cover
Contact Name
Les Pingon
Contact Email
lespingon21@upi.edu
Phone
+6282144647693
Journal Mail Official
hendriklempeh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No.11, Banjar Tegal, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa
ISSN : -     EISSN : 26139596     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i2.39468
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha is a scientific journal published by Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2016)" : 12 Documents clear
KERAJINAN SENI UKIR KAYU DESA LABUAPI, KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT ., Yayon Praditia Agatha; ., Dra. Luh Suartini; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.478 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keberadaan kerajinan seni ukir kayu, (2) Alat dan bahan pembuatan kerajinan seni ukir kayu, (3) Proses pebuatan kerajinan seni ukir kayu, (4) Hasil dan bentuk kerajinan seni ukir kayu Desa Labu api, kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kerajinan seni ukir kayu Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sejarah keberadaan kerajinan seni ukir kayu desa Labuapi diwariskan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi berikutnya. (2) Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan seni ukir kayu yaitu (a) alat dan bahan seperti pahat, geregaji kayu, pengikis (pengkerot), pisau (ladik), parang (batek), amplas, palu (pengetok), kuas, kompresor dan spet suntikan. Sedangkan (b) bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan seni ukir kayu terdiri kayu mahoni, cat impra, cat kayu (cat aga) dan thinner. (3) Proses pembuatan kerajinan seni ukir kayu terdiri dari beberapa proses yakni proses penjemuran kayu, proses pembentukan global, proses pembuatan pola, proses pemahatan pola, proses pengamplasan, proses pewarnaan, proses membatik (pengukiran) dan proses pengkilapan (finising). (4) Bentuk kerajinan seni ukir kayu yang dibuat di Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat di bagi dua yakni fungsional dan non funsional. (a) bentuk fungsional terdiri dari asbak, mangkok, tempat perhiasan, kotak tisu, wadah permainan (bangkak), lemari, meja belajar, sendok besar (penyedok), wadah gelas (sapah), rak al-qur’an (rehan) dan oval. Sedangkan (b) bentuk yang non fungsional yaitu patung tokek, topeng, patung orang duduk, patung orang berkelahi, patung nine (patung perempuan), dan patung mame (patungLaki-laki).Kata Kunci : Kerajinan, seni ukir kayu, Labuapi. This study aims to determine (1) The existence of woodcarving craft, (2) The equipments and materials for woodcarving craft, (3) The making process of woodcarving craft, (4) The results and forms of woodcarving craft in Labuapi village , Labuapi sub-district, West Lombok regency, of Nusa Tenggara Barat. The type of study it used is a descriptive qualitative study. The subjects were woodcarving craft in Labuapi Village, Labuapi sub-district of West Lombok regency. The methods of data collection is done by using the method of observation, interviews, documentation, and literature. The results showed that (1) Historical existence of woodcarving craft in Labuapi village was inherited hereditary to the next generation. (2) The tools used in the process of making the woodcarving craft, namely (a) the equipment and materials such as chisels, saw, wood scraper, knives, cleaver, sandpaper, hammer, paintbrushes, compressors and spit injections. While (b) the materials used in the manufacture of woodcarving craft consists of mahogany, Impra paint, wood paint, and thinner. (3) The process of making woodcarving craft consists of several processes such the wood drying process, the process of global establishing, pattern-making process, the process of carving patterns, the process of sanding, staining process, the process of carving and glazing process (finishing). (4) The form of woodcarving craft which made in the village of Labuapi, Labuapi sub-district, West Lombok regency of West Nusa Tenggara is divide into two forms namely functional and non functional form. (A) The functional form consists of ashtrays, bowls, jewelry, tissue boxes, place for congklak games, cupboard, desks, a large spoon, a place for glassess, rack for qur’an and oval. While (b) non-functional form that gecko sculptures, masks, statues of sitting people, statues of fighting people, statues of nine (sculptures of female), and the statue of mame (sculpture of male).keyword : Crafts, wood carving, Labuapi
