cover
Contact Name
Herpin Nopiandi Khurosan
Contact Email
herpinnk@lecturer.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
nusa@live.undip.ac.id
Editorial Address
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, S.H., Tel/Fax 024-76480619 pst 34/ 024-76480619
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 0216535X     EISSN : 25979558     DOI : -
Jurnal NUSA adalah jurnal nasional terakreditasi Sinta Kemristekdikti yang diterbitkan oleh Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, jurnal NUSA menerima dan memuat artikel mengenai Sastra Indonesia, Kajian Bahasa, Linguistik Teoritis, Linguistik Terapan, Sastra Daerah. Dalam satu tahun Jurnal Nusa terbit 4 kali, yaitu Mei dan November.
Articles 300 Documents
Makna Istilah, Ungkapan, dan Peribahasa dalam Seloko Adat Tunjuk Ajar Tegur Sapo Pada Tradisi Pernikahan Masyarakat Jambi Suci Priantini, Nur Batsina; Suyanto, Suyanto; Astuti, Sri Puji
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2: Mei 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.2.273-281

Abstract

This study aims to explain the lexical meaning, cultural meaning, and cultural values in the seloko adat pointing to Sapur tegur teaching. Data collection techniques used in this study are using observation, listening and competent methods. This research uses anthropological linguistic theory. The results of data analysis show that seloko adat pointed out that Sapur tegur teaching has 13 general terms about the rules of behavior in accordance with Jambi custom, 7 general expressions about family rules and 18 general proverbs about rules in the household that contain lexical and cultural meaning and has five cultural values namely human relationship with God; human relationship with nature; human relations with the community; human relations with other humans; and human relations with yourself. Based on these findings, in terms of meaning tends to contain advice, advice, or traditional teachings conveyed by ninik mamak, tuo tengganai or people who are elder and understand about seloko adat pointing at Sapo rebukes. IntisariPenelitian ini bertujuan menjelaskan makna leksikal, makna kultural, dan nilai-nilai budaya di dalam seloko adat tunjuk ajar tegur sapo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi, simak dan cakap. Penelitian ini menggunakan teori linguistik antropologi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa seloko adat tunjuk ajar tegur sapo memiliki 13 istilah secara umum tentang aturan-aturan berperilaku sesuai dengan adat Jambi, 7 ungkapan secara umum tentang aturan-aturan dalam keluarga dan 18 peribahasa secara umum tentang aturan-aturan dalam rumah tangga yang mengandung makna leksikal dan kultural serta memiliki lima nilai budaya yaitu hubungan manusia dengan Tuhan; hubungan manusia dengan alam; hubungan manusia dengan masyarakat; hubungan manusia dengan manusia lain; dan hubungan manusia dengan diri sendiri. Berdasarkan temuan tersebut, dari segi makna cenderung berisikan nasihat, petuah, atau ajaran adat yang disampaikan oleh ninik mamak, tuo tengganai atau orang-orang yang dituakan dan mengerti tentang seloko adat tunjuk ajar tegur sapo. Kata Kunci: Istilah, Ungkapan, Peribahasa, Seloko, Linguistik antropologi.
Struktur Wacana dan Pesan Dakwah pada Lagu Lawlaka Maher Zaen Hendro Eko Setiawan; Ziana Walidah
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2: Mei 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.2.159-173

