cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Penelitian Pendidikan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI KONTEN MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Hidayati, Abna
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.519 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian didasari pengamatan di lapangan bahwa karakter hanya diajarkan dalam tataran kognitif, dan belum menjangkau aspek afektif dan psikomotor sehingga siswa kurang memiliki nilai-nilai karakter dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menemukan model pembelajaran karakter terintegrasi konten mata pelajaran bagi siswa SD di Sumatera Barat. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis riset dan development. Adapun model pengembangan yang dipilih adalah menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Penelitian ini dilakukan pada empat daerah di Provinsi Sumatera Barat, yakni dua daerah yang mewakili kabupaten (Kabupaten Agam, Pasaman Barat), dan dua daerah mewakili kota (Padang Panjang dan Padang). Pemilihan didasarkan karena daerah tersebut memiliki sejumlah program pendidikan karakter yang banyak dilakukan di sekolah-sekolah setempat. Data dikumpulkan melalui angket, wawancara, studi dokumentasi dari narasumber guru, siswa dan pengamat pendidikan, untuk selanjutnya akan dirancang sebuah model pembelajaran karakter yang terintegrasi mata pelajaran. Setelah dilakukan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif temukan bahwa model pembelajaran terintegrasi mata pelajaran yang dikembangkan valid dan terbukti bisa meningkatkan kepemilikan karakter peserta didik. Kata kunci: Model Pembelajaran Terintegrasi, Karakter, Sekolah Dasar. Abstract The research based on observations in the field of character taught only at the level of cognitive, affective, and it has not reached out affective and psychomotor aspects. The integrated character in subjects confined to the cognitive aspects. Aim of the study was to find character learning model integrated subjects for elementary school students in West Sumatera. Types of this research were research and development. The development model selected using ADDIE development model. There were five stages offered by this model, ie Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. This research conducted in four regions (Agam, Pasaman Barat, Padang Panjang and Padang) in the province of West Sumatra. Data collected through questionnaires, interviews, documentation studies then designed an integrated learning model character subjects. After analyzing qualitative and quantitative data found that subjects integrated learning model developed was valid and proven to increase student ownership of the character. Keywords : Model Learning Integrated, Character , Elementary School
KETERAMPILAN SOSIAL ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SEKOLAH DASAR INKLUSIF Marlina, Marlina
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.931 KB)

Abstract

Abstrak Fungsi-fungsi sosial pada anak berkesulitan belajar menunjukkan bahwa mereka bermasalah dalam memiliki kelompok teman sebaya, diisolasi oleh teman sebaya, bermasalah dengan keterampilan sosial, dan sebagian besar mereka memiliki status sosial yang lebih rendah di antara teman sebayanya di sekolah dasar inklusif. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas peer mediated intervention (PMI) untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak berkesulitan belajar di sekolah dasar inklusif. Penelitian ini menggunakan single subject design dengan model multiple baseline across subject. Lima (5) anak berkesulitan belajar sebagai anak target. Lima (5) peer mediator dipilih dan dilatih untuk menerapkan PMI dalam pelajaran bahasa Indonesia (membaca ulang). Hasil penelitian menunjukkan PMI efektif meningkatkan keterampilan sosial yaitu pada anak target TS rerata baseline 4,73 meningkat menjadi 9,33; anak target KY rerata baseline 4,07 meningkat menjadi 9,05; anak target HL rerata baseline 3,88 meningkat menjadi 8,12; anak target RA rerata baseline 3,36 meningkat menjadi 7,81; dan anak target KA rerata baseline 3,14 meningkat menjadi 7,5. PMI juga efektif mengurangi frekuensi kesalahan membaca anak target pada fase baseline sebesar 7,49 menurun menjadi 4,11 selama intervensi. Kata kunci :peer mediated intervention, kecakapan sosial, anak berkesulitan belajar Abstract The social functioning of children with learning disabilities has indicated that they have problems belong to peer groups, deficits in social skills, isolated and most have lower social status among peers in inclusive elementary schools. This study aims to test the effectiveness of peer mediated intervention (PMI) to improve social skills at children with learning disabilities in inclusive elementary schools. The study used a single-subject design with multiple baseline across subject. Five (5) children with mild learning disabilities and five (5) trained peer mediator to apply PMI in the lessons Indonesian (repeated reading). The results showed that PMI was effective for improving the social skills for the children with learning disabilities respectively are: the TS’s average baseline was 4,73 increased to 9,33; the KY’s average baseline was 4,07 increased to 9,05; the HL’s average baseline was 3,88 increased to 8,12; the RA’s average baseline was 3,36 increased to 7,81; and the KA’s average baseline was 3,14 KA increased to 7,5. PMI also decreased the frequency of reading mistakes at the children with learning disabilities from baseline phase to intervention phase from the average 7,49 to 4,11.Keyword: peer mediated intervention, kecakapan sosial, anak berkesulitan   
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI BERORIENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PEWARISAN SIFAT UNTUK KELAS IX Fitri, Rahmadhani; Sumarmin, Ramadhan; Ahda, Yuni
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.993 KB)

