cover
Contact Name
Jurnal Artefak
Contact Email
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalartefaksejarah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Artefak
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23555726     EISSN : 25800027     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan Pendidikan. Diterbitkan secara berkala Dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2017): April" : 10 Documents clear
DAMPAK PEMEKARAN KABUPATEN PANGANDARAN TERHADAP POTENSI BUDAYA DAN PARIWISATA ALAM KABUPATEN CIAMIS Wulan Sondarika; Dewi Ratih; Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.085 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.733

Abstract

Pemekaran suatu daerah tentu akan berdampak pada segala aspek, aspek budaya dan pariwisata bagi Kabupaten Ciamis. Tujuan utama dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk menganalisis pemekaran Daerah Pangandaran; aspek budaya dan aspek pariwisata. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian potensi budaya kabupaten Ciamis sebelum terjadinya pemekaran kabupaten Pangandaran yaitu, ronggeng gunung, Bebegig Sukamantri, ronggeng amen, debus Panjalu, wayang landung, dan sebagainya. Sedangkan untuk pariwisata alam yang memberikan pemasukan paling besar bagi PAD kabupaten Ciamis yaitu wisata alam pantai Pangandaran. Potensi budaya dan pariwisata alam kabupaten Ciamis setelah terjadinya pemekaran kabupaten Pangandaran mengalami perubahan, yaitu belum jelasnya kesenian ronggeng gunung dalam hal kepemilikan, Sedangkan untuk pariwisata alam, kabupaten Ciamis kehilangan wisata alam pantai Pangandaran yang memberikan pemasukan paling besarbagi PAD kabupaten Ciamis. Sedangkan, dampak pemekaran kabupaten Pangandaran yang sangat besar dirasakan adalah dalam hal pariwisata alam, karena dengan terlepasnya Pangandaran, kabupaten Ciamis kehilangan PAD sampai 85% dan apabila diuangkan mencapai 6 miliar.Expansion of a region will certainly impact on all aspects, cultural and tourism aspects for the District of Ciamis. The main purpose of the writing of this scientific paper is to analyze the expansion of Pangandaran Region; cultural aspects and aspects of tourism. The method used hearts singer research is using qualitative approach. The results of the research potential of cultural Ciamis district before the onset of Pangandaran regencies, namely, Ronggeng Mountains, Bebegig Sukamantri, Ronggeng Amin, Debus Panjalu, Landung Puppet, and so forth. As for the nature tourism review that brings in big fence Revenue Share (PAD) Ciamis District Pangandaran Beach is a natural attraction. The potential of cultural and natural tourism Ciamis District taxable income of the province was split Pangandaran Regency unchanged, ie unclear arts ronggeng mountain hearts ownership, while for a review of natural tourism, Ciamis district Loss of natural attractions Pangandaran That gives entry fence big Revenue Share PAD (PAD) Ciamis District. Meanwhile, the impact of the expansion Pangandaran Regency most big hearts felt is eco-tourism thing, because with the release of Pangandaran, Ciamis Regency Lost Revenue (PAD) to 85% and when cashed reached 6 billion.
KADIPATEN CIANCANG DALAM PERSPEKTIF LOKAL Dewi Ratih
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.888 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.572

Abstract

Perkembangan sejarah Kabupaten Galuh berawal dari berdirinya kerajaan di Kabupaten Ciamis yang biasa disebut dengan Kerajaan Galuh atau Kerajaan Sunda Galuh. Kerajaan Galuh ini diungkapkan dalam beberapa sumber sejarah, baik melalui naskah atau prasasti. Naskah yang menyebutkan Kerajaan Galuh ini tergolong kedalam historiografi tradisional yang didalamnya mengandung unsur mitos, dongeng, legenda, dan unsur-unsur yang bersifat historis. Beberapa naskah yang menceritakan tentang Kerajaan Galuh karenanya banyak menggunakan historiografi tradisional, maka sebuah penulusuran penulisan sejarah Galuh secara ilmiah sangat dibutuhkan untuk penulisannya secara kritis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terbagi menjadi empat tahapan kerja. Pertama, heuristik yakni tahap pengumpulan sumber. Kedua, kritik yang terbagi menjadi kritik eksternal dan kritik internal, ketiga, interpretasi yaitu penafsiran sumber, dan terakhir adalah historiografi atau penulisan sejarah.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DUAL CODING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Informatika Ciamis) Sri Pajriah; Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.436 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.737