Abstract

The purpose of this paper is to describe the structure that exists in the lyrics of the song Lawlaka so that readers especially song lovers can know, understand and know what is contained in the song lyrics Lawlaka as well as the linguistic aspects in it. The primary data is the Lawlaka text contained in the Youtube Awkening Music channel, while the secondary data uses Van Dijk's discourse analysis. The results show that there is a complex structure found in the lyrics of the song Lawlaka. In the text dimension it contains micro and macro structures: from the micro structure it contains the thematic elements of the hope of His grace, begging for forgiveness and praise. The superstructure that contains the schematic shows the title / lead. In the macro structure there are background elements, details and meanings. Whereas the social dimension of the Lawlaka song is not just textual but has meaning within it. As for the social context of his sinful state that others feel. Maher Zaen composed the song in reference to his words and hadith of the prophet Muhammad SAW for the public awareness of the importance of the mercy of Allah SWT. the message of the preaching contained: inviting man to return to the path of Allah SWT as written in the hadith and the word of Allah SWT.  IntisariTujuan tulisan ini ialah untuk mendeskripsikan struktur yang ada dalam lirik lagu Lawlaka sehingga pembaca khususnya penikmat lagu dapat mengetahui, memahami dan mengetahui apa yang terkandung dalam lirik lagu Lawlaka serta aspek-aspek kebahasaan didalamnya. Adapun data primer adalah teks Lawlaka yang ada didalam chanel Youtube Awkening Music, sedangkan data skunder menggunakan analisis wacana Van Dijk. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya struktur kompleks yang terdapat dalam lirik lagu Lawlaka. Pada dimensi teks memuat struktur mikro dan makro: dari struktur mikro memuat unsur tematik tentang pengharapan rahmat-Nya, memohon ampun dan pujian. Adapun superstruktur yang memuat skematik menunjukan adanya judul/lead. Pada struktur makro terdapat adanya elemen latar, detail dan maksud. Sedangkan pada dimensi sosial lagu Lawlaka tidak hanya  sebatas teks saja namun ada makna yang terkandung didalamnya. Adapun dalam konteks sosial berkenaan dengan keadaan dirinya yang merasa penuh dosa yang juga dirasakan oleh orang lain. Maher Zaen mencipta lagu tersebut merujuk pada firman-Nya dan hadits nabi Muhammad SAW untuk kesadaran masyarakat akan pentingnya rahmat Allah SWT. pesan dakwah yang terkandung: mengajak manusia kembali ke jalan Allah SWT sebagaimana tertulis dalam hadis rosul dan firman Allah SWT.
Makna dan Struktur Sastra Lisan Dalam Mantra Pengasih Semar Mesem dan Jaran Goyang pada Masyarakat Desa Saleh Mulya Jalur 6 Jembatan 1 Kabupaten Banyuasin Khamidah Khamidah Yustianingsih
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2: Mei 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.2.225-237

Abstract

Mantra can be interpreted as a word-for-word arrangement that is arranged so that it has poetic elements that have rhymes and rhythms and is believed to contain powers beyond human reasoning (supernatural). The purpose of this research is to find out and describe the meaning and structure of oral literature in the mesar loving spells of mesem and jaran shake in the Saleh Mulya Village community on line 6 Jembatan 1, Banyuasin Regency. The research method used is descriptive method and grounded method. The results showed that the mantra in Saleh Mulya Village Lane 6 Bridge 1 Banyuasin District there are ten spells in Javanese that can be analyzed structure with Nine components namely: (a) the greeting component opening, (b) the intention component, (c) the component name mantra, (d) suggestion component, (e) visualization component or symbol, (f) target name component, (g) destination component, (h) expectation component, (i) closing component and with denotative and connotative meaning contained in every spell. IntisariMantra dapat diartikan sebagai susunan kata demi kata yang tersusun sehingga berunsur puisi yang mempunyai rima dan irama serta dipercaya mengandung kekuatan diluar nalar manusia (gaib). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna dan struktur sastra lisan dalam mantra pengasih semar mesem dan jaran goyang pada masyarakat Desa Saleh Mulya jalur 6 Jembatan 1 Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dan metode grounded. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mantra yang ada di Desa Saleh Mulya Jalur 6 Jembatan 1 Kabupaten Banyuasin terdapat sepuluh mantra dengan bahasa jawa yang dapat dianalisis struktur dengan Sembilan komponen yaitu: (a) komponen salam pembuka, (b) komponen niat, (c) komponen nama mantra, (d) komponen sugesti, (e) komponen visualilasi atau simbol, (f) komponen nama sasaran, (g) komponen tujuan, (h) komponen harapan, (i) komponen penutup dan dengan makna denotatif dan makna konotatif yang terdapat didalam setiap mantra.Kata kunci :  Mantra Pengasih Semar Mesem dan Jaran Goyang
Historikalitas Puisi Menuai Buah Kehidupan Karya Orang Muda Katholik Lingkungan Velentinus Paroki Aloysius Gonzaga Cijantung: Tinjauan Hermeneutik Wilhelm Dilthey Endang Sulistijani
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2: Mei 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.2.282-296

