cover
Contact Name
Bachtiar
Contact Email
tiarfpug@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
journalofforestry@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Journal of Forestry Research
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26142058     EISSN : 2614204X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Journal of Forestry Research (GJFR) is a media publication for academics, researchers and practitioners to publish the results of research or scientific articles. GJFR is published 2 (two) periods each year, ie every April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 54 Documents
DINAMIKA PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN DAN LAHAN DI SUB DAS TAMALATE KABUPATEN BONE BOLANGO Iswan Dunggio; Fitriyane Lihawa; Rahman Hasan
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2451

Abstract

ABSTRAKSecara umum perubahan tutupan lahan dan hutan dipengaruhi oleh supply demand, seperti kondisi pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan dan adanya peningkatan konsumsi terhadap bioenergy yang naik secara bersamaan. Perubahan fungsi lahan hutan tidak saja berdampak pada kehilangan lahan-lahan produktif tetapi juga menyebabkan adanya pencemaran dan menaikkan pembiayaan fiscal pada daerah yang rusak akibat alih fungsi lahan. Degradasi lahan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan potensi peningkatan potensi perubahan iklim dan berpotensi terjadi dinegara maju maupun negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perubahan tutupan hutan dan lahan  di Sub DAS Tamalate DAS Bone Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan hasil analisis spasial sub DAS Tamalate DAS Bone telah kehilangan 17,01 ha hutan dan berubah menjadi pertanian lahan kering. Kawasan pemukiman bertambah seluas 41,99 ha. Situasi berdampak pada makin seringnya banjir yang terjadi pada musim hujan. Deforestasi yang terjadi di sub DAS Tamalate DAS Bone disebabkan karena faktor sosial ekonomi masyarakat seperti, peningkatan permintaan jagung, peningkatan pendapatan petani dan rendahnya control para pihak terhadap lingkungan hidup.Kata Kunci : Deforestasi; Sub DAS Tamalate; DAS Bone.ABSTRACTIn general, forest and land cover changed are influenced by supply and demand such as economic growth condition, both increase income and energy consumption. Forest and land cover change have an impact both productive land and increase financing in area of damages. Land degradation probably increase with climate change in developing countries and developed countries. The aim of research is to analysis dynamics of forest and land cover change in Tamalate Sub Watershed, Bone Watershed. According result of spatial analysis, Tamalate sub watershed, Bone watershed has lost 17,01 forest cover and turned in to dryland agriculture. The residential area expanded to 41,99 ha. The situation has an impact on the more flooding that occurs during rainy season. Deforestation that occurs in Tamalate sub watershed is caused by social economic factors such as increase demand for corn, farmers income and lack of environment control.Keywords: Deforestation; Tamalate Sub Watershed Sub; Bone Watershed
DAMPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI TERHADAP PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN HUTAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Wahdaniah Wahdaniah; Sukirman Rahim; Irwan Bempah
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2151