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LUKIS JARI/FINGER PAINTING KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA SINGARAJA ., Galih Efendi; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.816 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja (2) Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja, dan (3) Mengetahui hasil karya lukis jari/finger painting anak–anak di TK Negeri Pembina Singaraja. Penelitian ini merupakan penelelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan melalui wawancara dan penyebaran angket, dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh, (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja antara lain (ember, panci, kompor, sendok, gelas, kain lap, kain celemek, taplak meja plastik), bahan (tepung maizena/tepung kanji, pewarna makanan, sabun cair, minyak goreng, air, tepung beras, dan kertas gambar A4). (2) Proses pembelajaran lukis jari/finger painting dilakukan dengan sistem area, berdampingan dengan pembelajaran lainya, guru menyiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media, serta membimbing siswa dalam pembelajaran lukis jari/finger painting, selesai pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap karya anak-anak dengan portofolio melihat proses dan hasil kerja siswa. (3) Hasil karya lukis jari/finger painting anak-anak kelompok B TK Negeri Pembina Singaraja beraneka ragam, namun dikelompokan pada kedekatan perkembangan anak menurut teori perkembangan kesenirupaan anak Victor Lowenfield, dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak cenderung mengacu pada tingkat perkembangan masa coreng-moreng, dan masa pra-bagan, tema karya yang terlihat cenderung mengacu pada bentuk taman bunga, pemandangan, hewan, sampai manusia. Kata Kunci : Pembelajaran, lukis jari/finger painting, alat dan bahan, hasil karya. This study aims to (1) To know the tools and materials that used to learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja (2) To know the proces of learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, and (3) to know the result of finger painting children in kindergarten Negeri Pembina Singaraja. This study to survey examination with qualitative descriptive approach, the research conducted through interviews and questionnaire, continued with observation and documentation. Results obtained, (1) Tools and materials that used in learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, among others (buckets, pans, stove, spoon, glass, cloth, fabric aprons, plastic tablecloths), materials (cornstarch/flour, food coloring, liquid soap, cooking oil, water, rice flour, and drawing paper A4). (2) The learning process of finger painting done with the system area, accompany to the orther learning, teachers prepare media and equipment for learning, then demonstrate how to use the media, as well as guiding students in the learning finger painting, after finished learning, teacher evaluation the work of children to see the portfolio process and the work of students. (3) The work of finger painting children in group B kindergarten Negeri Pembina Singaraja are variation and different, but grouped in similary to a child's development according to the theory of development child’art Victor Lowenfield, and the results largely the work of children tended to refer to the level of future development streaks - mottle, and pre-charts, the theme of works that looks likely refers to the shape of the flower garden, landscape, animals, to humans.keyword : Learning, finger painting, tools and materials, masterpiece.
JARAN KAMPUT (SEBUAH KAJIAN SEJARAH SENI RUPA) ., Dadung Novela Sandi; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.539 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sejarah kelahiran Jaran Kamput, (2) Eksistensi Jaran Kamput. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sejarah Lahirnya Jaran Kamput ditinjau dari kerupaan terdiri dari sepuluh pokok : (a) Jaran Kamput Ditinjau dari Sudut Pandang Seni Rupa, (b) Jenis Jaran Kamput, (c) Bagian-bagian Jaran Kamput, (d) Konstruksi Jaran Kamput, (e) Bagian-bagian Konstruksi Jaran Kamput, (f) Ukuran Jaran Kampu (g) Fariasi Bentuk-bentuk Jaran Kamput, (h) Motif Jaran Kamput, (i) Fungsi Jaran Kamput, (j) Makna Simbolis Kesenian Jaran Kamput. (2) Eksistensi Jaran Kamput dalam dalam keberadaanya hingga saat ini meliputi : (a) Faktor yang mempengaruhi perubahan dalam eksistensi Jaran Kamput, (b). Perubahan yang terjadi pada Jaran Kamput. Kata Kunci : sejarah, eksistensi, Jaran Kamput This research aims to find out (1) History of Jaran Kamput, (2) The Existence of Jaran Kamput. The tyepe of reserc is used quantitative descriptive study. Method of data collection is done using the method of observation, interview, documentation and literatur. The results showed that the (1) History of Jaran Kamput in terms of sape of ten stapel : (a) Jaran Kamput is seen from the point of view of art, (b) Kind of Jaran Kamput, (c) Part ofJaran Kamput, (d) Construction of Jaran Kamput, (e) Part construction of Jaran Kamput, (f) size of Jaran Kampu (g) Variations in shape of Jaran Kamput, (h) Motif of Jaran Kamput, (i) Fuction of Jaran Kamput, (j) The symbolic meaning of Jaran Kamput. (2) The Existence of Jaran Kamput in Existence until today: (a) Factors effecting thr change in Existence of Jaran Kamput, (b). The changes in Jaran Kamput. keyword : history, existence, Jaran Kamput
