cover
Contact Name
Ivan Widiyanto
Contact Email
ivan@petra.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
qhenc@petra.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Share : Journal of Service Learning
ISSN : 23387866     EISSN : 26554720     DOI : -
Jurnal SHARE memfokuskan pada materi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen, praktisi maupun mahasiswa. Secara filosofis, “jati diri“ jurnal dapat dimaknai sebagai berikut: 1. “SHARE“ merupakan akronim dari SHaring – Action – REflection yang berarti “berbagi, tindakan dan refleksi“. Ini memiliki makna sebuah proses yang berkelanjutan. 2. Kata “SHARE“ sendiri berarti berbagi. Ini mengisyaratkan 4 hal prinsip: a. Hakekat dari hidup adalah berbagi dengan sesama. b. Ilmu pengetahuan bersifat universal sehingga haruslah dibagi dan diabdikan. c. Panggilan seorang pendidik adalah membagi ilmu dan pengalaman dengan sesama pendidik, mahasiswa dan masyarakat. d. Berbagi merupakan pengejawantahan nilai-nilai kristiani. 3. Penggunaan warna biru mewakili makna kestabilan dan intelegency sehingga media ini diharapkan terbit secara rutin, konsisten dengan makna filosofis yang disandangnya, bersubstansi ilmiah dan mewakili kecerdasan intelektual penulisnya
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022" : 15 Documents clear
MERAWAT KESEHATAN MENTAL ANAK Elisabeth Desiana Mayasari; Brigitta Erlita Tri Anggadewi; Laurensia Aptik Evanjeli; Puji Purnomo; Antonia Morita Iswari Saktiawati
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.333 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.1-8

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi ini menuntut orang tua, guru dan masyarakat untuk bekerjasama dan memperhatikan anak secara psikologis. Hal ini dimaksudkan agar anak dapat mengatasi masalah emosi dan perilaku dengan baik. Para guru yang berkomunikasi dengan anak setiap hari membutuhkan pendampingan untuk mengasah kemampuan tersebut. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, nampak bahwa guru membutuhkan pendampingan mengenai: 1) Pendidikan Anak, 2) ICT dalam pembelajaran, 3) Kesehatan Mental Anak, dan 4) Kesehatan Medis Anak. Metode pendampingan yang digunakan adalah penyuluhan sebanyak enam sesi, yaitu 1) Pendampingan anak selama belajar daring, 2) Penggunaan ICT dalam pembelajaran daring, 3) Mengenal emosi anak, 4) Kesehatan mental anak selama pandemic, 5) Kesehatan fisik anak selama pandemic dan 6) Pencegahan dan diagnosis infeksi pada anak. Hasil dari pendampingan ini adalah sebanyak 100% guru mendapatkan pemahaman dalam mendampingi anak belajar daring; sebanyak 99,3% guru mendapatkan motivasi dan semangat kembali dalam mendampingi anak belajar daring; ebanyak 99,3% guru mampu membedakan kondisi mental yang sehat dan yang membutuhkan bantuan; sebanyak 100% guru merasa perlu memberikan perhatian kepada kesehatan mental anak selama pembelajaran jarak jauh; sebanyak 99,3% guru merasa mampu mengenali dan 98,6% guru merasa dapat mengatur emosi anak; sebanyak 99,9% guru mengetahui dampak pandemi pada fisik anak; sebanyak 99% guru mengetahui cara pencegahan infeksi covid-19 pada anak; sebanyak 99,7% guru mendapatkan ide dalam merancang pembelajarang daring menggunakan ICT dan sebanyak 100% guru bersemangat menggunakan ICT dalam pembelajaran daring.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BANTU DIRI PADA ANAK GANGGUAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DI DESA KEDUNG PUTRI Robik Anwar Dani; Marcella Mariska Aryono; Herdina Tyas Leylasari
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.709 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.9-16

