cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Pena Literasi
ISSN : -     EISSN : 26148226     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pena literasi merupakan jurnal nasional yang berbasis penelitian di bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 103 Documents
KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA GENERASI MILENIAL DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER Mariliana Ariesta Vani; Atiqa Sabardila
Pena Literasi Vol 3, No 2 (2020): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.3.2.90-101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan data tentang ketidaksantunan berbahasa pada media sosial twitter, (2) mendeskripsikan dan menjelaskan strategi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter, (3) mendeskripsikan faktor sosial yang melatarbelakangi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam proses pengumpulan data dan menggunakan teknik lanjutan berupa teknik simak dan catat . Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode agih. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan data yang didapat penggunaan kata-kata dalam twitter  termasuk dalam kelompok kata bermakna kasar, mengandung umpatan, ejekan, penggunaan sebutan atau julukan pada orang lain dengan tidak menghormati atau bahkan merendahkan atau menghina, serta sindiran. Strategi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter berdasarkan data yang didapat yaitu strategi ketidaksantunan positif dan strategi ketidaksantunan negatif. Strategi ketidaksantunan negatif terdiri dari maksim penghinaan, penolakan, kesombongan, keemosionalan, pengabaian, dan maksim salah penyapaan. Strategi ketidaksantunan negatif terdiri dari maksim kebencian dan maksim perintah. Faktor sosial yang melatarbelakangi ketidaksantunan yang terdapat dalam media sosial twitter yaitu hubungan interpersonal (distance) antara penutur dan mitra tutur yang jauh dan jarak kedekatan sosial antara penutur dengan mitra tuturnya hanya sekadar tahu  dari media sosial twitter, bukan dari hubungan sosial secara langsung di masyarakat.Kata kunci: ketidaksantunan berbahasa, maksim, twitter
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Prameswari Dyah Gayatri Budi Anggraeni Ilyas
Pena Literasi Vol 3, No 2 (2020): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.3.2.114-123

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan pendidikan karakter melalui mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan analisis data menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini merupakan bagaimana penerapan pendidikan karakter pada pendidikan formal di sekolah, program dan implementasi pendidikan karakter, implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran bahasa Indonesia, implementasi pendidikan karakter dari tenaga pendidik, dan implementasi pendidikan karakter dari peserta didik. Kata kunci: Pendidikan karakter, kebijakan, bahasa Indonesia
PENGARUH METODE INKUIRI BERBANTUAN MEDIA PREZI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X Sindi Maya Safitri; Aida Sumardi
Pena Literasi Vol 4, No 1 (2021): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.4.1.45-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran inkuiri berbantuan media prezi terhadap kemampuan menulis teks biografi. Penelitian ini dilaksanakan pada masa covid-19 (coronavirus disease), penerapan pembelajaranya mewajibkan untuk jarak jauh pada siswa kelas X SMK Waskito, sampel pada penelitian yaitu kelas X Multimedia 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Multimedia 2 sebagai kelas kontrol. Metode pembelajaran yang digunakn dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri berbantuan media prezi. Metode ini menerapkan pada proses berfikir kritis, analitis, dan imajinatif. Hipotesis penelitian ini terdapat pengaruh kemampuan menulis teks biografi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantun prezi dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode inkuiri berbantun media prezi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, penelitian ini menerapkan metode eksperimen dengan menggunakan true eksperiment yaitu sampel yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diambil secara acak. Teknik yang digunakan yakni posttes only control design. Data penelitian diperoleh dari hasil tugas siswa. Hasil penelitian ini menujukan bahwa metode pembelajaran inkuiri berbentuan media prezi dapat berpengaruh pada kemampuan menulis biografi siswa kelas X SMK Waskito. Hal ini dibuktikan hasil nilai kelas eksperimen mean yang dihasilkan yaitu 83,04545, median 82 dan modus 80. Sedangkan hasil kelas kontrol mean yang dihasilkan yaitu 64,72, medianya 65 dan modus 65.
PEMEROLEHAN BAHASA PADA TATARAN FONOLOGI DAN SEMANTIK (STUDI KASUS ADRIAN) Marcelino Raharjo; Misbah Priagung Nursalim
Pena Literasi Vol 3, No 2 (2020): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.3.2.79-89

Abstract

The study discusses language acquisition at the phonological level and the forms of behavior in language acquisition at the semantic level reviewed using the theory of behaviorism. The importance of this research is because the case that that happened to Adrian who had problems in language division due to the isolation carried out on Adrian. This research was conducted to find out: 1) acquisition of Adrian language at the phonological level; 2) The forms of Adrian’s behavior in the language acquisition at the semantic level is terms of the theory of behaviorism. The method used is descriptive qualitative. The approach used is behaviorism which is integrated using the technique of the listening and competent. This study uses the theory of behaviorism by B.F Skinner to review the form of Adrian’s behavior. The result was Adrian’s mastery of vowels, consonants and diphthongs at the phonological level. Stimulating stimulus for language acquisition at the semantic level changed Adrian’s acquisition of language
GEJALA BAHASA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 9 BANDAR LAMPUNG Hesti Hesti; Roni Mustofa; Ida Wati
Pena Literasi Vol 4, No 1 (2021): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.4.1.20-28

