cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat" : 21 Documents clear
AKTIVASI ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN KESADAHAN AIR DI KAMPUNG SAPIRIAKOTA MAKASSAR Sudarni Sudarni; haderiah haderiah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1459

Abstract

Air dengan kualitas buruk salah satunya disebabkan oleh pencemaran parameter kimia. Parameter kimia yang dimaksud yaitu kesadahan air. salah satu cara yang dapat digunakan adalah pengolahan air dengan cara sederhana, yaitu pengolahan secara filtrasi (penyaringan) dengan menggunakan media penyaringan zeolit, karbon aktif, dan kombinasi media zeolit -  karbon aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas media  filtrasi zeolit dan karbon aktif dalam menurunkan kadar kesadahan pada air sumur gali. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan pretest-posttest with control group design dan dilakukan sebanyak tiga kali replikasi atau pengulangan. Data hasil penelitian dan pemeriksaan Laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik  one way anova.Hasil rata-rata kadar kesadahan (CaCO3) pada sumur gali sebelum pengolahan adalah 160,24 mg/l dan setelah pengolahan  dengan menggunakan media zeolit adalah 76,82 mg/l dengan efektivitas 52,05%, dengan menggunakan media karbon aktif adalah 74,86 mg/l dengan efektivitas 53,27%, pengolahan dengan menggunakan media kombinasi zeolit – karbon aktif adalah 109,75 mg/l dengan efektivitas 31,5%. Hasil uji statistik one way anova menunjukkan ada perbedaan yang signifikan untuk kadar kesadahan pada media filter yang digunakan dengan nilai sig. 0,00 < 0.05.Media filter zeolit dapat menurunkan kesadahan (CaCO3) lebih baik dari media karbon aktif dan media kombinasi dalam menurunkan kadar kesadahan (CaCO3). Bagi masyarakat, pengolahan air sederhana ini dapat diterapkan  pada lingkup rumah tangga dan bagi peneliti agar dapat melanjutkan penelitian tersebut dengan membuat variasi watku tinggal atau dengan ketebalan media yang digunakan.KeywordFiltrasi, Zeolit, Karbon Aktif, Kesadahan (CaCO3)
Hubungan Kondisi Rumah Dengan Kejadian Penyakit TBC Paru Di kelurahan Baraya Kecamatan Bontoala Kota Makassar Andi Ruhban; Indah Dwi Lestary; A.AR.Rakhmansya Iskandar
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1501

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosis. Umumnya setelah masuk ke dalam tubuh melalui rongga pernapasan, bakteri ini akan menuju ke paruparu.Tetapi bukan hanya di paruparu,bakteri ini juga dapat menuju organ tubuh lain,seperti ginjal, limpa, tulang dan otak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Hubungan antara kejadian penyakit Tuberculosis paru dengan beberapa faktor kondisi rumah yaitu Kepadatan penghuni, Kamarisasi, Ventilasi, suhu, kelembaban, dan pencahayaan . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Dengan Uji Chi-Square, adapun sampel dalam penelitian ini yaitu 65 rumah.Hasil dari penelitian ini didapatkan kepadatan penghuni yang memenuhi syarat (p=0,000), Ventilasi yang memenuhi syarat (p=0,000), Suhu yang memenuhi syarat (p=0,000), Kelembaban yang memenuhi syarat (p=0,000), Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat (p=0,757).Kesimpulan yang didapatkan yaitu ada hubungan yang signifikan antara TBC paru dengan Kepadatan penghuni, Kamarisasi, Ventilasi, Suhu,dan Kelembaban,Tidak ada hubungan antara TBC paru dengan Pencahayaan terhadap kejadian penyakit Tuberculosis Paru . Maka itu disarankan untuk mengadakan penyuluhan tentang bahaya serta penanganan penyakit Tuberculosi Paru secara rutin.Kata kunci : Kondisi rumah, Kejadian penyakit TBC paru
EFEKTIVITAS METODE GABUNGAN MEDIA FILTER CANGKANG KERANG (Anadara granosa) DAN KARBON AKTIF UNTUK MENURUNKAN Fe DAN ZAT ORGANIK AIR BERSIH Dian Indah Pratiwi; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1473