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) dampak pembangunan HTI terhadap perubahan tutupan lahan hutan di wilayah konsesi HTI PT.Gorontalo Citra Lestari. (2) dampak pembangunan HTI terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Monano Kabupaten.Gorontalo Utara. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Metode penelitian adalah deskriptif dan inferensial. Data dalam penelitian berupa data primer melalui penyebaran angket. Analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif dan paired samples t Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) berada dalam kategori Kehijauan sedang pada tahun 2021. Hal ini menunjukan bahwa dampak pembangunan oleh konsesi HTI PT.Gorontalo Citra Lestari terhadap perubahan tutupan lahan hutan pada jangka pendek cenderung kurang baik dalam lingkungan dan kehijauan hutan, namun secara jangka panjang akan berdampak positif dengan sebaran dan kepadatan tanaman hijauan yang mampu memberikan manfaat lingkungan (perubahan tutupan lahan hutan makin baik). (2) kehadiran konsensi HTI PT.Gorontalo Citra Lestari berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan kondisi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara (adanya perbedaan yang krusial dari kondisi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah adanya PT.Gorontalo Citra Lestari). Beberapa masyarakat petani, lahannya menjadi lebih sempit karena lahan hutan yang selama ini digunakan untuk kegiatan usahatani diklaim dan digunakan oleh HTI namun sebagai gantinya petani memperoleh pendapatan tambahan dengan bekerja di PT.Gorontalo Citra Lestari.Kata kunci: Tutupan Lahan Hutan; HTI; Gorontalo Utara.ABSTRACTThis study aimed to determine (1) the impact of industrial plantation forest (HTI) development on changes in forest land cover in the HTI concession area of PT. Gorontalo Citra Lestari. (2) the impact of HTI development on the socioeconomic conditions of the people of Monano Subdistrict, Gorontalo Utara Regency. It applied a quantitative descriptive approach with descriptive and inferential research method. Besides, the data in this study were primary data obtained through the distribution of questionnaires. The data analysis used was descriptive analysis and paired samples t- test. The findings revealed that (1) the value of the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) was in the medium green category in 2021. This indicated that the impact of development by the HTI concession of PT. Gorontalo Citra Lestari on changes in forest land cover in the short term tended to be less good in terms of environment and forest green. However, in the long term, it would have a positive impact on the distribution and density of forage plants that were able to provide environmental benefits (changes in forest land cover were getting better). (2) the presence of the HTI concession of PT. Gorontalo Citra Lestari had a positive and significant effect on changes in socioeconomic conditions of the people in Gorontalo Utara Regency (there were crucial differences in the socioeconomic conditions of the community before and after the existence of PT. Gorontalo Citra Lestari). Meanwhile, for the farmers communities, their land has become narrower since the forest land that has been used for farming activities was claimed and used by HTI, but the farmers earned additional income by working at PT. Gorontalo Citra Lestari.Keywords: Forest Land Cover; HTI; Gorontalo Utara.
PENGARUH SERANGAN KARAT TUMOR TERHADAP TINGGI DAN DIAMETER SENGON (Falcataria moluccana (L) Nielson) DI DESA PAIT KABUPATEN MALANG Amir Syarifuddin; Mochammad Chanan; Tawakal Ridho; Erni Mukti Rahayu
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 4 NOMOR 1 TAHUN 2021 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v4i1.1351

Abstract

Tanaman sengon merupakan salah satu  jenis tanaman yang banyak dikembangkan di hutan rakyat,  karena daur totasi relatif pendek dan produktivitas kayu yang baik. Pola penanaman monokultur telah menyebabkan tanaman sengon mudah terserang hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman sengon adalah karat tumor yang disebabkan adanya infeksi dari jamur Uromycladium tepperianum Sacc. Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan  seragan karat tumor terhadap pertumbuhan tanaman sengon. Pengamatan serangan karat tumor dilakukan di hutan rakyat Desa Pait, Kabupaten Malang dengan membuat sebanyak sepuluh plot pengamatan secara tersebar. Hasil studi menunjukkan bahwa intensitas serangan karat tumor pada  plot pengamatan mencapai  100%. Serangan karat tumor pada tanaman sengon ditandai dengan adanya tumor pada ujung ranting dan cabang tanaman. Rata-rata pertumbuhan diameter tanaman berkisar antara  10,8 cm sampai  21,6 cm. Sedangkan rata-rata pertumbuhan tinggi mencapai  7 m pada umur 2 tahun dan 16 meter pada umur  4 tahun. Secara umum  pertumbuhan tanaman sengon tidak terpengaruh oleh adanya serangan karat tumor. Namun demikian serangan bisa berkembang lebih lanjut ke batang tanaman yang dapat menyebabkan terganggunya metabolisme pertumbuhan tanaman.. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi serangan karat tumor ini antara lain dengan melakukan sanitasi,pemberantasan secara  mekanik dan penggunaan fungsisida.
KESEDIAAN MASYARAKAT MENERIMA PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN AIR: KASUS DAS WAY SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS Susni Herwanti
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2020 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v3i1.1052

