cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia Jl Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : 10.33024/hjk
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Articles 624 Documents
Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita hipertensi Nurul Atika; Samino Samino; Nurhalina Sari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 7 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i7.8329

Abstract

Background: The prevalence of hypertension in Lampung Province was 15.10 percent and the majority affects the pre-elderly and the elderly. The prevalence of hypertension in Pesisir Barat was 12.22 percent and at Puskesmas Krui was 21.19 percent. Treatment and care services for hypertension aim to improve the quality of life of patients. The purpose of this study was to analyze factors related to the quality of life of patients with hypertension in the posyandu for the elderly in the working area of the Puskesmas Krui Pesisir Barat.Purpose: To determine the factors related to the quality of life of hypertensive patients in the Elderly Posyandu in the working area of the Krui Pesisir Barat Health Center.Method: Quantitative with a cross-sectional design, a population of 998 people and a sample of 514 people with purposive sampling, then analyzed by chi square and logistic regression.Results: Showed that there was a relationship between adherence to antihypertensive medication (p value <0.001 OR=2.0), physical activity (p-value <0.001 OR=5.5), comorbid disease (p-value <0.001 OR=4.2), stress level (p value <0.001 OR=2.6) with quality of life. The variable of physical activity became the variable with the most dominant influence on the quality of life with an OR of 4.4, followed by a comorbid variable with an OR of 2.9. Conclusion: physical activity is the most influential variable with the quality of life of hypertensive patients at the Elderly Posyandu with an OR of 4,4.Suggestion: The management of the Pesisir Barat District Health Office to facilitate the elderly with hypertension in sports facilities such as green open spaces for the elderly for elderly gymnastics activities, conducting healthy walking competitions for the elderly and complete equipment such as sound systems for the continuity of the activities of the elderly posyandu, especially to improve the quality of life.Conclusion: There is a relationship between the quality of life of patients with hypertension at the Posyandu for the elderly at the Krui Pesisisr Barat Public Health Center.Keywords: Integrated Service for the Elderly; Hypertension; Quality of Life.Pendahuluan: Prevalensi hipertensi di Provinsi Lampung 15,10 persen dan mayoritas diderita pra lansia dan lansia. Prevalensi hipertensi di Pesisir Barat sebesar 12,22 persen dan di Puskesmas Krui sebesar 21,19 persen. Pelayanan pengobatan dan perawatan hipertensi bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis factor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita hipertensi di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Krui Pesisir Barat.Tujuan: Untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita hipertensi di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Krui Pesisir Barat.Metode: Jenis penelitian kuantatif dengan rancangan potong lintang, populasi 998 orang dan sampel 514 orang dengan purposive sampling, lalu dianalisis dengan chi square dan regresi logistik.Hasil: Hasil penelitian mendapatkan ada hubungan kepatuhan minum obat anti hipertensi (p value <0,001 OR=2,0), aktivitas fisik (p value <0,001 OR=5,5), adanya penyakit komorbid (p value <0,001 OR=4,2), tingkat stress (p value <0,001 OR=2,6) dengan kualitas hidup. Variabel  aktivitas fisik menjadi variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kualitas hidup dengan OR 4,4 disusul oleh variable komorbid dengan OR 2,9. Kesimpulan: aktivitas fisik merupakan variable yang paling berpengaruh dengan kualitas hidup penderita hipertensi di Posyandu Lansia dengan OR 4,4.Saran: Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat agar memfasilitasi lansia penderita hipertensi akan fasilitas olahraga seperti ruang terbuka hijau untuk lansia beraktivitas senam lansia, melakukan lomba jalan sehat bagi lansia serta peralatan kelengkapan alat seperti sound sistem untuk keberlangsungan kegiatan aktivitas posyandu lansia khususnya untuk meningkatkan kualitas hidup.Simpulan: Terdapat hubungan Kualitas hidup penderita hipertensi di posyandu lansia Puskesmas Krui Pesisisr Barat.
Pengembangan volunteer palliative training module untuk mengoptimalkan perawatan paliatif berbasis komunitas di Indonesia Syarifah Lubbna; M Firman Ismana
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 7 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i7.8489