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk gejala bahasa yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMAN 9 Bandar Lampung. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berkenaan dengan gejala bahasa dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMAN 9 Bandar Lampung. Gejala bahasa yang dikaji meliputi beberapa aspek; kontaminasi, pleonasme, hiperkorek, diftongisasi, dan gejala bahasa monoftongisasi.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis, yaitu menggunakan analisis kesalahan berbahasayang berdasarkan pada teori tertentu. Data tersebut dikumpulkan, dikoreksi, diklasifikasikan,  dideskripsikan, dievaluasi, dan dibuat kesimpulan. Berdasarkan sejumlah sampel karangan siswa kelas X SMAN 9 Bandar Lampung, didapatkan hasil penelitian bahwa gejala bahasa masih terdapat dalam karangan argumentasi siswa. Gejala bahasa tersebut meliputi; aspek kontaminasi sejumlah 9 kalimat, aspek pleonasme sejumlah 6 kalimat, dan pada gejala hiperkorek, sejumlah 5 kalimat. Pada aspek diftongisasi dan monoftongisasi, tidak ditemukan gejala bahasa dalam karangan argumentasi siswa. Gejala bahasa yang paling banyak ditemukan terdapat pada aspek kontaminasi.  
FONOTAKTIK BAHASA JAWA PADA LINGKUNGAN PERSAWAHAN Agus Milu Susetyo; Rohmad Tri Aditiawan; Siti Nurhaliza
Pena Literasi Vol 4, No 1 (2021): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.4.1.1-11

Abstract

Kedudukan bahasa Jawa sebagai bahasa daerah di Indonesia dijamin keberadaannya berdasarkan UUD 1945 Bab XV pasal 36. Dalam pasal ini dijelaskan bahwa bahasa-bahasa daerah yang masih dipakai sebagai alat perhubungan yang hidup dan dibina oleh masyarakat pemakaiannya dihargai dan dipelihara oleh Negara. Penelitian ini mengambil fokus pada fonotaktik Bahasa Jawa di Lingkungan Persawahan. Adapun tujuannya adalah (a) untuk mengetahui variasi fonologi bahasa Jawa lingkungan persawahan. (b) Untuk mengetahui penggunaan fonem vokal dan konsonan bahasa Jawa lingkungan Persawahan Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Data yang diambil adalah tuturan yang mengandung kosakata yang kerap digunakan dalam kontek atau lingkungan persawahan dari petani sekaligus penutur yang ada di lokasi penelitian. Data ini dikumpulkan dengan cara simak libat cakap. Proses analisis data memberikan beberapa hasil penelitian. (a) Terdapat variasi fonologi pada huruf vokal dari data yang diterima peneliti. Fonem /a/ memiliki satu alofon saja [a]. Fonem /e/ memiliki 3 jenis alofon yaitu /∂/, [ε], [e]. Fonem /i/ memiliki 2 alofon yaitu [i], [I]. Fonem /o/ memiliki 2 alofo yaitu [೧], [o]. Fonem /u/ memiliki 2 alofon yaitu [U], [u]. (b) Fonem huruf mati atau konsonan juga terdapat variasi. Fonem /b/ digunakan pada kosa kata /baw೧n/, /l೧mb೧?/, /ngobat/. Fonem /t/ terdapat variasinya yaitu [t’], [t] misalnya pada kata /ndaUt’/, /mbabat’/, /timun/, /timbaηan/. Fonem /η/ terdapat pada kata /gal∂η/, /kacaη/, /jagUη/. Fonem /d/ digunakan pada kata /dis∂l/, /kadal/, /d∂dak/. Fonem /k/ terdapat dua alofon yaitu [k], [k’]. Penggunaan pada dua alofon ini terdapat pada kata /kacaη/, /kadal/, /k೧l/, /kaηkUη/, /d∂dak’/, /gubUk’/. Fonem /l/ digunakan pada kata misalnya kadal/, /k೧l/, /walaη/. Fonem /g/ digunakan pada kata misalnya /gal∂η/ , /jaηg∂l/. Fonem /?/ digunakan pada kata /l೧mb೧?/. Fonem /c/ digunakan pada kata /ceboη/, /macol/. Fonem /j/ digunakan pada kata. /jaηg∂l/, /kinjeη/. Selain itu, terdapat juga beberapa fonem konsonan yang lain yang digunakan pada kosakata dilingkungan persawahan antara lain: /s/, /h/, /m/, /n/, /r/ dan /t/. Deret alofon ini digunakan pada kata misalnya /susukan/, /l∂mah/, /tampar/, /susukan/, /damen/, /aRit/, /tampaR/, /ngarIt/. Selain fonem vokal dan kosonan tersebut, terdapat juga fonem yang tersusun oleh gugus huruf yaitu /mb/, /nd/. Dua gugus huruf ini digunakan pada kata misalnya /mbabat/, /mbεdeεη/, dan /ndaUt/. 
SEMIOTIKA PEIRCE DALAM SAJAK PUTIH DAN SIA-SIA KARYA CHAIRIL ANWAR Fikha Nada Naililhaq
Pena Literasi Vol 3, No 2 (2020): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.3.2.70-78

