cover
Contact Name
Les Pingon
Contact Email
lespingon21@upi.edu
Phone
+6282144647693
Journal Mail Official
hendriklempeh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No.11, Banjar Tegal, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa
ISSN : -     EISSN : 26139596     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i2.39468
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha is a scientific journal published by Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education.
Articles 50 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2014)" : 50 Documents clear
IKONOGRAFI FIGUR PUNAKAWAN WAYANG KULIT CENK DAN BLONK ., I Made Diana Dwi Putra; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd,M.Si.; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.984 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2110

Abstract

(1) Ikhwal keberadaan wayang Cenk Blonk didirikan pada tahun 1992 di Banjar Batannyuh Kelod, Desa Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang diprakarsai oleh I Wayan Nardayana yang lahir di Tabanan pada tanggal 5 juli 1966. (2) Bentuk serta ciri-ciri fisik, karakter, watak, sifat dan ciri non fisik figur Cenk dan Blonk : memakai alat penyambung sengki tanduk di bagian lengan, mulut dan kaki, mengunakan pecuntil, katik badan dan katik tangan, ciri-ciri dari punakawan Cenk yaitu bentuk mulut monyong, kedua rahang atas dan bawah dapat digerakkan, giginya banyak dan gaya bicara punakawan Cenk cenderung teoritis, sifat punakawan Cenk adalah suka mencela dan mengkritik punakawan lain dan tidak mudah dikalahkan. ciri-ciri dari punakawan Blonk yaitu bentuk mulut lebar, kepala botak, perut besar. Gaya bicara punakawan Blonk ceplas-ceplos. Sifat punakawan Blonk adalah suka menceritakan dirinya. (3) Fungsi figur Cenk dan Blonk pada saat pementasan adalah sebagai jeda pada babak peperangan.Kata Kunci : Wayang Cenk Blonk, aspek visual, fungsi. (1) The occurrence of Wayang Cenk Blonk was started in 1992 at Batannyuh kelod community, Belayu village, Marga district, Tabanan sub-district which is established by I Wayan Nardayana who was born on 5th of July in 1966. (2) The physical form, characteristics, and nature and non-physical characters of Cenk and Blonk figure: using linking devices sengki wear horns on the arms, mouth and feet, using pecuntil, katik body and katik hand, the characteristics of which form the mouth Cenk's clown monyong, both upper and lower jaw can be moved, his teeth a lot and speaking style tends theoretical Cenk's clown , the nature of Cenk's clown is mocking and criticizing the other's clown and not easily defeated. characteristics of Blonk's clown that form wide mouth, bald head, large belly. Blonk's clown-style talk speak frankly. Blonk's clown-like nature is telling him. (3) Function and figure Cenk Blonk when staging is a lull in the battle round. keyword : Cenk Blonk pupet, visual aspects, functions
KERAJINAN KACA “PUTERA BALI GLASS”, DESA KERAMAS, GIANYAR ., I Wayan Wahyu Pratama; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan; ., Dra. Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2508