Abstract

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem peyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Air dengan kualitas buruk salah satunya disebabkan oleh pencemaran besi dan zat organik. Salah satu cara yang sederhana yang dapat digunakan adalah dengan pengolahan air yaitu dengan cara filtrasi (penyaringan) dengan menggunakan media penyaring cangkang kerang darah (Anadara granosa), karbon aktif dan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode media filter cangkang kerang (Anadara granosa) dan karbon aktif untuk menurunkan Fe dan Zat organik air bersih. Jenis penelitian ini yaitu experiment semu dengan rancangan pretes-posttest with control group design, dan dilakukan dengan tiga kali replikasi. Data hasil penelitian dan pemeriksaan Laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistic One way anova. Hasil untuk kadar Fe dan zat organik pada air sumur gali sebelum pengolahan adalah 3,23 mg/l dan 51,38 mg/l dan setelah pengolahan dengan media cangkang kerang adalah 0,22 mg/l dan 634,94 mg/l, dengan media karbon aktif adalah 0,14 mg/l dan 36,33 mg/l dengan, dengan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif adalah 0,23 mg/l dan 23,32 mg/l. Penurunan Fe dengan media cangkang kerang,karbon aktif dan kombinasi efektif sedangkan dalam penurunan zat organik tidak efektif. Bagi masyarakat, pengolahan air ini dapat diterapkan dalam skala rumah tangga dan bagi peneliti lain dapat membuat variasi lain seperti ketebalan media yang digunakan. Kata Kunci : Filtrasi, Cangkang Kerang, Kabon Aktif, Besi dan Zat Organik
KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica linn) DALAM MEMATIKAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti rafidah rafidah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1439

Abstract

Jentik nyamuk Aedes  aegypti  dianggap sebagai vektor utama penyebab terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica linn) dalam mematikan jentik nyamuk Aedes aegypti dan jenis penelitian ini adalah eksperimen quasi. Pada masing-masing konsentrasi diberikan 20 ekor jentik nyamuk Aedes aegypti, dan begitupun pada kontrol yang dihitung kematiannya setiap 60 menit selama 24 jam, dengan pengulangan sebanyak 3 kali replikasi.Hasil penelitian dengan menggunakan bahan ekstrak daun beluntas yang tentunya dengan berbagai macam konsentrasi yaitu 0,5% dapat mematikan jentik dengan rata-rata kematian 50%, konsentrasi 0,75% rata-rata kematian jentik 50%, konsentrasi 1,00% rata-rata kematian jentik 55%, konsentrasi 1,25% rata-rata kematian jentik 50%, konsentrasi 1,5% rata-rata kematian jentik 50%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun beluntas (Pluchea indica linn) mampu dalam mematikan jentik nyamuk Aedes aegypti. Adapun saran dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternative pengendalian vektor khususnya terhadap jentik nyamuk Aedes aegypti, daun beluntas dapat di fungsikan sebagai insektisida nabati karena aman bagi lingkungan dan manusia.  
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENYAKIT DERMATITIS DI PONDOK PESANTREN BABUL KHAER KAB.BULUKUMBA Andi Rezky Avita; Wahyuni Sahani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1480