Abstract

Abstrak Berdasarkan analisis LKS, ditemukan bahwa tujuan pembelajaran tidak relevan dengan Kompetensi Dasar. LKS yang yang dipakai khususnya pada materi pewarisan sifat juga kurang menarik dan tidak ada tantangan bagi siswa untuk menemukan sendiri, berpikir sendiri, dan bertanya lebih lanjut tentang materi tersebut. Selain itu sajian materi pada LKS belum memberikan contoh-contoh yang nyata bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS biologi berorientasi pendekatan kontekstual pada materi pewarisan sifat untuk kelas IX SMP yang valid, praktis, dan efektif. Jenis peneitian ini adalah penelitian pengembangan. Perangkat pembelajaran ini dikembangkan dengan menggunakan four-D models tanpa tahapan disseminate. Data didapatkan dari hasil validasi dan uji coba perangkat yang dikembangkan. LKS yang telah didesain, divalidasi oleh empat orang pakar dan tiga orang praktisi kemudian di uji coba secara terbatas di kelas IX SMPN 2 Pasaman untuk mengetahui praktikalitas dan efektivitas perangkat yang dikembangkan. Hasil penelitian didapatkan bahwa LKS yang dikembangkan pada pembelajaran IPA biologi berorientasi pendekatan kontekstual pada materi pewarisan sifat untuk kelas IX dinyatakan sangat valid, praktis, dan cukup efektif. Kata Kunci: LKS, Pendekatan Kontekstual, Pewarisan Sifat. Abstract Based on analysis of the student worksheets, its found that the purpose of learning topic is not relevant with base competency yet. The student worksheet that are used, especially in the topic of inheritance are also no interesting and a challenge for students to find, to think, and ask by himself about the topics. Beside it, the examples of learning topic and the student worksheet is not give the real ones for student yet. This study aimed to result the student worksheets, form in contextual approach to biology-oriented on the topic of inheritance for the student at grade IX of junior high school are valid, practical, and effective. This is the development research. The research used a four-D models without disseminate phase. The data came from validation and testing device developed. The student worksheet that has been designed, validated by four experts and three practitioners, and then testing in limited in grade IX of SMPN 2 Pasaman to know the practicalities and effectiveness of instrument developed. The result show that the student worksheets has been developed for biology science oriented contextual approach on the subject of inheritance for IX grade are very valid, practical, and effectiveness. Keywords : the student worksheet, contextual approach, inheritance.
FORMULASI STRATEGI PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM DI JURUSAN KTP FIP UNIVERSITAS NEGERI PADANG Bentri, Alwen; Zen, Zelhendri; Rahmi, Ulfia
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.159 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menemukan formulasi strategi yang efisien dan efektif dalam mengimplementasikan kurikulum, sehingga menjadi atraktif, siswa aktif, dan target yang diinginkan tercapai secara terukur. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan menggunakan pendekatan ADDIE dengan objek penelitiannya strategi penerapan blended pada mata kuliah Kajian Kurikulum Sekolah. Sumber data adalah mahasiswa jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Produk penelitian ini divalidasi oleh pakar sesuai dengan bidang terkait. Produk yang dihasilkan dibahas dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian ini dilaksanakan selama dua tahun. Tahun pertama penelitian ini sudah sampai pada tahap analisis, desain dan pengembangan dengan formula online learning 62,5% dan formula pertemuan tatap muka 37,5%. Tahun kedua hasil pengembangan ini akan diimplementasikan dan dievaluasi. Kata kunci: formulasi, strategi, blended learningAbstract The purpose of this study is to find an efficient and effective formulation of strategy applying blended learning in implementation of the curriculum, so that the implementation of the curriculum would be attractives, active students and reach the expected target. The type of this research is a development ADDIE approach, where the object of the research is strategy of applying blended learning in the School Curriculum Subject. The source of data was college students from Curriculum and Educational Technology, Department in Education Science Faculty Padang State University. The product of this research was validated by experts. Furthermore, the product would be discussed in the Focus Group Discussion activities (FGD). This research carried out during two years. In the first year, this research has reached analysis stage, design and development by using online learning formula 62,5% and face-to-face formula 37,5%. In the second years, the results of this development would implemented and evaluated. Keyword : formulation, strategy, blended learning
EFEKTIFITAS MODUL BERGAMBAR DISERTAI LKS BERORIENTASI KONSTRUKTIVISTIK TERHADAP PROSES DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA Yogica, Relsas; Lufri, Lufri; Sumarmin, Ramadhan
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.265 KB)