Abstract

Millineal learn to be care to their environment through poem. Poem helps them to understand the way people thought or felt. These focuses using Wilhelm Dilthey hermeneutic include Erlebnis and Ausdruck. The theme was Wise to Your Nature for the Sustainability, from Jakarta Diosesan Church. It helps people to be care with the nature. Its strart from reducing plactic, caring to other people, cleaned up our neighbourhood, and others. These theme was the continued from last year theme, and focused on environtment. Now a days we face our earth more and more damaged because our life style. The Jakarta’s Bishop concerned about this, and asking us to fight for save our planet. Using this theme, means that all of us being invited to act in our daily days. We use young people because they were a person who’s continued this world. Asked them to care mean invited them to live wise for their sustainable life. Simple act such as not to be acquisitived, cared, sage, and kindful, help them to realized that live is tought us that everything must be prevented to be sustainable. If our environment cleans, our pla
Ideology Behind Implicature Meaning of Gus Dur’s Humor to Social, Political and Religious Critics M. Yunal Sholahudz Dzihni; Ismatul Khasanah; Dian Putu Danayanti Degeng
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2: Mei 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.2.174-189

Abstract

This research investigates implicature on Gus Dur’s humor about social, political, and religion condition in Indonesia. This research was aimed to analyze implicature, especially focus on flouting maxim and the ideology of Gus Dur. This research used qualitative approach. Research design of this research is Critical Discourse Analysis (CDA). This research used Fairclough’s three models of CDA, those are textual analysis, discursive practice and social practice. The result showed that all types of floating maxim were found in Gus Dur’s humor speech about social, political and religious in Indonesia, those are floating maxim of quantity, quality, relevance and manner. Gus Dur expressed his critics through humor to show his concern about the social, political, and religion condition of indonesia. It showed that Gus Dur intended to show his critics by humor to create condition more relax and all of this formed by their family, social, and education environment that forms his idelogy.IntisariPenelitian ini menyelidiki implikatur pada humor Gus Dur tentang kondisi sosial, politik, dan agama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi, terutama berfokus pada ideologi Gus Dur dibalik pelanggaran maxim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Desain penelitian dari penelitian ini adalah Analisis Wacana Kritis (CDA). Penelitian ini menggunakan tiga model CDA dari Fairclough, yaitu analisis tekstual, praktik diskursif, dan praktik sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis pelanggaran maxim ditemukan dalam humor Gus Dur tentang sosial, politik dan agama di Indonesia, yaitu pelanggaran maxim kuantitas, kualitas, relevansi dan cara (manner). Gus Dur mengungkapkan kritiknya melalui humor untuk menunjukkan kepeduliannya tentang kondisi sosial, politik, dan agama di Indonesia. Itu menunjukkan bahwa Gus Dur bermaksud menunjukkan pada kritiknya dengan humor untuk menciptakan kondisi yang lebih santai dan semua itu dibentuk oleh lingkungan keluarga, sosial, dan pendidikan dan membentuk ideology dari Gus Dur.
Resistensi Perempuan Dalam Film For Sama: Kajian Timur Tengah Perspektif Feminisme Naomi Wolf Devi Laila Maghfiroh; Moh. Zawawi -
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 4: November 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.4.506-520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk resistensi perempuan perspektif Naomi Wolf dalam film. Pendekatan dalam penelitian ini mengacu pada konsep feminisme Naomi Wolf, yaitu spesifik pada feminisme kekuasaan. Objek penelitian ini adalah film dokumenter bersubtitle bahasa Inggris berjudul For Sama yang disutradarai oleh Wa’ad Al-Khateab dan Edward Watts. Film ini mengungkap realitas konflik Suriah tepatnya di kota Aleppo. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tonton, teknik simak, teknik baca, dan teknik catat. Analisis data melalui tahapan reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk resistensi perempuan dalam Film For Sama perspektif Naomi Wolf terdiri atas enam bentuk, yaitu: (1) independensi; (2) altruisme; (3) persistensi; (4) chauvinisme; (5) revolusioner; (6) ketangguhan.
Analisis Kesalahan Gaya Berbahasa Pada Sosial Media Instagram Dalam Caption dan Komentar Umi Kholifah; Atiqa Sabardila
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 3: Agustus 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.3.352-364