Abstract

Personal hygiene di Pondok Pesantren sangat diperlukan untuk menghindari penyakit kulit. Dermatitis merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri yang berpengaruh pada kualitas hidup, penampilan, dan kenyamanan penderitanya sehingga personal hygiene perlu diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene terhadap penyakit dermatitis di Pondok Pesantren Babul Khaer Kab.Bulukumba Tahun 2019. Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 45 orang dan 9 ruang kamar tidur. Hasil penelitian yang menunjukkan kebersihan kulit tangan dan kuku memenuhi syarat sebanyak delapan responden (18%) dan tidak memenuhi syarat 37 responden (82%), kebiasaan mandi memenuhi syarat sebanyak 11 responden (24%) dan tidak memenuhi syarat 34 responden (76%), kebersihan tempat tidur dan seprei tidak memenuhi syarat 45 (100%), air bersih yang digunakan memenuhi syarat sebanyak sembilan kamar (100%), kelembaban tidak memenuhi syarat sembilan kamar (100%). Variabel kebiasaan mengganti pakaian dan suhu ruangan kamar tidur berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,01 < α= 0,05 dan nilai P= 0,02 < α= 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengganti pakaian dan suhu kamar tidur dengan penyakit Dermatitis. Kesimpulan yang didapatkan yaitu personal hygiene kebiasaan mengganti pakaian memiliki hubungan yang signifikan dengan penyakit dermatitis dan Suhu kamar tidur juga memiliki hubungan yang signifikan dengan penyakit dermatitis. Saran untuk santriwati yaitu meningkatkan personal hygiene agar terhindar dari beberapa penyakit menular terutama penyakit kulit (Dermatitis).Kata Kunci : Dermatitis, Pondok Pesantren, dan Personal Hygiene.
HUBUNGAN KONDISI SARANA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SUNGGUMINASA Irana Dewi Marjuni; Sulasmi lasmi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1460

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian.Penyakit diare di wilayah Kabupaten Gowa dengan jumlah penderita diare ditangani sebanyak 16.450 kasus (88,7%) dari 18.553 kasus target penemuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi sarana sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas II A Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel bebas dan variabel terikat diteliti secara bersamaan guna mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut. Teknik pengambilan sampel yaitu proposive sampling, kemudian data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara sarana air bersih dengan kejadian diare (p=-), sarana jamban dengan kejadian diare (p=0,967), sarana penampungan sampah dengan kejadian diare  (p=0,519), dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare (p=0,747). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada variabel yang berhubungan dengan kejadian diare di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas II A Sungguminasa.Kata kunci : Diare, Air Bersih, Jamban, Penampungan Sampah, Pembuangan Air Limbah
PENGARUH PENGGUNAAN KARBON AKTIF AMPAS TEBU DALAM MENURUNKAN KADAR SALINITAS PADA AIR PAYAU syam, syamsuddin; Arsil, Arsil
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1567

Abstract

Permasalahan yang umum ditemui pada daerah pesisir pantai yaitu buruknya sanitasi seperti minimnya aksesair bersih yang memenuhi syarat, dalam hal ini air tawar. Oleh karena itu perlu diadakan pengolahan terhadap air payau untuk memperbaiki kualitas air khususnya dalam hal salinitas. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan karbon aktif ampas tebu dalam menurunkan kadar salinitas pada air payau dosisi 400 gram karbon aktif dan variasi waktu kontak 30 menit, 90 menit dan 150 menit dengan metode adsorpsi pada sumur gali sebelum dan sesudah pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar salinitas setelah perlakuan dengan metode adsorpsi menggunakan karbon aktif ampas tebu yakini, kadar salinitas pada sampel awal yaitu 3,33 ppt setalah pengolahan dengan waktu kontak 30 menit kadar salinitas turun menjadi 2,19 ppt dengan persentase 34,22%, pada waktu kontak 90 menit turun menjadi 2,03 ppt dengan persentase 39,15%, pada waktu kontak 150 menit turun menjadi 1,33 ppt dengan persentase 59,95%. Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa karbon aktif ampas tebu mampu menurunkan kadar salinitas pada air payau. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu yang menggunakan media karbon aktif ampas tebu untuk menambah waktu kontak antara media karbon aktif dengan sampel air payau
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA DI PESANTREN IMMIM PUTRI KABUPATEN PANGKEP Fitrianti, Fitrianti; Arif, Muhammad Ikbal
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1474