Abstract

ABSTRAKPembayaran jasa lingkungan (PJL) merupakan salah satu skema pemberian insentif dalam upaya mencegah kerusakan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Semaka di Kawasan Hutan Lindung Register 19. Kerusakan hulu DAS ini menyebabkan pasokan air yang dimanfaatkan oleh pengguna air di daerah hilir terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesediaan masyarakat menerima (willingness to accept/WTA) atas pembayaran jasa lingkungan air. Data dianalisis secara kuantitatif terhadap 30 orang sampel responden masyarakat sekitar Hutan Lindung Register 39. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa semua responden bersedia dibayar atas upaya konservasi DAS melalui penanaman dan pemeliharaan pohon dalam kawasan hutan yaitu rata-rata Rp14.000 per pohon. Hal ini didasarkan oleh pengorbanan yang dikeluarkan responden dari segi waktu, biaya dan tenaga dalam upaya konservasi tersebut. Penerapan PJL ini perlu dukungan Pemerintah dalam hal ini Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kotaagung Utara selaku pengelola di tingkat tapak agar memfasilitasi terselenggaranya mekanisme PJL hulu-hilir di sekitar kawasan hutan lindung sebagai salah satu solusi perbaikan hulu DAS Way Semaka.  Kata kunci: pembayaran jasa lingkungan; DAS Way Semaka; Willingness to Accept; hutan lindung ABSTRACTPayment of environmental services (PES) is one of the mechanisms considered to be able to solve the hydrological problem in Way Semaka Watershed (DAS) which is one of the watersheds used by the downstream community for daily necessities and agricultural business. Currently, Way Semaka Watershed condition is physically damaged one of them because the protected forest area surrounding the watershed is damaged. Whereas protected forests play a very important role in regulating the water system, prevent erosion, produce oxygen and so on. This study aims to analyze the willingness to accept community (WTA) around protected forest area register 39 upstream through PES mechanism in order to restore downstream watershed condition. Samples were taken as many as 30 community respondents around the forest register 39 at random. Data were analyzed qualitatively and quantitatively. The results showed that all respondents were willing to be paid for planting and maintaining trees in forest areas. The estimated average WTA value is Rp 14,000 per tree. According to the respondents, the willingness to accept this community must take into account the time, cost and energy in planting and maintaining the tree, especially the topography condition of the forest area is relatively flat. Therefore, the government in this case Protection Forest Management Unit (KPHL) Kotaagung Utara need to support the implementation of mechanisms PES in the area around the Way Semaka Watershed in order to solve the problem of hydrology and the welfare of the community around the protected forest by acting as facilitator to the downstream user community.Keywords: Payment of environmental services; protected forest area; Way Semaka Watershed; Willingness to Accept    
STATUS KETERANCAMAN DAN KOMPOSISI BURUNG YANG DIPERDAGANGKAN DI JALUR TENGAH LINTAS SUMATERA PROVINSI LAMPUNG Agus Setiawan; Putri Nur Syamsia; Dian Iswandaru
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.2079

Abstract

ABSTRAKMemelihara burung saat popular dan menjadi hobi bagi sebagian orang.  Burung yang dipelihara didominasi dari hasil perdagangan yang tidak teregulasi.  Penelitian ini bertujuan menganalisis status keterancaman dan komposisi burung yang diperdagangkan.  Penelitian menggunakan metode observasi.  Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan status keterancaman, status perdagangan dan status perlindungan. Hasil penelitian menunjukkan burung yang diperdagangkan sebanyak 43 spesies dengan 804 individu dari 18 famili.  Status keterancaman berdasarkan IUCN Redlist ditemukan 86% berstatus (LC), 2% berstatus (NT), 5% berstatus (VU), dan 7% berstatus (EN).  Tidak ditemukan jenis burung berstatus Appendiks CITES, namun menurut Permen LHK No. 106 tahun 2018 terdapat 2 spesies (5%) yang berstatus dilindungi yaitu Chloropsis sonnerati dan Chloropsis cochinchinensis dan 41 spesies lainnya (95%) berstatus tidak dilindungi. Pemerintah dapat memberikan pemahaman dan penyuluhan terkait konsekuensi dan akibat dari perdagangan burung yang masuk daftar terancam berdasarkan IUCN Redlist, CITES dan Permen LHK No.106 tahun 2018 beserta ancaman dan sanksinya.Kata kunci: Perdagangan; komposisi; status konservasi.ABSTRACTKeeping birds is popular and a hobby for some people. Birds kept are dominated by unregulated trade. This study aims to analyze the threat status and composition of traded birds. The research use observation methods. Descriptive analysis is used to describe the status of the threat, trading, and protection. The results showed that 43 species of birds were traded with 804 individuals from 18 families. Threats status based on IUCN Redlist it was found that 86% had LC status, 2% had NT status, 5% had VU status, and 7% had EN status. No birds with Appendix status were found, but according to Permen LHK No 106 in 2018 there are 2 species (5%) that are protected, namely Chloropsis sonnerati and Chloropsis cochinchinensis, and 41 species (95%) are not protected. The government can provide understanding and counseling regarding the consequences of the trade-in birds that are listed as threatened based on the IUCN Redlist, CITES, and Permen LHK No. 106 of 2018 along with the threats and sanctions. Keywords: Trade; composition; conservation status.
ANALISIS POLA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BIYONGA, KABUPATEN GORONTALO, PROVINSI GORONTALO Yosef Endri Cahyono; - Hasim; Iswan Dunggio
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 4 NOMOR 2 TAHUN 2021 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v4i2.1698