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan makna dari puisi Chairil Anwar yang berjudul Sajak Putih dan Sia-sia dengan menggunakan kajian Semiotika Peirce. Konsep semiotika Peirce disebut sebagai trikotomi, yaitu terdiri dari ikon, indeks, dan simbol. Sajak Putih dan Sia-sia dipilih sebagai kajian karena kedua puisi tersebut banyak menggunakan makna kiasan dan majas sehingga tepat jika dikaji menggunakan teori semiotika. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa kedua puisi tersebut terdapat ketiga unsur semiotika di dalamnya. Pada Sajak Putih unsur semiotik yang paling dominan adalah indeks, sementara pada puisi Sia-sia unsur semiotik yang paling dominan yaitu simbol.Kata Kunci : ikon, indeks, simbol, semiotika, Peirce
PENDIDIKAN KARAKTER UNGGUL MELALUI KUMPULAN PUISI NADYA KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL KARYA ABDURAHMAN FAIZ Sri Widayati; sumarno sumarno
Pena Literasi Vol 4, No 1 (2021): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.4.1.%p

Abstract

Era digital banyak berpengaruh negatif terhadap karakter anak. Di era tersebut, anak cenderung tidak peduli, kurang bertanggung jawab, dan tidak jujur. Rasa cinta terhadap tanah air pun mulai memudar pada diri anak-anak selaku penerus bangsa. Untuk itu, diperlukan sebuah penelitian. Karya Abdurahman Faiz dapat digunakan sebagai karya yang dapat membantu dan memotivasi siswa untuk berkarakter lebih baik. Kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz yang berjudul Nadya Kisah dari Negeri yang MenggigiL dipilih dalam penelitian ini. Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini, yaitu kumpulan puisi Nadya Kisah dari Negeri yang Menggigil karya Abdurahman Faiz dapat digunakan sebagai materi ajar karena memiliki nilai pendidikan karakter seperti yang dikehendaki kurikulum 2013. Puisi-puisinya dapat dipakai sebagai materi ajar untuk pembentukan karakter unggul bagi siswa SD.
PENGARUH MODEL RECEPTION LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN PUISI BERBANTUAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS X Lukman Hakim; Ratna Dewi Kartikasari
Pena Literasi Vol 4, No 1 (2021): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.4.1.29-36

Abstract

Puisi menjadi salah satu cara menyalurkan pikiran dan perasaan dalam bentuk karya sastra. Peneliti menggunakan model reception learning dan media teka-teki silang sehingga dapat merangsang dan menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design dengan menggunakan desain posttest-only control design. Model reception learning berbantuan media teka-teki silang ini memberikan pengaruh terhadap pembelajaran puisi, khususnya pada analisis unsur pembangun puisi siswa kelas X jurusan Matematika dan ilmu alam (MIA) 2 di SMA Nusantara Plus. Hal itu dapat dibuktikan dari hasil uji t dengan menggunakan SPSS 21, diperoleh nilai signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut diartikan bahwa model pembelajaran reception learning berbantuan media teka-teki silang berpengaruh terhadap pembelajaran puisi. Dengan menggunakan model dan media tersebut, kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,52., sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 69,28. Dapat disimpulkan bahwa nilai kelas eskperimen lebih besar dibandingan dengan nilai kelas kontrol.
NILAI PENDIDIKAN RELIGIUS DALAM NOVEL HAFIZHAH KARYA KHOIRUNNISA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pingkan Cahyani; Mulyono Tri; Afsun Aulia Nirmala
Pena Literasi Vol 4, No 2 (2021): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.4.2.108-116

Abstract

Hadirnya sebuah karya sastra memberikan banyak manfaat yang diperoleh para pembaca, melalui sebuah karya sastra penulis akan menyalurkan beberapa gagasan dan ide disertai dengan sebuah maksud yang ingin disampaikan. Karya sastra novel merupakan sebuah karya sastra yang memiliki nilai-nilai yang dapat diteladani oleh pembaca, nilai pendidikan religius adalah nilai yang akan membuat para pembaca mendekatkan diri dengan Tuhan dan akan menjadi pribadi yang lebih baik. Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan nilai pendidikan religius yang terdapat dalam novel Hafizhah karya Khoirunnisa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini berupa kutipan yang terdapat dalam novel Hafizhah karya Khoirunnisa yang mengandung nilai pendidikan religius di dalamnya. Berdasarkan hasil analisis data terdapat nilai pendidikan religius dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut. Pertama, hubungan manusia dengan Tuhan yaitu salat, bersyukur, bertakwa, berserah diri, dan berdoa. Kedua, hubungan manusia dengan manusia yaitu menolong, menyayangi, dan memaafkan. Ketiga, Hubungan manusia dengan alam

Page 5 of 11 | Total Record : 103