Abstract

Background: The number of cases of chronic diseases or non-communicable diseases (NCD) is increasing every year, both globally and locally.  The trend of the biggest cause of death shifts from communicable diseases to NCDs. However, this increase has not been accompanied by a better understanding and awareness of the community about the importance of palliative care for patients with chronic and terminal illnesses, and how they can support the physical, psychosocial, and spiritual aspects in order to improve the quality of life of patients and their families.Purpose: To produce a palliative volunteer training module to optimize community-based palliative care.Method: Research and Development (R&D) with three phases of study. Phase I data collection and problem identification; phase II design and module development; and phase III evaluation. Participants in this study were the general public, namely health cadres and families of patients with chronic diseases as many as 90 people. The module was validated by material experts, also instructional design and language experts. Then, the field trial was undergone. The research was conducted in Tengah Tani District, Cirebon Regency, West Java.Results: The validation results from material experts, instructional design, and linguistic experts stated that the modules that had been developed were rated very well. Nine training topics have been developed in three sessions. The results of the field trial show that the module is feasible to use (score 3.58 out of 4). Based on the comparison of pre-test and post-test results, the t-test measure resulted in 2.178 (> t-table 1.662) with a significance level of 0.05.Conclusion: this module is effective for improving the learning outcomes of palliative trainees.Suggestion: It is recommended that a wider-scale trial be conducted to assess the effectiveness of this module in larger regions of Indonesia. Keywords: Developing; Volunteer; Palliative; Training; Module; Care; Community.Pendahuluan: Meningkatnya jumlah kasus penyakit kronis atau Penyakit Tidak Menular (PTM) setiap tahun, baik di dunia maupun di Indonesia menunjukkan adanya pergeseran tren penyakit penyebab kematian terbesar, dari penyakit menular ke PTM. Namun, peningkatan ini belum dibarengi dengan pemahaman dan awareness masyarakat yang baik pula tentang pentingnya perawatan paliatif bagi pasien dengan penyakit kronis dan terminal, serta bagaimana dukungan fisik, psikososial, dan spiritual dapat diberikan di lingkup komunitas untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya.Tujuan: Menghasilkan modul pelatihan relawan paliatif untuk mengoptimalkan perawatan paliatif berbasis komunitas.Metode: Research and Development (R&D) dengan tiga tahapan penelitian, yaitu tahap I pengumpulan data dan identifikasi masalah; tahap II desain dan pengembangan modul; dan tahap III evaluasi. Partisipan dalam penelitian adalah masyarakat awam yaitu kader-kader kesehatan dan keluarga pasien dengan penyakit kronis sebanyak 90 orang. Untuk melihat kelayakan modul, dilakukan validasi/ telaah dari ahli materi, ahli desain instruksional dan ahli Bahasa; dan uji coba lapangan field trials. Penelitian dilakukan di Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.Hasil: Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain instruksional, dan ahli bahasa menyatakan bahwa modul yang telah dikembangkan dinilai sangat baik. Telah dikembangkan 9 topik pelatihan yang diberikan dalam tiga sesi. Hasil uji coba field trials menunjukkan bahwa modul layak digunakan (skor 3,58 dari 4). Berdasarkan perbandingan pre-test dan post-test, hasil t hitung diperoleh angka 2,178 (> t table 1,662) dengan taraf signifikansi 0,05.Simpulan: Modul ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta pelatihan paliatif dalam lingkup komunitas.Saran: Direkomendasikan agar dilakukan uji coba dalam skala yang lebih luas untuk menilai efektivitas dari modul ini di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. 
Pengetahuan, dukungan suami dan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim sebagai upaya mengatasi angka kelahiran Irmawati Sadullah; Rosdianah Rosdianah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 7 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i7.8576