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Biyonga merupakan bagian dari DAS Limboto dan sekaligus menjadi daerah tangkapan air dari Danau Limboto. DAS Biyonga memiliki nilai penting bagi kehidupan masyarakat karena potensi ekonomi sumberdaya alam yang sangat besar. Saat ini DAS Biyoga memiliki kerentanan terhadap lingkungan akibat adanya perubahan pengunaan lahan yang berada di bagian hulu DAS. Meluasnya lahan kritis di DAS Biyonga di bagian hulu mengakibatkan terjadinya banjir di daerah Limboto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelas penggunan lahan di DAS Biyonga pada tahun 2000, 2010 dan 2020 serta menganalisa pola perubahan penggunaan lahan di DAS Biyonga dari tahun 2000 sampai dengan 2020. Metode yang digunakan yaitu pendekatan analisis spasial dan metode survei lapangan. Pendekatan analisis spasial digunakan untuk melakukan analisa perubahan penggunaan lahan tahun 2000 sampai dengan 2020 dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis. Metode survei lapangan dilakukan dalam hal groundcheck terhadap hasil interpretasi penggunaan lahan dari data citra satelit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan tahun 2020 didominasi oleh pertanian lahan kering seluas 3.744 ha (50,65%). Perubahan penggunaan lahan dari tahun 2000 sampai 2010 didominasi oleh berkurangnya luas hutan sebesar 254 ha dan bertambahnya permukiman sebesar 168 ha. Pada tahun 2010 sampai 2020 didominasi oleh bertambahnya pertanian lahan kering sebesar 322 ha dan berkurangnya semak belukar sebesar 219 ha. Hasil analisa menunjukkan bahwa pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi di DAS Biyonga didominasi oleh perubahan penggunaan lahan hutan menjadi pertanian lahan kering, semak belukar menjadi pertanian lahan kering dan sawah menjadi permukiman.
PENDUGAAN POPULASI DAN PERILAKU BERTELUR BURUNG MALEO (Macrochepalon maleo) DI TWA DANAU TOWUTI KABUPATEN LUWU TIMUR Hadijah Azis Karim; Nardy Noerman Nadjib; Dedi Darman; Aditya Alam
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2020 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v3i2.1191

Abstract

Burung Maleo (Macrocephalon maleo) merupakan satwa endemik dan dilindungi karena keberadaannya yang terancam punah, sehingga dikategorikan endangered oleh IUCN dan termasuk appendix I CITES. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui dugaan populasi dan perilaku bertelur burung maleo. Metode yang digunakan adalah consentration count dilakukan pada 2 lokasi stasiun pengamatan yaitu sarang bertelur dan sarang tidur yang meliputi data perjumpaan langsung (visual) seperti waktu, lokasi, jumlah individu, nisba kelamin dan aktifitas satwa dan data non visual meliputi jumlah sarang dan produksi telur, sedangkan untuk pengamatan perilaku bertelur menggunakan metode Focal Animal Sampling. Pengamatan di habitat sarang peneluran diperoleh dugaan populasi burung maleo sebesar 2 individu/pengamatan dengan kepadatan populasi 8,57 individu/ha. Sedangkan Non visual dihabitat sarang peneluran ditemukan 1 telur burung maleo. Pada pengamatan perilaku bertelur, teramati 5 perilaku burung maleo yang teramati selama berada dilokasi bertelur yaitu observasi, menggali, bertelur, menutup lubang, dan membuat lubang tipuan. Durasi bertelur burung maleo selama berada dilokasi bertelur berlangsung selama 1-3 jam.
PENGARUH PENAMBAHAN ENKAPSUL BIOCHAR TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERKEMBANGAN AKAR SENGON (Falcataria moluccana) Eva Yunita; Melya Riniarti; Wahyu Hidayat; Ainin Niswati; Hendra Prasetia; Udin Hasanudin; Irwan Sukri Banuwa
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.1787