Abstract

Abstrak Proses pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menyampaikan informasi sebagai materi ajar dari guru kepada siswa. Tapi kadang komunikasi tersebut mengalami gangguan, jadi guru harus mengorganisasikan materi ajar kepada satu bentuk bahan ajar. Bahan ajar tersebut haruslah memahami perbedaan kecepatan belajar masing-masing siswa. Bahan ajar tersebut adalah modul. Pembelajaran biologi membutuhkan visualisasi untuk meningkatkan pemahaman siswa. Pemahaman tersebut akan lebih bermanfaat jika siswa membangun sendiri konsep mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat modul yang akan membantu proses belajar siswa pada mata pelajaran biologi SMA, dengan menggunakan metode pengembangan IDI. Prosedurnya adalah mendefinisikan, mengembangkan dan mengevaluasi. Penelitian pengembangan ini menghasilkan modul bergambar disertai LKS berorientasi konstruktivistik pada materi sistem peredaran darah kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas yang valid, praktis dan efektif. Kata kunci: Modul, gambar, konstruktivistik Abstract Learning is communication process to pass on information as material of study by teacher to student. But that communication process experiences interference, so teacher must to organize study material into one material teaches. Material teaches that is made must understands distinctive speed studies each student. That is module. Learning biology need to visualisation for over increase student grasp to tutorial material. That grasp will more wherewith if student build their own concept. This research’s goal is to made a module to help students learning process in biology high school, with IDI method. Procedure is define, develop and evaluate. This developmental research result pictorial module with LKS gets konstruktivistik's orientation on blood circulatory system material for XI IPA Senior High School that valid, practice and effective. Keywords : modules, images, constructivist
PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PENGAMATAN MELALUI PENDEKATAN ILMIAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Putra, Amali
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.607 KB)