TINJAUAN VISUAL KARAKTER TOPENG BONDRES PADA KELOMPOK BONDRES RARE KUAL, BULELENG ., I Kadek Bayu s; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd,M.Si.; ., Langen Bronto Sutrisno, S.Sn., M.A
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.894 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6451

Abstract

abtrak Penelitian ini bertujuan nuntuk meninjau karakter topeng yang terkandung pada masing-masing topeng bondres pada kelompok Bondres Rare Kual Buleleng. Bondres Rare Kual Buleleng tepatnya berasal dari Desa Sangsit, Banjar Beji no.70 Buleleng. Kelompok Bondres RareKual berdirisekitartahun 2005. Data analisis Penelitian ini menggunakan tehnik deskritif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa topeng 1)Ngurah Joni Gitorolis topengnya memiliki gigi tonjos kedepan, terdapat tai lalat yang besar di pipi sebelah kiri dan kumis. Warna topeng coklat kemerahan menunjukan kesan pemarah, cekatan, cepat, spontan,dan berani, 2)Topeng Bojes Rosa memiliki kerutan di dahi, susunan gigi yang tidak beraturan, memiliki warna coklat muda dapat juga di artikan sebagai warna tanah menujukan keluguan, bodoh dan mudah diperdaya. 3)Ayu Cintia Bela dikenal dengan sosok perempuan yang centil, manja dengan pakaian yang seksi seperti cinderela dengan dahi yang menonjol kedepan seperti ikan lohan, memiliki warna coklat muda menunjukan kepolosan, lugu,centil, nakal, genit, bodoh, 4)Topeng Slolly memiliki kumis di bagian pinggir saja seperti kumis lele, serta alis tipis yang melengkung di apit guratan wajah terasuk topeng penasar. Sloly memiliki warna coklat muda menunjukan pribadi yang lesu, letih, malas dan gagap.Jenis pakaian yang dimiliki bondres Rare Kual saat ini ada empat, diantaranya adalah pakaian bondres lengkap, pakaian adat Madya, pakaian gaul, dan pakaian sesuai karakter. Setiap kustum di racang sendiri oleh anggota bondres Rare Kual sendiri. Kata Kunci : Kata kunci: topeng, karakter,busana. Abstract The objectives of this study is to review the contain of characters Bondres’s mask on Bondres Rare Kual group in Buleleng. The Rare Bondres Kual Buleleng come from Sangsit Village, Banjar Beji number 70, Buleleng. The Bondres Rare Kual group established since 2005. The analyzes of data use descriptive technique with the qualitative approach. The result of this study shows that: (1) the mask of Ngurah Joni Gitorolis has crook teeth and a moles in his left cheek and mustache. The reddish brown indicate a impression of grumpy, quickly, spontaneous, sufficiency, and daring. (2) the mask of Bojes Rosa has wrinkles on his forehead, the irregular teeth, and has a light brown. It indicates of innocence, ignorant, and easly tricked. (3) Ayu Cintia Bela as known as a female figures has coquettish, spoiled and sexy outfit like a cinderella with proutroding forehead looks like lohan fish. The mask of Bojes Rosa also has a light brown that indicate innocence, unadorned, sassy, naughty, flirty and silly. (4) The mask of Slolly has a mustache at the edge like catfish whiskers, thin eyebrows, and flanked wrinkles face include penasar mask. The mask of Slolly has a light brown that indicate sluggish, lazy, and stutter. There are four costumes which have Bondres Rare Kual group, include the complete of Bondres clothes, the Madya costume clothes, the hanging clothes, and the appropriate character clothes. The all of costumes designed by members of Bondres Rare Kual. keyword : Key terms: mask, character, costume