Abstract

Kerajinan sudah sejak lama berkembang di Bali, dengan beragam bentuk dan bahan yang digunakan. Salah satu industri kerajinan yang berkembang adalah kerajinan kaca “Putera Bali Glass” beralamat di Br Maspahit, Desa Keramas, Gianyar. Proses pembuatannya menggunakan teknik tiup dan teknik cetak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan, proses pembuatan jenis-jenis produk kerajinan kaca. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah perusahaan “Putera Bali Glass”, Desa Keramas, Gianyar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi. Penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan kerajinan kaca “Putera Bali Glass”, dimulai sejak tahun 2002 yang diawali oleh Bapak Ida Bagus Suarjana. Alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan kaca antara lain: tungku pelebur, oven pendingin, sedangkan bahan yang digunakan antara lain: kaca dan pewarna. Proses pembuatan kerajinan kaca menggunakan teknik tiup dan teknik cetak. Proses tektik tiup meliputi: pembersihan kaca, peleburan, pengambilan kaca yang sudah dilebur, pewarnaan, peniupan dan pembentukan global, pembentukan ditail, pendinginan, dan finising. Sedangkan proses teknik cetak meliputi: pemotongan kaca, menaruh kaca diatas cetakan, peleburan, pengangkatan kaca dari cetakan, finising. Jenis produk kerajinan kaca yang dibuat dengan teknik tiup antara lain: bola lampu, botol wine, vas bunga, teko (juge), gelas ice cream, aquarium. Sedangkan jenis produk kerajinan kaca yang dibuat dengan teknik cetak antara lain: piring Frangipani, piring daun, mangkok tangga, tempat sabun.Kata Kunci : Kerajinan, kaca, proses Craft has long been grown in Bali , with a variety of shapes and materials used . One of the craft industry is growing craft glass " Putera Bali Glass " located at Br Maspahit , Keramas village , Gianyar . The manufacturing process uses inflatable technology and printing techniques . This study aimed to describe the existence , the process of making these kinds of glass craft products . This research is a descriptive qualitative approach . The subjects were firm " Putera Bali Glass " , Keramas village , Gianyar . Data was collected through observation, interviews , and documentation . Data were analyzed using domain analysis and taxonomy . This study shows that the presence of glass craft " Putera Bali Glass " , began in 2002, initiated by Mr. Ida Bagus Suarjana . The tools used in the manufacture of glass crafts include: blast furnace , oven cooling , while the materials used are: glass and dyes . The process of making crafts using glass blowing techniques and printing techniques . Inflatable tektik process include : cleaning glass , foundries , glass -making that has been melted , coloring , blowing and global formation , the formation performance in detail , cooling , and finishing . While the process of printing techniques include : cutting glass , put the glass on the mold , melting , glass removal from the mold , finishing . Types of glass craft products made with inflatable techniques include: light bulbs , wine bottles , vases , teapots ( juge ) , ice cream cup , aquarium . While this type of glass craft products made by printing techniques include: Frangipani plates , leaf plates , bowls ladder , where soap .keyword : Crafts , glass , process
PENERAPAN TEKNIK AIR BRUSH KE MEDIA LAYANGAN DI “KITE PAINTING NO PROBLEM SING KEN-KEN”, CELUK,SUKAWATI ., I Gede Riski Soma Himawan; ., Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.653 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.3515

