77.9. In addition, with the implementation of the Inquiry method through exploration activities around the school in Physical Education, Sports and Health subjects in 5 Grade students of Public Elementary School 4 Sepanjang, it can be seen that there is a significant increase in student learning achievement, this is as shown in the value of student evaluation. If in Cycle I the number of evaluation values ​​achieved is still equal to 1770 with a percentage of learning completeness of 39.29%, then in Cycle II it has improved considerably, until it reaches an evaluation value of 2450 with a percentage of learning completeness of 100.00%

Page 3 of 26 | Total Record : 251