Abstract

Penelitian ini berawal dari pendapat umum bahwa pembelajaran sejarah telah menghindari kinerja verbal dan visual. Namun, mereka perlu agar siswa mengingat dan memahami materi dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model dual coding terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. Secara teoritis, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran model dual coding yang menyatakan bahwa suatu informasi akan mudah diingat dan dipahami jika disampaikan secara verbal atau visual. Praktis, penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi pendidik untuk mengembangkan kompetensi profesional. Oleh karena itu, dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam belajar sejarah. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan menganalisis data uji t menggunakan SPSS 17 terhadap dua kelompok siswa dari SMA Informatika dan MAN 1 Cijantung. Sampel diambil dengan menggunakan random sampling dengan mengocok kelompok siswa dari berbagai sekolah. Penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu observasi dan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan dual coding dan mereka yang tidak. Kedua, tidak ada hasil belajar yang signifikan yang menggunakan dual coding yang terintegrasi dan terpisah. Akhirnya, hasilnya adalah bahwa kedua kelompok siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam belajar sejarah. Namun, hasil prestasi siswaThis study started from the general opinion that history learning has avoided verbal and visual performance. However, they are needed for the student to remember and comprehend the material from the teacher. This study is aimed at finding out the influence of dual coding model towards the student's achievement in history learning. Theoretically, this study is aimed at finding out the truth of dual coding model which stated that an information will be easily remembered and comprehend if it is delivered verbally or visually. Practically, this study will give a contribution for educators for developing professional competence. Hence, it can improve interest and achievement of the student in learning history. This study used experimental study by analyzing data of the t-test using SPSS 17 towards two groups of the student from SMA Informatika and MAN 1 Cijantung. The samples are taken by using random sampling by shuffling the group of the student from different school. This study used two instruments namely observation and test. The result showed that firstly, there is a significant difference between the student that who used dual coding and those who are not. Secondly, there is not a significant result of learning who used integrated and separated dual coding. Finally, the result is that both of group of a student has different ability in learning history. However, the result of students’ an achievement is similar.
POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MASA KONFRONTASI INDONESIA-MALAYSIA TAHUN 1963-1966 Yadi Kusmayadi
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.324 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.732

Abstract

Tindakan Indonesia dalam pengunduran diri sebagai anggota PBB pada tanggal 7 Januari 1965 ketika Malaysia dinyatakan menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB. Tujuan penulisan ini untuk menganalisi peristiwa terjadinya politik nuar negeri pada tahun 1963-1966. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan historis. Politik luar negeri Indonesia pada masa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia tahun 1963-1966 melenceng dari garis politik luar negeri bebas aktif. Namun jika dilihat dari sisi positif, tindakan Presiden Soekarno melakukan konfrontasi kepada Malaysia sangat tepat. Sesuai dengan garis kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, Indonesia tidak menghendaki negara tetangganya menjadi antek-antek negara kolonialis dan imperialis. Apabila sebuah negara di Asia Tenggara dapat dikuasai oleh kekuatan kolonialis dan imperialis, maka wilayah tersebut akan dijadikan basis bagi penyebaran pengaruh mereka dan bahkan penguasaan mereka atas bangsa-bangsa dan negara-negara di sekitarnya. Jika dilihat dari sisi negatif, konfrontasi ini telah menyebabkan bangsa Indonesia melenceng dari garis kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif. Terbukti pada waktu itu Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan di PBB, dan setelah itu ada kesan bahwa bangsa Indonesia dikucilkan dari pergaulan dunia internasional. Selain itu pula, peristiwa konfrontasi Indonesia-Malaysia ini dimanfaatkan oleh PKI untuk kepentingannya mendekatkan negara Indonesia dengan negara-negara komunis seperti USSR, Korea Utara dan RRC.Indonesia's actions in resignation as a member of the United Nations on 7 January 1965 when Malaysia was declared a non-permanent member of the UN security council. The purpose of this paper is to analyze the occurrence of national politics in the year 1963-1966. This research method uses a historical approach. Indonesia's foreign policy during the Indonesian confrontation with Malaysia in 1963-1966 deviated from the line of active free foreign policy. However, if viewed from the positive side, the action of President Soekarno to confrontation to Malaysia is very appropriate. In accordance with the line of active foreign policy of Indonesia, Indonesia does not want its neighbors to be agents of the colonialist and imperialist countries. If a country in Southeast Asia can be dominated by colonialist and imperialist forces, then the region will serve as a basis for the spread of their influence and even their control over the surrounding nations and nations. If viewed from the negative side, this confrontation has caused the Indonesian nation deviated from the line of free and active foreign policy. Evident at that time Indonesia declared out of membership in the United Nations, and after that there is the impression that the Indonesian nation is ostracized from the international community. In addition, Indonesia-Malaysia confrontation event is utilized by the PKI for its interests to bring the country of Indonesia with the communist countries such as the USSR, North Korea, and the PRC.
TAN MALAKA (Ditinjau dari presfektif perjuangan bangsa) Randy Fadillah Gustaman
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.468 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.736