Abstract

“Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, yang terletak di Br. Cemenggaon, Celuk, Sukawati, Gianyar, adalah salah satu perusahaan yang memproduksi layangan yang dilukis dengan menggunakan teknik air brush. Keunggulan-keunggulan teknik air brush di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken” dibandingkan dengan teknik pewarnaan dengan cat kuas antara lain: 1.Waktu pewarnaan menggunakan teknik air brush relatif lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan teknik cat kuas, sehingga pesanan dari konsumen bisa lebih cepat dikerjakan. 2.Lukisan yang dibuat dengan teknik air brush tidak menampakan guratan kuas, sehingga gradasi warna yang dihasilkan tampak lebih hidup. 3.Hasil lukisan lebih awet, karena pigmen warna yang disemprotkan ke media lebih menempel ke pori- pori, sehingga daya rekatnya lebih kuat. Artikel ini mengulas tentang keberadaan “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”,proses penerapan teknik air brush ke media layangan di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, dan jenis motif yang diterapkan ke media layangan di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengerajin layangan di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, Celuk, Sukawati. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan kepustakaan. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: Keberadaan “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, Celuk, Sukawati, dimulai sejak tahun 1993 yang diawali oleh Bapak I Wayan Bambang Netra. Proses penerapan teknik air brush ke media layangan di ”Kite Painting No Problem Sing Ken-ken” yang meliputi antara lain: proses pengerjaan sketsa dengan pensil atau kapur tulis, proses pengerjaan sketsa menggunakan sprayer dengan menerapkan teknik freehand, proses pemotongan plaster kertas, proses pengecatan warna dasar dengan menerapkan teknik stencil, proses pengerjaan warna gradasi dan proses pengerjaan detail. Di “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken”, kedua teknik ini selalu dikombinasikan sesuai kebutuhan. Jenis motif yang dihasilkan oleh “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken” dibagi menjadi dua, yaitu motif fauna dengan bentuk realis antara lain: motif kupu-kupu, motif capung, motif burung elang, motif burung merak. Dan motif fauna dengan bentuk imaginatif antara lain: motif serangga, motif burung hantu, motif naga, motif ikan, motif ular kobra, motif barong.Kata Kunci : Teknik air brush, proses, motif. “Kite Painting No Problem Sing Ken-ken“, which is located in Br. Cemenggaon, Celuk, Sukawati, Gianyar, is one of the companies that manufacture kites painted with a brush using water techniques. The advantages of the air brush technique in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken" compared with staining techniques with paint brushes, include: 1. Staining time using the air brush technique is relatively faster than using a brush paint technique, so that the order of the consumer can be done faster. 2. Paintings made with air brush techniques not show brush strokes, so that the resulting shades seem more alive. 3. Results paintings more durable, because the color pigment is sprayed over the media to stick to the pores, resulting in a stronger adhesive power. This article reviews about the existence of "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", process of applying the technique to a media air brush kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", and motifs are applied to medium kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken". This research is a descriptive qualitative approach. The subjects were craftsmen kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", Celuk, Sukawati. Collecting data in this study was done by using observation, interviews, and literature. The findings in this study are: The existence of "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", Celuk, Sukawati, started since 1993 which was started by Mr. I Wayan Bambang Netra. The process of implementation of the media to air brush techniques kites in "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken" which include, among others: process of sketching with pencil or chalk, process of using a sprayer to apply a sketch freehand technique, plaster paper cutting process, painting process by applying basic color stencil technique, the process of gradation of color and detail workmanship. In "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken", the second technique is always combined as needed. Motifs generated by "Kite Painting No Problem Sing Ken-ken" is divided into two, fauna motifs with realistic forms include: butterfly motif, dragonfly motif, eagle motif, peacock motif. And fauna motifs with imaginative forms include: insect motif, owl motif, dragon motif, fish motif, cobra motif, barong motif. keyword : : air brush techniques, processes, motives.
PROSES KREATIF MBAH YATNO ., Niky Rohmatulloh; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.; ., Dra. Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.618 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.4300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui riwayat berkesenian Mbah Yatno, (2) Mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan patung dan kriya oleh Mbah Yatno, (3) Mengetahui proses pembuatan patung dan kriya oleh Mbah Yatno, dan (4) Mengetahui bentuk patung dan kriya yang dihasilkan oleh Mbah Yatno.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan penelitian bidang seni, Subjek penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sedangkan objek penelitian ini adalah Mbah Yatno yang difokuskan pada riwayat berkesenian, dan proses penciptaannya. Dalam pengumpulan data, penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik yakni, (1) Teknik observasi, (2) Teknik wawancara, (3) Teknik pendokumentasian, dan (4) Teknik kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Riwayat berkesenian Mbah Yatno, (2) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan patung dan kriya oleh Mbah Yatno merupakan barang-barang yang mudah ditemui disekitar rumah Mbah Yatno, alat-alat tersebut ialah: Panci, ember, paku, palu, ampelas, gergaji, kawat, kompor, kertas, batu bata, tepung tapioca atau tepung kanji, air, tarose, meni atau cat dasar, cat minyak, thinner B. (3) Proses pembuatan patung dan kriya oleh Mbah Yatno. (4) Jenis-Jenis karya rupa yang dihasilkan oleh Mbah Yatno, yaitu patung dan kriya.Kata Kunci : proses kreatif, patung, kriya, kertas, batu bata. This study aims to: (1) Knowing the art history of Mbah Yatno, (2) Knowing kind of tools and materials used in the process of making sculpture and crafts by Mbah Yatno, (3) Knowing the process of making sculpture and crafts by Mbah Yatno, and (4) Knowing the form of sculpture and crafts produced by Mbah Yatno. This study is a descriptive study which used research approaches in art, the subject was researcher himself. While the object of this study was Mbah Yatno focused on his art history, and the process of creation. In collecting the data, the study was conducted with several techniques such as, (1) observation technique, (2) Interview technique, (3) Documentation technique, and (4) Literature technique. The results of this study showed (1) The art history of Mbah Yatno, (2) Tools and materials used in making sculpture and crafts by Mbah Yatno are easily found around Mbah Yatnos’ house, those tools are: pan, bucket, nails, hammer, sandpaper, saw, wire, stove, paper, brick, tapioca flour or starch, water, tarose, meni or base paint, oil paint, thinner B. (3) the process of making sculpture and crafts by Mbah Yatno. (4) Type of art work produced by Mbah Yatno, which are sculpture and craft.keyword : creative process, sculpture, craft, paper, bricks.
Ragam Hias Pura Dangin Carik Di Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ., Gede Maha Semaya Bakti; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.; ., Ketut Nala Hari Wardana, S.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.729 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2137

