cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA
ISSN : 23560215     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities,
Jurnal AL - AZHAR SERI HUMANIORA merupakan jurnal ilmiah yang memuat makalah dan artikel hasil penelitian atau kajian teoristis dalam bidang Humaniora. Kata Al-Azhar berakar dari z-h-r. Verba zahara bermakna to shine, give light, be radiant, to glow, gleam, glare, shine, to blossom, be in bloom (Wehr, 1974:384). Dengan demikian kata Al-Azhar berarti sesuatu yang bersinar, yang memberi cahaya, yang berseri-seri atau yang mekar. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan bulan September.
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
Kebutuhan Penguasaan Bahasa Budaya Jepang Berbasis Kebutuhan User di Dunia Industri Vera Yulianti
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.778 KB) | DOI: 10.36722/sh.v2i2.125

Abstract

Abstrak –  Dalam rangka penyusunan kurikulum 2013, salah satu yang menjadi kriteria adalah kebutuhan User (Pengguna) lulusan universitas di dunia kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan kebutuhan User (pengguna) dunia kerja tentang kebutuhan penguasaan bahasa dan pengetahuan budaya  yang harus dikuasai lulusan program studi sastra Jepang. Hasil penelitian menunjukkan Kemahiran berbicara sangat dituntut untuk semua jenis pekerjaan, sedangkan kemahiran mendengar, menulis dan membaca tergantung jenis pekerjaan yang ditekuni.  Abstract – In order to arrange 2013 curriculum , university should put attention on the needs  of industrial user . The aim of this study is mapping the needs of industrial user, especially on Japanese language skill and Japanese culture  knowledge. The result shows speaking skill is highly needed in every kind of job, while listening, reading and writing skills need depends on the kind of job.
Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Akademik di Fakultas Sastra UAI Lusi Lian Piantari; Era Bawarti
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.37 KB) | DOI: 10.36722/sh.v3i3.211

Abstract

Abstrak - Penelitian ini membahas strategi kesantunan yang digunakan oleh dosen ketika melakukan bimbingan skripsi dengan mahasiswa. Hasil analisis yang dilaporkan dalam penelitian ini adalah tipe strategi kesantunan yang digunakan oleh dosen ketika memproduksi tuturan yang mengandung tindakan mengancam muka (Face Threatening Acts) kepada mahasiswa. Data diperoleh secara natural dari percakapan antara seorang dosen dan dua mahasiswa pada saat proses bimbingan skripsi. Tuturan yang mengandung tindakan mengancam muka yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pada saat dosen meminta siswa untuk melakukan sesuatu. Data percakapan direkam secara audio untuk dianalisis berdasarkan teori strategi kesantunan dan konsep muka Brown & Levinson (1987) dan tipe permintaan (request) Blum Kulka & Olshtain (1984). Hasil penelitian menunjukkan permintaan yang dituturkan oleh dosen dilakukan dengan tiga tipe strategi yaitu secara eksplisit (bald-on record), menggunakan strategi kesantunan positif yang meliputi claim common ground, hedge opinion, dan avoid disagreement dan gabungan antara strategi kesantunan positif dan negatif. Relasi kuasa antara dosen dan mahasiswa juga merupakan faktor penting dalam penggunaan strategi kesantunan. Kata kunci - strategi kesantunan, konsep muka, permintaan, relasi kuasa Abstract - This research discusses the politeness strategy used by lecturers when doing thesis guidance with students. The result of analysis reported in this research is the type of politeness strategy used by the lecturer when producing speech that contains Face Threatening Acts to the students. The data obtained naturally from the conversation between a lecturer and two students during the process of thesis tutoring. The words that contain the face-threatening actions analyzed in this study is when the lecturer asks the student to do something. The conversation data was recorded by audio for analysis based on the politeness strategy and concept of Brown & Levinson face (1987) and Blum Kulka & Olshtain (1984). The result of the research shows that the demand given by the lecturer is done with three types of strategy that is explicitly (bald-on record), using positive politeness strategy which includes common ground claim, hedge opinion, and avoid disagreement and combination between positive and negative politeness strategy. The power relations between lecturers and students is also an important factor in the use of politeness strategies. Keywords – strategy of unity, concept advance, demand, power relations  
Mengkaji Kesehatan Masyarakat Daerah “Urban” Jika Dilihat Dari Konteks Pemuda Robist Hidayat
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.476 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i4.300

