cover
Contact Name
Nofita
Contact Email
nofita@malahayati.ac.id
Phone
+6282186751140
Journal Mail Official
jfm@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling, Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati)
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 25991868     EISSN : 2599185X     DOI : https://doi.org/10.33024/.v4i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Farmasi Malahayati (JFM) merupakan jurnal yang berisi tentang hasil penelitian maupun review dibidang farmasi yang meliputi bidang farmasetika, kimia farmasi, biologi farmasi dan farmasi klinis komunitas
Articles 117 Documents
UJI AKTIVITAS PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI JANTAN DARI SEDIAAN HAIR TONIC YANG MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium L.) Angga Saputra Yasir
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.812 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i1.1551

Abstract

Sediaan perangsang pertumbuhan rambut (hair tonic) adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk melebatkan pertumbuhan rambut atau merangsang pertumbuhan rambut pada kebotakan atau rambut rontok. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan hair tonic dari ekstrak etanol daun mangkokan dan efeknya terhadap pertumbuhan rambut ditinjau dari panjang dan bobot rambut. Penelitian ini membuat 5 formula sampel dengan bahan aktif ekstrak etanol daun mangkokan dengan konsentrasi 0% (Kontrol negatif), 25%, 35%, 45% dan kontrol positif (sediaan hair tonic yang mengandung minoxidil). Perlakuan dilakukan setiap hari dengan volume pengolesan 1 ml setiap konsentrasi setiap hari selama 21 hari. Pengukuran panjang rambut dilakukan pada hari ke 8, 15 dan 22 menggunakan jangka sorong sementara pengukuran bobot rambut dilakukan pada hari ke 22 dengan cara mencukur rambut yang tumbuh kemudian ditimbang. Data dianalisis menggunakan uji anova. Data-data panjang dan bobot rambut kontrol negatif, formula A (25%), formula B (35%), formula C (45%) dan kontrol positif pada hari ke- 22 berturut-turut adalah 11,56; 16,19; 14,60; 14,10; 18,58 mm dan 387,325; 390,85; 386,9; 387,275; 392,1 mg. Hair tonic formula A dengan konsentrasi ekstrak etanol daun mangkokan 25% dapat diformulasikan ke dalam sediaan hair tonic karena menunjukkan keadaan yang stabil pada penyimpanan selama 8 minggu diberbagai suhu penyimpanan. Formulasi sediaan hair tonic dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dilihat dari hasil uji ANOVA dimana terdapat perbedaan nyata antar perlakuan yang ditunjukkan dari nilai F hitung > F tabel.
PEMANFAATAN POTENSI ANTIOKSIDAN DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) DALAM SEDIAAN MASKER GEL Ade Maria Ulfa; Dewi Chusniasih; Arum Dinda Bestari
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.109 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i1.1542

Abstract

Tanaman coklat (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman yang kaya akan senyawa antioksidan, kandungan flavonoid dan polifenol yang dapat dijadikan sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah kakao. Konsentrasi ekstrak dengan nilai antioksidan terbaik dibuat sediaan produk kosmetik masker wajah yang memanfaatkan antioksidan dari kulit buah kakao.Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Kulit buah kakao diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton. Ekstrak yang diperoleh kemudian diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui konsentrasi ekstrak dengan daya antioksidan terbaik lalu dibuat sediaan masker gel menggunakan konsentrasi ekstrak dengan nilai aktivitas antioksidan tertinggi dan persentase formulasi CMC sebesar 1%. Aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah kakao tertinggi dinyatakan dalam IC50 sebesar 15,46 ppm dan nilai antioksidan pada vitamin C sebagai kontrol positif yaitu 5,07 ppm. Hasil evaluasi masker gel menunjukkan bahwa uji pH, uji waktu kering dan uji cycling test menunjukkan hasil yang stabil pada range kadar yang baik.
Potensi Pare (Momordica carantia L) sebagai antimalaria Josepin Kevina Inka Wijaya
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.407 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2297