Abstract

Penggunaan bahasa yang berada disosial media instagram sebagai alat komunikasi dalam sehari-hari salah satunya untuk berkomentar dan penulisan caption. Berbagai bahasa yang digunakan dalam komunikasi antara lain Bahasa Indonesia, bahasa daerah, ragam bahasa , dan bahasa asing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kesalahan penggunaan bahasa Indonesia di instagram dan untuk mendeskripsikan bentuk variasi kesalahpahaman penggunaan bahasa indonesia di instagram. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif yang bersifat deskriptif karena dalam penelitian ini peneliti untuk mengidentifikasi kesalahan bahasa yang berada media sosial terutama di instagram. Hasil penelitian menunjukan ketidak efektifan dalam pengguna bahasa yang dilakukan oleh pengguna media sosial instagram pada wujud penggunaan bahasa Indonesia adanya (1) kesalahan ejaan (2) pemakaian diksi (3) kesalahan struktur tata bahasa. Ada juga bentuk kesalahpahaman dalam penggunaan bahasa Indonesia di instagram (1) variasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (2) variasi bahasa Indonesia dengan bahasa gaul, bahasa Inggris, bahasa daerah setempat. 
Nilai-Nilai Estetika Melayu dalam Lirik Lagu Karya Rhoma Irama Kajian terhadap Lirik Lagu “Seni” dan “Buta Tuli” Moh. Muzakka
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 3: Agustus 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.3.297-311

Abstract

The purpose of this research is to reveal the aesthetic values in the lyrics of the song by Rhoma Irama, especially in the lyrics of the song "Seni" and "Buta Tuli". Aesthetic theory used to study both the lyrics are Malay aesthetic theory formulated by Braginsky. It summed up the three spheres functions in Malay literature consists are a function of beauty (indah), pragmatic function (faidah), and spiritual function (kamal). The results of the analysis show that the two lyrics of the Rhoma Irama song are very loaded with these three elements of functions. Both Rhoma Irama song lyrics are arranged in beautiful words and reveal pragmatic values. Both values are raised to achieve the highest value, which is service to the Creator (God).
Gaya Bahasa Asonansi dan Aliterasi pada Antologi Puisi Romances Sans Paroles Icha Priliskha Yunisty; Nurul Hayana; Yuliarti Mutiarsih
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 3: Agustus 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.3.395-408

Abstract

This research aims to explain the analysis figure of speech of assonance et alliteration in poems anthology by Paul Verlaine. The research questions discussed in this research are how the assonance and the alliteration found in those poems by focusing on the repetition of vowels and consonants phonemes in an array. The method used in this research is descriptive-qualitative, by analyzing data contained in the poetry anthology Romances Sans Paroles in the form of sentences. The repetition of phonemes both assonance and alliteration was encountered 137 times. 61 assonances and 76 alliterations were found. The data is dominated by the phoneme [R] which is a type of vibrating shear consonant that found 11 times.
POLITENESS STRATEGIES ON ORDERING SPEECH ACT Agustina Aloojaha
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 4: November 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.15.4.521-534

Abstract

This research is a translation study on politeness strategies in ordering speech act of novel Christ the Lord out of Egypt and its translation in Indonesian, Kristus Tuhan Meninggalkan Mesir. The purpose of this research is to describe how politeness strategies exist in ordering speech and how politeness strategies impacted the translation qualites. This research used qualitative descriptive method. The data source of the research is the document in the form of the novels namely original novel and translation novel. The data are focused on the sentences that accommodate politeness strategy in ordering speech act. Politeness strategies are known through translation techniques that are used in the novel translation. By analyzing data, it showed that the politeness strategies used in ordering speech act are bald on record, positive politeness, negative politeness, and off record. Based on the data, translation qualities of ordering speech sentences in the novel translation have shifted because of the use of politeness strategies. Furthermore bald on record is more shifted than other because it is shifting into positive politeness. So it can be concluded that the politeness strategies have changed the meaning of ordering speech on source language in English as asking speech on target language in Indonesian.