Abstract

Seni ragam hias maupun ukiran mempunyai peranan penting sebagai hiasan bangunan tempat suci di Bali dan pada bangunan rumah maupun benda fungsional dan benda hias. Di Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten buleleng kerajinan ukiran menjadi sumber mata pencaharian bagi pengerajin ukiran. Ukiran yang dibuat di Desa Tejakula merupakan kerajinan ukiran dengan ke cirikhasan motif ragam hias dan teknik ukir. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan motif ragam hias ukiran pada bangunan Pura Dangin Carik di Desa Tejakula, bahan dan alat yang dipergunakan, dan proses pembuatan motif ragam hias ukiran. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan, sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis domain dan taksonomi. Kata Kunci : ukiran, ragam hias. Decorative art or carving has important role as decoration of temples in Bali and on house buildings or functional and decorative goods. In Tejakula Village, Tejakula District, Buleleng Regency, carving becomes main occupation for carving artists. Carving that is made in tejakula Village is carving with special characteristics of decorative motives and carving technipues. This research aims to describe decorative carving motive at Dangin Carik Temple in Tejakula, materials and tools needed, and the process of creating decorative carving motive. The data was collected using observation techniques, interview, documentation, and literature, meanwhile approaches used to analyze the data were domain analysis and taxonomy. keyword : carving, decorative art
KAJIAN SEMIOTIK DESAIN SAMPUL MAJALAH BOBO PRIODE FEBRUARI – APRIL 2013 ., I Gede Antara; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Dra. Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.486 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.3179

