cover
Contact Name
Mugi Mulyono
Contact Email
mulyonomugi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
mulyonomugi@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Perikanan, Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT)
ISSN : 14107694     EISSN : 26549581     DOI : 10.15578
Core Subject : Agriculture,
JURNAL KELAUTAN DAN PERIKANAN TERAPAN (JKPT) ISSN Print: 1410-7694,ISSN Online: 2654-9581 adalah Jurnal yang diasuh oleh Sekolah Tinggi Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan – KKP, dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan ilmiah bidang kelautan dan perikanan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 101 Documents
KAJIAN PENERAPAN VISKOSITAS MINYAK PELUMAS PADA MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN DI PT. HASIL LAUT SEJATI M Subroto Alirejo; I Ketut Daging; Martin Martin; Basino Basino; Juniawan Preston Siahaan
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1, No 1 (2018): JKPT Juni 2018
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.419 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v1i1.7250

Abstract

Pelumas merupakan salah satu bahan yang penting dalam pengoperasian mesin kapal agar bekerja secara optimal, dan memberikan pelumas yang salah dapat mengakibatkan mesin mengalami kerusakan. Sedangkan Viskositas (Viscosity), adalah suatu angka yang menyatakan besarnya perlawanan/hambatan dari suatu bahan cair untuk mengalir atau ukuran besarnya tahanan geser dari bahan cair. Tujuan dari analisis sampel pelumas (Shell Rimula R4X 15W 40) di laboratorium ini adalah untuk mengetahui kondisi pelumas dan penyebab viskositas pelumas turun dari dua sampel pelumas (oli baru dan oli setelah tergunakan dengan jam kerja pelumas 312 jam).Hasil dari analisa sampel pelumas di laboratorium ini menunjukan bahwa kondisi dari dua sampel pelumas tidak normal. Dilihat dari uji fisik viskositas uji nilai di oli baru 11.33 seharusnya pada oli normal uji fisik Viskositas 100ºC uji nilai 14.7. Uji nilai TBN 17.1. Uji nilai Oksidasi 0.56 apabila oli baru seharusnya nilai Oksidasi 0 karena belum mengalami proses operasi mesin, indikasi oli baru itu adalah oli bekas, atau indikasi oli palsu. Dilihat dari uji fisik Viskositas uji nilai di oli setelah tergunakan 11.00, terindikasi mesin yang Overheat, karena tercampurnya bahan bakar, dilihat bahan bakar dengan Destilasi uji nilai 0.5 adanya kebocoran bahan bakar. Uji nilai TBN 15.03, normal karena TBN menetralisir asam sulfur di bahan bakar. Jadi hasil pengujian sampel pelumas merk Shell Rimula R4X 15W 40 olibaru dan oli setelah digunakan mengalami penurunan nilai viskositas. 
PENGOLAHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) KUPAS PDTO (PEELED DEVEINED TAIL ON) MASAK BEKU DI PT.PANCA MITRA MULTI PERDANA, SITUBONDO-JAWA TIMUR Randi B.S Salampessy; Setyaningrum Setyaningrum
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 3, No 1 (2020): JKPT Juni 2020
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.937 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v3i1.8556

Abstract

Udang sangat rawan dari serangan beberapa penyakit dan penggunaan antibiotik terlarang yang berdampak sangat buruk terhadap ekspor hasil perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur proses pengolahan udang vannamei masak beku, penerapan rantai dingin selama proses pengolahan, mutu bahan baku dan mutu produk, rendemen udang masak beku, produktivitas tenaga kerja, penerapan persyaratan kelayakan dasar, dan penanganan limbah. Penelitian menggunakan metode survey, dengan mengikuti secara langsung seluruh alur proses mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan. Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengolahan udang vannamei masak beku pada PT. Panca Mitra Multi Perdana (PT. PMMP) berbeda dengan alur proses pada SNI pengolahan udang masak beku, dan PT. Panca Mitra Multi Perdana telah menerapkan rantai dingin dengan baik sehingga suhu udang bahan baku 2,6 oC. Hasil pengujian mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 8, untuk hasil uji mikrobiologi sesuai dengan SNI, dan not detected untuk hasil uji antibiotik. Hasil perhitungan rendemen pada proses pemotongan kepala adalah 70,51%, pengupasan 81,77%, dan pemasakan 87,38%. Hasil penghitungan produktivitas pada proses pemotongan kepala dan pengupasan sesuai standar perusahaan yaitu 5,67 kg/jam/orang. PT. Panca Mitra Multi Perdana telah menerapkan kelayakan dasar dengan baik. Penanganan limbah telah diterapkan dengan baik.
PERTUMBUHAN LOBSTER BATU (Panulirus penicillatus Olivier, 1791) DI PERAIRAN SIMEULUE, BARAT SUMATERA THE GROWTH RATE OF SPINY LOBSTER (Panulirus penicillatus Olivier, 1791) IN WATERS OF SIMEULUE, WEST SUMATERA Helman Nur Yusuf; Tegoeh Noegroho; Ali Suman
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 2, No 2 (2019): JKPT Desember 2019
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.856 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v2i2.7390

Abstract

Lobster batu (Panulirus penicillatus) merupakan komoditas perikanan yang penting dan telah diekspolitasi sejak paska tsunami di perairan Simeulue. Peningkatan pemanfaatan lobster telah menyebabkan tekanan terhadap populasi lobster; untuk itu perlunya data aspek biologi seperti pertumbuhan sebagai landasan dalam penentuan pengelolaan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2015 di perairan Simeulue untuk menduga laju pertumbuhan lobster batu di perairan Simeulue. Hasil penelitian diperoleh rata-rata pertama kali tertangkap (Lc) = 64 mmCL untuk lobster batu betina dan 65 mm CL untuk lobster batu jantan. Laju pertumbuhan (K), panjang karapas asimtotik (CL∞) dan umur lobster batu betina pada panjang ke-0 (t0) sebesar 0,51 per tahun, 159,2 mm CL dan -0,049921 tahun, sedangkan lobster batu jantan sebesar 0,41 pertahun, 145,8 mm CL dan -0,040776 tahun. Laju mortalitas alami (M), laju kematian akibat penangkapan (F), laju kematian total (Z) dan tingkat eksploitasi (E) lobster batu betina sebesar 0,91 per tahun, 0,73 per tahun, 1,64 pertahun dan 0,55 pertahun. Sedangkan lobster batu jantan sebesar 0,81 pertahun, 0,76 per tahun, 1,57 pertahun dan ekploitasi sebesar 0,51 pertahun atau pemanfaatan sumberdaya lobster batu telah optimum. Untuk itu perlu adanya pembatasan upaya penangkapan lobster batu di Simeulue dengan menerapkan close season pada puncak musim pemijahan yaitu pada Mei dan Juni.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG PADA PINDANG BANDENG (Chanos chanos) PRESTO Resmi Rumenta Siregar
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 2, No 1 (2019): JKPT Juni 2019
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.856 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v2i1.7614

Abstract

Ikan pindang adalah salah satu olahan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari produksi ikan pindang yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Sebagai contoh di Kabupaten Bogor, produksi ikan pindang pada tahun 2013 sebesar 3.643,56 ton, meningkat menjadi 10.334,44ton pada tahun 2015. Ikan pindang disisi lain, sangat mudah mengalami kemunduran mutu disebabkan masih tingginya kadar air, pengemasan yang tidak memenuhi standar serta proses pengolahan yang pada umumnya kurang menerapkan prinsip sanitasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang yang tumbuh pada bandeng presto. Sampel Bandeng presto diambil dari CV. Cindy Group. Kapang diisolasi dengan metode pengenceran bertingkat menggunakan media DRBC (Dichloran Rose Bengal Chloramphenicol Agar), kemudian diidentifikasi secara morfologi menggunakan media Malt Extract Agar dan Czapek’s Yeast Extract Agar. Nilai Aktivitas air (aw) bandeng presto memiliki kisaran rata-rata 0,96 – 0,97. Secara makroskopis terlihat adanya pertubuhan kapang pada permukaan ikan bandeng presto setelah penyimpanan selama 3 hari pada suhu ruang (20-250C). Sebanyak 5 isolat kapang diisolasi dari ikan pindang sampel bandeng presto. Hasil identifikasi secara mikroskopis diketahui bahwa kapang yang tumbuh ada ikan pindang tersebut adalah spesies Penicillium citrinum, Eurotium chevalieri, Fusarium solani, Fusarium sp, dan Cladosporium sp. Kadar aw ikan pindang resto yang masih tinggi (0,96-0,97) menyebabkan ikan pindang mengalami pembusukan yang diakibatkan oleh bakteri.  
DISTRIBUSI SPASIAL IKAN FAMILI SCARIDAE DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL BUNAKEN, SULAWESI UTARA Basuki Rachmad; Ratna Suharti; Disty Anisaa Irayana; Dadan Zulkifli
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1, No 2 (2018): JKPT Desember 2018
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.961 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v1i2.7260

Abstract

Ikan karang Famili  Scaridae adalah salah satu ikan herbivora yang hidup di ekosistem terumbu karang. Namun keberadaan dan kondisi ikan ini belum banyak diketahui di perairan Taman Nasional Bunaken. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan distribusi ikan famili Scaridae yang berhubungan dengan terumbu karang, di Taman Nasional Bunaken yang dilakukan di tiga pulau pada bulan Februari hingga Mei 2017. Pengamatan ini dilakukan dengan metode sensus visual Line Intercept Transect (LIT) Dalam penelitian ini ditemukan keragaman ikan famili Scaridae terdiri dari 9 spesies, dua spesies ikan yaitu Scarus spirus dan S. niger memiliki distribusi spasial di seluruh perairan. Jenis ikan yang memiliki kelimpahan tertinggi adalah S. gobbhan (110 ind/ha).  Kesamaan spesies dicirikan oleh kecenderungan dari kelompok yang terjadi di perairan Pulau Bunaken yang kerucut. Penilaian ekologi ikan Scaridae menunjukkan bahwa terumbu karang di perairan Taman Nasional Bunaken masih dalam kondisi baik. 
EKSISTENSI DAN KERAGAAN IKAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIBANTEN Ishaaq Saputra; Muklasin Muklasin; Forcep Rio Indaryanto; Sinung Rahardjo
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 2, No 2 (2019): JKPT Desember 2019
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.248 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v2i2.8251

Abstract

Sungai Cibanten merupakan salah satu sungai yang memiliki peranan penting di Provinsi Banten. Sungai ini memiliki hulu yang berlokasi di Situ Cibanten, Ciomas, Kabupaten Serang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keberadaan, keanekaragaman dan keseragaman ikan di Sungai Cibanten. Pada penelitian ini, diperoleh ikan sebanyak 135 ekor ikan. Berdasarkan hasil identifikasi spesies yang dilakukan, ikan – ikan tersebut berasal dari lima family ikan yaitu Cyprinidae, Loricariidae, Palaemonidae, Zenarchopteridae dan Penaeidae. Selain itu, diperoleh sejumlah tujuh spesies ikan termasuk satu ikan asing yaitu ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis). Hasil analisa menunjukkan bahwa indek keanekaragaman, keseragaman dan dominasi pada seluruh titik sampling masih dalam kondisi normal. Namun demikian, dengan ditemukannya ikan sapu-sapu (P. pardalis) pada sistem Sungai Cibanten mungkin akan memiliki dampak negatif terhadap ekologi sungai. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengevaluasi lebih lanjut keberadaan ikan sapu-sapu dan ikan asing lainnya yang memiliki potensi bahaya terhadap ekologi Sungai Cibanten.
INDIKATOR KELIMPAHAN SUMBERDAYA IKAN SIRO (AMBLYGASTER SIRM) DI LAUT JAWA Rudy Masuswo Purwoko; Andhika Prima Prasetyo; Nurulludin Nurulludin
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 2, No 1 (2019): JKPT Juni 2019
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.188 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v2i1.8001

Abstract

Pemanfaatan ikan siro (Amblygaster sirm) di Laut Jawa menunjukkan gejala overfishing. Beberapa aksi pengelolaan telah dilakukan untuk mengatasinya dan efektifitasnya dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaharui status populasi ikan siro di Laut Jawa dengan menggunakan beberapa indikator, yakni kelimpahan dan biologi. Pengumpulan data dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan selama 6 bulan (Oktober 2013 - Maret 2014). TropFishR package digunakan untuk menganalisis beberapa parameter pada 830 individu. Hasil penelitian menunjukkan ukuran panjang berkisar antara 14,1-24.5 cmFL. Parameter pertumbuhan ikan siro (Linf, K dan t0) masing-masing sebesar 21.9 cmFL, 1,7/tahun dan 0,45. Perbandingan antara jumlah kelamin jantan dan  betina dalam kondisi seimbang. Pola pertumbuhan ikan siro bersifat alometrik negatif (2,259), dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dari pertumbuhan beratnya. Ukuran panjang pertama kali matang gonad (Lm) dan ukuran panjang pertama kali tertangkap (Lc) masing-masing sebesar 16,8 cmFL dan 15,4 cmFL. Indikator kelimpahan menunjukkan kecenderungan penurunan. Selain itu, Lc lebih kecil dari Lm yang mengindikasikan terjadinya growth overfishing.
ANALISIS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A UNTUK MENGETAHUI POTENSI IKAN DI DALAM FISHING GROUND PURSE SEINE MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT AQUA MODIS LEVEL 3 Zulham Abdullah; Yusrizal Yusrizal; Syarif Syamsudin
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1, No 1 (2018): JKPT Juni 2018
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.832 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v1i1.7251

Abstract

Perairan dan laut Indonesia sangat kaya akan sumberdaya perikanan. Potensi dan kekayaan laut Indonesia yang terutama adalah ikan. Potensi lestari sumberdaya ikan laut Indonesia sebesar 7,3 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia. Seluruh potensi sumberdaya ikan tersebut, jumlah tangkapan yang di perbolehkan (JTB) sebesar 5,8 juta ton per tahun atau sekitar 80 persen dari potensi lestari, dan baru dimanfaatkan sebesar 5,4 juta ton pada tahun 2013 atau baru 93% dari JTB, sementara total produksi perikanan tangkap (di laut dan di danau) adalah 5,863 juta ton. Potensi tersebut masih kurang optimal dianfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Adanya citra satelit dengan sensor pendeteksi suhu permukaan laut dan klorofil-a bisa dimanfaatkan untuk mengoptimlkan hasil tangkapan di suatu kapal. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di atas kapal Purse Seine yang beroperasi di laut Jawa, laut Flores sampai dengan selat Makassar. Pengoperasian Purse Seine terdiri dari 4 tahap, tahap persiapan, yaitu tahap pengumpulan ikan dengan rumpon portabel dan lampu kapal, tahap pelingkaran jaring, dimulai dari menurunkan lampu atraktor dan kemudian jarring diturunkan melingkari lampu atraktor, setelah itu tali kerut,ditarik sehingga jarring menyerupai mangkok, terakhir adalah tahap penarikan jaring. Tetapi karena daerah penangkapan hanya berdasarkan kebiasaan menangkap di tempat tersebut jadi hasil tergantung pada kondisi saat penangkapan dilakukan. Maka dari itu diperlukanlah analisis fishing ground melalui satelit supaya bisa menemukan fishing ground yang lebih tepat, dengan menganalisis suhu permukaan laut (spl) dan klorofil-a. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel independen spl (X1) dan klorofil-a (X2) secara bersama- sama berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan (Y).
PARAMETER POPULASI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus, Cuvier 1829) DI PERAIRAN SELAT MALAKA Nurulludin Nurulludin; Titin Siswantining; Muhammad Taufik; Rudy Masuswo Purwoko
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 3, No 1 (2020): JKPT Juni 2020
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.856 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v3i1.8299

Abstract

Sumberdaya ikan kuniran (Upeneus sulphureus) di Selat Malaka telah dieksploitasi sejak lama dengan alat tangkap pukat tarik, terutama sebelum adanya moratorium pelarangan alat tangkap trawl dan sejenisnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - November 2014 di Perairan Selat Malaka. Pengukuran panjang cagak ikan kuniran diambil secara acak terhadap 2.694 sampel yang dilakukan di PPS Belawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis beberapa parameter pertumbuhan populasi ikan kuniran (Upeneus sulphureus) di Selat Malaka. Analisis data parameter populasi dianalisis menggunakan FAO-ICLARM Stock Assessement Tools (FISAT). Hasil analisis diperoleh beberapa parameter populasi ikan kuniran dengan koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,80 per tahun, (L∞) 21,0 cm, (M) 1,73 per tahun (F) 2,51 per tahun, dan E 0,59 per tahun. Penambahan baru individu ke dalam populasi berlangsung sepanjang tahun dan mencapai puncaknya terjadi pada akhir musim timur (Juni – Agustus) sampai musim peralihan II (September – Nopember). Pemanfaatan ikan kuniran di perairan Selat Malaka sebelum moratorium pelarangan pukat tarik dalam kondisi jenuh (Fully exploited).
AKUMULASI LOGAM BERAT Pb, Cd, Ni DAN Zn PADA DAGING IKAN DI TELUK KAO, HALMAHERA Edward Edward
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 2, No 2 (2019): JKPT Desember 2019
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.928 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v2i2.7970

Abstract

Ikan merupakan sumber  protein, mineral, vitamin dan asam lemak omega-3-tidak jenuh (poly unsaturated), yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan penelitian in  adalah untuk mengetahui  tingkat akumulasi logam berat timbal (Pb), cadmium (Cd), seng (Zn) dan nikel (Ni) pada beberapa jenis ikan yang berbeda di Teluk Kao, Halmahera. Penelitian ini dilakuan pada bulan November 2015. Contoh ikan  yang dianalisis adalah ikan suo (Sphyraena jello),  tatameri (Gazza minuta), gaca  (Lutjanus argentimaculatus), totodi  (Synodus foetens)    bubara (Caranx sp), ngafi  (Stolephorus indicus) dan biji nangka (Upeneus vittatus). Kadar Pb, Cd, Zn dan Ni ditentukan dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). Hasilnya menunjukkan kadar  Pb, Cd, Zn dan Ni masih sesuai dengan nilai ambang batas aman yang ditetapkan oleh Standard Nasional Indonesia (SNI) 2009. Untuk mengoptimalkan perlindungan terhadap kesehatan manusia, perlu dilakukan pemantauan kadar Pb, Cd, Zn dan Ni dalam daging ikan yang hidup di Teluk Kao, mengingat Teluk Kao merupakan satu-satunya perairan yang menerima masukan limbah yang berasal dari kegiatan masyarakat dan penambangan emas. Strategi manajemen risiko harus fokus pada pengurangan paparan potensial yang berasal dari konsumsi ikan.

Page 1 of 11 | Total Record : 101