Abstract

Keterampilan bina diri memanglah tampak sederhana, kegiatan yang biasa dilakukan ini ialah komponen dasar yang penting dan wajib dimiliki oleh tiap orang supaya mandiri. Tetapi, tidak tiap orang bisa terampil dalam melaksanakan kegiatan bina diri tersebut. Salah satunya ialah kanak-kanak yang hadapi intellectual developmental disorder. Pada anak dengan kendala pertumbuhan intelektual, keahlian bantu diri tidaklah perihal yang bisa dengan segera mereka kuasai. Pada anak dengan gangguan perkembangan intelektual yang sudah beranjak remaja kemampuan bantu diri menjadi hal yang sangat penting. Salah satu kemampuan bantu diri yang hendaknya harus segera dikuasai anak yang beranjak remaja adalah kemampuan dalam memakai BH. Hal itu dikarenakan pada usianya yang sudah beranjak remaja anak masih memerlukan bantuan untuk memakai BH. Padahal anak sudah mengalami pertumbuhan alat kelamin sekunder. Dengan demikian solusi yang ditawarkan untuk mitra adalah memberikan modifikasi perilaku teknik chaining untuk dapat meningkatkan kemampuan anak memakai BH serta memberikan psikoedukasi keluarga sehingga wawasan orang tua akan ‘keistimewaan’ anaknya meningkat serta pembuatan modul intervensi “Backward Chaining untuk Melatih Memakai BH Anak Gangguan Perkembangan Intelektual. Secara teknis kegiatan ABDIMAS ini akan dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni: persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Dengan terselenggarakannya kegiatan ABDIMAS ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bantu diri anak dengan gangguan perkembangan intelektual sehingga tidak terlalu bergantung pada orang lain. Hasil pelaksanaan kegiatan ABDIMAS ini adalah meningkatnya kemampuan bantu diri anak KK dalam memakai BH secara mandiri.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) EKS-LOKALISASI DOLLY DI KELURAHAN PUTAT JAYA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA Surya Hermawan; Irene Chinthia; Stacey Jauwena; Bryan Thiopelus; Chavela Wyet
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.183 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.17-25

Abstract

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Eks-Lokalisasi Dolly di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan Surabaya ini merupakan kegiatan berkelanjutan (sustainable) pengabdian masyarakat bermetode service learning sejak tahun 2016. Mitra dengan ragam latar belakang pendidikan berbeda memiliki pekerjaan beragam pula mulai dari wiraswasta, pekerja lepas, pengangguran hingga pegawai negeri. Pendapatan warga menurun ketika penutupan lokalisasi ini dilakukan ditambah kondisi pandemi covid-19, padahal hingga saat ini masih banyak warga yang belum memiliki jamban sehat yang di lengkapi dengan septic tank yang merupakan salah satu sumber penyakit yang ada di lingkungan yang sanitasinya buruk.  Tujuannya kegiatan PKM ini adalah untuk ikut mensukseskan dan berpartisipasi aktif dalam pelaksanakan program Campus Goes To Kampung dalam rangka pemberdayaan warga terdampak eks-lokalisasi di kota Surabaya yang merupakan mitra kegiatan. Metode kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah tahap pra pelaksanaan dimana dilakukan survei area tersebut. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembuatan WC dan septic tank. Terakhir, yaitu tahap paska pelaksanaan berupa focus group discussion bersama warga dan monitoring dengan penyebaran kuesioner sebanyak 26 responden mengenai tingkat kepuasan pelaksaan kegiatan PKM ini. Hasilnya adalah seluruh warga (100%) mendapatkan manfaat dari kegiataan dan warga juga puas dikarenakan lingkungannya telah diberdayakan. Sejak kegiatan ini dilakukan dari 315 keluarga belum memiliki jamban sehat, kini tinggal 87 kepala keluarga saja yang belum memilikinya.
MODEL PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERANCANGAN MASTERPLAN KAWASAN WISATA WATUPURBO, YOGYAKARTA Vincentia Reni Vitasurya; Anna Pudianti; Lucia Asdra Rudwiarti
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1455.513 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.87-95