KERAJINAN MINIATUR BARONG KET(KEKET) DI BANJAR PUAYA, DESA BATUAN, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR ., Made Sudiksa; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.595 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat dan bahan, proses pembuatan,bentuk dan hiasan/ornamen kerajinan miniatur barong ket dan sistem pewarisan Usaha I Wayan Pica di Banjar Puaya, Desa Batuan Sukawati, Gianyar. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah I Wayan Pica, Objek penelitian adalah kerajinan miniatur barong ket. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan, kemudian di analisis menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan alat dan bahan yang digunakan sangat beragam dan menjadi salah satu pendukung terciptanya produk kerajinan miniatur barong ket. Proses pembuatan kerajinan miniatur barong ket melalui tahapan pembuatan tapel, pembuatan hiasan/ornamen, pembuatan pemampang, pembuatan kerangka ikut/ekor dan perakitan. Bentuk miniatur barong ket merupakan salinan model yang lebih kecil dari ukuran barong ket sebenarnya. Ornamen/hiasan yang terdapat berupa: badong, sekar taji, kampid dara, kuer, dore, tatak guak, angkeb jit, angkeb kapit dara, gelat, udeng, guak ikut, karang guak, kekendoan, karang gajah, ikut/ekor, bunga dan pajeng. Sistem pewarisan usaha kerajinan I Wayan Pica merupakan usaha turun-temurun dari orang tuanya. Dalam proses pembelajaran, keterampilan mengukir didapatkan dari ayahnya, dalam mengembangkan usahanya ia belajar dari orang-orang dilingkunganya. Kata Kunci : Kerajinan, Miniatur, Barong Ket The aim of this research is to identifity tools and material, the prosesses to make it, and also it’s ornament of barong ket miniature, and interesting system of I Wayan Pica in Banjar Puaya, Batuan Sukawati village, Gianyar of enterpreneur, the kind of research is qualitative descriptive research. The object of this research is I Wayan Pica, meanwhile. The object of this research is barong ket miniature. Data were collected by observation, interview, documentation, literature, adn followed by domain and taxonomy analysis. The results of this research were stewed all sort of the tools and materials that med and it become one support of barong ket miniature as a handicraft. The process of making barong ket miniature, through several prosesses, there were making tapel, making ornament, making pemampang, making frame, and assembling. The form of barong ket miniature was the copy of real barong ket in the small size. The ornament used were badong, sekar taji, kapid dara, kuer, dore, tatak guak, angkeb jit, angkeb kapit dara, gelat, udeng, guak ikut, karang guak, kekendoan, karang gajah, ikut, sekar and pajeng. Interity system of I Wayan Pica handicraft was from a long time ago as inhantance from his parents. In the learning process the measuring skill, was came up from his father while developing the industry, he also learned from the others. keyword : handicraft, miniature, barong ket
METODE PEMBELAJARAN SENI DI SANGGAR BALI TRIMANIK KREATIF DENPASAR ., Ni Luh Gede Dewi Suputri; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.784 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7275

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) proses pembelajaran pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar (2) media pembelajaran yang digunakan pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar (3) metode pembelajaran yang digunakan serta (4) keunggulan dan kelemahan dari metode yang digunakan pada sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode (1) observasi (2) wawancara (3) dokumentasi (4) fokus Grup Diskusi (FGD) dan (5) kepustakaan. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) sanggar memiliki 4 kategori, yaitu kategori yang disetarakan dengan pendidikan PAUD, TK, SD dan SMP. Bimbingan yang diberikan berdasarkan kategori-kategori tersebut. Kategori PAUD, bimbingan berupa pengenalan warna, pengenalan garis dan penerapan warna. Bimbingan pada kategori TK berupa penerapan warna dengan teknik gradasi dan graffito. Pada kategori SD bimbingan berupa cara membuat bentuk atau objek dengan penerapan warna teknik campuran. Sedangkan pada kategori SMP, anak dibebaskan dalam menggambar atau melukis; (2) sanggar menggunakan dua jenis media, yaitu media cetak dan media elektronik. Pada media cetak dalam satu paket terdapat tiga lembar media, yaitu: media berupa bentuk berpola atau langkah-langkah dalam menggambar satu objek, hasil objek jadi dan hasil objek yang telah diwarnai; (3) metode pembelajaran yang digunakan pada sanggar adalah metode mencontoh dan latihan atau drill. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan individu, walau yang diajarkan pada setiap anak sama; dan (4) keunggulan dari metode mencontoh dan latihan atau drill yang digunakan pada sanggar adalah unggul dalam produkifitas dan kebutuhan jangka pendek terpenuhi. Sementara itu kelemahan yang dimiliki, yaitu: tidak adanya kreatifitas, psikologis anak tertekan, pembelajaran menganut paham ?guruisme?, guru jauh lebih sibuk, dan kebutuhan jangka panjang tidak terpenuhi. Kata Kunci : metode pembelajaran seni, perkembangan seni rupa anak. Abstract This research aims to describe about (1) the learning process in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar, (2) the learning media which is used in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar, (3) the learning method used, and (4) the strength and weaknesses of the method used in Bali Trimanik Kreatif Studio Denpasar. In this research, the researcher uses some methods such as (1) observation, (2) interview, (3) documentation, (4) Focus Group Discussion (FGD), and (5) literature review. The data will be analyzed by qualitative descriptive method. The result of this research are (1) the studio has 4 categorize, that is equivalent with the level of education like PAUD, TK (play group), SD (elementary school level), and SMP (junior high school level). The technique in teaching and learning process is given based on those categorizes. In PAUD categorize, the guidance in learning art covers introducing colors, introducing line and colors application. The guidance in learning art for TK (play group) categorize are colors application with gradation technique and graffito. For SD (elementary school level) categorize, the guidance are forming or object making using colors mixing application. Whereas in SMP (junior high school) categorize, the students are freely in drawing and painting; (2) The studio use two kinds of learning media, such as printing media and electronic media. In printing media, there are three kinds of media sheet in one package like media that has pattern or steps in drawing an object, completing object result and object result that already coloring; (3) The learning method that is used in studio is exampling method and training or drilling. The approach used is individual approach even though the subject material that has been learning by the students is same: and (4) the strength of exampling method and training or drilling which is used by the studio is excellent productivity and the short term of needed is fulfilled. However the weaknesses of this method are there is no creativity at all, child psychological are suppressed, teacher-centered learning process, teachers have more work to do, and the long term of needed is not fulfilled. keyword : learning method of art, the development of child art.
SENI PATUNG BATU ANDESIT KARYA I WAYAN KAMAR DI DESA KUWUM, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN ., I Made Santika Putra; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.; ., Langen Bronto Sutrisno, S.Sn., M.A
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.396 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan patung batu andesit karya I Wayan Kamar; (2) proses pembuatan patung batu andesit karya I Wayan Kamar; (3) tema patung batu andesit karya I Wayan Kamar. Subjek dalam penelitian ini adalah pematung batu andesit, I Wayan Kamar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bahan yang digunakan dalam seni patung batu andesit karya I Wayan Kamar di Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan adalah batu andesit, semen, semen hitam, super black stone coat, dan air. Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan seni patung batu andesit karya I Wayan Kamar di Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan adalah betel (belah), pahat penguku, p ahat pengrancap, kapak, meteran, penggaris siku, gerinda, ember, cetok, dan kuas (2) Proses pembuatan seni patung batu andesit karya I Wayan Kamar di Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yaitu mulai dari pemilihan bahan batu andesit, pemotongan batu andesit, membuat adonan perekat, penumpukan dan pengeleman batu andesit, proses pembentukan global (nyalonan), proses penghalusan bentuk global, dan finishing yaitu pelapisan penghitam batu alam. (3) Karya seni patung batu andesit yang dihasilkan oleh I Wayan Kamar sangat erat kaitannya dengan tema renungan, sehingga hadir karya patung batu andesit yang sangat variatif. Patung ini dibuat sesuai dengan pakem-pakem atau aturan tertentu yang digali dari nilai-nilai religius. Berikut ini adalah uraian patung batu andesit yang dihasilkan oleh I Wayan Kamar (a) Tema patung Dewa : patung Dewa Siwa, patung Dewa Brahma, patung Dewa Wisnu, dan patung Dewa Ganesha. (b) Tema patung tokoh pewayangan: patung Hanoman dan patung Anggada (Ngada), patung Nandiswara dan patung Maha Kala. (c) Tema patung hewan mitologis Hindu: patung singa.Kata Kunci : Patung Batu Andesit I Wayan Kamar The Aims of this study are to determine: (1) The tools and materials used in making andesite stone sculpture of I Wayan Kamar; (2) The process of making andesite stone sculpture of I Wayan Kamar; (3) The theme of andesite stone sculpture of I Wayan Kamar. The subject in this study is andesite stone carver, I Wayan Kamar. Data collection methods used in this research was the method of observation, interview, documentation and library method. The data was analyzed by using descriptive qualitative approach. The result showed that: (1) tools used in the manufacture of andesite stone sculpture by I Wayan Kamar from the village Kuwum, Marga District, Tabanan are betel, penguku chisel, pengrancap chisel, axes, gauge, ruler elbow, grindstone, bucket, trowel and brush. The materials used in andesite stone sculpture by I Wayan Kamar from the village Kuwum, Marga District, Tabanan are andesite, cement, black cement, super black stone coat, and water. (2) The process of making andesite stone sculpture by I Wayan Kamar from the village Kuwum, Marga District, Tabanan are starting from material selection, cutting andesite, making the dough adhesive, stacking and gluing andesite, the process of establishing a global form, coating and finishing the natural stone. (3) andesite stone sculpture by I Wayan Kamar has a close relation to the theme of reflections, so there are many varieties of andesite stone sculpture. This statue was made according to standard grip of certain rules from religious values. Here are the andesite stone sculptures produced by I Wayan Kamar (a) The theme of God statue: lord Shiva statue, the statue of lord Brahma, lord Vishnu statue, and the statue of lord Ganesha. (b) The theme of puppet character statue: Hanuman statues and sculpture Anggada (Ngada), statues and sculpture of Nandiswara and Maha Kala. (c) Hindus mithological animal statue: Singa statue.keyword : Andesite stone sculpture of I Wayan Kamar
KERAJINAN BELERANG DI KAWAH IJEN ., Alimudin; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Langen Bronto Sutrisno, S.Sn., M.A
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.472 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6436

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk, (1) Mengetahui sejarah keberadaan kerajinan yang berbahan belerang di kawah ijen. (2) Mengetahui proses pembuatan kerajinan belerang oleh para penambang belerang di kawah Ijen. (3) Mengetahui hasil kerajinan yang dibuat oleh para penambang yang membuat kerajinan belerang di kawah Ijen. Penelitian ini merupakan Penelelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Adapun subjek yang diteliti adalah kerajinan pengrajin belerang dalam memanfaatkan belerang sebagi prodak seni yang dapat dijual. Sedangkan obyek yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu kerajinan belerang. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu (1) tehnik observasi, (2) Tehnik wawancara, (3) tehnik dokumentasi, (4) tehnik kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Sejarah keberadaan kerajinan yang berbahan belerang di kawah Ijen.Penambanganbelerangdiperkirakandimulaisejaktahun1964-1966.KerajinanbelerangadasemenjakkawahIjenramai di kunjungiwisatawan. (2) Proses pembuatan kerajinan belerang oleh para penambang belerang di kawah Ijen merupakan teknik yang biasanya digunkan untuk membuat logam, yaitu teknik cor. (3) Hasil kerajinan yang dibuat oleh para penambang yang membuat kerajinan belerang di kawah Ijen berupa kerajinan dalam bentuk patung dan kriya. Kata Kunci : Belerang, kerajinan, patung, dan kriya This study was conducted to, (1) To Know the history of the existence of handicrafts made of sulfur in Ijen crater. (2) To know the process of making crafts sulfur miners sulfur in Ijen crater. (3) Knowing the crafts made by the miners who make crafts sulfur in Ijen crater. This study is Penelelitian which uses descriptive approach with a qualitative approach. The subjects studied were craft artisans in the use of sulfur as a sulfur prodak art that canfor sale. While the object to be investigated by researchers, namely craft sulfur. The data collection techniques used by researchers, namely (1) observation technique, (2) interview techniques, (3) technical documentation, (4) technical literature. The results showed (1) History of the existence of handicrafts made of sulfur in Ijen crater. Sulfur mining started in from 1964 to 1966 is estimated. Craft sulfur existed since the Ijen crater crowded by tourist visitor. (2) The process of making crafts sulfur by the sulfur miners in the crater of Ijen is a technique that normally use to make the metal, which is a technique cast. (3) The handicrafts made by the miners who made crafts sulfur in Ijen crater become of craft in the form of sculpture and crafts. keyword : Sulfur, craft, sculpture.