Abstract

Background: The long-term contraceptive method is one of the government's programs in overcoming the growth rate and birth rate in Indonesia.Purpose: To analyze the relationship of knowledge and support of the husband with the selection of contraceptives in utero.Method: A cross-sectional design with the population was all couples of childbearing age who became acceptors of family planning. The number of samples in this study was 120 respondents. The sampling technique used is simple random sampling. The instrument used is a questionnaire. The statistical test used is chi-square.Results: Finding that most mothers chose to use contraceptives in the womb (59.2 percent), had good knowledge (54.2 percent), and received support from their husbands (58.3 percent).  There is a relationship between maternal knowledge and the selection of contraceptives in utero (p=0.024). There is a relationship between the support of the husband and the selection of contraceptives in the womb (p=0.001).Conclusion: There is a relationship between maternal knowledge and husband support in the selection of contraceptives in the womb.Suggestion: Health workers, especially midwives, to be more active in socializing and health education to women of childbearing age-related to utilizing the use of contraceptives in utero.Keywords: Intrauterine; Contraception; Knowledge; Husband supportPendahuluan: Metode kontrasepsi jangka panjang merupakan salah satu program pemerintah dalam mengatasi laju pertumbuhan dan angka kelahiran di Indonesia.Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim.Metode: Penelitian dengan desain cross sectional dan populasinya seluruh pasangan usia subur yang menjadi akseptor keluarga berencana. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Instumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square.Hasil: Didapatkan sebagian besar ibu memilih penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (59,2 persen), pengetahuan baik (54,2 persen), dan mendapatkan dukungan dari suami (58,3 persen).  Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (p=0,024). Ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (p=0,001).Simpulan: Didapatkan hubungan pengetahuan ibu dan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim.Saran: Tenaga kesehatan khususnya bidan untuk lebih giat dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan kesehatan kepada Wanita usia subur terkait menfaat dari menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim.
Kadar kolesterol pada guru yang menjalani Work From Home (WFH) di saat pandemic Covid-19 Anri Anri; Widyawati Widyawati; Ian Asriani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 7 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i7.8540

Abstract

Background: Currently, at least one person in every province in Indonesia has tested positive for the Covid-19 virus, so the spread of the virus has become very concerning. All work done from home is referred to as "work from home" (WFH). The absence of real work due to lifestyle changes will lead to overweight. In metabolic syndrome disease, physical activity lacks physical activity. Glycerides, very low thickness lipoprotein cholesterol, and LDL levels can generally be reduced with increased action. The level of physical activity of working mothers and society is currently declining.Purpose: To determine the relationship between "work from home" (WFH) during the Corona-19 virus pandemic with cholesterol levels in working mothers.Method: Descriptive correlation research, which used a cross-sectional design and a sample of 30 people. Using sampling quotas, by measuring total cholesterol levels directly, primary data are used in the data collection method. The statistical test used is the chi square test.Results: Showed the relationship between WFH during the COVID-19 pandemic with cholesterol levels in working mothers obtained p-esteem (0.001) < alpha value (0.05) so that Ho was dismissed Ha was stated, so that the relationship between WFH during the COVID-19 pandemic and cholesterol levels was achieved for mothers who worked at the Bhakti Kencana Professional School, Bandung.Conclusion: During the Covid-19 pandemic, there is a strong correlation between working from home (WFH) and cholesterol levels of working mothers.Keywords: Work From Home (WFH); Cholesterol; Covid-19; Pandemic.Pendahuluan: Saat ini, setidaknya satu orang di setiap provinsi di Indonesia telah dinyatakan positif terkena virus Covid-19, sehingga penyebaran virus tersebut menjadi sangat memprihatinkan. Semua pekerjaan yang dilakukan dari rumah disebut sebagai "work from home" (WFH). Tidak adanya pekerjaan nyata karena perubahan gaya hidup akan menyebabkan kelebihan berat badan. Pada penyakit sindrom metabolik, aktivitas fisik kekurangan aktifitas fisik. Gliserida, kolesterol lipoprotein ketebalan sangat rendah, dan kadar LDL umumnya dapat dikurangi dengan peningkatan tindakan.Tingkat aktivitas fisik ibu pekerja dan masyarakat saat ini menurun.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan "work from home" (WFH) selama pandemi virus Corona-19 dengan kadar kolesterol pada ibu bekerja.Metode: Penelitian korelasi deskriptif, yang menggunakan desain cross-sectional dan sampel 30 orang. menggunakan kuota sampling, dengan mengukur kadar kolesterol total secara langsung, digunakan data primer dalam metode pengumpulan data. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.Hasil: Menunjukan hubungan WFH selama pandemi Covid-19 dengan kadar kolesterol pada ibu bekerja didapatkan p-esteem (0,001) < nilai alpha (0,05) sehingga Ho diberhentikan Ha dinyatakan, sehingga tercapai hubungan WFH di masa pandemi COVID-19 dengan kadar kolesterol bagi para ibu yang bekerja di Sekolah Profesi Bhakti Kencana, Bandung.Simpulan: Pada masa pandemi Covid-19 terdapat korelasi yang kuat antara working from home (WFH) dengan kadar kolesterol ibu bekerja.
Determinan kecelakaan kerja pada peserta BPJS ketenagakerjaan cabang Palembang Ibrahim Syahputra; Novrikasari Novrikasari; Yunita Windusari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 7 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8598