Abstract

Abstrak - Kesehatan merupakan faktor penting  kehidupan, tak terkecuali  kaum urban di perkotaan besar di Indonesia, banyak permasalahan terjadi, prasarana idak memadai, kehidupan yang buruk menimbulkan masalah serius baik sekarang dan masa yang akan datang. Salah satu bagian kaum urban adalah pemuda, merupakan kaum di antara anak-anak dan juga dewasa. Sehingga di harapkan memiliki solusi untuk menghadapi permsaalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaiman peranan pemuda mengkaji permasalahan yang terjadi sehingga bisa mendapatkan solusi sederhana untuk mengatasi permasalahan kaum urban diperkotaan besar. Adapun metode yang digunakan penulis yakni metode deskriptif, mengkaji serta menganalisis literasi-literasi yang ada dan menyimpulkan menjadi sebuah solusi dari permasalahan yang penulis ungkapkan. Adapun hasil dari penelitian ini ,bahwa permasalahan kaum urban terletak pada tidak adanya program yang jelas serta terperinci secara baik, baik itu dari pemerintah daerah maupun pusat. Sehingga hal ini menjadi permasalahan bersama bukan salah satu pihak semata. Adapun yang bisa pemuda berikan solusi: yakni mencangkup program dan juga kebijakan, program yang di berikan yakni terdiri 3 tahap, yaitu: jangka pendek, menengah dan panjang. Adapun alasannya yaitu program tersebut di  terapkan sesuai dengan kebutuhan kaum urban serta kebijakan yang  merupakan wewenang dari pemerintah. Bisa disimpulkan, pemuda memiliki peranan penting dalam mengkaji ataupun memberikan solusi yang terbaik untuk kesehatan kaum urban.Abstract - Health is an important factor of life, including urban in large urban areas in Indonesia, many problems occur, infrastructure is inadequate, a bad life causes serious problems both now and in the future. One part of the urban community is youth, is a family among children and also adults. So that it is expected to have a solution to deal with these problems. This study aims to see how the role of youth examines the problems that occur so that they can get a simple solution to overcome urban problems in large cities. The method used by the author is descriptive method, reviewing and analyzing existing literacy and concluding to be a solution to the problems that the writer reveals. The results of this study, that the problem of urbanites lies in the absence of a clear and well-detailed program, both from the local and central government. So this matter becomes a common problem, not only one part. As for what the youth can provide a solution: namely covering the program and also the policy, the program provided is consisting of 3 stages, namely: short, medium and long term. The reason is that the program is implemented in accordance with the needs of the urbanites and policies that are the authority of the government. It can be concluded, youth have an important role in assessing or providing the best solution for urban health.Keywords – Role of Youth, Urban Community Health, Problems, Programs
Membaca Berkelompok Kasus: Pemelajar Bahasa Jepang Orang Indonesia Arianty Visiaty
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.897 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i2.40

Abstract

Keterampilan membaca yang baik diperlukan untuk membuat skripsi. Mahasiswa tidak hanya diharapkan bisa membaca bibliografi berbahasa Inggris, tetapi juga bahasa Jepang. Akan tetapi bagi mahasiswa pemelajar bahasa Jepang yang berasal dari negara yang beraksara non-kanji, membaca bahan bacaan otentik seperti buku, koran, ataupun dokumen lainnya bukanlah hal yang mudah (terutama untuk pemelajar tingkat menengah). Fokus dari penelitian ini adalah mutual activity yang terjadi di kegiatan membaca berkelompok dan penggunaan prior knowledge. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa dapat menangkap isi bacaan otentik dalam bahasa Jepang di atas level kemampuannya. Dengan membaca dalam kelompok, mahasiswa bisa saling menggunakan sumber daya yang mereka miliki sehingga mereka bisa mengerti isi bacaan lebih dalam. Dengan menggunakan bahasa ibu, mahasiswa dapat dengan mudah menggunakan prior knowledge untuk memahami isi bahan bacaan, dan dapat saling bertanya dan memberikan pendapat secara bebas. AbstractTo write a good thesis, students must have good reading skills. In the Japanese Language learner case, he/she will be required to be able to read not only textbooks or other written sources in Indonesian language and English, but also materials in Japanese. But, to Japanese language learners that come from non-kanji countries, reading authentic materials such as books, news papers, documents, etc., is not easy (more especially for intermediate level learners). The focus of this study is the mutual activity that occurs and the use of prior knowledge on group reading.The outcome of this research is that students are able to grasp authentic reading content in Japanese that is in a level that is beyond their actual ability level. By reading in groups, students can one another use resources that they each have so that their understanding towards the reading content is deeper. By using the mother language, students are easily able to raise and use their prior knowledge to understand reading materials, can ask questions towards one another, express opinions and freely have a debate.
Strategi Pembelajaran Kanji : Studi Kasus pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Pemula dan Menengah di Universitas Al Azhar Indonesia Arianty Visiaty; Vera Yulianti
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.005 KB) | DOI: 10.36722/sh.v2i1.116

