cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata ) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III Fatma Sari Siharis; Himaniarwati Himaniarwati; Rekal Regikal
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.20

Abstract

Senyawa golongan saponin, flavonoid dan alkaloid pada daun kirinyuh kebertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida dari daun kirinyuh. Metode penelitian yang digunakan adalah post test only control design. Pada pengujian ini kelompok perlakuan dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kontrol positif (temephos), kontrol negatif (aquadest), ekstrak etanol daun kirinyuh dengan konsentrasi ekstrak 1%, 1,8%, 3,2%, 5,6%, dan 10%. Pengamatan dilakukan selama 48 jam, jumlah kematian larva dihitung setiap 60 menit. Persentase jumlah kematian larva nyamuk Aedes aegypti instar III 48 jam setelah pemberian perlakuan adalah 0% pada kontrol negatif, 100% pada kontrol Positif, dan pada ekstrak dengan konsentrasi 1% , 1,8%, 3,2%, 5,6%, 10% berturut-turut adalah 5,6%, 8,8%, 18,4%, 45,6%, dan 91,2%. Hasil analisis Probit menunjukkan LC50 terletak pada konsentrasi 5,934%.
Efek Antidiabetik Ekstrak Etanol Daun Senggani (Malestoma polyanthum Bl.) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Yang Diinduksi Streptozotocin Karmilah Karmilah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.21

Abstract

Tanaman daun senggani mengandung senyawa flavonoid dimana flavonoid bekerja dengan cara menstimulasi sel-sel beta dari pulau Langerhans, sehingga sekresi insulin dapat ditingkatkan. Sedangkan senyawa tannin dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan transport glukosa dengan mengaktifasi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun senggani (Malestoma polyanthum BL.) memiliki efek antidiabetik pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dimana sebanyak 25 ekor mencit diinduksi dengan menggunakan Streptozotocin 0,11 g secara Intraperitonial. Kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu ekstrak 180 mg/kg BB, 360 mg/kg BB, 720 mg/kg BB, sebagai kontrol positif Glibenklamid 5 mg dan kontrol negatif Na-CMC 0,5%. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA dan BNT (Beda Nyata Terkecil). Berdasarkan hasil penelitiaan menunjukkan bahwa pada Uji Anova (Analisis Of Varians) didapat nilai yang signifikan yang dinyatakan dengan nilai 0,00<0.05 yang berarti perlakuan tiap kelompok ekstrak yang diuji memiliki efek yang signifikan, dan dilanjutkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) menunjukkan pada konsentrasi 360 mg/kg BB memberikan efek yang optimum.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) Sitti Raudhotul Jami’ah; Mus Ifaya; Jastria Pusmarani; Eny Nurhikma
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.22

Abstract

Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan dan sangat reaktif sehingga untuk menjadi stabil ia cenderung akan mengambil elektron dari molekul lain yang menimbulkan ketidaknormalan molekul lain dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak jaringan. Radikal bebas ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes melitus dan alzheimer. Oleh karena itu, diperlukan senyawa yang dapat meredam efek negatif dari radikal bebas yaitu antioksidan. Pisang Raja mengandung memiliki aktivitas antioksidan. Kulit pisang mengandung antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan dagingnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang raja dengan menggunakan metode uji DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang raja dilakukan pada konsentrasi 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm, dan 10 ppm dan vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum yaitu 517 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang Raja memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 46,82 ppm.
Uji Efektifitas Ekstrak Etanol Pada Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Terhadap Mikroba Penyebab Sariawan (Stomatitis Aphtosa) Rifa’atul Mahmudah; Nasyruddin Abdullah; Ayu Pratiwi; Muhammad Asrhah Hidayah; Rahmat Ismail
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.23

Abstract

Ketepeng cina Casia alata L. merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional dimana berfungsi mengobati panu, kadas, kurap, cacingan, sembelit, dan sariawan. Adapun kandungan dari daun ini yaitu alkaloid, tanin, asam krisofanat, senyawa glikosida, aloeemodina, zat pahit, zat samak, dan flavonoid. Dalam hal ini kita meneliti kandungan flavonoid dari daun Ketepeng Cina sebagai obat sariawan. Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun kelompok. Sariawan dapat disebabkan oleh luka tergigit, mengkonsumsi air dingin atau air panas, alergi, stress, kekurangan vitamin C, vitamin B dan zat besi. Pada luka yang telah terbentuk di mukosa mulut ini, akan terdapat jamur Candida albicans. Untuk mengetahui kandungan flavonoid dilakukan percobaan pada daun Ketepeng Cina dengan cara perkolasi dimana daun Ketepeng Cina dirajang terlebih dahulu kemudian diperkolasi dengan menggunakan pelarut etanol setelah itu diidentifikasi flavanoidnya. Flavanoid menurut beberapa literatur berfungsi sebagai obat sariawan. Oleh karena itu obat sariawan yang didapatkan dari penyarian daun ketepeng cina sebagai bahan alam kedepan sangat penting peranannya Karena kebanyakan obat-obat sariawan yang beredar dimasyarakat sekarang ini kebanyakan dari bahan-bahan kimia yang cenderung jauh lebih banyak efek sampingnya jika dibandingkan dengan bahan alam. Selain itu bahan alam ini mudah didapatkan dan relatif membutuhkan sedikit pengeluaran dari segi financial. Ekstrak etanol yang telah diperole selanjutnya diuji efektifitasnya terhadap bakteri penyebab sariawan. Dari pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa flavonoida yang terdapat dalam ekstrak etanol daun ketepeng cina (Cassia alata L.) mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab sariawan, yang ditandai dengan penurunan jumlah koloni. Semakain tinggi konsentrasi ekstrak, maka jumlah koloni bakteri penyebab sariawan semakin berkurang.
Uji Daya Hambat Antibakteri Fungi Endofit Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Muhammad Azdar Setiawan; Musdalipah Musdalipah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.24