Abstract

Malaria adalah suatu penyakit mematikan yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan menyebar ke orang melalui gigitan nyamuk betina jenis Anopheles yang terinfeksi disebut “vektor malaria” . Penyakit malaria merupakan  salah satu  masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Saat ini malaria merupakan penyakit endemis di sebagian besar wilayah di Indonesia, namun lebih banyak terjadi di daerah pedesaan dan terpencil.  Pada 2015, terdapat 1,6 juta kasus malaria di Indonesia dengan angka kematian mencapai lebih dari 3.600 jiwa . Masyarakat biasanya mengobati penyakit malaria dengan mengkonsumsi fixed dose combination (FDC) yang terdiri dari Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP). Pare (Momordica charantia) merupakan salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai antimalaria. Terdapat beberapa golongan senyawa yang penting dan memiliki potensi sebagai antimalaria antara lain yaitu alkaloid (momordisin), glikosida (momordisin, karantin), asam trioksianat, zat besi, asam linoleat, kalsium, resin, asam resinat, garam fosfat, asam oleat, asam stearat, dan L-olestearat. Di antara zat – zat di yang sudah disebutkan atas yang berperan sebagai anti malaria adalah jenis alkaloid momordisin. Ekstrak methanol dari buah pare ini menunjukkan aktivitas larvisidal dan pupisidal yang efektif membunuh vektor nyamuk Anopheles stephensi penyebab penyakit malaria.  Pare bekerja dalam menghambat perkembangan parasit apabila dilihat dari kandungannya.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN DUKU (Lansium domesticum) TERHADAP KEMATIAN LARVA INSTAR III Aedes aegypti Ismalia Husna; Dewi Chusniasih
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.869 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.1494

Abstract

Pendahuluan:Perlakuan diskriminatif penderita Kusta ditengah-tengah masyarakat memperburuk keadaanpenderita itu sendiri. Penderita Kustaberjuang untuk mencapai kesembuhan dari penyakitnya, disamping itu jugakeinginan untuk terlepas dari isolasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Kusta dan stigmatisasipenderitaKusta Di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015.Metode:Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan metodependekatancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah random sampling dari total 356 Kepala Keluarga (KK) yangada di wilayah Desa Sidodadi Asri dan yang diambil berjumlah 188 Kepala Keluarga.Setelah melengkapi datademografi dilanjutkan dengan mengajuan beberapa pertanyaan dalam penelitian ini meliputi instrument untukmengetahui dimensi pengetahuan masyarakat dengan 15 pertanyaan dan instrument untuk mengetahui dimensistigma pada penderita Kusta dengan 10 pertanyaan. Semua pertanyaan diajukan dalam waktu yang bersamaan.Analysisbivariat dalam penelitian ini menggunakan Uji Chi Square.Hasil: Dalam penelitian diperoleh pengetahuan tentang kusta sebagian besar dalam kategorikurang sebesar54,3 %, dan stigmatisasi masyarakat terhadappenderita kusta dengan sebesar 52,1 %. Hasil Uji Chi squarediperoleh p-value = 0,000 < 0,05Diskusi:disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan stigmatisasi masyarakat terhadap penderita penyakitkusta di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung KabupatenLampung Selatan tahun 2016.Pentingnya perawat yang bekerja di Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan lebih meningkatkanpenyuluhan tentang penyakit Kusta kepada masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan,pengaruh yang membawa perubahan prilaku, dan akhirnya dapat memperlakukan penderita Kusta di daerahtersebut kearah yang lebih baik dan berdampak yang positif untuk kesembuhan penderita Kusta.Kata Kunci: Pengetahuan Kusta, Masyarakat, Stigmatisasi
LITERARTUR REVIEW : POTENSI SPIRULINA PLATENSIS TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ANTIDIABETES DAN ANTIHIPERTENSI Angga Saputra Yasir; Made Wike Wiranti; Ni Wayan Wulantika
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.03 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2200