Abstract

Kualitas lingkungan hidup dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan adalah adanya pencemaran dalam lingkungan. Pesantren IMMIM memiliki lingkungan yang cukup baik namun ada beberapa yang masih kurang seperti Kebersihan lingkungan yang banyak sampah berserakan di dalam Asrama dan keadaan pencahayaan yang masih butuh penerangan/pencahayaan alamiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit ISPA yang di Pesantren IMMIM Putri Kabupaten Pangkep. Metode penelitian adalah observasi analitik dengan pendekatan crossectional study, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dan diukur dalam waktu yang bersamaan dengan jumlah sampel sebanyak 172 responden.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pencahayaan dengan penyakit ISPA p=0.024< 0.05 dan kepadatan hunian p=0.041< 0.05. Sedangkan yang tidak berhubungan dengan penyakit ISPA yaitus uhu p=0.061, kelembaban p=0.068 dan kebersihan lingkungan p=0.296Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa dari lima variabel, terdapat dua variabel yang berhubungan dengan penyakit ISPA yaitu pencahayaan dan kepadatan hunian di Pesantren IMMIM. Olehkarena itu disarankan agar dilakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kondisi sanitasi lingkungan dengan baik. Kata Kunci :Sanitasi Lingkungan, Penyakit ISPA, Pesantren
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN GORENGAN DI KOTA MAKASSAR Kahar Bella, A.Nurul Fitrah Kahar Bella; Rappe, Erlani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1441

Abstract

ABSTRAKTimbal adalah partikel-partikel debu yang dihasilkan dari emisi kendaraan bermotor. Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian karena bersifat toksik melalui makanan, minuma, udara, air, serta debu yang tercemar timbal. Inseksitas timbal bisa terjadi melalui jalur oral, lewat makanan, dan minuman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal pada jajanan gorengan di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan observasional pendekatan deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 24 sampel yakni sampel gorengan bakwan, sampel gorengan pisang dan sampel minyak goreng yang diambil pada delapan lokasi yang sama. Data yang diperoleh dari hasil observasi dilapangan dan pemeriksaan laboratorium dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan timbal pada jajanan gorengan di Kota Makassar untuk nilai kadar timbal tertinggi gorengan bakwan yaitu 6,3397 mg/kg, untuk sampel gorengan pisang nilai kadar timbal tertinggi yaitu 8,7637 mg/kg dan untuk sampel minyak goreng yang digunakan nilai kadar timbal yaitu < 0,10 mg/kg. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kandungan timbal pada jajanan gorengan di Kota Makassar sesuai dengan peraturan tidak memenuhi syarat untuk jajanan gorengan berdasarkan BPOM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 yaitu 0.25 mg/kg. dan pemeriksaan kandungan timbal pada minyak goreng memenuhi syarat sesuai dengan peraturan berdasarkan SNI 01-3741-2002 yaitu 0,1 mg/kg. Diharapkan bagi pedagang kaki lima yang menjual dipinggir jalan agar jajanan gorengan yang dijual dalam kondisi tetutup untuk meminimalir terpaparnya timbal. Kata Kunci : Timbal (Pb), Gorengan, Minyak Goreng
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DI PT. MARUKI INTERNASIONAL INDONESIA BAGIAN PRODUKSI Sri Sudiar; Hamsir Hamsir
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1482

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.Kesehatan dan keselamatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan risiko kecelakaan kerja di PT. Maruki Internasional Indonesia bagian produksi. Metode penelitian yang digunakan bersifat observasional analitik yaitu dengan pendekatan crossectional.dengan variabel independen dan dependen diteliti secara bersama. Sampel dalam penelitian ini adalah 154 responden dengan teknik pengambilan random sapling. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa dari 154 responden, 106 (68,83%) responden yang mengetahui dan 48 (31,16%) responden yang tidak mengetahui dengan hasil  p= 0,996. Untuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 135 (87,66%) responden yang memenuhi syarat penggunaan APD, 19 (12,87%) responden yang tidak memenuhi syarat penggunaan APD dengan hasil p=0,812 untuk ergonomi 112 (73,37%) responden yang memenuhi syarat penerapan Ergonomi, 41 (26,62%) responden tidak memenuhi syarat penerapan Ergonomi dengan hasil p=0,006.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Pengetahuan, Penggunaan APD dengan Risiko Kecelakaan Kerja dan ada hubungan antara ergonomi dengan risiko kecelakaan kerja. Diharapkan adanya pengawasan lebih ketat dari pihak perusahaan agar risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin. Kata kunci : Pengetahuan, APD, Ergonomi dan Risiko kecelakaan.

Page 2 of 3 | Total Record : 21