Abstract

Karies gigi atau dikenal dengan gigi berlubang merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi akibat bakteri S. mutans. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. mutans yang telah banyak diteliti adalah daun beluntas. Usaha untuk mengurangi eksploitasi alam adalah dengan mengisolasi jamur endofit pada bagian tanaman yang dapat memproduksi senyawa aktif. Jamur endofit merupakan jamur yang hidup pada sistem jaringan tanaman yang tidak menyebabkan gejala penyakit pada tanaman inangnya serta dapat menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti antibakteri, antivirus, antifungi dan sebagainya. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui seberapa besar daya hambat jamur endofit daun beluntas terhadap pertumbuhan bakteri S. mutans. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Paper disk. Hasil penelitian diperoleh 2 isolat jamur endofit daun beluntas yaitu jamur endofit putih dan jamur endofit hitam. Jamur endofit putih menghasilkan zona hambat terhadap bakteri S. mutans rata-rata 10% = 1,15 mm, 20% = 1,51 mm, 30% = 2,55 mm, kontol positif sebesar 1,28 mm dan kontrol negatif tidak memberikan zona hambat. Sedangkan jamur endofit hitam daun beluntas tidak memberikan zona hambat.
Formulasi Sampo Antiketombe Dari Ekstrak Kubis (Brassica oleracea Var. Capitata L.) Kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) Eny Nurhikma; Dewi Antari; Selfyana Austin Tee
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.25

Abstract

Sampo ekstrak kubis kombinasi daun pandan wangi adalah sediaan kosmetik yang dibuat dari bahan dasar ekstrak kubis dan daun pandan wangi serta penambahan bahan lain yang dapat digunakan pada kulit kepala tanpa menimbulkan iritas. Ekstrak kubis dan daun pandan wangi memiliki senyawa yang berkhasiat menghambat pertumbuhan ketombe pada kulit kepala , penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sampo antiketombe dari ekstrak kubis kombinasi daun pandan wangi yang dapat memenuhi uji evaluasi fisik sediaan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan beberapa evaluasi fisik sediaan diantaranya yaitu uji organoleptik, berdasarkan warna, bentuk dan aroma sediaan, uji pH, uji tinggi busa, uji homogenitas, dan uji viskositas. Hasil penelitian menunjukan formula sampo antiketombe ekstrak kubis dan daun pandan wangi hasilnya menunjukka bahwa uji evaluasi fisik sediaan sampo antiketombe ekstrak kubis kombinasi daun panan wangi memenuhi syarat secara fisik, pada uji organoleptik warna yang dihasilkan dari ketiga formula yaitu formula A, formula B dan formula C berwarna hijau gelap disebabkan oleh zat aktif yang digunakan yaitu daun pandan wangi, aroma yang dihasilkan adalah aroma dari penambahan pewangi yang digunakan dalam sediaan, pewangi yang digunakan yaitu minyak mawar serta bentuk dari sediaan yaitu kental. Pada uji pH ketiga formulasi telah memenuhi syarat mutu pH kulit kepala yaitu 4,5 – 6,5. Formula yang dihasilkan menghasilkan tinggi busa yang baik. Sediaan sampo yang dibuat dari ketiga formula homogen dan kental.
Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk Dari Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Nirwati Rusli; Yolanda Wirayani Rante Rerung
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.26

Abstract

aromaterapi secara inhalasi yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes minyak atsiri. Daun nilam dan buah jeruk nipis mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai aromaterapi dan repelen. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk dari minyak atsiri daun nilam kombinasi minyak atsiri buah jeruk nipis. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan membuat sediaan lilin aromaterapi dengan uji evaluasi fisik lilin meliputi uji organoleptik yaitu warna dan aroma, uji kualitas lilin yaitu titik leleh dan waktu bakar, uji efektifitas lilin terhadap nyamuk, dan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki warna sama dan aroma berbeda, karena konsentrasi minyak atsiri yang bervariasi, titik leleh antara 44 ?C – 57 ?C sesuai syarat evaluasi fisik lilin menurut SNI 42 ?C – 60 ?C, waktu bakar formula A yang paling lama karena konsentrasi minyak atsiri lebih sedikit, efektifitas lilin cukup optimal dalam mengusir nyamuk, dan formula yang paling disukai adalah formula C.
Uji Efektivitas Fraksi Daun Salam Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan Hiperkolesterolemia-Diabetes Wayan wirawan
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.27

Abstract

Kolesterol merupakan salah satu bagian dari lemak sebagai salah satu zat gizi yang diperlukan tubuh dan penghasil kalori paling tinggi. Kandungan flavonoid dalam daun salam bersifat sebagai hipolipidemia dan antioksidan yang dapat menghambat stress oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun salam dan untuk mengetahui fraksi yang efektif dalam menurunkan kolesterol total tikus. Ekstrak dibuat secara maserasi dengan etanol 96% selanjutnya difraksinasi dengan pelarut n-heksan dan etil asetat. Hewan hiperkolesterolemia-diabetes dibuat dengan diberi pakan tinggi kolesterol dan diinduksi streptozotocin 30 mg/kg BB. Hewan uji terbagi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 ekor. Kelompok I sebagai control normal yang diberikan pakan standar dan Na CMC 0,5%, kelompok II diberikan Na CMC 0,5% sebagai control negatif, kelompok III diberikan simvastatin sebagai control positif, kelompok IV diberikan fraksi n-heksan, kelompok V diberikan fraksi etil asetat dan kelompok VI diberikan fraksi etanol air dosis masing-masing 200 mg/kg BB. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistic One Way Anova pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi etanol air memiliki efektivitas antikolesterol dan fraksi n-heksan dosis 200 mg/kg BB efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus sebanding dengan simvastatin dan dengan control normal.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Anak Penderita Bronkopneumonia Di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2017 Syafika Alaydrus
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 02 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i02.29

Abstract

Bronkopneumonia adalah radang paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorakan yang mengalami infeksi dan tersumbat oleh getah radang, sehingga menimbulkan pemadatan-pemadatan bergerombol dalam lobolus paru yang berdekatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan antibiotik pada pasien anak penderita penyakit Broncopneumonia di Rumah Sakit Periode Januari-juni 2017. Penelitian ini bersifat observasional menggunakan rancangan cross-sectional, subyek penelitian adalah pasien anak yang menderita Bronkopnemonia, metode pengambilan sampel adalah purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin, hasil prhitungan didapatkan jumlah sampel sebanyak 35 sampel. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat hasil diagnosis. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan tepat indikasi nilainya 100%, tepat obat nilainya 100%, tepat pasien 100% dan tepat dosis nilainya 100%. Pemberian antibiotik lebih mengutamakan antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yaitu Cefadroxil (14,29%), cefotaxime (45,24%), cefixime (21,43%) dan ceftriaxone (19,04%).Bronkopneumonia adalah radang paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorakan yang mengalami infeksi dan tersumbat oleh getah radang, sehingga menimbulkan pemadatan-pemadatan bergerombol dalam lobolus paru yang berdekatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan antibiotik pada pasien anak penderita penyakit Broncopneumonia di Rumah Sakit Periode Januari-juni 2017. Penelitian ini bersifat observasional menggunakan rancangan cross-sectional, subyek penelitian adalah pasien anak yang menderita Bronkopnemonia, metode pengambilan sampel adalah purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin, hasil prhitungan didapatkan jumlah sampel sebanyak 35 sampel. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat hasil diagnosis. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan tepat indikasi nilainya 100%, tepat obat nilainya 100%, tepat pasien 100% dan tepat dosis nilainya 100%. Pemberian antibiotik lebih mengutamakan antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yaitu Cefadroxil (14,29%), cefotaxime (45,24%), cefixime (21,43%) dan ceftriaxone (19,04%).
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Muthmainah Tuldjanah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 02 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i02.30

Abstract

Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus ekstrak etanol kulit buah kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit buah kelor (Moringa oleifera dan aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah metode paper Disk, dimana metode ini dilakukan dengan menggunakan bakteri Staphylococcus aureus yang dibiakan dengan menggunakan lidi kapas yang telah disterilkan. Kemudian ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh, diletakkan diatas kertas cakram yang telah direndam selama 15 menit dengan ekstrak kulit buah kelor. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak kulit buah kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan polifenol. Aktivitas antibakteri Stapylococcus aureus pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, memilki zona daya hambat yang paling baik yaitu pada konsentrasi 15% dengan diameter daya hambat yaitu 15,19 mm pada bakteri Stapylococcus aureus.

Page 2 of 12 | Total Record : 114