Abstract

Jenis penelitian dalam penulisan ini menggunakan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sepak terjang Bapak Republik Indonesia yaitu Tan Malaka dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan riset kepustakaan (library research). Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data melalui dokumen, baik tertulis, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penelitian. Kemerdekan Negara Republik Indonesia banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh perjuangan bangsa yang sangat berjasa bagi tegaknnya Negara Republik Indonesia, salah satunya adalah Tan Malaka. Ia merupakan seorang tokoh yang sedikit asing di telinga kita apabila membicarakan tentang sejarah perjuangan bangsa. Akan tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwa beliau merupakan salah satu orang yang berjuang dengan jalan pikirannya sendiri untuk memerdekakan Negara Indonesia. Bagaimana tidak, sebelum para founding father mengemukakan konsep-konsep dan gagasan-gagasan mereka terhadap Negara Indonesia, Tan Malaka pada tahun 1924 mengemukakan konsepsi mengenai kemerdekaan Negara Indonesia dalam sebuah buku yang diberi judul Naar De Republiek Indonesia (menuju republiek Indonesia). Pemikiran dan Gagasannya banyak dijadikan sumber referensi oleh tokoh-tokoh nasional lainnya. Presiden pertama Republik Indonesia yang menjadikan beberapa karya Tan Malaka sebagai referensi dasar, seperti konsep massa actie dikutip oleh Soekarno dalam pleidoinya, Indonesia Menggugat.This research used a descriptive method. The aim of the research is to know the struggle of the Father of Indonesian i.e. Tan Malaka in liberating Indonesian from the colonialists. Library research is used as the technique to collect the data of the research. Book study is the method of collecting data means to find the data through documents whether the written or the electronic documents which aid the research process. Liberation of Indonesia Republic State has appeared many founding father figures of Indonesia who have given a lot of benefit of the existence of Indonesia Republic State and one of them is Tan Malaka. He looks like an odd figure when people speak about the history of Indonesia liberation. But, it could not be refused that he has fought to make Indonesia free by his way. He has stated a lot of concepts and ideas as the way to liberate Indonesia before the other founding fathers did it. In 1924, Tan Malaka stated the conception of how to make Indonesia free from the colonialists in a book entitled “Naar De Republiek Indonesia” or Into Indonesia Republic. His Ideas has become the reference resources by the other nationalist figures. Including the first president of Indonesia, Mr. Soekarno, who used the masterpiece of Tan Malaka as the basic reference, such as Massa active concept is copied by Soekarno in his pledoi i.e. Indonesia Menggugat.
KAJIAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA CERITA RAKYAT “NYI ANDAN SARI DAN KI GURU SOKA” Yustina Dwinuryati; Andayani Andayani
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.538 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.731