Abstract

Keberadaan sebuah rencana induk (masterplan) merupakan hal penting sebagai upaya pengembangan suatu kawasan termasuk Kawasan wisata. Seiring dengan Gerakan wisata berbasis masyarakat, maka arahan pengembangan Kawasan wisata sebaiknya melibatkan masyarakat sejak awal perencanaan. Upaya tersebut diwujudkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan program studi arsitektur UAJY bekerjasama dengan dinas pariwisata Kabupaten Sleman sebagai bentuk pendampingan untuk merancang Masterplan pengembangan Kawasan Wisata. Kawasan wisata Watupurbo dicanangkan sebagai objek wisata dengan daya tarik wisata air terjun yang terbentuk dari dam sungai Krasak berundak yang memiliki pemandangan alam yang asri. Keunikan tersebut mengakibatkan watupurbo berkembang menjadi objek wisata alam namun beresiko rusak jika tidak direncanakan dengan baik. Tantangan yang dihadapi tim adalah mempersiapkan pengembangan Kawasan yang berbasis tanggap bencana dengan resiko bencana banjir. Bekerjasama dengan masyarakat setempat, tim menggali kearifan lokal dan tradisi untuk mengantisipasi bencana dan mempertahankan kelestarian alam sekitar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu masyarakat mempersiapkan Kawasan wisata Watupurbo agar dapat berkembang, namun tetap mempertahankan kelestarian alam terutama terkait dengan peranannya sebagai salah satu dam besar di sungai Krasak. Kegiatan ini menghasilkan rencana induk (masterplan) yang bertema “menyatu untuk istimewa” merupakan kolaborasi alam dan manusia untuk mewujudkan pengembangan ekonomi dan social dengan mempertahankan kondisi alami lingkungan. Penekanan perancangan pada aksesibilitas yang juga menyediakan evakuasi bencana yang mempertahankan kondisi alami dan sesuai dengan masukan pengalaman dan kebiasaan warga setempat ketika menghadapi bencana. Hal ini menjadi pembelajaran bersama atas pentingnya pelestarian lingkungan untuk pengembangan Kawasan wisata berbasis objek alam.
PEMBANGUNAN JAMBAN SEHAT DI DESA SIDOKERTO SIDOARJO Zakiatul Wildani; Lucia Ari Dinanti; Sri Pingit Wulandari; Wahyu Wibowo; Mike Prastuti; Kuntjoro Kuntjoro; Eva Sundari
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.025 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.78-86

Abstract

Permasalahan sanitasi dan ketersediaan air bersih masih menjadi per-masalahan besar di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Jumlah penduduk yang tinggal di desa ini adalah 11.824 jiwa atau sekitar 3497 keluarga. Sekitar 99,57% keluarga di Desa Sidokerto sudah memiliki jamban sehat, artinya tersisa 0.43% atau 13 keluarga dan 2 fasilitas umum yang belum memiliki jamban sehat, yaitu tempat pembuangan kotoran manusia yang sudah dilengkapi septic tank. Selama ini keluarga yang tidak mempunyai jamban sehat membuang kotoran sembarangan (Open Defecation) seperti di sungai yang mengalir didepan rumah sehingga menyebabkan sungai tercemar. Selain rumah warga, ditempat fasilitas umum seperti Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) dan tempat pemakaman belum ada kamar mandi dan jamban. Terkait hal tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan di Desa Sidokerto melalui pembangunan septic tank di rumah warga serta renovasi dan pembangunan kamar mandi dan jamban di fasilitas umum yaitu TPST dan depan makam. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 1). Survei ke Desa Sidokerto; 2). Diskusi dengan perangkat desa; 3). Mendata warga yang pekerjaannya adalah tukang atau kuli bangunan sehingga dapat membantu perekonomian warga yang terdampak covid-19; 4). Membuat gambar teknik kamar mandi & WC serta melakukan perhitungan kebutuhan bahan dan biaya tukang; 5). Pembelian bahan bangunan dan pengerjaan; 6). Serah terima dengan kader Desa. Dalam hal ini target untuk membangun jamban sehat adalah jumlah keluarga yang memiliki jamban sehat meningkat dari 99,57% menjadi 99,80%. Kepemilikan jamban sehat di rumah tangga tidak bisa 100% karena ada 3 rumah yang belum dibangun septic tank karena kendala kondisi tanah yang berbatu sehingga tidak dapat dilakukan pemasangan septic tank yang lebih dalam dari pipa lama.
MENJAGA KESEHATAN MENTAL DI KENORMALAN BARU PADA MASA PANDEMI COVID-19 Susi Andrini; Rahayu Surasmi
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.864 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.55-64