PROSES PEMBUATAN TENUN FLORES HOME INDUSTRI IBU YUSTINA NONA DI DESA TANJUNG BENOA ., I Komang Trisnayana; ., Dra. Luh Suartini; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.107 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7181

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Tenun Flores, (2) Proses pembuatan Tenun Flores, (3) Transformasi bentuk dan fungsi kain Tenun Flores. Penelitian ini dilakukan di Home Industry Ibu Yustina Nona di Desa Tanjung Benoa. Subjek penelitian ini adalah Ibu Yustina Nona, yang merupakan pengrajin tenun Flores. Objek dalam penelitian ini adalah tenun Flores yang meliputi alat dan bahan, proses pembuatan, serta transformasi bentuk dan fungsi kain tenun Flores. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi, (1) teknik observasi, (2) teknik wawancara, (3) teknik kepustakaan, dan (4) teknik dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil penelitian ini, yaitu (1) Alat yang dipergunakan dalam proses pembuatan tenun Flores di Home Industri Ibu Yustina antara lain: lele, raa, paa pakpanggoro, todowai, tada, luja, ati, hallo, kajuana, pine, kakba pak ku aka, pheko, kugu, nubo, norutama, kaju, panci, pisau, gunting, duri landak; (2) Tahapan proses pembuatan tenun Flores Home Industry Ibu Yustina Nona antara lain: persiapan, pengelosan, pembentangan benang, proses menjadikan tali daun gebang untuk mengikat motif tenunan, membuat motif, mencelup benang, pengeringan benang, melepas ikatan motif, memberi kanji pada benang, menyiapkan benang pakan, dan proses menenun; dan (3) Transformasi yang terjadi antara kerajinan Tenun Flores pada masyarakat Flores dan kerajinan Tenun Flores pada Home Industri Ibu Yustina Nona, yaitu perubahan bentuk dan fungsi. Oleh karena itu, pengerajin di Home Industri Ibu Yustina Nona harus meningkatkan kualitas dan kuantitas kerajinan Tenun Flores yang dihasilkan.Kata Kunci : Tenun Flores, Home Industry Ibu Yustina Nona This study aims to describe (1) the tools and materials used in the manufacturing process of Flores’ woven, (2) the process of making Flores’s woven, (3) transformation of form and function of Flores’s woven fabric. This research was conducted at Mrs. Yustina Nona “Home Industry” in Tanjung Benoa village. The subject was Mrs. Yustina Nona, which is a Flores weaver. The objects of this research were Flores woven includes tools and materials, the manufacturing process, as well as the transformation of the form and function of Flores’s woven fabrics. Methods of data collection in this study include: (1) observation, (2) interview, (3) technical literature, and (4) technical documentation. Data analysis methods used were domain analysis and taxonomic analysis. The results of this study, namely (1) the tools used in the process of making Flores’s woven in Mrs. Yustina “Home Industry” include: lele, raa, paa, pakpanggoro, todowai, tada, luja, ati, hallo, kajuana, pine, kakba pakku aka, pheko, kugu, nubo, norutama, kaju, pan, knife, scissors, spikes; (2) the stages of the process of making Flores’s woven Mrs. Yustina Nona “Home Industry” are: preparation, pengelosan, expansions thread, the process of turning gebang’s leaves into the rope for binding motif woven, making motive, yarn dyeing, drying yarn, untied the motif, giving starch on yarn, preparing the weft and weave process; and (3) the transformation that occurs between Flores’s woven crafts at Flores community and Flores’s woven crafts at Mrs. Yustina Nona “Home Industry”, that are the change of form and function. Therefore, craftsmen at Mrs. Yustina Nona “Home Industry” must improve the quality and quantity of Flores’s woven crafts that they are produced.keyword : Flores’s woven, Mrs. Yustina Nona Home Industry