Abstract

Abstrak IPA, adalah ilmu yang lahir dan berkembang yang bermula dari per- masalahan yang dihadapi manusia dalam berinteraksi dengan benda-benda dan fenomena di alam, diselidiki melalui kegiatan observasi dan eksperimen, sehingga melahirkan konsep-konsep yang akan memperkaya khasanah IPA secara terus menerus. Implikasinya pembelajaran IPA yang dilaksanakan di sekolah haruslah berbasis pengamatan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan pendekatan pembelajaran utama adalah pendekatan ilmiah (scientific approach). Telah dilakukan beberapa penelitian yaitu menerapkan pembelajaran IPA ber- basis pengamatan gejala melalui pemanfaatan alat dan bahan sederhana sehari- hari, dikembangkan dan diuji cobakan bahan ajar berbasis kegiatan laboratorium (demontrasi dan eksperimen) serta bahan ajar terintegrasi virtual laboratory dalam pembelajaran Fisika pada SMA Negeri di kota Padang. Melalui penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan bahan ajar yang telah memenuhi validitas, praktikalitas, dan efektivitasnya, diperoleh hasil penelitian bahwa pem- belajaran IPA berbasis kegiatan laboratorium dengan menerapkan pendekatan ilmiah dalam bentuk strategi inkuiri terbimbing dapat: a) meningkatkan kemauan siswa untuk bertanya dan menanggapi pertanyaan guru dalam pembelajaran di kelas; b) meningkatkan kompetensi ilmiah siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Kata kunci: Pembelajaran IPA, observasi, kegiatan laboratorium, pendekatan ilmiah, kompetensi ilmiah Abstract Natural science was born and develop based on the problems that faced by human beings in interacting with things and natural phenomena, it was explored through observations and experiments which later created the concepts that will enrich natural science’s treasury continuously. The implication is that the natural science that is implemented in schools should be observation based, whether it is direct or indirect, and the main approach is scientific approach. There were some researchers conducted, which are implementing natural science based on the observation of the symptoms through the utilization of daily tools and materials, developed and tested teaching materials based on laboratory activities (demonstrations and experiments) and integrated virtual laboratory teaching materials in learning physics in senior high schools in Padang. Through quasi experiment research by using teaching materials that has met the validity, practicality, and its effectiveness, it is concluded that laboratory based natural science learning by implementing scientific approach in the form of guided inquiry strategy can: a) increasing students’ willingness to ask and respond teacher’s questions in class learning; b) increasing students’ scientific competences including the cognitive, affective and psychomotor aspects. Keywords : Natural Science learning, observation, laboratory activity, scientific approach, scientific competence
PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR MAHASISWAMELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MATA KULIAH METROLOGI INDUSTRI Indrawan, Eko; Rifelino, Refelino
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.123 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata kuliah Metrologi Industri dengan menggunakan multimedia sebagai alat penyampaian presentasi materi. Berdasarkan jumlah kasus yang terjadi masih banyak siswa yang kurang memahami konsep dan aplikasi pengukuran linear dan pengukuran sudut. Dengan menggunakan model desain Kurt Lewin, subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa Teknik Mesin di Industri Metrologi kursus yang terdaftar di semester dari bulan Juli sampai Desember 2013, sejumlah 18 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prestasi belajar siswa siklus pertama melalui kegiatan praktis adalah 64,81%, setelah siklus kedua tingkat prestasi meningkat menjadi 88,9%. Tingkat pemahaman menggunakan alat ukur juga meningkat, dari 59,3% pada siklus I menjadi 88,9% setelah siklus kedua. Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, aktifitas belajar, multimedia. Abstract This research aims to improve students' learning activities in the Industrial Metrology courses using multimedia as a presentation tool delivery of material. Based on the number of cases that occur are still many students who lack an understanding of the concepts and applications of linear measurement and angular measurement. By using the design model Kurt Lewin, the study The subjects used were students of Mechanical Engineering in Industrial Metrology courses registered in semester from July to December 2013, with the number 18. The results showed that in the first cycle student achievement through practical activities was 64.81%, after the second cycle of achievement level increased to 88.9%. The level of understanding using measuring devices has also increased, from 59.3% in the first cycle to 88.9% after the second cycle.Keywords : classroom action research, learning activities, multimedia
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA Elinar, Elinar
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.265 KB)

Abstract

Abstrak Masalah yang ditemukan adalah rendahnya kualitas pembelajaran yang sebabkan karena kurangnya aktivitas siswa dan kreativitas dalam mempelajari kimia. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui alat dan bahan kimia yang akan diterapkan. Suatu tindakan yang telah dilakukan melalui kerja laboratorium, yang digunakan whorksheet siswa sebagai komponen untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar kimia di kelas XI SMAN 1 Ranah Pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dalam pembelajaran dengan metode kerja laboratorium menggunakan 'whorksheet sebagai upaya untuk meningkatkan siswa siswa kegiatan belajar kimia. Tindakan ini dilakukan selama enam pertemuan di dua siklus. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat pencapaian pencapaian aktivitas belajar siswa pada siklus pertama adalah 70% dan siklus II adalah 90%. Berdasarkan evaluasi, dari prestasi belajar siswa ada perbaikan dari siklus I ke siklus II. Kata kunci :Aktivitas belajar, kesetimbangan kimia, metode kerja laboratorium Abstract The problem found was low quality of learning which is coused by lack of students’ activy and creativity in studying chemistry. Most of them do not kno the tools and materials of chemistry subjeck. An action has been done through laboratory work, which used student’s whorksheet as an affort to increase students’ activities in learning chemistry at grade XI of SMAN 1 Ranah Pesisir. The purpose of this research is know the effect of in playing, laboratory work method using students’ whorksheet as the effort to increase students’ activities in learning chemistry. This action is done for six meetings at two cycles. The result shows that the achievement of the students at the first cycle is 70% and the second cycle is 90%. From the students learning achievement there is improvement from the first cycle to the second cycle. Based on the evaluation, there is an improvement from the first cycle to the second cycle. Keywords: learning activity, chemical equilibrium, methods of laboratory work
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SUMATERA BARAT Octova, Adree; Bentri, Alwen; Putra, Amali; Hidayati, Abna; Rahmi, Ulfia
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.193 KB)

Abstract

Abstrak Seiring dengan digulirkan pemerintah kurikulum 2013 sejak pertengahan tahun 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) juga mela- kukan melakukan program pengadaan buku, pelatihan kurikulum, pendampingan, dan pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 di seluruh Indonesia, termasuk di provinsi Sumatera Barat. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) oleh tim monev dari Universitas Negeri Padang yang berjumlah 5 orang, yang dibantu oleh sebanyak 48 orang surveyor sebagai tim pengambil data di lapangan terhadap 3108 responden yang terdiri dari guru, siswa, kepala sekolah dan pengawas untuk satuan pendidikan SD, MP, SMA dan SMK. Monev dilakukan dari bulan Agustus – November 2014) pada 6 kabupaten/kota di provinsi sumatera Barat yang dipilih secara acak. Metode monev yang diterapkan adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif menggunakan instrumen berupa kuesioner dan di triangulasi dengan teknik observasi dan indepth interview. Monev bertujuan agar teridentifikasinya proses, kendala dan hasil yang diperoleh dari implemen- tasi kurikulum 2013 tersebut, meliputi empat komponen utama yaitu pengadaan buku guru dan buku siswa, pelatihan, pendampingan, dan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari monev menyimpulkan bahwa: a) Kualitas buku menurut persepsi responden pada umumnya berada pada kategori bagus (65 %); b) Proses pelatihan berada pada kategori baik (56,2 %), kejelasan materi yang disajikan berada pada kategori jelas (53,8 %) dan sangat jelas (19,1 %). Tingkat pe- mahaman materi pada kategori paham 68,8 % dan sangat paham 5 %. Sedangkan keyakinan terhadap mengimplementasikan kurikulum berada pada kategori yakin 58,7 % dan sangat yakin 3,70 %; c) Tingkat keefektifan pendampingan pada umumnya yang berada pada kategori cukup efektif dan sangat efektif; d) mengenai kegiatan pembelajaran langkah-langkah pendekatan saintifik telah mulai dilak- sanakan, cuma masih ditemukan kendala pada evaluasi proses, kegiatan menanya, dan konfirmasi materi pelajaran belum berjalan dengan baik dan tuntas. Kata kunci: implementasi, kurikulum 2013, pengadaan buku, pelatihan, pendam- pingan, pembelajaran Abstract Along with the implementation of Curriculum 2013 by government since the middle of the same year, The Ministry of Education and Culture (Kemdikbud) also conducted the program of books provisioning, curriculum training, mentoring, and the implementation of curriculum 2013 throughout Indonesia including West Sumatera. The monitoring and evaluation (monev) have been done by a team of five people from State University of Padang that was also assisted by 48 surveyors as a team of data collection toward 3108 respondents that consist of teachers, students, headmasters, and supervisors for educational units of primary, secondary, high and vocational schools. Monev was done from August to November 2014 in regency/city in West Sumatera that was selected randomly. The monev method is quantitative descriptive and qualitative by using questionnaire and triangulation with observation and indepth interview. The purpose of monev is to identify processes, constraints, and the results of the implementation of curriculum 2013 including four main components which are the provision of teachers and students books, training, mentoring and learning. The results of monev are: a) The books’ quality according to respondents’ perception in general is in good category (65%); b) Training processes is in good category (56,2%), the distinctness of materials that was presented is in distinct category (53,8%) and very distinct (19,1%). The level of understanding of the material are understand 68,8% and very understand 5%. Meanwhile, the belief in the implementation of curriculum category of believe is 58,7% and very believe is 3,70%; c) The level of the effectiveness of mentoring in general are in the category of effective and very effective; d) Learning activity of the steps of scientific approach has been implemented, but there were some constraints in the process of evaluation, asking activity, and the confirmation of learning materials which were not going well and thoroughly. Keywords : Implementation, curriculum 2013, books provisioning, training, mentoring, learning
EFEKTIVITAS PENGETAHUAN PENGELOLAAN LABORATORIUM DAN SUBSTANSI BAHAN AJAR TERHADAP PENGETAHUAN GURU MEMBUAT MODUL PRAKTIKUM IPA SMP DALAM MENYAMBUT KURIKULUM 2013 Jonuarti, Riri; Yurnetti, Yurnetti; Hidayati, Hidayati; Mufit, Fatni
Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.207 KB)

Abstract

Abstrak Salah satu kompetensi dasar IPA dalam Kurikulum 2013 adalah menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. Dengan demikian, percobaan atau praktikum perlu diberikan dalam pembelajaran IPA, agar siswa memiliki kompetensi dasar seperti yang disarankan oleh Kurikulum 2013. Namun sangat disayangkan kebanyakan guru-guru IPA SMP belum mahir merancang modul sesuai dengan praktikum yang akan mereka berikan dalam pembelajaran IPA. Tujuan dari kegiatan yang telah dilakukan adalah:1. Memberikan pengetahuan pada guru IPA terhadap alat-alat laboratorium IPA dan cara pemakaiannya, 2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan pada guru IPA dalam membuat modul praktikum sendiri. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan pelatihan dan workshop yang dilaksanakan di SMP N 25 Padang, dengan respondennya adalah guru-guru IPA SMP yang tergabung dalam base camp 2 Kota Padang. Data diperoleh dari angket yang disebar pada saat kegiatan dan dianalisis secara statistik. Diperoleh bahwa kegiatan yang dilakukan dapat menambah pengetahuan dan wawasan (92,9%) dan menambah motivasi (64,3%) guru IPA SMP terhadap alat laboratorium IPA dan cara merancang serta membuat modul praktikum IPA sendiri. Katakunci:inkuiri, kurikulum 2013, metode ilmiah, modul praktikum, pem- belajaran IPA. Abstract One of the basic competencies in the science Curriculum 2013 is to appreciate the work of individuals and groups in their daily activities as a form of implementation carrying out experiments and reported experimental results. Thereby, experiments or practicum needs to be given in science teaching, so that students have the basic competencies as suggested by the Curriculum 2013. Unfortunately, most junior high science teachers are not adept at designing the modules according to their practicum that will provide in science teaching. The purpose of these activities that have been done are: 1. Giving a knowledge of the science teachers about science laboratory tools and how to use it, 2. Giving the knowledge and skills making his own lab module. Methods of implementation of these activities are training and workshops are held in SMP N 25 Padang, with respondents were junior high science teachers who are members of the base camp 2 Padang. Data obtained from the questionnaire that has been distributed at the time of activity and statistically analyzed.Obtained that the activities carried out has increased the knowledge (92.9%) and increase motivation (64.3%) of the junior high school science teachers to design and create their own lab module. Keyword: curriculum 2013, inquiry, practicum module, scientific method, science teaching. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014