Abstract

Terdapat beragam folklor atau cerita rakyat yang mengandung nilai kearifan lokal. Cerita rakyat mengandung banyak relevansi dengan pembentukan budi pekerti atau karakter. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan manfaat folklor sebagai salah satu pembentukan karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data penelitian berupa dokumen cerita rakyat berjudul Nyi Andan Sari dan Ki Guru Soka dan wawancara dengan informan yang kemudian ditranskrip dalam bahasa tulis. Analisis data menggunakan analisis interaktif Untuk memvalidasi data digunakan teknik triangulasi metode dan review informan. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan sepuluh karakter yang muncul dari cerita tersebut. Karakter yang ditemukan yaitu religious, kedisiplinan, keingintahuan yang kuat, kerja keras, toleransi, , mandiri, , semangat kebangsaan, bersahabat, peduli sosial dan tanggung jawab. Setiap karakter yang muncul bermula dari cerita yang terdapat dalam folklor tersebut. Nilai religious dilihat dari kebersediaan bertapa oleh Ki Guru Soka untuk menemui Tuhan agar mendapatkan pencerahan dalam kehidupannya. Meskipun dalam pertapaannya tersebut ia mendapatkan berbagai ancaman, godaan, gangguan dari berbagai bentuk, ia tetap memiliki kekuatan hati untuk melihat ke depan dan tujuannya. Hal ini patut dicontoh, karena saat ini manusia banyak yang sudah tidak tahan godaan, seperti halnya korupsi, pembunuhan, pemerkosaan, dan bentuk kejahatan lainnya. Sebagian dari itu mampu menunjukkan ketidakkuatan pada gangguan bersifat duniawi.There are many folklores that having local wisdom. Foklores posses many values of character. The purpose of the research is to portray the function of folklore to build character. This is a qualitative research applying the descriptive method. The data of the research is a folklore entitled Nyi Andan Sari dan Ki Soka and the transcript of the interview with the informant. The technique of data analysis applied in the study is the joint model of analysis. Data validation applied is triangulation method and informant review. The result of the research is that there are ten figures in the story, namely religious, tolerant, discipline, hard working, independent, curious, nationalist, friendship, social awareness and responsibility. The characters show in the description of the story. The religious character can be viewed from the willingness of Ki Guru Soka to meditate to meet the God to get the enlighten in his life. In his meditation he got a lot of disturbance in various forms, he still has power to keep his goal. It is a good example because nowadays there are many people that doing deeds, for example things such as corruption, murder, rap, and other crimes. It shows the inability of people to face the everyday problems.
PERANAN PENTING SEJARAH LOKAL DALAM KURIKULUM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Yeni Wijayanti
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.702 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.735

Abstract

Kurikulum pendidikan sejarah dapat dikembangkan dengan memanfaatkan muatan lokal, dalam hal ini sejarah lokal. Muatan lokal dalam kurikulum pendidikan sejarah sangat penting apalagi jika mengingat kurikulum mempunyai fungsi pengintegrasian yaitu bahwa kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi dengan masyarakat. Pemerintah melalui kebijakannya secara serentak menerapkan kurikulum nasional (Kurikulum 2013) sebagai program yang terencana dalam membentuk manusia Indonesia yang bermartabat.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ciamis. Tujuan penulisan ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu kependidikan terutama yang berkaitan dengan kurikulum sejarah lokal. Pengembangan kurikulum pendidikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan. Pendekatan integratif atau pendekatan terpadu dalam mengembangkan kurikulum bertitik tolak dari suatu keseluruhan atau kesatuan yang bermakna dan terstruktur. Dalam hal ini, pendidikan anak adalah pendidikan yang menyeluruh. Oleh karena itu, kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu mengembangkan pribadi yang utuh. Mata pelajaran hanyalah sebagian kecil faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, karena ada komponen lain yaitu bangunan, fasilitas, orang di sekitar, gambar, dan sebagainya. Disinilah pentingnya sejarah lokal dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Akan tetapi, muatan lokal (sejarah lokal) khususnya di sekolah-sekolah menengah atas di Kabupaten Ciamis masih belum menjadi sebuah mata pelajaran tersendiri.History education curriculum can be developed by making use of local content, in this case the local history. Local content in the curriculum of history education is very important especially when considering the integration of the curriculum has the function of which is that the curriculum serves to educate individuals who are integrated with the community. The government through its policies simultaneously implement the national curriculum (Curriculum 2013) as a planned program in a dignified Indonesian human form. This research was conducted in the district of Ciamis. The purpose of this paper is expected to contribute ideas towards the development of science education, especially relating to local history curriculum. Curriculum development is done using the approach. The integrated approach or an integrated approach in developing the curriculum starting point of a whole or unity meaningful and structured. In this case, the education of children is a well-rounded education. Therefore, the curriculum should be structured such that it is able to develop the whole person. Subjects only a small part factors that affect child development, because there are other components, namely buildings, facilities, people around, images, and so forth. This is where the importance of local history incorporated into the educational curriculum. However, local content (local history), especially in upper secondary schools in Ciamis still not become a separate subject.
WAYANG PRESIDEN: MEDIA PENANAMAN NILAI KARAKTER DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Sutaryanto Sutaryanto
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.321 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.730