Abstract

Abstrak – Kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar bahasa Jepang yang berasal dari negara yang  beraksara alphabet adalah kanji. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang strategi belajar kanji. Penelitian ini menfokuskan pada strategi yang dipakai oleh mahasiswa tingkat pemula maupun tingkat menengah di UAI. Hasil dari penelitian ini adalah Strategi yang digunakan oleh Kelompok Pemula kurang bervariasi, Kelompok Menengah lebih banyak menggunakan variasi pembelajaran kanji dibandingkan dengan Kelompok Pemula, Kelompok Menengah KT (Kemampuan Tinggi) lebih banyak menggunakan strategi pembelajaran kanji dibandingkan dengan Kelompok menengah KR (Kemampuan Rendah). Abstract – One of the difficulties faced by Japanese language learners who come from countries that use the alphabet letters is kanji. One of the factors that cause those difficulties is the lack of student knowledge about kanji learning strategies. This study focuses on the strategies used by beginner and intermediate level students at University of Al Azhar Indonesia. The results of this study are as mentioned below. First, learners from the beginner group do not often use strategy compared with the intermediate group. Second, learners from intermediate group use the variations of kanji learning strategies more than the beginner group. Third, learners from high ability intermediate group use kanji learning strategies more than the low ability beginner group .
Makna Puisi Kotoba (言葉) Karya Tanikawa Shuntaro: Analisis Semiotika Riffa Terre Nina Alia Ariefa
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.845 KB) | DOI: 10.36722/sh.v3i2.202

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk untuk menemukan makna dalam puisi Kotoba karya Tanikawa Shuntaro. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika dari Michael Riffaterre, yang meliputi proses pembacaan heuristik, lalu pembacaan hermeneutik berupa pencarian hipogram potensial, yang dilanjutkan dengan analisis matriks, model, dan hipogram aktual yang mengarah pada tujuan akhir penelitian ini yaitu penemuan makna pada puisi ini. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa tanda yang ada dalam puisi Kotoba karya Tanikawa Shuntaro memusat pada sebuah makna yaitu ‘ikatan’ yang terepresentasi dari kata kotoba yang bermakna ‘kata’. Kata Kunci – Puisi, Kotoba, Shuntaro Tanikawa, semiotika, RiffaterreAbstract - This research aims to find meaning in Kotoba poetry written by Shuntaro Tanikawa. The theory used in this research is the semiotics of Michael Riffaterre, which includes the aspects of heuristic and hermeneutic reading, the analysis of potential hipogram, which is followed by the analysis of the matrix, the model, and the actual hipogram that lead to the ultimate goal of this research which is the discovery of the meaning of this poetry. The results show that the sign in this poetry focuses on a meaning which is 'bond'. This meaning is represented from kotoba word which means ' word' . Keywords - Poetry, Kotoba, Shuntaro Tanikawa, semiotics, Riffaterre.
Hubungan Sikap Terhadap Seksual Pranikah dengan Tingkat Penilaian Moral Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Eny Suwarni; Radhiya Bustan
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.564 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i2.267