Abstract

Background: Causing injury or pain (depending on the severity), even death. The ILO estimates that 2.34 million people died due to 86 percent due to work-related diseases and 14 percent due to work-related accidents. Data from the Employees' Social Security System in Palembang Region, it is known that there are 10,334 work accident insurance claims in 2021.Purpose: To analyze the most dominant factor causing the number of work accidents among Employees' Social Security System members in PalembangMethod: An analytic descriptive study with a cross-sectional approach. The sample in this study was all Employees of Social Security System members in Palembang Branch who experienced work accidents n=1856. This study uses secondary data obtained from reporting Employees of the Social Security System in 2021. Data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis using the chi-square statistical test, and multivariate analysis using the logistic regression statistical test.Results: Showed that 3.6 percent of workers had serious work accidents, 84.4 percent of workers had moderate work accidents, and 12 percent of workers had mild work accidents. There is a significant relationship between age (p-value=0.007; OR=2.007), type of participation (p-value=0.025; OR=2.936), work environment risk (p-value=0.0001), work location (p-value=0.046; OR=1.705), and unsafe conditions (p-value=0.044; OR=1.808) with the level of work accidents. The most dominant factor affecting the level of work accidents is unsafe conditions.Conclusion: There is a correlation between age, work environment risks, accident locations, and unsafe conditions with work accidents, while the length of work is confounding. The most dominant factor in the accident rate is unsafe conditions.Keywords: Work accidents; Employees' social security system; Work environmentPendahuluan: Menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari keparahannya), bahkan kematian. ILO memperkirakan sebanyak 2,34 juta orang meninggal dunia diakibatkan oleh 86 persen karena penyakit akibat kerja dan 14 persen kecelakaan akibat kerja. Data BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Palembang, diketahui bahwa klaim jaminan kecelakaan kerja sebanyak 10.334 Kasus pada tahun 2021.Tujuan: Menganalisa faktor paling dominan yang menyebabkan terjadinya tingkat kecelakaan kerja pada peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang.Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja yang dilaporkan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 1856 pekerja. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pelaporan pembayaran klaim kecelakaan kerja di Tahun 2021. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat menggunakan uji statistik chi square, dan multivariat menggunakan uji statistik regresi logisticHasil: Menunjukkan bahwa sebesar 3,6 persen pekerja mengalami kecelakaan kerja berat berat, 84,4% pekerja mengalami kecelakaan kerja sedang, dan 12 persen pekerja mengalami kecelakaan kerja ringan. Ada hubungan yang signifikan antara usia (p-value=0,007; OR=2,007), jenis kesertaan (p-value=0,025;OR=2,936), resiko lingkungan kerja (p-value=0,0001), lokasi kerja (p-value=0,046;OR=1,705), dan kondisi tidak aman (p-value=0,044;OR=1,808) dengan tingkat kecelakaan kerja. Faktor paling dominan yang mempengaruhi tingkat kecelakaan kerja adalah kondisi tidak aman.Simpulan: Adanya korelasi antara usia, resiko lingkungan kerja, lokasi kecelakaan, dan kondisi tidak aman dengan kecelakaan kerja, sedangkan lama kerja merupakan confounding. Faktor paling dominan terhadap tingkat kecelakaan adalah kondisi tidak aman.
Efektivitas penggunaan virgin coconut oil (VCO) dalam penanganan miliaria pada bayi usia 0-6 bulan Verawaty Fitrinelda Silaban; Vera Juita Maniar Gulo; Sindy Melina; Tika Sari Ginting
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8551