Abstract

Wayang merupakan peninggalan leluhur yang telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Wayang diakui sebagai karya agung karena wayang mempunyai nilai tinggi bagi peradapan umat manusia. Media pembelajaran wayang presiden digunakan untuk menanamkan nilai karakter dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 di SDN 2 Grogol kecamatan sawoo kabupaten Ponorogo. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refeksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan angket. Penelitian ini diuji dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media wayang presiden efektif dalam menanamkan nilai karakter bangsa dan dan meningkatkan hasil belajar siswa siswa sekolah dasar.Puppet is a relic ancestor had been recognized UNESCO as a Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. It is recognized as a masterpiece because it has a high value for the human civilization. Media puppet learning president used to imprint the value of a character and improve learning outcomes of the students in Grade 4 of State Primary School of sawoo, Ponorogo regency. This research used the classroom action research whit tho cycles. Each cycle consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. The data of the research were gathered through observation, test and question form. This research tested by using source triangulation and technique triangulation. The results of the research carried out can be concluded that the use of media puppet president effective to infuse the value of a character the nation and improve learning outcomes primary school student.
ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMKN 1 WONOSARI (Studi Pada Pembelajaran Sejarah) Suyanti Suyanti
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.774 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.734

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) perencanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah, (2) pelaksanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah, dan (3) penilaian pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan kasus tunggal karena penelitiannya hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi atau satu objek), sehingga strategi penelitian yang relevan adalah studi kasus (study case). Tehnik pengumpulan datanya menggunakan teknik nontes (angket, observasi, wawancara, dan dokumen). Untuk mengecek keabsahan data digunakan triangulasi metode dan sumber. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) perencanaan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran Sejarah diawali dengan menyusun berbagai perangkat pembelajaran seperti Silabus, Format Penilaian, dan RPP. (2).Pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMKN 1 Wonosari secara keseluruhan sudah mengintegrasikan nilai-nilai karakter, melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup. (3). Penilaian pembelajaran Sejarah di SMKN 1 Wonosari berdasarkan RPP yang dibuat guru sejarah sudah meliputi penilaian afektif. Penilaian dilakukan melalui pengamatan, soal, dan diskusi klasikal. Berdasarkan hasil yang diperoleh penelitian ini, dapat disimpulkan penanaman nilai karakter dapat diintegrasikan melalui pembelajaran sejarah di SMKN 1 Wonosari.The purpose of this research is (1) character education planning through learning history, (2) implementation of character education through learning history, and (3) character education assessment in teaching and learning activity. This study uses a single case because the research is only done on one target (one location or one object), so that the relevant research strategy is a case study (study case). Data collection techniques using techniques nontes (questionnaires, observations, interviews, and documents). To check the validity of data used triangulation method and source. The results obtained in this study are (1) planning the application of character education in learning History begins by arranging various learning tools such as Prota, Promes, Syllabus, Assessment Format, and RPP. (2) .The implementation of history learning in SMKN 1 Wonosari as a whole has integrated character values, through preliminary, core, and closing stages. (3). Historical learning assessment in SMKN 1 Wonosari based on RPP made by history teacher have included affective assessment. Assessment is done through observation, questions, and classical discussions. Based on the results obtained by this research, it can be concluded that the planting of character values can be integrated through learning history in SMKN 1 Wonosari.
BATU AKIK SEBAGAI BUDAYA POPULER Yagus Triana HS
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.719 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.705

Abstract

Penelitian ini berjudul “Batu Akik Sebagai Budaya Populer”. Pembahasan ini, penjelasan bagaimana batu akik menjadi budaya populer di Indonesia. Bahasan sejarah dan perkembangan batu akik akan dijadikan sebagai bahasan dalam penulisan jurnal ilmiah ini. Adapun penjelasan mengenai nilai-nilai budaya, kekuasaan, ekonomi dan ideologi yang terkait dengan konsep hegemoni. Metode dalam pembahasan penelitian jurnal ilmiah ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Cara pengumpulan data berupa studi pustaka yang sesuai, akan dijadikan bahan literatur untuk penulisan jurnal ilmiah ini. Hasil penelitian ini kemudian akan menjelaskan tentang definisi budaya populer atau pop culture, sejarah perkembangan batu akik, karakter budaya populer, dan bagaimana batu akik dewasa ini bisa menjadi budaya pop di Indonesia.This research entitled "Gemstone As Popular Culture". In this research, the authors explain how gemstone into popular culture in Indonesia. Explanation of the history and development of agate in Indonesia will serve as an introduction to this paper. The explanation of the values of culture, power, economy and ideology associated with hegemony. This research method using a qualitative analysis approach. Technique data collecting relevant literature will be used as material for the writing of this literature. The results of this study describes the definition of popular culture, historical development of agate, character of popular culture, and how gemstone can be popular culture in Indonesia.

Page 1 of 1 | Total Record : 10