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hubungan antara sikap terhadap seksual pranikah dengan tingkat penilaian moral mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah korelasional, dengan subjek penelitian 50 orang mahasiswa UAI yang diambil secara accidental sampling. Alat ukur penelitian menggunakan model dari Likert, dan data yang diperoleh dianalisis dengan Pearson’s correlation. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap seksual pranikah dengan tingkat penilaian moral pada mahasiswa dengan nilai r  .072. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap seksual pranikah dengan tingkat penilaian moral prakonvensional dengan r .115. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap seksual pranikah dengan tingkat penilaian moral konvensional dengan r .053. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap seksual pranikah dengan tingkat penilaian moral pascakonvensional dengan r -.072. Tetapi hasil perbedaan mean dari variabel sikap terhadap seksual pranikah, pada aspek kognitif sebesar 92.96. aspek afektif 81.32. dan aspek konatif 61.68. Artinya  unsur kognitif atau pemikiran lebih dominan ketika mereka diminta untuk bersikap terhadap seksual pranikah. Tingkat penilaian moral mahasiswa lebih tinggi pada tahap konvensional (35.34) dibandingkan dengan tahap prakonvensional (22.24) dan pasca konvensional (12). Artinya mahasiswa dapat menginternalisasi standar dari figur otoritas, mereka peduli dan dapat mempertahankan aturan sosial jika dihadapkan pada penilaian moral terhadap seksual pranikah. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah mahasiswa perlu lebih banyak diajak diskusi dan menalar untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana bersikap terhadap seksual pranikah, agar mereka dapat menegakkan aturan agama, aturan hukum dan aturan sosial disaat mereka menjalin hubungan dengan lawan jenis. Pihak universitas maupun orang tua dapat membuat program bersama yang dapat menstimulasi penilaian moral mahasiswa dengan memberikan perhatian yang lebih tentang bagaimana seharusnya mahasiswa menilai sikap terhadap seksual pranikah. Aturan yang diterapkan dikampus, perlu diterapkan juga di saat mereka berada di rumah agar penilaian moral mereka terhadap sikap pada seksual pranikah menjadi lebih baik dan mengurangi perilaku yang mengarah pada seksual pranikah. Selain itu untuk meningkatkan penilaian moral terhadap seksual pranikah pihak universitas dapat bekerjasama dengan insitusi terkait misalnya BKKBN, dengan membuat program edukasi dikampus tentang bahaya penyimpangan perilaku seksual pranikah Kata Kunci - Sikap terhadap seksual pranikah, Tingkat penilaian moral prakonvensional, Konvensional dan pasca konvensional Abstract - This study aimed to obtain the relationship between attitudes toward premarital sexual with moral assessment level students. This type of research is correlational, with research subjects 50 students of UAI taken by accidental sampling. Measuring instrument studies using models of Likert, and the data were analyzed by Pearson's correlation. The results showed no significant correlation between attitudes toward premarital sexual with the level of moral judgments in students the value of r .072. There is no significant relationship between attitudes toward premarital sexual with the level of pre-conventional moral judgments with r .115. There is no significant relationship between attitudes toward premarital sexual with conventional levels of moral judgment with r .053. There is no significant relationship between attitudes toward premarital sexual level moral judgments post-conventional with r -.072. But the results of the mean difference of the variable attitudes toward premarital sex, on cognitive aspects of 92.96. 81.32 affective aspects. and conative aspects 61.68. That is an element of cognitive or thinking more dominant when they are asked to act against premarital sex. The level of moral judgments of students was higher in conventional stage (35.34) compared with prakonvensional stage (22:24) and conventional post (12). This means that students can internalize the standards of authority figures, they care and can maintain social rules when faced with moral judgments against premarital sex. Advice can be given on the results of this study are students need more invited to discuss and make sense to increase the knowledge of how to behave towards sex before marriage, so that they can enforce the rules of religion, rule of law and social rules when they are in a relationship with the opposite sex. The university and parents can create together a program to stimulate the moral assessment of students by providing more attention on how to assess student attitudes toward premarital sexual. Rules are applied campus, need to apply also when they are at home so that their moral assessment of the attitudes on premarital sexual getting better and reduce behaviors that lead to premarital sex. In addition to increasing premarital sexual moral judgments against the university can collaborate with relevant institutions BKKBN for example, by making the campus educational programs about the dangers of premarital sexual deviant behavior Keywords - Attitudes about premarital sexual, Pre-conventional level of moral judgment, Conventional and post-conventional
Evaluasi Materi Ajar Bahasa Inggris Cambridge IGCSE dan A/AS Level Sebagai Materi Acuan Program SBI tingkat SMA di Indonesia, Studi Kasus SMAN 70 Jakarta Ria Herwandar
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.219 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i1.18