Abstract

Tampilan kemasan dalam suatu produk merupakan hal utama yang menjadi daya tarik pembeli. Majalah Bobo merupakan majalah anak yang cukup terkenal di indonesia dari pertama kemunculannya pada tanggal 14 April 1973, sampai sekarang di tahun 2013 masih tetap hadir dengan cerita, informasi, dan tampilan kemasan sampul yang menarik. Sehingga majalah Bobo tergolong majalah yang paling digemari dan penjualannya paling tertinggi di golongan majalah anak - anak dipasaran, terutama di daerah Singaraja. Dalam tampilan sampul majalah Bobo mengungkap banyak hal seperti, penemuan – penemuan, kerajinan, pendidikan, flora, fauna, mengenai artis, yang pada umumnya berbeda dari majalah anak – anak lainnya. Artikel ini mengulas Kajian semiotik desain sampul majalah Bobo priode Februari – April 2013, dengan metode penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat bersifat intepretatif (menggunakan penafsiran), bermaksud menjelaskan gambaran semiotik yang ada pada tampilan desain sampul majalah Bobo priode Februari – April 2013.Kata Kunci : Desain sampul majalah Bobo, kajian semiotik Cover of a product is the most important thing which is attract the buyers. ‘Majalah Bobo’ is kid’s magazine which is enough popular in Indonesia. From the first publich in April 14,1973 till now 2013 it is consistence with story, information and interesting cover. Se ’Majalah Bobo’ is the the best seller for kid’s magazine at market, especially in Singaraja. The cover of ‘Majalah Bobo’ showes many things like, invention, art, education, flora and fauna, artists which is different from other kid’s magazine in general. This artiek is to analyse semiotic design study of ‘Majalah Bobo’ cover’s Februari to April 2013 period, by using descriptive kwalitative method in the characteristic interpretative to ekplains semiotic of the cover of ‘Majalah Bobo’ Februari to April 2013.keyword : Cover desingn of ‘Majalah Bobo’ semiotic study
Kerajinan Ukir Kaca Hias di Ongky Art Glass Desa Asembagus Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo ., Andriyanto; ., Drs.Jajang S,M.Sn; ., UNDIKSHA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.423 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.4295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis-jenis kaca yang digunakan dalam pembuatan kerajinan ukir kaca hias, (2) alat dan bahan yang digunakan dalam proses kerajinan ukir kaca hias, (3) bagaimana proses pembuatan kerajinan ukir kaca hias di Desa Asembagus Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah Kerajinan Ukir Kaca di Ongky Art Glass Desa Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, pendokumentasian, wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jenis-jenis kaca yang digunakan dalam proses pembuatan Kerajinan Ukir Kaca Hias di Perusahaan Ongky Art Glass, Desa Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo yaitu: Kaca Bening, Kaca Rayban, Kaca One Way, Kaca Pink, (2) Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Kerajinana Ukir Kaca Hias di perusahaan Ongky Art Glass, Desa Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo antara lain: Pensil, Ballpoint, Plastik Isolasi, Cutter, Kertas Karbon, Tang, Meteran, Penghapus Papan, Kaca Bening, Spray Gun NP Tools, Kompresor ¾ HP (Horse Power), Sikat Baju, Kasa, Kain, Mangkok, Tabung Kompresor, Spray Gun R-2, Mesin Diesel, Selang 4 inci, Spray Gun IWT, Sarung tangan, Pelindung Kepala, Pemotong Kaca, Jerigen, Masker Topong, Penggaris, Kertas Karton, Pahat, Corong, Pewarna Silver, Pewarna Emas, Kuas, Tabung Angin, Thinner, Anti Gores, Masker Kain, Kaca Pink, Kaca One Way, Kaca Rayben, Selang, Pasir, Pewarna dan Sabun Cuci,(3) Proses yang dilakukan dalam pekerjaan Kerajinan Ukir Kaca Hias di Ongky Art Glass ada tiga tahap yaitu, pertama proses mendesain pola gambar, kedua proses pengukiran pada kaca, dan ketiga adalah proses pewarnaan. Kata Kunci : Kata-kata kunci : ukir kaca, sandblasting, seni kerajinan, ongky art glass This study aimed to determine (1) the types of glass used in the manufacture of wood-carving decorative glass, (2) the equipment and materials used in the process of wood-carving decorative glass, (3) how the process of making wood-carving decorative glass in the Asembagus Village, Situbondo. This type of research is descriptive qualitative research. The object of this study was Handicrafts Carved Glass in Ongky Art Glass, Asembagus Village, Asembagus District, Situbondo. Methods of data collection is carried out using the method of observation, documentation, interviews. The results showed that (1) The types of glass used in the manufacturing process Decorative Crafts Carved Glass in Ongky Art Glass Company, Asembagus Village, Asembagus District, Situbondo namely: Clear Glass, Glass Rayban, One Way Glass, Glass Pink, (2) Tools and materials used in the manufacturing process Decorative Crafts Carved Glass in Ongky Art Glass company, Asembagus Village, Asembagus District, Situbondo include: Pencil, Ballpoint, Plastic Insulation, Cutter, Carbon Paper, Tang, meter, Eraser boards, Clear Glass, Spray Gun NP Tools, Compressors ¾ HP (Horse Power), Clothes Brush, Gauze, cloth, bowl, tube compressors, R-2 Spray Gun, Diesel Engine, 4-inch Hose, Spray Gun IWT, gloves, Protective Head , glass cutter, jerry cans, Masks Topong, Ruler, Cardboard Paper, Sculpture, Funnel, Silver Shadow, Shadow Gold, Brush, Wind Tubes, Thinner, Anti-Scratch, Mask Cloth, Glass Pink, One Way Glass, Glass Rayben, Hose, Sand , Dyes and Washing Soap, (3) the process is carried out in the work of Craft Carving Ongky Art Glass in three stages: first the process of designing image patterns, the process of engraving on the glass, and the third is the coloring process. keyword : Key words: glass carving, sandblasting, art crafts, ongky art glass
SABLON DENGAN MESIN ROTARI DI SAHADEWA SABLON BANJAR TAMAN SARI, DESA DELOD PEKEN, KECAMATAN TABANAN, KABUPATEN TABANAN ., I Gusti Made Prawira Yudha; ., Ketut Nala Hari Wardana, S.Sn.; ., Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.416 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2121