Abstract

Background: Miliaria is a skin disease that appears due to excessive sweating caused by blockage of the sweat gland ducts, generally miliaria occurs in the chest area, skin folds, back, face and those covered with clothing, the proximal extremities and the palms and soles of the feet accompanied by heat and feeling itchy. Treatment with natural ingredients that can be used as a topical treatment is virgin coconut oil or pure coconut oil which contains myristic acid and palmitic acid which are useful as anti-microbial, and anti-bacterial, and do not cause allergies.Purpose: To determine the effect of virgin coconut oil (VCO) for the therapy of miliaria among infants in MedanMethod: Quasi-experiment with one group pre and post-test design. The population used in this study were all infants aged 0-6 months who had Miliaria at the Siti Kholijah Hasibuan Pratama Clinic. The number of samples used in this study was 30 taken by sampling technique using total Sampling.Results: Before having virgin coconut oil (VCO) most participants had an area of billions with large criteria with the number of 14 infants and after having virgin coconut oil (VCO) the baby recovered from miliaria as of 10 infants.Conclusion: There was an effect of virgin coconut oil (VCO) on the therapy of miliaria among infantsKeywords: Virgin Coconut Oil; Treatment; Miliaria; infantsPendahuluan: Miliaria adalah penyakit kulit yang muncul akibat keringat yang berlebih yang disebabkan sumbatan saluran kelenjar keringat, umumnya miliaria terjadi di daerah dada, daerah lipatan-lipatan kulit, punggung, wajah dan yang tertutup pakaian bagian ekstremitas proximal serta telapak tangan dan kaki disertai dengan panas dan rasa gatal. Pengobatan dengan bahan alami yang bisa digunakan sebagai salah satu pengobatan secara topical adalah Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni yang di dalamnya terkandung asam miristat dan asam palmitat yang berguna sebagai anti mikroba, anti bakteri dan tidak menyebabkan alergi.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi  Virgin Coconut Oil (VCO)  terhadap miliaria pada bayi.Metode: Quasi eksperimen dengan one group pre and post test design. Populasi yang digunakan adalah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang mengalami Miliaria di klinik Pratama Siti Kholijah Hasibuan. Jumlah Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 30 dan pengambilan sampelnya dengan menggunakan total Sampling.Hasil: Sebelum dilakukan penggunaan VCO mayoritas partisipan memiliki luas miliaria dengan kriteria besar sebanyak 14 bayi dan sesudah dilakukan penggunaan VCO bayi sembuh dari miliaria sebanyak 10 bayi.Simpulan: Adanya pengaruh terapi  Virgin Coconut Oil (VCO)  terhadap miliaria pada bayi usia 0-6 bulan.
Pengaruh aroma terapi kopi terhadap intensitas nyeri postpartum Sectio Caesarea (SC) Fitry Erlin; Busyra Hanim; Fikri Romadhan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8641

Abstract

Background: Pain caused by cesarean sections (CS) will generally be felt for several days. The pain increased on the first-day post-SC. One way to manage pain can be done in a non-pharmacological way using coffee aromatherapy. Substances contained in coffee such as caffeine and alkaloids can provide energy and physiological effects, such as reducing fatigue or stress.Purpose: To determine the effect of coffee aroma therapy on the pain intensity of postpartum in cesarean sections (CS)Method: A quantitative type of research with a quasi-experimental research design. The number of samples is 15 participants with a total sampling technique. The research instrument was a pain intensity questionnaire. The analysis used was the paired sample T-test (a<0.05).Results: Knowing that there is a difference in the average pain intensity of postpartum in cesarean sections (CS) after having coffee aroma therapy with pain intensity of a mean value from 1.87 to 1.83 and the results of statistical tests obtained a p-value of 0.001.Conclusion: There was effectiveness of coffee aroma therapy in reducing the pain intensity of postpartum in cesarean sections (CS.Keywords: Aromatherapy; Coffee; Pain Intensity; Postpartum; Cesarean Sections (CS).Pendahuluan: Nyeri yang disebabkan oleh Sectio Caesarea (SC) pada umumnya akan terasa hingga beberapa hari. Rasa nyeri tersebut meningkat pada hari pertama post SC. Manajemen untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan salah satunya dengan cara non-farmakologis menggunakan aroma terapi kopi. Zat yang terkandung di dalam kopi seperti kafein dan alkaloid dapat memberikan efek fisiologis energi, seperti mengurangi kelelahan atau stress.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh aroma terapi kopi terhadap intensitas nyeri postpartum SC di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment dan jumlah sampel sebanyak 15 partisipan dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner intensitas nyeri. Analisa yang digunakan adalah Paired Sampel T-test (a<0.05).Hasil: Diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata tingkat nyeri postpartum Sectio Caesarea sebelum dan setelah pemberian aroma terapi kopi dengan nilai mean 1,87 turun menjadi 1,83 dan hasil uji statistik diperoleh p-value 0,001.Simpulan: Ada pengaruh aroma terapi kopi terhadap intensitas nyeri postpartum SC di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
Peningkatan kadar Hb dan fernitin ibu hamil yang mengalami anemia dengan konsumsi ikan salmon (Oncorhynchus masou) Maslahatul Inayah; Suryo Pratikwo; Tri Anonim
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8426