Abstract

A law no 20/2000 paragraph 50, article 3 has been enacted by the Ministry of education concerning the implementation of International class in high Schools throughout Indonesia. The purpose of this regulation is to standardize the quality of the Indonesian students educational qualification to those of students abroad. As a result, Cambridge International Examinations IGCSE, A/AS Level have become popular to the majority of Indonesian High Schools, especially  for subjects such as Mathematics, English, Physics, Biology and Chemistry. This research will look upon the develompment of school implementation of IGCSE, A/AS Level of English Language in SMA N 70 jakarta as a case study. Through several assessments of students IGCSE, A/AS Level tests, interviews, questionners and material evaluation, a reliable findings will be identified. At the end, ways of effective learning and teaching of IGCSE, A/AS Level  for Indonesian High Schools will be suggested.
Hubungan Gaya Mengajar Dosen dalam Proses Pembelajaran dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Pendidikan Universitas Al Azhar Indonesia Eny suwarni
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.491 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i4.79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran hubungan Gaya Mengajar Dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa di fakultas psikologi & Pendidikan Universitas Al Azhar Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan subjek yang diamati berbeda-beda (cross sectional), dan bersifat kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner berupa skala. Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah data penelitian yaitu validitas-reliabilitas, uji normalitas dan product moment.  SPSS 16 . Sampel penelitian yang dipakai adalah 79 mahasiswa . Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat ada hubungan yang negatif   antara Gaya Mengajar Elementery, Intermediate, Advanced,  dan creative – evaluative dengan Motivasi Belajar Mahasiswa  di Fakultas Psikologi & Pendidikan  Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Gaya Mengajar Dosen berkorelasi secara negative dengan  Motivasi Belajar Mahasiswa.AbstractThis research focused on describing correlation between Teaching Style with Learning Motivation of Education & Psychology Al Azhar University students. Previous researches showed significant negatif correlation between Teaching Style Elementary, Intermediate, Advanced, dan creative – evaluative with learning motivation students. This research was using learning motivation  Scale and teaching style that developed by Bloom as data gathering instrument for 79 subjects. Using independent product moment  for processing data analysis, the result showed that there was  significant negatif correlation between Teaching Style Elemantary, Intermediate, Advanced and Creative-evaluative with learning motivation students. It can be concluded that Teaching Style variable also played important to increase student motivations.
Pengaruh Penggunaan Alat Peraga terhadap Hasil Pembelajaran Matematika pada Anak Usia Dini Suwardi Suwardi; Masni Erika Firmiana; Rohayati Rohayati
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.062 KB) | DOI: 10.36722/sh.v2i4.177

Abstract

Abstrak – Perbaikan kualitas pendidikan yang salah satunya diindikasikan dengan peningkatan hasil pembelajaran, tidak lepas dari usaha perbaikan dalam pembelajaran. Hasil pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor diantaranya penggunaan alat peraga oleh pendidik dalam proses belajar mengajar. Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran pada  sekolah dasar (SD) sangat membantu meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan terhadap materi pelajaran yang diajarkan terutama pelajaran matematika. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah ada pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil pemelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan alat peraga dengan tanpa alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran matematika dengan memperhatikan hasil belajar anak didik pada usia dini. Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol . Subjek penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 25 siswa pada kelompok eksperimen dan 25 siswa kelas pada kelompok kontrol, maka jumlah keseluruhan yang diteliti sebanyak 50 siswa. Komparasi penelitian dilakukan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan alat peraga, sedangkan pada kelompok kontrol tanpa menggunakan alat peraga. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang digunakan tes akhir berbentuk isian. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan ANAVA. Berdasarkan analisis hasil penelitian diperoleh dengan nilai F hitung = 62,443 dan signifikansi > α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar matematika pada anak usia dini,  Kata Kunci – Alat peraga, hasil belajar, anak usia dini

Page 1 of 22 | Total Record : 215