Abstract

Penelitian ini bertujuaan untuk (1) mendeskripsikan keberadaan Sahadewa Sablon, (2) mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam cetak sablon di Sahadewa Sablon, (3) mengetahui proses cetak sablon dengan mesin rotari di Sahadewa Sablon, (4) mengetahui kelebihan dan kendala dalam penggunaan mesin rotari di Sahadewa Sablon.Manfaat penelitian ini adalah untuk memperkenalkan hasil cetak sablon, dan meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah (1) instrumen observasi, (2) instrumen wawancara, (3) instrumen dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah (1) teknik observasi, (2) teknik wawancara, (3) teknik dokumentasi, (4) teknik kepustakaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) analisis domain yang bertujuan untuk memperoleh pengertian umum, (2) analisis taksonomi dengan mengolah data lebih rinci.Hasil penelitian ini adalah (1) keberadaan Sahadewa Sablon berdiri pada tahun 2008 diawali melakukan cetak sablon secara manual, setelah mulai berkembang Sahadewa Sablon melakukan proses sablon menggunakan mesin rotari. (2) Alat dan bahan yang digunakan dalam cetak sablon di Sahadewa Sablon yaitu screen, rakel, mesin rotari, pigmen, obat afdruck, dan lainnya. (3) Proses cetak sablon meliputi membuat acuan cetak, menyablon menggunakan mesin rotari, penghapusan film. (4) Kelebihan dan kendala menggunaan mesin rotari adalah proses cetak sablon lebih cepat, dan kendalanya biaya untuk pengadaan mesin ini cukup mahal.Kata Kunci : Sablon, mesin rotari, teknik sablon This study aimed (1)to describe existences of Sahadewa Sablon, (2)to know the tools and the materials which were used in the screen printing in Sahadewa Sablon, (3)to know the process of screen printing with the rotary engine in Sahadewa Sablon, (4)to know the advantages and obstaicles in using of the rotary engine in Sahadewa Sablon. The benefit of this research is to introduce screen printing and the results to increase the economic value to society. This research was a descriptive study which was use qualitative approach. The instrument were (1)observation instrument, (2)interview instrument, (3)documentation instrument. The Data collection techniques are (1)observation technique, (2)interview technique, (3)documentation technique, (4)literature technical. The analysis which was used in this research were (1)analysis domain that aims to obtain general sense, (2)analysis taxonomic by processing the data more detail. The result of this study were (1)the existences Sahadewa Sablon since in 2008 started from doing screen printing manually, after evolve Sahadewa Sablon used screen printing process a rotary engine. (2)The eequipment and materials which were used in Sahadewa Sablon are a screen printing, squeegee, rotary engine, pigments, drugs afdruk, and others. (3)The process of screen printing including to making printing tool, using a rotary engine to screen printing, the eliminating of the film. (4)The advantages and the obstaicle in using a rotary engine were the screen printing process were quickie, and cost out providing the machines was quite expensive.keyword : screen printing, a rotary engine, screen printing technique
SIKUT DAN BAHAN MENURUT KEPERCAYAAN BALI DALAM SANGGAH KAYU DI BANJAR GEROMBONG, DESA BERABAN, KECAMATAN SELEMADEG TIMUR, KABUPATEN TABANAN ., I Putu Herman Indrayana; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.2543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)keberadaan sanggah kayu (2)alat dan bahan pembuatan sanggah kayu (3)proses pembuatan sanggah kayu. (4)jenis sanggah kayu yang dihasilkan. Sasaran penelitian ini adalah sanggah kayu di Banjar gerombong, Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Sanggah kayu ini merupakan bagian dari sebuah pura yang ada di bali, yang memiliki fungsi dalam pemujaan para dewa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskritif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1)teknik observasi (2)teknik wawancara (3)teknik telaah Dokumen. Instrumen yang digunakan adalah (1)instrument observasi (2)instrument wawancara (3)insrumen dokumentasi (4)Instrumen Kepustakaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) analisis domain yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atau pengertian umum, relatif dan menyeluruh, dan (2)analisis taksonomi untuk mengolah data lebih lanjut, lebih rinci dan mendalam. Hasil penelitian ini memaparkan (1)keberadaan sanggah kayu yang berdiri sejak tahun 1992 hingga sekarang, (2)alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut (a).gergaji, pahat, pengotok, palu, mesin jigsaw, mesin bor tangan, mesin serut kayu, kuas, pensil, sepidol (b). bahan terdiri atas kayu waru, kayu cempaka, kayu majagau, paku, lem serba guna, cat mowilek, cat pioneer, ijuk,genteng, cat genteng. (3)Proses pembuatan sanggah kayu melalui tahap pemilihan kayu sampai tahap finishing . (4) jenis sanggah kayu ini meliputi pesaren, taksu agung, manjangan salu wang, meru mas sri medandan, bale piyasan, rambut sedana, gedong catur.Kata Kunci : sanggah, sikut sanggah. This study aimed to determine (1) the existence of sanggahkayu (2) the tools and materials for sanggahkayu (3) the process of making sanggahkayu. (4) the type of sanggahkayu. The target of this research is sanggahkayu in Banjargerombong, Beraban Village, District East Selemadeg, Tabanan. Sanggah timber is part of a temple in Bali, which has a function in the worship of the gods. The approach used is descriptive qualitative approach. Data collection techniques were used: (1) observation technique (2) interviewing techniques (3) Document engineering study. The instruments used are (1) observation instruments (2) interview instrument (3) instrument documentation (4) Instrument Library. Analysis of the data used in this study were (1) a domain analysis that aims to gain an overview or a general sense, the relative and thorough, and (2) analysis taxonomy to process the data further, more detailed and in-depth. These results describe (1) the existence of objections wood that was founded in 1992 to the present, (2) the tools and materials used as follows: (a). Saws, chisels, pengotok, hammer, jigsaw machine, hand drill machine, wood planer machine , paintbrush, pencil, sepidol (b). material consists of hibiscus wood, wood of tropical manolia, majagau wood, nails, glue versatile, mowilek paint, paint pioneer, fibers, tile, tile paint. (3) The process of making wooden corrected through the stages of the selection of the wood to the finishing stage. (4) the type of wood objections include pesaren, taksuagung, manjangansaluwang, merusri mas medandan, bale piyasan, hair Sedana, gedongcatur.keyword : shrine, size shrine
KERAJINAN SANDAL BERBAHAN DASAR DAUN LONTAR DI PERUSAHAAN ADI KARYA DESA BONA, KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR ., Gede Wasudewa; ., Dra. Luh Suartini; ., Ketut Nala Hari Wardana, S.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.678 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v4i1.4253