Abstract

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Inter Studi, yang tergabung antara dosen dan mahasiswa khususnya Mahasiswa Konsentrasi Public Relations angkatan 2018, pada mata kuliah  Corporate Social Responsibility (CSR) and Ethic, mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.  Kegiatan online ini  bertemakan “Re-Set Our Mental Health In New Normal“, dengan Judul, “Menjaga Kesehatan Mental di Kenormalan Baru Pada Masa Pandemi covid-19.” Secara umum pandemik Covid-19, telah menimbulkan tingkat kecemasan yang tinggi di antara banyak penduduk dunia dan sebagian masyarakat Indonesia, yang juga tak luput dari rasa kecemasan ini. Karena rasa cemas ataupun takut (Phobia) yang berlebihan ini dapat  mengganggu aktifitas dan kesehatan mental. Saat ini kita hidup di era “New Normal” atau hidup di masa kenormalan baru, akan tetapi pengaruh pandemi ini masih mempengaruhi kondisi mental sebagian masyarakat. Dikarenakan masa pandemi ini menyebabkan adanya “social distancing” keterbatasan jarak yang tidak memungkinkan adanya melakukan kegiatan secara langsung atau secara offline dengan jumlah banyak orang, maka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan secara online. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat agar dapat menjaga kembali kesehatan mental di masa pandemi Covid-19 baik secara teoritis dan praktiknya dengan melakukan olah pernafasan dalam yoga yang dapat memberikan rasa tenang dan nyaman untuk mengurangi stress. Hasil dari kegiatan ini sangat positif dan pikiran menjadi fresh dan tenang setelah para peserta melakukan yoga. Kegiatan ini  dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Juli 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 73 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan umum.
PRODUKSI HERBAL SERBUK DI KELURAHAN KEPUTIH SURABAYA MENUJU KAMPUNG CERDAS KESEHATAN Afifah Rosyidah; Irmina Kris Murwani; Syafsir Akhlus; Rizal Sultan Madani
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.756 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.26-32