Abstract

Background: Anemia in pregnant women has a bad impact on both the mother and the fetus. One of the effects is that it can damage the immune system. To help improve the immune system or immune system pregnant women need to consume foods that contain lots of iron. Fulfilling iron needs can be done by consuming foods that contain animal protein, one of which is salmon.Purpose: To determine the effectiveness of the masu salmon (Oncorhynchus masou) consumption to increase hemoglobin and ferritin levels among pregnant women.Method: A queasy experimental design with pretest and posttest design. Samples were taken using non-probability sampling technique, namely pregnant women with anemia. The population in this study were pregnant women with anemia in the Bendan Health Center, Pekalongan City. The study was conducted in 2020 using the technical analysis of the paired t-test.Results: The paired t test found that there was an effect of giving shredded salmon meatballs to hemoglobin levels with a p value of <0.05. The results of the Independent T-test found that there were differences in hemoglobin and ferritin levels in anemic pregnant women between the intervention group and the control group with p <0.05.Conclusion: The masu salmon (Oncorhynchus masou) consumption has an effect on increasing hemoglobin and there is no effect had a masu salmon (Oncorhynchus masou) consumption to ferritin levels in anemic pregnant women.Keywords: The masu salmon (Oncorhynchus masou); Hemoglobin; Ferritin; Anemia; Pregnant Women.Pendahuluan: Anemia pada ibu hamil memberikan dampak yang buruk bagi ibu maupun janinnya. Salah satu dampaknya adalah dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Untuk membantu meningkatkan system kekebalan tubuh atau system imun ibu hamil perlu mengkonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung zat besi. Pemenuhan kebutuhan zat besi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani salah satunya ikan salmon.Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas peningkatan kadar Hb dan fernitin ibu hamil yang mengalami anemia dengan konsumsi ikan salmon (oncorhynchus masou)Metode: Penelitian quasy eksperiment design dengan rancangan pretest dan pos test. Sampel diambil dengan teknik sampling non probability sampling, yaitu pada ibu hamil anemia. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia di Wilayah Puskesmas Bendan, Kota Pekalongan. Penelitian dilakukan pada tahun 2020 dengan menggunakan teknis analisis uji paired t-test.Hasil: Uji paired t test ditemukan adanya pengaruh pemberian bakpao abon ikan salmon terhadap kadar hemoglobin dengan nilai p < 0,05 . Hasil uji Independent t- test ditemukan adanya perbedaan kadar hemoglobin dan ferritin pada ibu hamil anemia antara kelompok intervensi dan kelompok control dengan nilai p < 0,05.Simpulan: Konsumsi bakpao abon ikan salmon berpengaruh dalam meningkatkan hemoglobin, tetapi tidak ada pengaruh terhadap terhadap kadar kadar ferritin ibu hamil yang mengalami anemia
Dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru Rika Amran; Dessy Abdullah; Rendri Bayu Hansah; Naima Lessie; Eko Perdana Putra
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.9042