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui keberadaan usaha kerajianan sandal berbahan dasar daun lontar di Perusahaan Adi Karya Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. (2) Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajianan sandal berbahan dasar daun lontar di Perusahaan Adi Karya Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. (3) Untuk mengetahui proses pembuatan kerajianan sandal berbahan dasar daun lontar di Perusahaan Adi Karya Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. (4) Untuk mengetahui nilai estetis pada kerajianan sandal berbahan dasar daun lontar di Perusahaan Adi Karya Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif. Subyeknya adalah perusahaan dan obyeknya adalah kerajinan sandal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasian dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perusahaan berada di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar dan berdiri tanggal 10 mei 1996. (2) Bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan sandal meliputi: daun lontar, spon karet, kertas karton, benang jahit, kain furing, lem latex, lem fox kuning, pewarna, dan soda api. Sedangkan alat meliputi gunting, cutter, pisau, spidol atau pulpen, mesin jahit, kompresor, penyisit, mal, manekin alas kaki, palu dan pahat ukir,drim dan tungku api. (3) Proses pembuatan kerajinan sandal ada dua tahap yaitu proses persiapan bahan dan alat serta proses perakitan sandal. (3) Nilai estetik yang terdapat pada kerajinan sandal ini adalah bentuk dan desain anyaman dari sandal,seperti motif sig-sag burik, bedeg, kotak-kotak dan kombinasi sehingga membuat kerajinan ini semakin diminati di pasaran. Kata Kunci : Kata kunci: kerajinan, sandal, daun lontar. This study aimed (1) to know the existance of sandals craft made from palm leaves in Bona Village Adi Karya Company, Blahbatuh, Gianyar. (2) to know tools and materials used to make sandals craft from palm leaves in Bona Village Adi Karya Company, Blahbatuh, Gianyar. (3) to know the process of making sandals craft from palm leaves in Bona Village Adi Karya Company, Blahbatuh, Gianyar. (4) to know the estetic value of sandals craft made from palm leaves in Bona Village Adi Karya Company, Blahbatuh, Gianyar. This study was descriptive qualitative study. Subject of the study was destricted on the company and the object was limited to the sandals craft. Method of data collection used were observation technique, interview, documentation, and source review. The result of the study showed (1) the company located in Bona Village, Blahbatuh, Gianyar and founded on May, 10th 1996. (2) tools and materials used were palm leaves, sponge rubber, cardboard, yarn sewing, fabric Furing, latex glue, glue yellow fox, dyes, and soda ash. Meanwhile the tools used were scissors, cutter, knife, marker or pen, sewing machines, compressors, penyisit, mall, mannequin footwear, hammer and chisel carving, drim and furnaces. (3) there were two steps of making sandal craft, namely preparation step and production step. (4) estetic value of the sandals craft was the shape and design of the sandals, such as the zig-zag, beged, box, and combined motive that made the craft more interested in the market. keyword : Keyword: craft, sandals, palm leaves.