PEMETAAN KEGIATAN SENI RUPA BERDASARKAN LAPORAN HASIL SKRIPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNDIKSHA ., Mohammad Choirul Anam; ., Drs.Jajang S,M.Sn; ., Langen Bronto Sutrisno, S.Sn., M.A
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.194 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6435

Abstract

Abstrak Penelitian deskriptif ini bertujuan (1) mendeskripsikan bidang kesenirupaan yang telah diteliti oleh mahasiswa Jurursan Pendidikan Seni Rupa (JPSR), FBS, UNDIKSHA dalam karya skripsinya.(2) mendeskripsikan hasil pemetaan materi penelitian kesenirupaan berdasarkan laporan skripsi mahasiswa JPSR, FBS, UNDIKSHA. Sumber data berasal dari Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan perpustakaan UNDIKSHA. Penulis mencoba untuk menyusun database berupa data tertulis (teks) dan digital (citra), kemudian memetakan ulang dengan memanfaatkan software Microsoft Excel 2007 sebagai alat pendataan untuk mempermudah pekerjaan dan menata sesuai dengan tempat dan kategori yang berlandaskan pada judul penelitian. Database ke -1 Bahan database adalah hasil penelitian lulusan JPSR sejak tahun 1993-2014 terdiri atas 266 mahasiswa yang melakukan penelitian sebagai bahan laporan skripsi dengan tema penelitian : Seni Lukis , Seni Patung, Seni Keramik, Seni Ukir, Seni Tekstil, Ragam Hias, Seni Prasi, Seni Kriya Logam, Desain, Wayang, Seni Anyaman, Kerajinan, Kajian Seni, Proses Kreatif, Pendidikan Seni. Dari tahun 1993-2014 ternyata mahasiswa JPSR, banyak melakukan penelitian yang berkategori tentang Kerajinan sebanyak 71 peneliti, Kajian Seni sebanyak 52 peneliti dan Pendidikan Seni sebanyak 48 peneliti. Tempat yang paling banyak diteliti oleh mahasiswa JPSR di Bali. Database ke-2 hasil pemetaan database ke-1 berdasarkan tempat dan jenis atau kategori penelitian kemudian memilah berdasarkan kelompok yang sama jenis penelitanya dan tempat penelitiannya. Kemudian di petakan berdasarkan tempat penelitian agar mudah melihat asal tempat penelitian berada. Kata Kunci : Pemetaan, Skripsi, Kategori Abstract This descriptive researching aims (1) to describe the field arts which has been researched by the art department students (ADS), FBS, UNDIKSHA in the work of the thesis art. (2) describe the mapping of research material art reported by student thesis art, FBS, Undiksha. The source of data derived from the Department of Education Arts and Undiksha library. The author tries to compile a database in the form of written data (text) and digital (image), then remap by using the software Microsoft Excel 2007 as a data collection tool to easily working and organize the place and the categories are based on the title of the thesis art students researching. Database first Material database is the result of graduate research JPSR since 1993-2014 consisted of 266 students who conduct research as a thesis report by research themes: Painting, Sculpture, Ceramic Art, Carving, Textile Art, Decorations, Prasi Arts, Art Craft Metal, Design, Puppet, Woven Arts, Crafts, Art Studies, Creative Process, Art Education. From the year 1993-2014 ADS student turns, a lot of researcher that are categorized 71 researchers Craft, Art Studies 52 researchers and as many as 48 investigators Arts Education. The most widely studied and researched by students Art are in Bali. Database (2) mapped by site and type or category of the study and then sort based group of the same kind and research. Then mapped based on a study in order to easily see the origin place of where the research was. keyword : Mapping, Thesis, Category

Page 1 of 2 | Total Record : 12