Abstract

Spirulina platensis merupakan alga Cyanobacterium mikroskopis yang mempunyai filamen. Banyaknya manfaat yang di klaim oleh produsen jamu spirulina membuat masyarakat berbondong-bondong menggunakan jamu dari alga Cyanobacterium ini. Selain itu, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa jamu Spirulina platensis dapat digunakan sebagai pengganti obat sinsesis pada penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus maupun Hipertensi. Sehingga perlu membuktikan manfaat pada Spirulina platensis yang sudah diteliti baik in vitro, in vivo maupun secara klinis. Review ini dilakukan dengan mencari bukti ilmiah di jurnal internasional dengan kata kunci “spirulina efficacy”. Hasilnya disimpulkan bahwa efek antioksidan dari spirulina disebabkan protein Phycocyanin yang merupakan salah satu komponen utama untuk aktivitas antioksidan (20 kali lebih besar dari Vitamin C) yang dapat mengikat radikal bebas potensial (radikal hidroksil dan peroksil) dan dapat menghambat peroksidasi lipid microsomal dengan cara membentuk kompleks. Selanjutnya efek antidiabetes disebabkan senyawa antioksidannya itu juga yang mampu menghambat kerusakan sel beta pankreas yang disebabkan senyawa spesies oksigen reaktif. Bahkan efktivitas antidiabetes ekstrak etanol Spirulina platensis pada tikus memiliki kemampuan setara dengan Glibenklamid. Efek antihipertensi dari Spirulina platensis disebabkan adanya senyawa Ile-Gln-Pro dimana senyawa tersebut dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antihipertensi melalui mekanisme penghambatan enzim pengonversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang memiliki dampak peningkatan tekanan darah. Meskipun Spirulina platensis telah terbukti manfaatnya sebagai antioksidan, antidiabetes dan antihipertensi secara in vitro maupun in vivo namun belum ditemukan penelitian yang membuktikan Spirulina platensis setara atau bahkan lebih baik dari obat sintesis dalam mengatasi Diabetes Miletus dan Hipertensi secara klinis, sehingga dalam penggunaannya  tidak untuk menggantikan obat sintetis
POTENSI DAUN SAMBUNG NYAWA (GYNURA PROCUMBENS) SEBAGAI OBAT ANTIDIABETIK Yustisya Khoirunnisa
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.639 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2315

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh peningkatan gula darah akibat defek sekresi insulin, sensitivitas insulin, atau keduanya. Jumlah penderita Diabetes Melitus makin bertambah tiap tahunnya. Di Indonesia terjadi peningkatan jumlah penderita Diabetes dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 10,9% pada tahun 2018. Berbagai terapi telah dilakukan untuk pengobatan Diabetes Melitus salah satunya adalah terapi herbal. Gynura Procumbens merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai pengobatan diabetes melitus, ginjal, ruam serta demam, dan  hipertensi. Kandungan flavonoid pada Gynura Procumben dikaitkan dengan efek penurunan gula darah. Artikel review ini bertujuan untuk menjelaskan peran Gynura Procumbens sebagai terapi antidiabetik pada penelitian sebelumnya. Metode yang digunakan pada artikel ini dengan melakukan penulusuran artikel melalui database NCBI dan Google Scholar. Hasil dari penelusuran artikel yang ditemukan yaitu Gynura Procumben memiliki potensi antidiabetik yang dapat menurunkan glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus
Sel Punca Adiposa Sebagai Alternatif Terapi Penyakit Neurodegeneratif Lathifah Yasmine Wulandari
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.014 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2221

Abstract

Terapi dengan sel punca adiposa dapat mengisi sel yang hilang dan melindungi area di bawah proses kerusakan degeneratif saraf. Terapi sel punca ini diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai potensi dan mengurangi manifestasi klinis  pada penyakit neurodegeneratif. Tujuan artikel ini untuk mengetahui potensi dan fungsi terapi sel punca adiposa sebagai salah satu terapi alternatif untuk penyakit neurodegeneratif.  Artikel dibuat dengan metode literature review, melibatkan 37 pustaka yang berupa buku dan jurnal internasional. Sel punca adiposa bersifat totipoten (dapat menjadi berbagai jenis sel) sehingga dapat menggantikan sel saraf yang rusak. Selain itu, sel punca adiposa mengekspresikan protein seperti NGF (nerve growth factor), brain-derived neurotrophic factor (BDNF), PGC1a (proliferator-activated receptor-g coactivator 1a), Neuro2A, VEGF (Vascular endothel growth factor) dan HGF (hepatocyte growth factor) yang mendorong regenerasi neurit, mengurangi inflamasi, memicu pembentukan jaringan baru dan bersifat neuroprotektif..                                                                                  Berdasarkan studi literatur disimpulkan bahwa sel punca adiposa merupakan sel yang baik untuk terapi penyakit neurodegeneratif.
EVALUASI STABILITAS FISIKA SEDIAAN SEMI PADAT EKSTRAK BATANG PEPAYA DENGAN PERBEDAAN FORMULASI ade maria ulfa
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.149 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2188