Abstract

Limbah tandan kosong kelapa sawit dengan jumlah yang banyak dapat dimanfaatkan menjadi biochar yang diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia serta menjadi pembenah tanah (soil amendment). Penanganan limbah yang tidak tepat akan mencemari lingkungan, upaya untuk meminimalisirnya yaitu dengan pemanfaatan menjadi biochar. Berat jenis biochar yang sangat rendah menyebabkan sulit tercampur merata dengan media tanam, cara mengatasinya dengan metode enkapsul. Pemberian aplikasi enkapsul biochar untuk perkembangan tanaman sengon merupakan alternatif yang baik. Serta dapat melindungi bahan aktif yang ada di biochar menggunakan bahan pembungkus, sehingga dapat memperbaiki kualitas dan pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian enkapsul biochar tandan kososng kelapa sawit terhadap perkembangan akar sengon. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan yaitu tanpa penggunaan enkapsul biochar, menggunakan enkapsul biochar dengan persentase 5%, menggunakan enkapsul biochar dengan persentase 10%, dan menggunakan enkapsul biochar dengan persentase 25%. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam (Anara) dan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian enkapsul biochar dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik dibandingkan dengan tanpa penggunaan enkapsul biochar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian enkapsul biochar tandan kosong kelapa sawit dengan persentase 25% menunjukkan hasil yang paling baik pada pertumbuhan akar sengon dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
DINAMIKA PENETAPAN IPHPS DAN KULIN-KK DI WILAYAH PERHUTANI (STUDI KASUS TERHADAP KTH TAMBAK BAYA DAN LMDH BUANA MUKTI DI KPH GARUT) Ramli Ramadhan; Risna Noviati Amalia; Febri Arif Cahyo Wibowo
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 4 NOMOR 1 TAHUN 2021 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v4i1.1355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika proses penetapan Perhutanan Sosial (PS) di wilayah Perhutani pasca keluarnya kebijakan Peraturan Menteri LHK No.39 tahun 2017. Penelitian dilakukan di dua kelompok masyarakat yang memperoleh ijin pemanfaatan hutan yakni KTH Tambak Baya dan LMDH Buana Mukti di KPH Garut BKPH Leles. Analisi terhadap dinamika penetapan PS menggunakan analisis teks, analisis konteks sosial, ekonomi dan politik, dan analisis pemetaan aktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan PS mendorong kelompok masyarakat untuk mengajukan ijin pemanfaatan berdasar konteks sosial, ekonomi maupun politik yang melatarbelakangi. Kehadiran aktor baru seperti Pemerintah Pusat, Pokja PPS, Sunda Hejo dan SHI mengindikasikan peran Perhutani saat ini menjadi berkurang dalam menentukan kebijakan PS di wilayah merekaKata kunci: Perhutanan Sosial, P.39/2017, Perhutani.
IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN AGROFORESTRI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI DESA PULAU PAHAWANG Muhammad Alfatikha; Susni Herwanti; Indra Gumay Febryano; Slamet Budi Yuwono
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2020 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v3i2.1097

Abstract

Agroforestri berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat khususnya di pulau-pulau kecil. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi jenis tanaman agroforestri yang mendukung ketahanan pangan rumah tangga di Pulau Pahawang. Analisis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi lapang dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis tanaman yang ditemukan pada lahan agroforestri terdiri dari 6 jenis sayur-sayuran, 8 jenis buah-buahan, 5 jenis umbi-umbian dan 2 jenis biji-bijian yang termasuk kedalam 18 famili, dimana keberadaannya cukup mampu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya, sehingga apabila sewaktu-waktu masyarakat tidak mampu membeli kebutuhan diluar karena adanya permasalahan seperti bencana alam, maka keberadaan agroforestri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.