Abstract

Covid-19 sebagai virus mematikan telah mengakibatkan banyak korban. Jumlah pasien yang positif terinfeksi virus ini tidak sedikit jumlahnya. Tiada henti dilakukan upaya terus-menerus untuk menangkal virus tersebut. Penyebaran virus ini dapat dihentikan dan ditangkal dengan cara memperkuat dan meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Bukan hanya untuk virus Covid-19, sistem kekebalan tubuh yang meningkat juga mampu melindungi tubuh dari ancaman berbagai penyakit lainnya. Mengkonsumsi minuman herbal merupakan salah satu cara untuk memperkuat dan meningkatkan sistem kekebalan dan daya tahan tubuh. Bahan-bahan minuman herbal seperti: jahe merah, kunyit, jahe emprit dan temulawak telah terbukti mempunyai kemampuan untuk memperkuat dan meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Bahan-bahan herbal tersebut sangat mudah diperoleh sebagai bagian dari bumbu dapur dan dapat ditanam serta dibudidayakan dengan sangat mudah di pekarangan rumah. Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan di Kelurahan Keputih Surabaya sebagai upaya untuk menghambat pertumbuhan dan mengatasi laju penyebaran virus berbahaya sekaligus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan membangkitkan usaha-usaha kalangan rumah tangga. Teknologi pencegahan penyebaran virus yang dimaksud adalah dengan penularan ilmu, bimbingan teknologi dan terus menerus melakukan monitoring serta pendampingan dalam pembuatan minuman herbal serbuk siap seduh. Kegiataan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan kepada seluruh masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap kesehatan: ibu-ibu penggerak PKK dan dasawisma, remaja karang taruna dan bahkan bapak-bapak yang siaga terhadap kesehatan. Mereka diberikan pemahaman arti penting menjaga kesehatan serta upaya meningkatkan imunitas tubuh di saat pandemi seperti saat ini. Selain itu, masyarakat Kelurahan Keputih juga dibina cara membuat minuman herbal serbuk siap seduh, menyimpan dengan baik serta higienis dan diupayakan untuk produksi dalam skala yang lebih luas. Sehingga peningkatan imunitas kesehatan tercapai dan peningkatan penghasilan juga akan diperoleh.
IAI BANTUL MENGABDI : SOSIALISASI ONLINE SINGGLE SUBMISSION RISK BASED APPROACH (OSS RBA) UNTUK PENYELENGGARAAN APOTEK Happy Elda Murdiana; Dini Kristanti; Amirul Mustofa; Yose V Parindungan Sagala
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.672 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.73-77

Abstract

Sistem Online single Submission Risk Based Approach (OSS RBA) merupakan sistem perizinan berbasis teknologi yang penggunaan datanya terintegrasi di pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Tujuan pemerintah mengubah system perizinan menjadi terintegrasi dan secara online adalah memotong rantai birokrasi dan mempermudah pengusaha untuk melakukan pendaftaran izin baru maupun perpanjangan dengan waktu terukur dan dapat termonitor dengan jelas. Anggota IAI Kabupaten Bantul sebagian besar merupakan apoteker yang berpraktek di apotek dan banyak apoteker yang memiliki apotek sendiri, sehingga sangat membutuhkan pemahaman tentang sistem OSS RBA dan teknis tatacara proses perizinan sarana Kesehatan baik perizinan baru maupun perpanjangan. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberi pemahaman kepada anggota IAI Bantul khusunya apoteker pemilik sarana apotek tentang sistem OSS RBA dan teknis tata cara proses perizinan yang mudah dan terukur prosesnya. Pelaksanaan pengabdian berupa seminar yang meliputi ceramah dari 2 narasumber ahli, diskusi dan simulasi tata cara perizinan, kemudian dilanjutkan implementasi pendaftaran perizinan dari laman masing masing peserta. Hasil dari pengabdian yang dilakukan sangat terukur dan dapat terlihat dari seberapa banyak peserta yang bertanya saat diskusi dan aktifnya grup WhatApp peserta yang sengaja dibuat untuk memfasilitasi pertanyaan peserta, banyaknya peserta online yang menyaksikan tayangan youtube dan antusias peserta untuk melakukan pendampingan pasca sosialisasi. Ada 52,3% dari peserta seminar yang berhasil melakukan perpanjangan perijinan melalui sistem OSS RBA. Kegiatan pengabdian IAI PC Bantul dalam mensosialisasikan sistem OSS RBA sangat berhasil.
MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PENJUALAN UMKM KERAJINAN DI GRESIK Nur Laily; Ikhsan Budi Riharja; R Yudi Sidharta; Widhi Aristianti R
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.01 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.43-48

Abstract

Pandemi mengajarkan banyak hal baru pada semua aspek kehidupan termasuk di dalamnya kegiatan bisnis. Pada saat sebelum pandemi kegiatan bisnis kerajinan dalam pemasarannya lebih banyak dilakukan secara konvensional yaitu bertemu langsung antara pelaku UMKM dengan konsumen. Pada awal sampai pertengahan pandemi pelaku UMKM masih belum terbiasa melakukan kegiatan bisnis secara online sehingga usaha yang dijalankan mengalami penurunan omset penjualan. Salah satu cara untuk mempertahankan bisnis melalui inovasi pemasaran produk dengan menggunakan sosial media yang dilengkapi dengan informasi produk yang singkat, padat, jelas dan menarik. Para pelaku UMKM merasa belum terbiasa dan kurang memahami cara pemasaran online yang tepat. Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan kegiatan pelatihan pemasaran online dan pendampingan pembuatan media sosial sebagai sarana promosi yang baru. Kegiatan pendampingan ini dilakukan denga memanfaatkan media sosial seperti whatsapp, facebook, dan Instagram. Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring para pelaku merasa lebih nyaman menggunakan whatsapp status dalam memasarkan produknya di-bandingkan dengan menggunakan facebook dan Instagram. Menurut pelaku UMKM menggunakan whatsapp status jauh lebih mudah, efektif dan efisien karena dengan hanya membuka whatsapp  pelaku UMKM dapat langsung berkomunikasi dengan calon pembeli maupun dengan pihak lainnya. Satu aplikasi semua kegiatan dapat dilakukan sehingga dirasa lebih efektif dan efisien dari sisi waktu.
PERANCANGAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM UNTUK MEMBERDAYAKAN LSM LINGKUNGAN HIDUP Louisa Christine Hartanto; Patrisia Amanda Pascarina; Gabriela Laras Dewi Swastika; Raslika Sharfina Nirwan; Kirana Ratu Sekar Kedaton
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.271 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.65-72

Abstract

Pada tahun 2000 tercatat ada 13.400 LSM yang bergerak pada bidang lingkungan hidup di Indonesia. Namun banyaknya LSM ini tidak diikuti dengan prestasi di bidang lingkungan hidup, kerusakan lingkungan hidup tetap terjadi, bahkan semakin luas. Beberapa keadaan tersebut membuat LSM lingkungan hidup mulai tidak diminati dan ditinggalkan. Hal ini dibuktikan oleh salah satu LSM lingkungan hidup bernama PEPULIH yang semakin hari semakin sulit menjaring anak-anak muda untuk terlibat dalam kepengurusan mereka. Minimnya prestasi dan kekeliruan proses atau cara ber-komunikasi menyebabkan PEPULIH sulit diterima oleh generasi muda. Maka dari itu pengabdian masyarakat ini ingin menjawab permasalahan komunikasi dari PEPULIH agar lebih dapat diterima oleh anak muda, dan terutama membentuk citra yang baik. Tim pengabdian masyarakat, memberikan jawaban dengan melakukan komunikasi melalui media sosial Instagram. Melalui media yang banyak digunakan anak muda saat ini, diharapkan PEPULIH dapat membangun citranya dengan baik sehingga dapat lebih diterima oleh anak muda. PEPULIH yang saat ini lebih ingin dilihat sebagai LSM Lingkungan Hidup yang memberikan edukasi bagi generasi muda untuk hidup ramah lingkungan. Harapannya generasi muda akan tertarik untuk turut serta dalam kepengurusan PEPULIH melalui kegiatan komunikasi dan edukasi di media sosial Instagram. Oleh karenanya diperlukan rancangan yang tepat, baik dari segi tema warna hingga jenis konten. Tema warna yang disarankan untuk LSM lingkungan hidup seperti PEPULIH adalah dominan warna hijau, yang didukung dengan penggunaan warna cokelat, biru, dan kuning. Pada kondisi tertentu penggunaan tema warna merah bisa dilakukan, dan dapat didukung dengan penggunaan warna kuning atau warna utama (hijau). Selain tema warna, perancangan juga mendesain jadwal unggah dan frekuensi unggah sedemikian rupa agar dapat menyasar generasi muda dan menarik bagi mereka.

Page 1 of 2 | Total Record : 15