Abstract

Pepaya merupakan salah satu tanaman buah yang memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Sebagai buah segar, pepaya banyak dipilih konsumen karena memiliki rasa yang segar, kandungan nutrisi yang baik, juga harga yang relatif  terjangkau dibanding buah lainnya. Tanaman pepaya memiliki kandungan vitamin C, flavonoid, alkaloid, saponin, glikosida dan senyawa fenol yang diketahui memiliki aktifitas sebagai antibakteri dan antioksidan. Sedangkan pada batang pepaya (Carica papaya. L) memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka dan dapat digunakan sebagai sumber tanaman herbal. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Bagaimanakah hasil uji evaluasi sediaan topikal ekstrak batang pepaya (Carica papayaL.)terhadap formulasi sediaan semi solid dengan variasi basis. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah batang pepaya di daerah perkebunan  pepaya di Tanggamus, Lampung Selatan. Sampel yang digunakan adalah batang pepaya jenis pepaya jinggo yang diambil sepanjang 30 cm dari pangkal batang. Hasil penelitian Kedua formulasi salep telah memenuhi syarat uji evaluasi sediaan salep. Salep basis hidrofilik (F1)  memiliki daya sebar salep yang lebih baik  dari salep basis hidrokarbon (F2) sehingga lebih baik digunakan disebagai basis salep ekstrak etanol batang pepaya.
?-MANGOSTIN PADA KULIT KAYU GARUNGGANG Cratoxylum arborecens (Vahl) BLUME SEBAGAI TERAPI ULKUS PEPTIKUM sindi yulia mustika
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.953 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2282

Abstract

Ulus peptikum adalah penyakit saluran pencernaan yang paling umum terjadi ketika faktor defensif tidak mampu mengatasi faktor ofensif. Faktor ofensif yang menyerang lambung menyebabkan ulserasi mukosa seperti infeksi Helicobacter pylori, konsumsi berlebihan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau alkohol serta stres psikologis dan merokok. Kulit kayu Gerunggang Cratoxylon arborescens memiliki senyawa Senyawa xanton yang telah teridentifikasi dikenal dengan α-mangostin. Efek farmakologi α-mangostin berupa antimikroorganisme, antioksidan, antikanker dan antibakterisida. α-mangostin kandungan utama dari kulit garunggung Cratoxylon arborescens dapat menghambat terjadinya ulserasi sebesar 66% dan 74,39% (10mg dan 30mg), peningkatan pH pada isi lambung dan menurunkan kadar enzim hati dengan rata-rata penurunan kadar enzim 64±1.5 dan 59±6.2 pada dosis 10 dan 30mg/kgbb/hari. Ekstrak kulit kayu gerunggang menunjukkan aktivitas sangat poten dalam menghambat proliferasi sel kanker payudara. α–Mangostin dan ᵝ-mangostin memiliki efek sitotoksisitas pada sel line kanker payudara secara in vitro
EVALUASI KEPUASAN PASIEN PENYAKIT KRONIK TERHADAP PELAYANAN RESEP DI APOTEK DAERAH PESISIR SURABAYA Oki Nugraha Putra
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.765 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i2.2092

Abstract

Apotek ialah tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya yaitu dari drug oriented menjadi Pharmaceutical Care. Salah satu bentuk pelayanan kefarmasian di apotek ialah pelayanan resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasan pasien pasien penyakit kronik terhadap layanan resep di beberapa apotek daerah pesisir timur surabaya berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan, yaitu kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan keberwujudan (tangibles). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner dengan skala likert. Sampel penelitian yakni pasien dengan penyakit kronik yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien dengan penyakit kronik dipilih secara non random dengan metode consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus - November 2018. Data dari kelima dimensi mutu pelayanan dianalisis dengan metode SERVQUAL. Didapatkan 100 pasien dengan penyakit kronik yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata gap antara harapan dan kinerja ialah -0,41 dengan nilai gap terbesar ditunjukan pada dimensi reliability yaitu -0,49. Pada tingkat kepuasaan secara keseluruhan didapatkan hasil sebesar 89,8%. Kesimpulannya ialah tingkat harapan pasien dengan penyakit kronik lebih tinggi daripada tingkat kinerja layanan resep yang diberikan oleh pihak apotek dengan tingkat kepuasaan pasien terhadap layanan resep yang tergolong baik. Kata Kunci : Apotek , Mutu Pelayanan, Pasien penyakit kronik, SERVQUAL

Page 3 of 12 | Total Record : 117