Abstract

Background: The patient's adherence to taking medications is an important factor in the success of the treatment of pulmonary tuberculosis. The high number of dropouts resulted in high cases of drug resistance, namely multi-drug resistance.Purpose: To analyze the relationship between family support to adherence to taking medications for people with pulmonary tuberculosis.Method: Quantitative with analytic cross-sectional design. The population in this study was all pulmonary tuberculosis patients. The total sample in this study was 168 respondents consisting of 84 case groups and 84 control groups. The sampling technique used is consecutive sampling. The instrument used is a questionnaire. The statistical test used is chi-square.Results: Finding that there was a significant relationship between family support and adherence to taking medications for people with pulmonary tuberculosis (p = 0.003 and OR 2.956).Conclusion: People who lack support from family are 2.9 times more likely to be disobedient to taking medication than people who get support from family.Suggestion: It is expected to provide health education to the family and closest people of Pulmonary TB sufferers so that they can participate in reminding and motivating sufferers.Keywords: Pulmonary tuberculosis; Anti-Tuberculosis Drugs (ATD); Adherence; Family support.Pendahuluan: Kepatuhan pasien dalam minum obat merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu pengobatan tuberkulosis paru. Tingginya angka putus berobat mengakibatkan tingginya kasus resisten obat yaitu multi drug resistance.Tujuan: Untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pasien tuberkulosis paru. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 168 responden yang terdiri dari 84 kelompok kasus dan 84 kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Instumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square.Hasil: Didapatkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru (p=0,003 dan OR 2,956).Simpulan: Orang yang kurang mendapatkan dukungan dari kelurga berpeluang 2,9 kali lebih besar tidak patuh minum obat dibandingkan dengan orang yang mendapatkan dukungan dari keluarga.Saran: Diharapkan memberikan pendidikan kesehatan kepada kepada keluarga dan orang terdekat penderita TB Paru agar dapat ikut serta mengingatkan dan memberikan motivasi pada penderita. 
Pengaruh pengetahuan ibu terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah: Systematic review Ahmad Suryawan; Shella Permata Sari; Shalma Alya Fadilla; Woro Setia Ningtyas
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8622

Abstract

Background: In the Health Profile of the Republic of Indonesia, it is reported that the number of children under five (aged 1-5 years) is 23,960,310. From this amount, it is estimated that the number of children under five who have difficulty controlling bowel and bladder as well as bowel and bladder in any place until preschool age reaches 46% of the total number of children under five in Indonesia.Purpose: To identify the relationship or correlation between mother's knowledge and the success of toilet training in preschool children.Method: A systematic review was conducted based on the flow diagram of the Preferred Reporting Item for Systematic Review and Meta-Analysis (Prisma). The source of the article data was searched through four databases, Pubmed, Google Schoolar, Garuda Portal and Dimension to find appropriate keywords in Indonesian and English. Terms and keywords related to toilet training, toilet training success and mother's knowledge about toilet training. This study is based on a review of 928 clinical and research articles published between 2017-2022.Results: The finding of the ten articles used in this systematic review, eight of them showed a significant relationship between mothers' knowledge and the success of toilet training in preschoolers.Conclusion: Mother's knowledge is one of the most important factors for the success of toilet training in preschool children.Keywords: Mother; Knowledge; Toilet Training; Preschool; Children; Health.Pendahuluan: Dalam Profil Kesehatan Republik Indonesia, dilaporkan jumlah balita (usia 1-5 tahun) sebanyak 23.960.310 balita. Dari jumlah tersebut, diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol BAB dan BAK serta BAB dan BAK disembarang tempat sampai usia prasekolah mencapai 46% anak dari jumlah balita yang ada di Indonesia.Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan atau korelasi antara pengetahuan ibu terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah.Metode: Penelitian systematic review yang dilakukan berdasarkan alur Prisma Guideline. Sumber data artikel dilakukan pencarian melalui empat data base yaitu Pubmed, Google Schoolar, Portal Garuda dan Dimension untuk mencari kata kunci yang sesuai dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris. Istilah serta kata kunci yang berhubungan dengan toilet training, keberhasilan toilet training dan pengetahuan ibu tentang toilet training. Penelitian ini berdasarkan pengkajian dari 928 artikel klinis dan penelitian yang dipublikasikan antara 2017-2022.Hasil: Didapatkan sepuluh artikel yang dipakai dalam systematic review ini delapan diantaranya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah.Simpulan: Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor yang paling penting terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah.